1. TUGAS RUTIN 2
PERBEDAAN PEMIMPIN DAN MANAJER
DISUSUN OLEH:
NAMA : EVI SYURIANI HARAHAP
NIM : 8176162006
PROGRAM STUDI ILMU EKONOMI PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
2. 1
PERBEDAAN MANAJER DAN PEMIMPIN
A. Manajer
1. Pengertian Manajer
Manajer : orang yang melaksanakan masalah bisnis secara ekonomis dengan efisien
(James Macgregor burns mendeskripsikan pernini sebagai transaksional, yaitu melaksanakan
bisnis yang ada di bawah kerangka kerja umum yang ada.
Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
2. Tingkatan Manajer
Piramida jumlah karyawan pada organisasi dengan struktur tradisional,
berdasarkan tingkatannya. Pada organisasi berstruktur tradisional, manajer sering
dikelompokan menjadi manajer puncak, manajer tingkat menengah, dan manajer lini pertama
(biasanya digambarkan dengan bentuk piramida, di mana jumlah karyawan lebih besar di
bagian bawah daripada di puncak). Berikut ini adalah tingkatan manajer mulai dari bawah ke
atas:
o Manejemen lini pertama (first-line management), dikenal pula dengan istilah
manajemen operasional, merupakan manajemen tingkatan paling rendah yang
bertugas memimpin dan mengawasi karyawan non-manajerial yang terlibat dalam
proses produksi. Mereka sering disebut penyelia (supervisor), manajer shift,
manajer area, manajer kantor, manajer departemen, atau mandor (foreman).
o Manajemen tingkat menengah (middle management), mencakup semua
manajemen yang berada di antara manajer lini pertama dan manajemen puncak
dan bertugas sebagai penghubung antara keduanya. Jabatan yang termasuk
manajer menengah di antaranya kepala bagian, pemimpin proyek, manajer pabrik,
atau manajer divisi.
o Manajemen puncak (top management), dikenal pula dengan istilah executive
officer. Bertugas merencanakan kegiatan dan strategi perusahaan secara umum dan
mengarahkan jalannya perusahaan. Contoh top manajemen adalah CEO (Chief
Executive Officer), CIO (Chief Information Officer), dan CFO (Chief Financial
Officer).
3. 2
Meskipun demikian, tidak semua organisasi dapat menyelesaikan pekerjaannya
dengan menggunakan bentuk piramida tradisional ini. Misalnya pada organisasi yang lebih
fleksibel dan sederhana, dengan pekerjaan yang dilakukan oleh tim karyawan yang selalu
berubah, berpindah dari satu proyek ke proyek lainnya sesuai dengan dengan permintaan
pekerjaan.
3. Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General Manager)
Arti Definisi dan Pengertian
a. Manajer Fungsional / Functional Manager
Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian
fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional
pada bagian lain. Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran,
manajer akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.
b. Manajer Umum / General Manager
Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian / fungsional
pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit bidang
fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum,
sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki
beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-
beda.
4. Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian mengelompokan
kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Peran antarpribadi. Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang
bersifat seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah,
pemimpin, dan penghubung.
b. Peran informasional. Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi,
serta peran sebagai juru bicara.
4. 3
c. Peran pengambilan keputusan. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai
seorang wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang dilakukan
oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.
5. Keterampilan Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:
a. Keterampilan konseptual (conceptional skill)
Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk membuat konsep,
ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi. Gagasan atau ide serta konsep tersebut
kemudian haruslah dijabarkan menjadi suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan
gagasan atau konsepnya itu. Proses penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang
kongkret itu biasanya disebut sebagai proses perencanaan atau planning. Oleh karena itu,
keterampilan konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.
b. Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill). Selain kemampuan
konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan keterampilan berkomunikasi atau
keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang disebut juga keterampilan
kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu diciptakan oleh manajer terhadap
bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi yang persuasif, bersahabat, dan
kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai dan kemudian mereka akan bersikap
terbuka kepada atasan. Keterampilan berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan
manajemen atas, menengah, maupun bawah.
c. Keterampilan teknis (technical skill)
Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat yang lebih
rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk menjalankan suatu
pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer, memperbaiki mesin,
membuat kursi, akuntansi dan lain-lain. Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W.
