Program KAPEIBWA bertujuan untuk meningkatkan IMTAQ siswa kelas V SDN 01 Josenan melalui pemantauan ibadah shalat lima waktu dan membaca Al-Qur'an. KAPEIBWA akan mendorong siswa untuk mengerjakan ibadah dengan tertib dan rajin serta menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kegiatan keagamaan.
Antusisame world Islamic education in carrying Tahfidz Quran needs to get a positive response and a serious concern, especially related strategies to develop it. This is because there are still some difficulties were experienced by some Islamic educational institutions, among others: poor management of Tahfidz, less active role of the teacher / instructor Tahfidz in guiding and motivating students penghafal Koran, mechanisms and methods applied by teachers Tahfidz , lack of parental support, and lack of control and motivation superiors. To overcome these weaknesses is necessary strategies include: mamanej Tahfidz well, activating the role of teachers and motivate students Tahfidz, perfecting mechanisms and methods Tahfidz, optimize parental support, and optimize control and motivation superiors.
Buku ini membahas tentang Akidah Akhlak berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas 1. Buku ini berisi pelajaran-pelajaran tentang rukun iman, syahadat, asmaul husna, hidup bersih, adab, dan lainnya.
Skripsi ini membahas sistem pembelajaran tahfidz Al-Qur'an di SDIT Fithrah Insani 2 Baleendah dan hubungannya dalam meningkatkan kemampuan siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan metode pembelajaran tahfidz Al-Qur'an, prestasi siswa, dan faktor pendukung serta penghambatnya.
Buku ini membahas tentang Akidah Akhlak berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas 1. Buku ini berisi 12 pelajaran yang mencakup materi tentang rukun iman, syahadat, asmaul husna, akhlak mulia, adab beribadah dan interaksi sosial.
Tesis ini membahas pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU Timur. Terdiri dari empat bab yang membahas sistem pembelajaran fiqih, profil madrasah, hasil penelitian deskriptif pembelajaran fiqih, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kurikulum Qur'an Hadis di MI bertujuan menanamkan pengertian Al-Qur'an dan Hadis serta mendorong perilaku sesuai dengannya. Materi penting meliputi surat Al-Lahab dan hadis silaturahmi yang mendorong persaudaraan umat Islam."
Buku panduan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk siswa SD kelas 1 mengajarkan tentang ajaran agama Hindu melalui pengamatan, pendengaran, dan pertanyaan. Siswa diajak untuk berpikir, bicara, dan bertindak baik kepada orang lain. Agama Hindu mengajarkan kasih sayang dan kebaikan kepada sesama.
Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran berbasis pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013. Terdapat tujuh kriteria pendekatan saintifik yaitu materi berbasis fakta, bebas dari prasangka, mendorong berpikir kritis, hipotesis, berpikir rasional dan objektif, berbasis teori dan fakta, serta tujuan pembelajaran sederhana namun menarik. Pendekatan ini mendorong siswa aktif, penilaian berkelanjutan, serta memper
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
油
a Fallibility of property is tought of the greatest illustration on how the lowest marginal of the society catches your mind set to the precious time to buy the world and the obsoloscence network lobbying
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
Proposal ini membahas hubungan kecerdasan spiritual dan disiplin diri dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa. Variabel penelitian terdiri atas kecerdasan spiritual, disiplin diri sebagai variabel bebas dan kinerja kepala sekolah sebagai variabel terikat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi seluruh kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
Dokumen tersebut membahas lima tangga kepemimpinan yang efektif yaitu dicintai, diikuti, dipercaya, mampu membangun kader, dan abadi. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya komitmen seorang pemimpin untuk menjadi teladan yang baik di lingkungan kerja dan masyarakat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan terhadap organisasi.
Buku ini membahas tentang Akidah Akhlak berdasarkan Kurikulum 2013 untuk siswa Madrasah Ibtidaiyah kelas 1. Buku ini berisi 12 pelajaran yang mencakup materi tentang rukun iman, syahadat, asmaul husna, akhlak mulia, adab beribadah dan interaksi sosial.
