Abdurrahman bin Auf adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang sangat berjasa. Ia memulai bisnisnya tanpa modal sama sekali namun berkat keimanan dan ketakwaannya kepada Allah, bisnisnya berkembang dengan pesat. Ia menjadikan bisnis sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah dan menyebarkan kebaikan. Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai sosok yang murah hati dan dermawan."
3. SIAPA
ABDURRAHMAN
BIN AUF ??
01 Abdurrahman bin Auf bin Abdu Auf bin Abu
bin Al- Harits bin Zuhrah bin Kilab bin
Murrah bin Kaab bin Luay, Al-Qurasyi Az-
Zuhri Al-Makki dan kemudian Al-Madani
02
Ia dilahirkan di Makkah sepuluh tahun setelah
tahun gajah. Ketika sinar kenabian mulai
memancar ia telah berusia tiga puluh tahun.
Ia lebih mudah sepuluh tahun dari RasuL
SAW dan lebih muda tiga tahun dari Umar
bin Khatthab
03
Ayahnya adalah Auf bin Abdu Auf bin Abdu bin
Al- Harits Az-Zuhri, yang merupakan salah
seorang tokoh terkemuka di Bani Zuhrah
04 Nama aslinya Abdu Amr bin Auf. Setelah
masuk Islam, namanya pun diubah oleh
Nabi saw. dengan Abdurrahman bin Auf
4. Karakter Abdurrahman bin Auf
Ibin Ishaq menuturkan
ada perang Uhud ia terkena pukulan yang
mematahkan giginya, dan mendapat sebanyak dua
puluh luka atau lebih. Sebagian luka tersebut
mengenai kakinya hingga ia pincang.
Ibin Ishaq menuturkan
Abdurrahman bin Auf memiliki dua gigi
seri yang patah, dan sedikit cacat yang
membuatnya kesulitan
Masih dari Sahlah binti Ashim
Mempunyai rambut yang panjang di
bawah kedua telinganya. Lehernya
panjang, berbahu lebar, dan memiliki jari-
jari yang kasar. Sosok
Abdurrahman bin Auf juga dijuluki hawari (pembela)
Rasulullah saw.Yaqub bin Sufyan Al-Fasawi menyebutkan nama-
nama pembela Rasulullah saw. tidak hanya satu. Mereka adalah:
Hamzah, Jafar, Ali, Abu Bakar, Umar, Abu Ubaidah al-Jarrah, Utsman
bin Affan, Utsman bin Mazhun, Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abu
Waqqash, Thalhah bin Ubaidillah, dan Zubair bin Awwam Radhiuallahu
Anhum.Hawariyyu an-Nabi adalah gelar yang diberikan Nabi saw.
kepada mereka, karena pembelaan mereka kepada Nabi hingga tetes
darah penghabisan.
Sahlah binti Ashim menggambarkan
, Abdurrahman bin Auf orang yang
putih, dengan mata yang lebar dan
indah, dan bulu matanya panjang.
Hidung mancung, dua gigi taring bagian
atasnya panjang sehingga seolah bisa
melukai bibirnya.
5. Sosok mulia Abdurrahman Bin Auf
Ia juga biasa memakai selendang hitam yang menambah ketampanan dan keanggunannya. Teristimewa,
karena dipakaikan langsung oleh Nabi saw, dan dililitkan di kepalanya dengan tangan beliau yang
mulia! Ibnu Saad meriwayatkan dari Abdullah bin Amru, Aku melihat Rasulullah saw. memakaikan
Abdurrahman selendang hitam dan bersabda, Pakailah selendangmu seperti ini.Dari Anas bin Malik,
Rasulullah saw. mengizinkan Zubair bin Awwam dan Abdurrahman bin Auf untuk memakai sutra
karena penyakit gatal yang mereka derita. [Hr. Bukhari-Muslim]
6. Dia mengikuti dakwah sejak
awal, sehingga mengalami
semua yang dialami dalam
dakwah bersama Nabi saw. dan
para sahabat
Dia mendapatkan kemuliaan
hijrah dua kali, ke Habasyah
dan Madinah
Pernah mengangis karena
Rosul terlalu lama sujud
Dia pun melayani baginda,
belajar langsung dari baginda,
bertanya, menghafal hadits, dan
meriwayatkan berbagai moment
yang dialaminya bersama
baginda Nabi saw
Dalam riwayat Ibn Ishaq dan yang lain disebutkan, bahwa
Abdurrahman bin Auf masuk Islam bersama Zubair bin
Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, dan Saad
bin Abu Waqqash melalui tangan Abu Bakar. Mereka adalah
as-Sabiquna al- Awwalun [Generasi awal yang masuk Islam].