Griffin menambahkan dua keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:
1) Keterampilan manajemen waktu
Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer untuk
menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan contoh
5. 4
kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort digaji
$2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per minggu
dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800 per
jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang
terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja,
memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.
2) Keterampilan membuat keputusan.
Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara terbaik
dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling utama
bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager). Griffin
mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang manajer
harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat diambil
untuk menyelesaikannya. Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang
ada dan memilih sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer
harus mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:
Perilaku terhadap karyawan
Perilaku terhadap organisasi
Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya
6. Tugas Manajer Dalam Era Globalisasi
Tidak dapat dipungkiri dunia bisnis dalam era global ini dihadapkan pada proses
perubahan yang begitu cepat dan rumit. Untuk itu kebutuhan akan perubahan yang dinamis
dalam berbagai hal seperti visi, misi, tujuan dan sistem berpikir menjadi hal pokok yang
harus dimiliki perusahaan. Dalam konteks organisasi belajar, setiap individu organisasi bisnis
harus memiliki komitmen dan kapasitas untuk belajar pada setiap tingkat apapun dalam
perusahaannya. Dengan kata lain setiap pekerjaan harus mengandung unsur pembelajaran
yang semakin aktif.
6. 5
Sebagai manajer, dia bersama karyawan seharusnya terdorong untuk selalu melakukan
kajian dengan menghasilkan gagasan-gagasan baru dan mengkontribusikannya pada
perusahaan. Sikap manajer yang mungkin selama ini begitu toleran terhadap setiap kesalahan
karyawan manajer patut diubah. Manajer harus mengambil posisi untuk mencegah terjadinya
resiko besar dari suatu kesalahan kerja. Memang suatu ke berhasilan biasanya didasarkan
pada kegagalan yang pernah dialaminya. Namun manajer harus mengevaluasi setiap
kegagalan dan melakukan evaluasi diri.
Fungsi manajer adalah lebih sebagai peneliti dan sekaligus perancang ketimbang
hanya sebagai penyelia. Dalam hal ini manajer harus mendorong para karyawan untuk
menciptakan gagasan baru, sekecil apapun, dan mengkomunikasikan gagasan-gagasan
tersebut ke karyawan lain. Selain itu hendaknya manajer mendorong karyawan untuk
mengerti keseluruhan pekerjaan dan permasalahannya, membangun visi kolektif dan bekerja
bersama mencapai tujuan perusahaan.
B. Pemimpin
1. Definisi Pemimpin Menurut Para Ahli Dan Dalam Beberapa Kamus Modern
Diantaranya :
a. Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya memiliki
kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa mengindahkan bentuk
alasannya.
b. Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan khususnya
kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi orang-orang
lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi pencapaian satu
atau beberapa tujuan.
c. Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994 : 33)
Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah laku
sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang
lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas,
pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas
persuasifnya dan akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
7. 6
d. Jim Collin
Mendefinisikan pemimpin memiliki beberapa tingkatan, terendah adalah pemimipin yang
andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu pemimpin yang memiliki
visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja bukan berdasarkan ego
pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.
e. Modern Dictionary Of Sociology (1996)
Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi dominan
dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position of
dominance and influence in a group).
f. J. Brown dalam Psychology and the Social Order.
Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai suatu
posisi yang memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.
g. Dr. Phil. Astrid S. Susanto
Pemimpin adalah orang yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap sekelompok orang
banyak.
h. Ensiklopedia Administrasi (disusun oleh staf Dosen Balai Pembinaan Administrasi
Universitas Gadjah Mada)
Pemimpin (Leader) adalah orang yang melakukan kegiatan atau proses mempengaruhi
orang lain dalam suatu situasi tertentu, melalui proses komunikasi, yang diarahkan guna
mencapai tujuan/tujuan-tujuan tertentu.
