RPP ini memberikan ringkasan tentang perencanaan pembelajaran IPS tentang masa Pra-Aksara di Indonesia. RPP ini menjelaskan tujuan pembelajaran, alokasi waktu, indikator pembelajaran, materi pembelajaran, dan metode yang digunakan seperti diskusi, tanya jawab, dan ceramah.
1 of 19
Download to read offline
More Related Content
Uas pp
1. 1
PROGRAM STUDI MAGISTER TEKNOLOGI PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012
UJIAN AKHIR SEMESTER
Mata Kuliah : Perencanaan Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Waspodo, M.A, Ph.d
Dr. Azizah Husen, M.Pd.
Nama Mahasiswa : Feralia Eka Putri
NIM : 06122503052
Kelas : Jumat-Sabtu
Soal No. 1
Dalam upaya memperbaiki kinerja pendidikan, dipersyaratkan adanya
perencanaan berdasarkan pada analisis kekuatan, kelemahan,
peluang, dan tantangan. Berikanlah tanggapan atas pernyataan itu!
Jawaban:
Analisis kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan atau dikenal
dengan analisis SWOT adalah singkatan dari Strenghts (kekuatan),
Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang), dan Threats
(ancaman). Analisis SWOT dicetuskan oleh Albert Humprey pada
dasawarsa 1960–1970-an. Analisis SWOT merupakan salah satu metode
untuk menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek
atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor
eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.
Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis untuk
mencari strategi yang akan dilakukan.
Analisis SWOT secara sederhana dipahami sebagai pengujian
terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta
kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Analisis SWOT
umum digunakan dalam segala perencanaan, termasuk perencanaan
2. 2
pendidikan. Analisis SWOT berguna untuk mempertahankan kekuatan
dan menambah keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi
kekurangan dan menghindari ancaman terhadap suatu rencana di masa
mendatang.
Dalam upaya memperbaiki kinerja pendidikan, perencanaan
merupakan salah satu syarat penting yang harus dilakukan. Perencanaan
pendidikan yang berdasarkan analisis SWOT memiliki peranan yang
cukup besar dalam merencanakan suatu konsep pendidikan. Jika analisis
SWOT dilakukan dalam ruang lingkup lembaga pendidikan yaitu sekolah,
maka dimungkinkan bagi sebuah lembaga (sekolah) untuk mendapatkan
gambaran menyeluruh mengenai situasi sekolah itu dalam hubungannya
dengan masyarakat, lembaga-lembaga pendidikan yang lain, dan
lapangan industri yang akan dimasuki oleh lulusannya. Sedangkan
pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas ancaman dan
kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian mengenai
kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan
sebuah visi tentang masa depan. Prakiraan seperti ini diterapkan dengan
mulai membuat program yang kompeten atau mengganti program-
program yang tidak relevan serta berlebihan dengan program yang lebih
inovatif dan relevan. Penerapan SWOT pada lembaga pendidikan tersebut
dapat mendorong kemajuan manajemen sekolah.
Intinya analisis SWOT dapat dilakukan diberbagai lingkup dalam
perencanaan pendidikan, sesuai kebutuhan yang diinginkan. Namun,
analisis SWOT terkadang memiliki kelemahan-kelemahan tersendiri.
Dalam Imadiklus (Imadiklus, 2010) menjelaskan hal-hal yang perlu
diperhatikan ketika membuat perencanaan berdasarkan analisis SWOT,
yaitu:
1. SWOT analisis bisa sangat-sangat subjektif. Bisa saja terjadi 2
orang menganalisis 1 perusahaan yang sama menghasilkan SWOT
3. 3
yang berbeda. Dengan demikian, hasil analisis SWOT hanya boleh
digunakan sebagai arahan dan bukan pemecahan masalah.
2. Pembuat analisis harus sangat-sangat realistis dalam menjabarkan
kekuatan dan kelemahan internal. Kelemahan yang disembunyikan
atau kekuatan yang tidak terjabarkan akan membuat arahan
strategi menjadi tidak bisa digunakan.