Umurnya ketika itu sekitar 30 tahun.
Kemuliaannya dalam
Islam
7. Sifat Abdurrahman bin auf
Wara, Zuhud dan Lembut Hatinya
Wara adalah sikap menjaga diri tidak saja
dari perkara yang haram, tetapi juga makruh
dan syubhat. Sikap ini tampak dari
pengakuan Ustman, sebagai veteran Perang
Badar, yang menerima wasiat 400 Dinar dari
Abdurrahman bin Auf. Harta Abdurrahman
adalah harta yang bersih, dan
barakah.Zuhud adalah sikap batin, yang
lebih meyakini apa yang ada dalam
genggaman Allah, ketimbang apa yang ada di
tangannya. Dengannya, dia menguasai dunia,
bukan dikuasai dunia.
Dia menyertai Nabi saw. dalam semua
peperangan besar
Dia menyertai Nabi saw. dalam semua
peperangan besar. Mulai dari Perang Badar,
Uhud, Khandaq, Hudaibiyyah, Perang
Khaibar, Penaklukan kota Makkah, Hunain,
hingga Perang Tabuk.Dia termasuk 10
sahabat yang membaiat Nabi dalam Baiat
Ridhwan, di Hudaibiyyah. 10 sahabat yang
mendapat jaminan masuk surge.Dia yang
diminta Nabi mengumumkan keharaman
keledai jinak, saat Perang Khaibar.Dia
mengikuti Haji Wada bersama Nabi dan 100
ribu kaum Muslim tahun 10 H.Dalam riwayat
as-Syabi, ketika Nabi wafat, dia termasuk
empat sahabat yang ada di liang kubur Nabi
saw
Ibadah, dan Pengorbanannya di Jalan
Allah
Abdurrahman bin Auf juga menunaikan
beberapa kali ibadah haji, sejak zaman Nabi.
Ketika Nabi saw. wafat, dia sering ditugaskan
oleh para Khalifah, mulai dari Abu Bakar,
Umar hingga Ustman, untuk menyertai isteri-
isteri Nabi berhaji.Ibadah, dan
Pengorbanannya di Jalan Allah
Dia tidak disandera oleh harta, kekayaan
dan keluarganya
Dia tidak disandera oleh harta, kekayaan dan
keluarganya. Harta dan kekayaannya
berlimpah, tidak membuatnya kikir. Justru, dia
berdoa dibebaskan oleh Allah dari kekikiran
hatinya..
8. Kiat Bisnisnya
Ayat seperti ini
diulang lebih dari
sekali dalam al-
Quran, setidaknya
ada 9 kali.
Abdurrahman bin Auf
meyakini betul
firman Allah SWT: 鏨
悋
慍
悋惘 愀愕惡
悄リр愆
鏨訟惘惆
Allah
melapangkan rizki
siapa saja yang Dia
kehendaki, dan
menyempitkannya.
[Q.s. ar-Rad: 2
Allahlah yang
menjadi sumber
rizki, yang
melapangkan dan
menyempitkan rizki
hamba-Nya.
Bukan semata
karena usaha dan
kehebatan manusia
Inilah keyakinan
Abdurrahman bin
Auf.Kiat Bisnisnya,
dan Sukses Karena
Allah
9. Pemahaman Abdurrahman bin Auf tentang bisnis:
Harus mempunyai manajemen waktu yang baik [bisnis, masjid,
jihad, mencari dan mengamalkan ilmu dan mengurus keluarga].
