Granit terbentuk jauh di dalam kulit bumi akibat pembekuan magma asam. Terdiri atas kuarsa, feldspar, mika, dan biotit. Warna dan teksturnya beragam tergantung mineralnya. Teknik penambangannya sama dengan andesit yaitu memblok lalu dipotong untuk lantai atau hiasan dinding. Tahan sinar matahari dan air hujan.
1 of 2
Download to read offline
More Related Content
Tugas petro 1 (a)
1. Agnes Evelina Samosir
1031211002
Teknik Pertambangan 3A
Batuan granit terjadi dari proses pembekuan magma yang bersifat asam, terbentuk jauh di
dalam kulit bumi sehingga disebut sebagai batuan dalam. Terbentuknya kira-kira 3-4 km dibawah
permukaan bumi, bahkan sampai pada jarak 15-50 km di dalam bumi. bentuk intrusi dapat berupa
batholit, lakolit maupun phacolit. Karena membekunya jauh di dalam kulit bumi, bentuk dan ukuran
mineral pembentukannya besar-besar dan akan mudah dibedakan mineral satu dengan yang
lainnya. Kenampakan demikian dikenal dengan istilah holokristalin, porfiritik. Warna batuannya
bermacam-macam tergantung dari jenis mineral penyusunnya antara lain merah, coklat, abu-abu
atau kombinasi diantaranya.
Granit mempunyai komposisi utama kuarsa, potash feldspar (khususnya orthoklas dan
microklin), plagioklas (terutama albite oligoklas), biotit dan mika, mineral penyertanya antara lain
magnetit, ilmenit, pirit, zircon, allanit, turmalin kadang-kadang didapatkan muskovit, hornblende,
piroksen, dan garnet. Granit mempunyai kekuatan tekan 1000-2500 kg/cm2, denga berat jenis 2,62,7.
Warna
Kristalinitas
Granularitas
Relasi
Fabrik
Struktur
: coklat
: hipokristalin
: fanerik
: equigranular
: subhedral
: massive
2. Komposisi mineral
:
Hornblende 15%
Plagioklas
10%
Quartz
10%
Sanidine
20%
Biotit
15%
Orthoclas
20%
Batuan granit di Indonesia pada umumnya berumur Mesozoikum. Beberapa tempat yang dapat
ditemukan keberadaan granit antara lain :
-
Daerah Istimewa Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Jambi
Riau
Bengkulu
Kalimantan Barat
Kalimantan Selatan
Sulawesi Selatan
Teknik penambangan granit dilakukan seperti pada penambangan andesit. Mempertimbangkan
warna dan tekstur granit lebih indah dibandingkan dengan andesit, penambangan dalam bentuk
balok untuk selanjutnya dipotong dengan ukuran terntentu kemudian dipoles, sisa hasil pemotongan
dapat dimanfaatkan untuk pembuatan teraso. Lembaran granit yang sudah dipoles dapat digunakan
sebagai lantai atau ornamen dinding. Batuan ini apabila terkena sinar matahari dan air hujan relatif
lebih resisten dibandingkan dengan marmer.