3. Analisis harus didasarkan atas kondisi yang sedang terjadi dan
bukan situasi yang seharusnya terjadi
4. Hindari daerah abu-abu.
5. Hindari kerumitan yang tidak perlu dan analisa yang berlebihan.
Buatlah analisis SWOT sesingkat dan sesederhana mungkin
(Imadiklus, 2010).
Soal no 2.
Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan
menggunakan pendekatan perencanaan strategik. Oleh karena itu
setiap lembaga atau institusi pemerintah memiliki rencana strategik
(renstra). Uraikan makna dan alasan pendekatan perencanaan itu
dipilih, serta langkah-langkah yang harus dilakukan dalam
perencanaan tersebut!
Jawaban:
Secara umum perencanaan strategis dapat diartikan sebagai
proses pengambilan keputusan strategis oleh sebuah perusahaan atau
organisasi untuk mencapai tujuan dari perencanaan yang telah
direncanakan.
Definisi perencanaan menurut Kezner adalah, adalah sebuah alat
manajemen yang dipakai untuk mengelola kondisi saat ini menjadi lebih
baik dan lebih maju pada masa yang akan datang.
Pemerintah Indonesia dalam melaksanakan pembangunan
menggunakan pendekatan perencanaan strategis dengan alasan bahwa
pendekatan dalam proses perencanaan strategis merupakan langkah
4. 4
awal yang penting dan menentukan untuk peluang diterapkannya strategi
yang akan direncanakan. Pemilihan pendekatan ini sangatlah ditentukan
oleh sifat dan skala organisasi, model dan kompetensi kepemimpinan,
serta kapasitas dan kemampuan staf organisasi untuk melakukan
perencanaan. Setelah melakukan perencanaan usaha, maka langkah
penting selanjutnya adalah bagaimana mengimplementasikan rencana
usaha.
Hal tersebut sesuai dengan definisi perencanaan strategis menurut
James Af Stoner dan R. Edward Freeman (Wilson, 1977) yaitu
perencanaan yang dilakukan oleh para manajer puncak dan menengah
untuk mencapai tujuan organisasi yang lebih luas.
Menurut Baron (Thomas C. Baron, 1986), paling tidak ada empat
langkah perencanaan strategik, yaitu :
1. Analisis pasar industry
Analisi ini termasuk dalam analisis faktor eksternal yang mencakup
pelanggan dan pesaing, perkiraan antara penyediaan dan kebutuhan atau
antara pasar dan aturan-aturan politik.
2. Analisis internal perusahaan
Suatu analisis yang diarahkan terhadap kekuatan dan kelemahan organisasi
atau perusahaan di dalam lingkungan internal. Peninjauan kembali terhadap
kekuatan organisasi mencakup: manajemen aset, aliran dana dan
ketersediaan sumber daya modal.
3. Formulasi strategi
Pengembangan strategi dan alokasi daya. Pengembangan alternatif strategi
melalui peluang pasar dan kemampuan internal serta sumber daya.
4. Pelaksanaan strategi
Pemilihan dan pelaksanaan strategi untuk membantu manajemen dalam
rangka mengembangkan rencana pelaksanaan, langkah-langkah aksi,
jadwal bagi keterpaduan strategi ke dalam pelaksanaan unit-unit. Disini
dibuat rencana dan aktivitas khusus yang akan dilaksanakan sesuai buaya,
ketersediaan SDM, waktu, penanggung jawab dan lain-lain.
5. 5
Soal No. 3
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) harus disiapkan oleh guru
setiap kali akan melakukan proses pembelajaran. Faktor-faktor
apakah yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan RPP
tersebut?
Jawaban:
Ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan
RPP, antara lain:
1. Mengacu pada kompetensi dan kemampuan dasar yang harus
dikuasai siswa, serta materi dan submateri pembelajaran,
pengalaman belajar yang telah dikembangkan di dalam silabus.
2. Menggunakan berbagai pendekatan yang sesuai dengan materi
yang memberikan kecakapan hidup (life skill) sesuai dengan
permasalahan dan lingkungan sehari-hari.
3. Menggunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan
siswa dengan pengalaman langsung (contectual learning).
4. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan
didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras
dengan pengembangan silabus.
5. Memperhatikan karakteristik dan kemampuan siswa. Karena setiap
siswa memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda, maka guru
harus mampu memilih metode maupun media pembelajaran yang
akan digunakan, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai.
6. Menggunakan sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia
di sekolah. Guru harus dapat mengoptimalkan semua sarana dan
prasarana (fasilitas) yang telah disediakan di sekolah. Sehingga
kegiatan belajar mengajar dapat berjalan secara efektif. Misalnya,
penggunaan radio tape untuk materi Listening dalam pelajaran
Bahasa Inggris. Siswa dapat mendengar dengan jelas pengucapan
dari native speaker.
6. 6
Soal No. 4
Analisis satu RPP yang dibuat oleh guru yang mengajar mata
pelajaran yang sama dengan saudara! Berikan kritikan, masukan,
dan penilaian atas RPP tersebut!
Jawaban:
RPP yang akan dianalisis adalah RPP milik Citra Anggraini yang juga
merupakan mahasiswa Magister Teknologi Pendidikan Pascasarjana
Universitas Sriwijaya. Citra Anggraini mengajar di SMP Lematang Lestari
untuk mata pelajaran IPS, karena saya sendiri adalah pengajar mata
pelajaran Sejarah di SMA LTI IGM. Alasan saya menganalisis RPP ini
karena di dalamnya Standar Kompetensi berkaitan dengan mata
pelajaran Sejarah.
Berikut adalah RPP yang akan dianalisis:
LESSON PLAN
School : SMP LEMATANG LESTARI
Subject : Social Science
Grade/Semester : VII/1
Standar competency : 1. Understand the environment of human life
Basic competency : 1.2 Describe life in pre-literacy in Indonesia.
Alokasi Waktu : 10 hour (four meeting)
Indicator
Kognitif:
a. Produk
1. Menjelaskan pengertian masa Pra Aksara
2. Mennjelaskankan kurun waktu masa Pra Aksara
3. Menyebutkan jenis-jenis manusia purba di indonesia
4. Mengidentifikasi jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada
masa Pra Aksara
7. 7
5. Menjelaskan perkembangan kehidupan pada masa Pra Aksara
6. Menyebutkan peralatan kehidupan yang dipergunakan pada masa
Pra Aksara
7. Menjelaskan pembagian zaman berdasarkan hasil kebudayaan
yang ditinggalkan pada masa pra aksara.
8. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan kebudayaan pada masa
Pra Aksara
9. Menjelaskan asal usul kedatangan nenek moyang bangsa
Indonesia ke Nusantara
10. Melacak pada peta tempat-tempat persebaran nenek moyang
bangsa Indonesia di Nusantara
B. Afektif:
a. Karakter
Menunjukan perilaku berkarakter, meliputi Teliti, cermat, bekerja
sama, dan menghargai pendapat teman
b. Keterampilan Sosial
Menunjukkan kemampuan keterampilan sosial, meliputi: Bertanya,
menyumbang ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik,
komunikasi
C. Learning Objective
Setelah selesai melakukan kegiatan pembelajaran Siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian masa Pra Aksara dengan benar
2. Mennjelaskan kurun waktu masa Pra Aksara dengan cermat
3. Menyebutkan jenis-jenis manusia purba di Indonesia dengan
cermat
4. Mengidentifikasi jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada
masa Pra Aksara dengan teiti
8. 8
5. Menjelaskan perkembangan kehidupan pada masa Pra Aksara
dengan berfikir kritis dan logis
6. Menyebutkan peralatan kehidupan yang dipergunakan pada masa
Pra Aksara dengan cermat
7. Menjelaskan pembagian zaman berdasarkan hasil kebudayaan
yang ditinggalkan pada masa pra aksara dengan cermat.