Tesis ini membahas pembelajaran fiqih di Madrasah Tsanawiyah Nurul Huda Sukaraja OKU Timur. Terdiri dari empat bab yang membahas sistem pembelajaran fiqih, profil madrasah, hasil penelitian deskriptif pembelajaran fiqih, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Kurikulum Qur'an Hadis di MI bertujuan menanamkan pengertian Al-Qur'an dan Hadis serta mendorong perilaku sesuai dengannya. Materi penting meliputi surat Al-Lahab dan hadis silaturahmi yang mendorong persaudaraan umat Islam."
Buku panduan Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti untuk siswa SD kelas 1 mengajarkan tentang ajaran agama Hindu melalui pengamatan, pendengaran, dan pertanyaan. Siswa diajak untuk berpikir, bicara, dan bertindak baik kepada orang lain. Agama Hindu mengajarkan kasih sayang dan kebaikan kepada sesama.
Dokumen tersebut membahas konsep pembelajaran berbasis pendekatan saintifik menurut Kurikulum 2013. Terdapat tujuh kriteria pendekatan saintifik yaitu materi berbasis fakta, bebas dari prasangka, mendorong berpikir kritis, hipotesis, berpikir rasional dan objektif, berbasis teori dan fakta, serta tujuan pembelajaran sederhana namun menarik. Pendekatan ini mendorong siswa aktif, penilaian berkelanjutan, serta memper
Proposal Pendahuluan PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PE...Excruciate Limited
油
a Fallibility of property is tought of the greatest illustration on how the lowest marginal of the society catches your mind set to the precious time to buy the world and the obsoloscence network lobbying
Ringkasan proposal penelitian ini adalah:
Proposal ini membahas hubungan kecerdasan spiritual dan disiplin diri dengan kinerja kepala sekolah SMK di Kota Langsa. Variabel penelitian terdiri atas kecerdasan spiritual, disiplin diri sebagai variabel bebas dan kinerja kepala sekolah sebagai variabel terikat. Metode penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif korelasional dengan populasi seluruh kepala sekolah SMK di Kota Langsa.
Dokumen tersebut membahas lima tangga kepemimpinan yang efektif yaitu dicintai, diikuti, dipercaya, mampu membangun kader, dan abadi. Dokumen tersebut juga membahas pentingnya komitmen seorang pemimpin untuk menjadi teladan yang baik di lingkungan kerja dan masyarakat, serta faktor-faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan terhadap organisasi.
Pelatihan pemanfaatan TIK dalam pembelajaran guruselfy0110
油
Dokumen ini membahas tentang perlunya meningkatkan kompetensi guru madrasah dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk pembelajaran agama Islam. Kompetensi guru madrasah saat ini dinilai masih rendah, terutama dalam penguasaan teknologi informasi. Dokumen ini menganalisis latar belakang rendahnya kompetensi guru dan pentingnya pemanfaatan teknologi informasi dalam pendidikan agama sesuai komitmen Indonesia d
Dokumen tersebut merangkum tentang psikologi sosial yang membahas definisi, tujuan, objek keilmuan, teori-teori, dan profesi terkait psikologi sosial. Psikologi sosial didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari perilaku individu yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial dengan tujuan memahami dan mengendalikan fenomena sosial.
Daftar isi proposal PENGARUH KEPUASAN PEGAWAI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA PEM...Excruciate Limited
油
a Sustaining detail tobe written of the bottom your illustration of the bribery new world and the obsolenscence democracy on how those people said on we are no longer in the related world
Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak melaksanakan shalat sejak dini. Rasulullah Saw bersabda untuk mengajarkan anak shalat pada umur tujuh tahun dan memaksa mereka pada umur sepuluh tahun. Orang tua bertanggung jawab untuk mengajarkan dan memantau pelaksanaan shalat anak.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas upaya guru dalam membiasakan shalat duha pada siswa kelas 2 SD melalui metode pembiasaan.
