1. PENGERTIAN
BATIK CELUP
Batik celup ikat adalah batik yang dibuat tanpa menggunakan malam
sebagai bahan perintang akan tetapi menggunakan tali yang diikatkan
pada kain yang berfungsi merintangi warna masuk keserat kain. Tali
dibuka setelah pencelupan selesai. Karena ikatan tali pada kain akan
timbul motif tertentu. Bentuk motif yang terjadi terbatas pada
kemungkinan bentuk ikatan tali tersebut.
kini celup ikat tidak hanya dapat dilakukan dengan cara dicelup, tapi
dapat juga dilakukan dengan cara disiram, disuntik, spray, dll. Celup ikat
menggunakan tali, benang, dan karet sebagai bahan penghambat atau
perintang warna. Celup ikat dikenal dibeberapa daerah di Indonesia
dengan nama jumputan, tritik (Jawa Tengah dan Yogyakarta, Sasirangan
(Banjarmasin), dan Pelangi (Palembang).
2. TIE DYE
Sebutan ikat celup berasal dari kosakata bahasa Inggris tie-dye.
Tie-dye merupakan salah satu bentuk seni tekstil warisan kaum Hippies
atau Flower Generation yang berkembang pada akhir 1960-an dan awal
1970-an di Amerika. Coraknya yang penuh warna seolah mewakili
semangat kebebasan yang dilambangkan melalui gaya berbusana, gaya
hidup, seks bebas, rock n roll, dan mariyuana. Tie-dye diaplikasikan pada
baju mereka agar terlihat lebih berwarna dan mendapatkan motif yang
lebih trippy seperti efek psikotropika. Tak heran bila ikat celup juga
dianggap sebagai sebuah bentuk psychedelic art.
Tie dye atau celup ikat merupakan salah satu teknik mewarnai kain
dengan cara di ikat dahulu kemudian di celup kedalam zat warna yang
kemudian akan membentuk corak unik yang terbentuk oleh ikatan
tersebut.
Motif ini kemudian identik dengan kaum hippies dan menjadi bagian
dari hippie style, sama halnya dengan rambut gondrong dan ikat kepala.
Baju ikat celup semakin popular saat para musisi rock menggunakannya
sebagai pakaian panggung, misalnya almarhum Jimmy Hendrix dan Janis
Joplin.
3. Di Indonesia sendiri, baju yang kerap dijual dengan sebutan baju
bali, baju reggae, baju pantai, baju laskar pelangi atau baju Nidji ini
memang baru popular setelah Giring, vokalis band Nidji, memakainya
dalam video klip Laskar Pelangi. Seluruh personel Nidji pun kemudian
memakai kaos yang sama pada malam penghargaan MTV Indonesia
Awards 2008. Sejak saat itu, baju ikat celup banyak dicari dan
menghiasi gerai-gerai pakaian di tanah air.
Berdasarkan apa yang dikemukakan diatas maka kain jumputan
(istilah Sewan Susanto) dapat pula dikatakan sebagai batik celup ikat
atau string resist dyed.
4. TEKNIK PEMBUATAN
Alat dan Bahan Celup ikat
Alat yang digunakan untuk mewanai kain dengan teknik Celup ikat,
antara lain: tali, benang, karet. Benda-benda ini berfungsi sebagai alat
pengikat bentuk-bentuk tertentu pada latar kain yang akan merintangi
dan menghambat teresapnya warna pada bagian-bagian tersebut.
Umumnya teknik Celup ikat menggunakan bahan dasar teksil dari serat
alam, seperti: katun, sutra, atau rayon. Selain itu, juga digunakan alat
pendukung pembentuk motif, seperti: kerikil, kelereng, biji-bijian, kayu,
plastik, dan jarum jahit.
Pewarna tekstil untuk Celup ikat menggunakan pewarna sintetik
dengan pencelupan dingin. Zat pewarna sintetik ini dapat
diklasifikasikan menjadi jenis pewarna langsung (rapid, procion, dan
rhemazol). Alat untuk proses pewarnaan, antara lain: ember, spray
bekas parfum, bekas botol air mineral dll. Ukuran dan jumlah alat-alat
tersebut disesuaikan dengan jumlah dan jenis pewarna yang akan
digunakan.