8. Mengidentifikasi peninggalan-peninggalan kebudayaan pada masa
Pra Aksara dengan tekun
9. Menjelaskan asal usul kedatangan nenek moyang bangsa
Indonesia ke Nusantara dengan benar
10. Melacak pada peta tempat-tempat persebaran nenek moyang
bangsa Indonesia di Nusantara dengan berfikir kritis dan logis
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Pengertian dan kurun waktu masa Pra Aksara
2. Jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup pada masa Pra Aksara
3. Perkembangan kehidupan pada masa Pra Aksara dan peralatan
kehidupan yang dipergunakan
4. Peniggalan-peninggalan kebudayaan pada masa Pra Aksara
5. Kedatangan dan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia di
Nusantara
E. METODE PEMBELAJARAN
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
3. Ceramah
4. Tugas
5. Cooperative learning
9. 9
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama Dan Kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
Menjelaskan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
ï‚· Apersepsi : Memberi pertanyaan tentang asal usul manusia
ï‚· Motivasi : dijelaskan pentingnya mempelajari manusia
yang hidup pada masa Pra Aksara
2. Kegiatan Inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- Menjelaskan pengertian masa Pra Aksara
- Mennjelaskankan kurun waktu masa Pra Aksara
- Menyebutkan jenis-jenis manusia purba di indonesia
- Mengidentifikasi jenis-jenis manusia Indonesia yang hidup
pada masa Pra Aksara
- Menjelaskan perkembangan kehidupan pada masa Pra
Aksara
- menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
- melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
- memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis;
- Mengarahkan siswa untuk mendiskusikan tentang pengertian
dan kurun waktu masa Pra Aksara
10. 10
- Guru membagi siswa dalam kelompok-kelompok, maksimal 5
orang untuk mendiskusikan pengertian tentang :
1. pengertian pra aksara
2. pembagian kurun waktu masa pra aksara
3. jenis jenis manusia purba di Indonesia
- Guru memberi kesempatan pada siswa untuk
mempresentasikan hasil diskusi kelompok dan kelompok lain
agar memberikan tanggapan
- memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar;
- memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
didik.
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
- Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diktahui
siswa
- Guru memberikan penguatan dan penyimpulan
3. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
- melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
11. 11
- memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran;
- memberikan tugas rumah (tugas kelompok) untuk
mengumpulkan gambar manusia masa Pra Aksara dan
peninggalan kebudayaannya di Indonesia dan dikelompokkan
seusia dengan kurun waktu
Pertemuan Ketiga dan keempat
1. Pendahuluan
Apersepsi : Menampilkan jenis-jenis manusia purba dari hasil
tugas siswa
Motivasi : Memberikan gambaran kehidupan modern dengan
kemajuan ilmu dan teknologi.
2. Kegiatan inti
 Eksplorasi
Dalam kegiatan eksplorasi, guru:
- menggunakan beragam pendekatan pembelajaran, media
pembelajaran, dan sumber belajar lain;
- melibatkan peserta didik secara aktif dalam setiap kegiatan
pembelajaran
 Elaborasi
Dalam kegiatan elaborasi, guru:
- membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna;
- memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas, diskusi,
dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru baik secara
lisan maupun tertulis;
- siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok, tiap kelompok 5
orang
12. 12
- setiap kelompok menerima 5 buah kartu soal, kemudian
dibagikan kepada masing-masing anggota kelompok.
- Masing-masing kartu soal berisi pertanyaan yang berbeda;
1. kartu 1 : jelaskan perkembangan kehidupan pada masa
pra aksara
2. kartu 2 : sebutkan peralatan yang dipergunakan
manusia pada masa pra aksara.
3. kartu 3 : jelaskan pembagian zaman berdasarkan hasil
kebudayaan yang ditinggalkan.
4. kartu 4 : identifikasikan hasil-hasil peninggalan
kebudayaan masa pra aksara.
5. kartu 5 : jelaskan asal usul nenek moyang bangsa
indonesia.
- Siswa yang mendapat kartu yang nomornya sama berkumpul
mendiskusikan dan merumuskan permasalahan tersebut.
- Siswa kembali ke kelompoknya semula untuk
mempresentasikan hasil diskusinya dari kelompok ahli.
- memberi kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
- memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
meningkatkan prestasi belajar
- memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi yang
dilakukan baik lisan maupun tertulis, secara individual
maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
individual maupun kelompok;
- memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta
didik.