Amalan solat fardhu di kalangan pelajar pismp semester 3Nazmi Lestari
油
Dokumen ini membahasikan kajian tentang amalan solat fardhu di kalangan pelajar PISMP Semester 3 di IPG Kampus Ilmu Khas. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui tahap kefahaman dan pengamalan solat serta faktor-faktor yang mempengaruhi pelajar untuk melaksanakan solat. Soal selidik digunakan untuk mengumpul data dari 30 responden."
Proposal ini merencanakan kegiatan Pembinaan Karakter Diri (PKD) untuk siswa SMK Negeri 5 Kota Tangerang Selatan pada 26-27 November 2022. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa siswa, melatih amalan keagamaan seperti shalat malam, dan membentuk karakter generasi Z yang shaleh. Kegiatan mencakup ceramah, diskusi, senam pagi, dan ibadah bersama. Diharapkan dapat membangun sik
Langgar merupakan lembaga pendidikan Islam tertua di Indonesia yang berfungsi untuk beribadah, belajar mengaji, dan bermusyawarah. Pondok pesantren adalah lembaga pendidikan tradisional Islam di mana santri tinggal dan belajar di bawah bimbingan kyai. Kedua lembaga tersebut memainkan peran penting dalam melestarikan nilai-nilai agama Islam.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1. Dokumen tersebut membahas pola pendidikan di Pondok Pesantren Daarut Tauhid dan Darul Walad di Kota Bandung.
2. Kedua pesantren tersebut menerapkan pola pendidikan berbasis agama Islam dengan dasar Al-Quran dan Hadist.
3. Pondok Pesantren Daarut Tauhid menerapkan berbagai pola pendidikan seperti untuk santri lanjut usia, santri siap guna, santri ak
Pondok Pesantren Ath-Thohiriyyah didirikan pada tahun 1989 untuk melestarikan perjuangan KH. Muhammad Sami'un dalam mensyiarkan agama Islam. Pondok pesantren ini mengajarkan tahfidz Al-Quran, madrasah diniyah, dan pengajian kitab. Kegiatan santri meliputi shalat, mengaji Al-Quran, dan madrasah. MTs. Nurul Huda menerapkan nilai-nilai keislaman seperti seragam Muslim, menyapa sal
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian ibadah dan amal sholeh menurut agama Islam. Ibadah didefinisikan sebagai aktivitas manusia yang disenangi Allah baik berupa perkataan maupun perbuatan, sedangkan amal sholeh adalah perbuatan baik sesuai ajaran agama. Diberikan contoh ibadah seperti shalat lima waktu dan puasa, serta manfaatnya bagi kehidupan di dunia dan akhirat. Dijelaskan p
Dokumen tersebut membahas tentang sholat, dzikir, dan doa dalam agama Islam. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, jenis, fungsi dan manfaat dari ketiganya.
Dokumen tersebut membahas tentang berbagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, seperti melalui zikir, amaliah, dan menghadapi musibah. Disebutkan pula bahwa manusia sering lupa dan berbuat kesalahan, namun yang terbaik adalah mereka yang mau mengakui kesalahan dan bertobat.
Dokumen ini membahas tentang fokus pendidikan Islam dalam konteks ketatanegaraan dan penerapan kerohanian melalui amali dalam kalangan kanak-kanak prasekolah. Pendidikan Islam bertujuan untuk membentuk murid yang beragama Islam, berilmu, beriman, dan bertanggungjawab terhadap negara. Aktivitas seperti menghormati bendera dan lagu kebangsaan dapat menerapkan rasa cinta kepada negara. Amali seperti puasa, shol
Teks tersebut membahas tentang penelitian tindakan manajemen sekolah dan pengawasan. Penelitian tindakan manajemen sekolah dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerja sekolah, sementara penelitian tindakan pengawasan dilakukan pengawas untuk meningkatkan kinerja guru dan kepala sekolah. Keduanya harus mengacu pada kompetensi masing-masing dan dapat berkolaborasi dengan berbagai
Teks ini membahas upaya meningkatkan tertib beribadah sholat dhuhur bagi siswa kelas tinggi di SDN Balerejo 02 melalui kegiatan sholat dhuhur berjamaah. Peneliti mengamati pelaksanaan sholat dhuhur berjamaah siswa dan menganalisis apakah terjadi peningkatan jumlah siswa yang sholat secara berjamaah.