Pemimpin: orang yang berjalan terlebih dulu untuk memandu atau menunjukan
jalan. Orang utama dalam suatu organisasi yang berkembang. Orang yang memiliki pengikut.
(Burns menyebut peran ini sebagai peran yang mengubah karena mungkin melibatkan
pegerakan arah yang berbeda atau mengubah budaya atau metode operasi).
Sebenarnya, peran manajer dan pamimpin adalah penting. Intinya adalah organisasi
yang sukses yang dijalankan oleh seseorang yang merupakan kombinasi manajer dan
pemimpin. Ketika seseorang memiliki sejumlah karakter manajer dan pemimpin. Masalahnya
adalah bukan dalam memutuskan akan menjadi yang mana, tetapi lebih dalam mencapai
keseimbangan yagng tepat antara karakteristik manajerial dan kepemimpinan, sesuatu yang
harus dimiliki oleh masing-masing eksekutif.
8. 7
2. Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan / Pemimpin Klasik Otoriter, Demokratis dan
Bebas Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian
Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung
jawab dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan
hanya melaksanakan tugas yang telah diberikan.
b. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic.
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan
bawahan sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis
pemimpin memberikan banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para
bawahannya.
c. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang
dihadapi.
C. Perbedaan Pemimpin Dan Manager
Kita adalah pemimpin. Setidaknya kita adalah pemimpin bagi diri sendiri. Ungkapan
diatas tentu sering kita dengar. Begitu juga dalam dunia bisnis, tanpa adanya pemimpin tentu
sebuah perusahaan tidak akan jalan.
Pemimpin (leader) dan manajer memang tidak ada habisnya. Salah satu sebabnya
adalah satu peran tersebut tidak mungkin dilakukan tanpa keberadaan peran lain. Pemimpin
yang tidak bisa mengelola (to manage) akan gagal dalam kepemimpinannya, sementara
manajer yang tidak bisa memimpin (to lead) akan gagal dalam aktivitas
manajerialnya. Namun sesungguhnya pemimpin (leader) dan manajer merupakan dua konsep
yang berbeda dan terdapat perbedaan diantara keduanya.
Pemimpin (leader) adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat
kepemimpinan personality atau authority(berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap
bawahan atau pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya
yang baik. Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan
9. 8
menjadi panutan bagi bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah
partisipatif leader dan falsafah kepemimpinannya adalah pimpinan untuk bawahan.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek
kepemimpinannya hanya berdasarkan kekuasaan atau authority formalnya saja. Bawahan
atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh
manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe
kepemimpinannya ialah autocratis leader dengan falsafahnya ialah bahwa bawahan adalah
untuk pemimpin.
Tabel 1
Perbedaan Manajer dan Pemimpin
Manajer Pemimpin
揃 Mengelola
揃 Dapat di cetak
揃 Memelihara
揃 Memfokuskan pada sistem dan struktur
揃 Mengandalkan kontrol
揃 Berorientasi jangka pendek
揃 Bertanya bagaimana dan kapan
揃 Berorientasi pada hasil
揃
Meniru
揃 Menerima status quo
揃 Seperti tentara yang siap selalu
diperintah
揃 Melakukan dengan benar
揃 Berinovasi
揃 Tidak dapat di cetak
揃 Mengembangkan
揃 Memfokuskan pada orang-orang (bawahan)
揃 Menumbuhkan kepercayaan
揃 Memiliki perspektif jangka panjang
揃 Bertanya apa dan mengapa
揃 Berorientasi pada peluang-peluang masa
depan
揃 Menciptakan
揃 Menentang status quo
揃 Adalah dirinya sendiri
揃
Melakukan hal yang benar
Lebih spesifik, perbedaan pemimpin (leader) dan manajer dapat dilihat dari tiga hal
yang selalu berkaitan dengannya, yaitu: sumber kekuasaan yang diperoleh, bawahan, dan
lingkungan kerja.