13. 13
 Konfirmasi
Dalam kegiatan konfirmasi, guru:
- memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam bentuk
lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan
peserta didik,
- memfasilitasi peserta didik melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan,
- memfasilitasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman
yang bermakna dalam mencapai kompetensi dasar:
- berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator dalam
menjawab pertanyaan peserta didik yang menghadapi
kesulitan, dengan menggunakan bahasa yang baku dan
benar;
- membantu menyelesaikan masalah;
- memberi acuan agar peserta didik dapat melakukan
pengecekan hasil eksplorasi;
- memberi informasi untuk bereksplorasi lebih jauh;
- memberikan motivasi kepada peserta didik yang kurang
atau belum berpartisipasi aktif.
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru:
- bersama-sama dengan peserta didik dan/atau sendiri
membuat rangkuman/simpulan pelajaran;
- melakukan penilaian dan/atau refleksi terhadap kegiatan yang
sudah dilaksanakan secara konsisten dan terprogram;
- memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil
pembelajaran
14. 14
G. SUMBER BELAJAR
1. Buku Sejarah IPS KTSP .
2. Gambar-gambar fosil, artefak
H. PENILAIAN
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ï‚· Menjelaskan pengertian dan
kurun waktu masa pra –
aksara
ï‚· Mengidentifikasi jenis- jenis
manusia Indonesia yang
hidup pada masa pra- aksara
ï‚· Mendeskripsikan
perkembangan kehidupan
pada masa pra- aksara dan
peralatan kehidupan yang
dipergunakan.
ï‚· Mengidentiifikasi peninggalan
–peninggalan kebudayaan
pada masa pra-aksara.
Tes tulis
Penugasa
n
Tes tulis
Tes tulis
Tes Uraian
Tugas
rumah
Tes Uraian
Tes pilihan
ganda
Jelaskan pengertian masa pra
aksara.
Kumpulkan gambar manusia purba
dan peninggalan kebudayaannya
serta kelompokkan sesuai kurun
waktunya kemudian buatlah
tampilannya secara berkelompok
Jelaskan perkembangan
kehidupan pada masa pra aksara
dan berilah contoh-contoh
peralatan kehidupan yang
dipergunakan.
Peninggalan budaya Megalithikum
diantaranya ialah ....
a.menhir dan dolmen
b.nekara dan menhir
c.sarkopagus dan dolmen
d.kapak lonjong dan moko
(Jawab : c)
15. 15
Indikator Pencapaian
Kompetensi
Penilaian
Teknik Bentuk
Instrumen
Contoh
Instrumen
ï‚· Melacak kedatangan dan
persebaran nenek moyang
bangsa Indonesia di
Nusantara dengan atlas
sejarah.
Penugasa
n
Tugas
rumah
Gaya dan cara hidup manusia
purba tentu berbeda dengan
manusia sekarang. Cara hidup
manusia purba yang paling awal
adalah.....
a. Berburu dan meramu
b. Meramu dan berladang
c. Berladang dan beternak
d. Beternak dan bertani
(Jawab : a)
Adanya kebudayaan abris sous
roche adalah bukti bahwa manusia
purba.......
a. bertempat tinggal tetap
b. bertempat tinggal sementara
c. berpindah-pindah ketempat
subur
d. hidup berkelompok ditepi-tepi
danau
(Jawab : a)
Buatlah peta kedatangan dan
persebaran nenek moyang bangsa
Indonesia di Nusantara!
16. 16
Mengetahui,
Kepala SMP LEMATANG
LESTARI
(Mugiarsih, S.Pd, M.M )
NIY. 10270073
Mengetahui,
Pengawas Pembina
Dra. RUMINARSIH, M.M
NIP.195702211985032003
Banuayu , July 2012
Guru Mapel IPS,
(Citra Anggraini, S.Pd )
NIY.12.01.057
Analisis RPP
Dari RPP yang telah ditampilkan, maka saya akan menganalisis RPP
tersebut dengan metode SWOT, yang artinya RPP tersebut akan
dianalisis berdasarkan Strenghts (kekuatan), Weaknesses (kelemahan),
Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman), yaitu:
1. Strenghts (kekuatan):
ï‚· Dari sisi kekuatan atau kelebihan RPP tersebut adalah
banyaknya kegiatan tatap muka. Hal tersebut menandakan
bahwa guru mampu melakukan interaksi langsung dengan
siswa, sehingga guru dapat mengetahui perkembangan
kemampuan siswa di setiap pertemuannya.