1. Pembuatan corak
Teknik pembentukan corak pada celup ikat terdiri dari teknik jumputan,
lipat, gulung,dan jahit jelujur
a) Teknik jumputan, dilakukkan dengan memegang permukaan kain
dengan ujung jari. Setelah itu, permukaan kain tersebut diikat dengan
kuat. Cara mengikatnya dilakukan dengan ikatan datar, miring, dan
kombinasi.
5. b) Teknik lipat, gulung, dan jelujur, dilakukan dengan cara meliputi,
menggulung, atau menjelujur/menjahit kain. Setelah itu, kain ditarik
samnpai terkumpul, lalu diikat hingga kencang.
Pada saat mengikat, jalinlah kain dengan kuat sehingga membentuk
corak yang optimal. Untuk mendapatkan corak tertentu, bagian pada
latar kain diisi dengan kerikil atau biji-bijian, selanjutnya bahan-bahan
pendukung ini memudahkan zat warna masuk kedalam pori-pori kain.
Setelah semua rancangan diikat, kain siap diwarnai, yaitu dengan cara
dicelup.
Teknik jahit yang digunakan dalah jahit jelujur dengan jarak yang tidak
terlalu rapat. Seluruh corak dijahit di bagian pinggirnya dengan satu
jahitan atau lebih. Setelah seluruh corak dijahit, benang ditrik dengan
kuat hingga permukaan kain mengkerut, rapat, dan padat. kekuatan
menarik benang ini perlu diperhatikan karena menentukan kualitas corak
yang dihasilkan. Efek kerutan akan muncul membentuk corak yang
sangat menarik. Penggambaran corak dilakukan terlebih dahulu diatas
kertas, kemudian dibuat polanya di atas karton tebal. Corak ini
kemudian digambar di atas kain berdasarkan pola dari karton tebal.
c) Custom, anda dapat membuat corak sesuai keinginan, tentu saja
dengan cara dan teknik khusus. Seperti gambar dibawah ini:
6. 2. Pewarnaan
Pewarnaan celup ikat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu celup dan
colet.
a) Pencelupan, dilakukan dengan cara memasukan seluruh bagian kain
yang telah diikat kedalam larutan warna. Apalagi jumlah warna yang
diinginkan lebih dari satu, pencelupan perlu dilakukan berulang-ulang
untuk mendapatkan jumlah warna yang diinginkan. Namun sebelum
sebelum pencelupan berikutnya, kita harus menutup bagian kain
tertentu dengan bahan penutup pendukung seperti plastik atau bahan
lentur lain yang kedap cairan.
Dengan teknik ringtang melalui ikatan dan jahitan akan muncul corak
yang beragam. Pada saat mencelup janngan llupa menggunakan sarung
tangan plastik, agar racun yang terkandung dalam zat pewarna tidak
meresap ke dalam tubuh melalui pori-pori tangan.
b) Colet, Colet adalah cara memberi warna pada bagian-bagian tertentu
di permukaan kain. Alat yang digunakan adalah kuas. Pencoletan biasanya
dilakukan untuk mewarnai bagian corak yang kecil atu terlalu sedikit bila
harus dicelup. Pada umumnya teknik pewarnaan pada celup ikatsering
dilakukan dengan memadukan colet dan celup untuk mendapatkan kain
dengan corak yang kaya warna.
c) Disiram dan spray, dilakukan dengan cara menyiram atau menyemprot
kain dengan zat warna pada bagian-bagian tertentu sehingga
menimbulkan corak warna tertentu. Selain mudah dilakukan, dengan
cara ini kita dapat menghemat zat warna kita.
7. 3. Membuat Celup ikat
Berikut ini adalah langkah-langkah mewarnai kain dengan teknik celup
ikat.
1. Siapkan kain, kaos, celana, atau apapun yang diinginkan untuk di celup
ikat
2. Bentuk pola corak yang diinginkan
3, Pola corak terbentuk
4. Ikat dengan tali, benang, atau karet
5. Lakukan pewarnaan
Setelah proses pewarnaan selesai, kain direndam dalam larutan pengikat
warna agar tidak mudah luntur. Kemudian kain dicuci dan ditiriskan.
Setelah itu diangin-anginkan sampai kering. Tujuannya adalah untuk
menghentikan proses perembesan zat warna kedalam lekukan kain.