3
Modal bukan satu-satunya komponen untuk memulai usaha
2
Modal dan barang halal, menghindari syubhat
4
Jual-beli adalah ketrampilan yang penting
5
Keimanan dan ketakwaannya kep
ada Allah SWT [Q.s. al-Araf: 96]
Harta tidak akan berkurang karena diin
fakkan. Justru, akan bertambah. Allah
berfirman [Q.s. Saba: 39]
Hanya mencari dan menggunakan rizki
yang halal dan thayyib [Q.s. al-Baqara
h: 168]
Menyukuri nikmat dan anugerah yang Allah SW
T berikan, baik besar, kecil, banyak maupun se
dikit akan menambah rizki [Q.s. Ibrahim: 7]
Bukan harta berlimpa yang membawanya masuk surga atau
neraka, tetapi mencari dan membelanjakannya sesuai dengan
ridha Allah SWT
1
Ikhlas, tawadhu, tidak sombong, wa
ra dan zuhud [Q.s. as-Syura: 27].
10. Pemahaman Abdurrahman bin Auf tentang bisnis:
-
Selalu bersyukur dan qanaah, meski
untungnya hanya sedikit
Jual-beli tunai [cash], tidak kredit
Menetapi janji dengan pelanggan
6 8
7 9
tidak pernah melambatkan penjualan
tidak menolak keuntungan meski sedikit
Ikhlas, tawadhu, ulet, kreatif, wara,
zuhud, qanaah, dan terus-menerus
mendekatkan diri kepada Allah akan
kunci kesuksesannya..
Membelanjakan harta semata untuk
Allah, tidak membuatnya berkurang,
justru semakin bertambah dan berkah;.
Sedikit, tapi untung
11. USAHA DAN DOA
Istiqamah dalam berusaha [terus-menerus],
tidak mengenal lelah dan putus asa
Memperbanyak shalat sunah, dzikir, membaca
al-Quran, dan infak untuk Allah SWT
mendekatkan diri kepada Allah, berdoa dan tetap
bertawakkal kepada-Nya
Selalu muhasabah dir
12. Kisah Inspirative
momen tahun baru 1437 Hijriyah ini adalah masa-masa
sulit bagi umat Islam, ke luar, umat-umat lain sedang
berkuasa dengan kekuatan politik, ekonomi, pendidikan,
dan sebagainya, ke dalam, terjadi gejolak dahsyat
terutama di Timur-Tengah
bisnis yang ia lakukan bukan sebagai ajang untuk
menumpuk-numpuk harta, atau pelampiasan kerakusan.
Baginya, bisnis adalah profesi dan tanggungjawab, juga
sebagai jalan kesuksesan dunia-aakhirat.
dia berangkat ke Madinah dan meninggalkan Makkah
dalam keadaan miskin papa, hartanya hanya yang
melekat pada badannya, sehelai sepinggan
Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sad bin
Rabi. Sebagaimana dipaparkan oleh Anas bin Malik.
Sad memberi tawaran yang menggiurkan pada
Abdurrahman, Saudaraku, aku seorang terkaya di
Madinah
13. Ambillah separuh hartaku yang kau suka
Aku juga memiliki dua istri, pilih yang kau
suka, dan nikahilah!
Ditunjukkan arah pasar
Melakukan jual-beli
Dari Saad bin Robbi
14. Mental adalah
pondasi
Dari hasil usahanya di pasar, Abdurrahman bin Auf
menjadi salah seorang sahabat Nabi yang kaya raya.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ia tidak pelit.
Abdurtahman bin Auf menyumbangkan separuh dari
kekayaannya. berapa jumlah sumbangannya? Uang 60.000
dinar, 500 ekor kuda dan 500 ekor unta, dan uang saku
sebanyak 400 dinar untuk tiap prajurit.
Itulah Abdurrahman bin Auf, seorang hartawan yang
memulai usahanya dengan modal nol. Dia lahir tahun 581
M dan wafat tahun 652 M (tepatnya tahun 30 H) dalam usia
72 tahun