ï‚· Dari indikator yang menekankan nilai afektif berdasarkan
karakter dan keterampilan sosial siswa. Hal tersebut
menunjukan bahwa guru mampu menciptakan perilaku
berkarakter, meliputi teliti, cermat, bekerja sama, dan
17. 17
menghargai pendapat teman. Dari sisi keterampilan sosial,
menunjukkan kemampuan meliputi: bertanya, menyumbang
ide atau pendapat, menjadi pendengar yang baik,
komunikasi.
2. Weaknesses (kelemahan):
ï‚· Dilihat dari sumber belajar, guru hanya menggunakan Buku
Sejarah IPS KTSP dan Gambar-gambar fosil atau artefak.
Padahal untuk Standar Kompetensi yang begitu kompleks,
guru sebaiknya menambah sumber belajar. Tidak hanya
buku Sejarah IPS KTSP, namun bisa melalui Buku Elektronik
yang sudah diterbitkan Diknas bernama E-book. Guru juga
hanya menunjukkan gambar-gambar fosil, sementara siswa
membutuhkan gambar langsung bagaimana bentuk manusia
pra-aksara di masa purba. Cara paling mudah bisa dilakukan
dengan googling di internet. Ada beberapa website resmi
yang memuat gambar-gambar kehidupan manusia pra-
aksara.
ï‚· Kurangnya media pembelajaran yang digunakan, seperti
globe atau peta. Karena standar kompetensi yang dibahas
memerlukan pemahaman siswa akan lokasi (tempat) dimana
ditemukannya manusia pra-aksara dan alat-alat
peninggalannya.
3. Opportunities (peluang):
ï‚· Dari sistem penilaian yang dibuat oleh guru maka siswa
dapat diharapkan mencapai standar kompetensi yang sudah
dibuat. Adanya penugasan, tes tertulis baik uraian maupun
pilihan ganda menunjukkan siswa dapat memahami dan
mengaplikasikan materi yang disampaikan oleh guru
tersebut.
18. 18
4. Threats (ancaman):
ï‚· Pemilihan metode pembelajaran yang menggunakan metode
ceramah cenderung membuat siswa menjadi pasif dalam
kegiatan pembelajaran. Siswa hanya mendengarkan saja
apa yang dijelaskan oleh guru tanpa mengoptilmalkan
kemampuannya. Guru tidak dapat mengukur kemampuan
siswa secara menyeluruh karena siswa tidak berkesempatan
untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran tersebut.
ï‚· Pemilihan metode pembelajaran dengan Cooperative
learning oleh guru, mengharuskan guru tersebut mampu
menggunakan teknik-teknik dari metode tersebut, menurut
Anita Lie, setidaknya ada 18 teknik yang relevan digunakan
untuk siswa SMP. Artinya metode yang sudah dipilih guru,
apakah sudah relevan dengan kondisi siswa maupun
kemampuan siswa dalam menerima materi yang diberikan.
Karena jika tidak, maka siswa tidak akan mampu mencapai
standar kompetensi yang diharapkan.
19. 19
DAFTAR PUSTAKA
Imadiklus. (2010, April 23). Analisa SWOT dan Penerapannya dalam
Organisasi. Retrieved December 26, 2012, from www.imadiklus.com:
http://www.imadiklus.com/2010/04/analisa-swot-dan-penerapannya-
dalam-organisasi.html
Thomas C. Baron, T. R. (1986). The Role Of Consultans. New York: Jhon
Willeysons.
Wilson, J. S. (1977). Planning Turbulent Environment. St.Lucia
Queensland: University of Queensland Press.