1. UPAYA MENINGKATKAN TERTIB BERIBADAH MELALUI
SHOLAT DHUHUR BERJAMAAH PADA SISWA KELAS
TINGGI DI SDN BALEREJO 02
PROPOSAL
Oleh:
ERNAWATI
NPM 09141074
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
IKIP PGRI MADIUN
2012
2. KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik
serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini dengan
judul Upaya Meningkatkan Tertib Beribadah Melalui Sholat Dhuhur
Berjamaah Pada Siswa Kelas Tinggi di SDN Balerejo 02
Proposal ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar serta pembaca pada umumnya
untuk menanamkan sikap tertib dalam menjalankan ibadah sholat pada
peserta didik.
Proposal ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan dari berbagai
pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang dalam dan tulus
kepada semua pihak yang telah membantu khususnya kepada :
1. Bapak Drs. Edy Siswanto, M.Pd selaku Dosen mata kuliah Penelitian
Tindakan Kelas IKIP PGRI Madiun
2. Ibu Rini Maharti, S.Pd selaku Kepala Sekolah SDN Balerejo 02
Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun.
3. Rekan-rekan mahasiswa yang telah banyak membantu dan memberikan
dorongan dalam penyusunan proposal ini.
Proposal ini tentu masih banyak kekurangan. Untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
proposal ini.
Akhirnya semoga Allah SWT memberikan rahmat, taufik dan
hidayah-Nya serta memberikan maaf atas segala kesalahan penulis dan
semoga proposal ini ada guna dan manfaatnya bagi penulis khususnya dan
pembaca umumnya. Amiin
Madiun, Desember 2012
Penulis
3. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan
muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah
SWT. Salah satunya adalah ibadah shalat. Shalat merupakan tiang agama,
shalat juga adalah amalan pertama yang akan dihisab setelah kita
meninggalkan dunia ini dan menuju dunia abadi yaitu akhirat.
Shalat yang dilaksanakan dengan baik dan benar dapat mencegah dari
perbuatan keji dan munkar. Dengan melaksanakan shalat, seorang muslim
juga akan terbiasa disiplin, jujur, dan terhindar dari perbuatan yang tidak
disukai oleh sesama makhluk terlebih oleh Allah SWT. Firman Allah SWT
dalam surat An-Nissa ayat 103 Sesungguhnya sholat itu adalah fardhu
(kewajiban) yang telah ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.
Rasulullah SAW memerintahkan kepada orang tua agar sejak usia
anak 7 tahun sudah dimulai diajarkan shalat. Tentunya anak sudah terbiasa
melihat orang tua dan seisi rumah rajin mendirikan shalat. Dan jika pada usia
10 tahun anak masih sulit untuk melaksanakan shalat, maka orang tua mulai
menjatuhkan hukuman atau sanksi terhadap anak. Mendidik anak yang sudah
baligh jauh lebih sulit dibanding mendidik anak yang belum baligh. Oleh
karena itu, pendidikan usia dini sangat penting terutama dalam hal agama.
Peran sekolah baiknya menanamkan kebiasaan sholat bagi siswanya
contohnya sholat dhuhur berjamaah di sekolah karena setelah pulang sekolah
belum tentu siswa melaksanakan sholat dhuhur. Program ini sebagai cara
mengajarkan awal kedisiplinan ibadah bagi siswa.