Berdasarkan sumber kekuasaan yang diperoleh, seorang manajer dipilih melalui jalur
formal (seperti dipilih oleh komisaris atau direktur) dengan dasar yuridis yang
dimiliki. Artinya seseorang dapat menjadi manajer jika mempunyai dasar yuridis yaitu
adanya surat keputusan atau surat pengangkatan. Sedangkan pemimpin (leader) kekuasaan
yang dimiliki berdasarkan kontrak sosial dengan anggota atau bawahan.
Berkaitan dengan bawahan, manajer memiliki bawahan yang biasanya disebut
sebagai staf atau karyawan yang memiliki posisi formal dalam struktur hierarki
10. 9
organisasi. Bawahan atau karyawan menuruti perintah-perintahmya, karena takut dikenakan
hukuman oleh manajer. Sedangkan Pemimpin (leader) memiliki bawahan yang biasanya
disebut sebagai pengikut. Bawahan atau pengikut menjalankan perintah dari pimpinan
(leader) atas dasar kewibawaan pemimpin terhadap bawahan atau pengikutnya karena
kecakapan dan kemampuan serta perlakuannya yang baik.
Adapun dari segi lingkungan kerja, manajer biasanya hanya dapat memimpin pada
lingkungan kerja organisasi formal saja dan bertanggung jawab kepada
atasannya. Sedangkan pemimpin (leader) dapat memimpin lingkungan kerja organisasi baik
formal maupun informal dan bertanggung jawab kepada anak buahnya. Seorang pemimpin
(leader) merupakan bagian dari pengikut sedangkan manager merupakan bagian dari
organisasi.
Berdasarkan hal tersebut dapat dipahami bahwa pimpinan (leader) memiliki fungsi
dasar mengarahkan dan menggerakkan seluruh bawahan untuk bergerak pada arah yang sama
yaitu tujuan. Sedangkan fungsi seorang manajer berkaitan dengan manajemen, yaitu kegiatan-
kegiatan seputar perencanaan (planning), pengorganisasian (organising), penempatan staff
(staffing), pengarahan (directing) dan kontrol (controlling). Dalam menjalankan fungsinya,
seorang manajer lebih sering memanfaatkan wewenang dan kekuasaan jabatan secara
struktural yang memiliki kekuatan mengikat dengan dapat melakukan paksaan atau hukuman
untuk mengarahkan bawahan. Sedangkan seorang pemimpin (leader) lebih menekankan
pengaruh atau karisma yang dimilikinya sehingga bawahan secara sadar untuk mengikuti
arahan sang pemimpin. Ia menstimulasi, memfasiltasi, dan berpastisipasi dalam setiap
kegiatan yang menginginkan bawahan mengikutinya. Tidak dengan hadiah, paksaan atau
hukuman.
Pemimpin dan manajer merupakan salah satu intisari, sumber daya pokok, dan titik
sentral dari setiap aktivitas yang terjadi dalam suatu organisasi ataupun
perusahaan. Bagaimana kreativitas dan dinamikanya seorang pemimpin atau manajer dalam
menjalankan wewenangnya akan sangat menentukan apakah tujuan organisasi atau
perusahaan tersebut dapat tercapai atau tidak. Hal yang perlu di tekankan adalah bahwa tidak
selamanya manajer buruk dan pemimpin adalah baik. Perlunya kombinasi dan campuran
yang tepat di antara keduanya, sangat dibutuhkan dalam organisasi, pada berbagai tingkat
jabatan yang berbeda-beda. Sehingga organisasi yang tengah dijalani dapat mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien.
11. 10
Warren Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan perbedaan
peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :
Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi
Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal
Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan
Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang
Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan
kepercayaan
Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka
panjang
Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan
mengapa
Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan
Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan
Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya
Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri
Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal
yang benar
12. 11
DAFTAR PUSTAKA
Hasibuan, Malayu S.P, Drs, H., 2007. Manajemen: Dasar, Pengertian dan Masalah, Jakarta:
Bumi Aksara, Edisi Revisi.
JR. 1996. Management. Englewood Cliffs, N.J: Prentice Hall.
Sukarno K. 1968. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: CV Telaga Bening.
Yudiana, Yunyun, Drs, M.Pd. 1989. Kepemimpinan Dikutip dari pendapat Bennis.