Berdasarkan uraian di atas, ada beberapa alasan mengapa peneliti
melakukan penelitian di SDN Balerejo 02, bahwa berdasarkan pengamatan
dan informasi, Sebuah fakta di SDN Balerejo 02 ada mushola sekolah yang
4. tidak pernah dimanfaatkan untuk kegiatan beribadah, baik guru maupun
siswa. Kondisi mushola cukup bagus namun tidak pernah dibersihkan. Jika
waktu pulang sekolah tidak ada satupun guru maupun siswa yang sholat
dhuhur di mushola tersebut. Diharapkan dengan kegiatan tersebut siswa SDN
Balerejo 02 terbiasa menjalankan sholat dhuhur berjamaah di sekolah serta
menumbuhkan sikap tertib menjalankan ibadah.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang, fokus penelitian dijabarkan sebagai
berikut:
Apakah melalui sholat dhuhur berjamaah dapat meningkatkan tertib
beribadah pada siswa kelas tinggi di SDN Balerejo 02?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah penelitian yang telah dirumuskan di atas, tujuan
penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah melalui sholat dhuhur berjamaah dapat
meningkatkan tertib beribadah pada siswa kelas tinggi di SDN Balerejo 02.
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan masalah dan tujuan penelitian yang telah dirumuskan di
atas, hipotesis tindakan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Kegiatan sholat dhuhur berjamaah pada siswa kelas tinggi SDN Balerejo 02
dapat meningkatkan tertib beribadah.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagi guru, penelitian ini dimungkinkan dapat terus diterapkan kepada para
siswa supaya menjadi kebiasaan dalam diri siswa untuk tertib menjalankan
sholat.
2. Bagi siswa, hasil PTK ini menjadikan mereka menjadi lebih terbiasa
menjalankan sholat dhuhur berjamaah
5. 3. Bagi orang tua siswa, hasil PTK ini menjadi acuan orang tua untuk
memberikan pembinaan yang lebih intensif kepada anak untuk tetap
membiasakan menjalankan ibadah sholat secara berjamaah.
4. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu acuan
untuk melakukan penelitian sejenis.
6. BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Ibadah Sholat
Ahli bahasa mengartikan ibadah dengan (wahhadahu wa khaddamahu
wa khaddaa wa dalla wa thaa lahu) (Maluf, 1986:483) yang memiliki arti
mengesakan Allah, patuh kepada-Nya, tunduk kepada-Nya, merasa hina
dihadapan-Nya dan menaati perintah-perintah-Nya. Menurut ahli bahasa
Indonesia pun mendefinisikan ibadah sebagai perbuatan yang dilakukan
berdasarkan rasa bakti dan taat kepada Allah, untuk menjalankan perintah-
Nya, serta menjauhi larangan-Nya (Salim, 1991:545).
Menurut Syaltut dalam (Rafy Sapuri, 2008:59) salah seorang imam
Muslim dan mufassir terkenal, menulis dalam tafsirnya bahwa ibadah berarti
tunduk tidak terhingga kepada kebenaran yang tidak terbatas. Dalam bidang
ilmu pengetahuan, khususnya para ilmuwan dibidang science mendefinisikan
ibadah sebagai tata nilai tertinggi dalam ruang motivasi. Jadi, dalam ibadah
tidak terlepas adanya kepatuhan (conformity).
Shalat secara bahasa maknanya adalah doa. Dinamakan demikian
karena ibadah tersebut mencakup doa-doa didalamnya. Allah telah
mewajibkan lima waktu sholat dalam sehari semalam: Shubuh, Zhuhur,
Ashar, Maghrib dan Isya. Waktu sholat Zhuhur ketika matahari condong
sampai bayangan seseorang sama dengan tingginya sementara waktu Ashar
belum masuk, sedangkan waktu Ashar hingga matahari belum menguning (di
ufuk barat), waktu sholat Magrib adalah hingga hilangnya awan merah di
ufuk barat, waktu sholat Isya adalah sampai setengah malam yang
pertengahan, dan waktu sholat Shubuh adalah dari terbitnya fajar hingga
matahari belum terbit (Diriwayatkan dari Abdullah bin Amr).
7. Rukun sholat dimulai dari takbiratul ihram, niat, berdiri betul,
membaca al-Fatihah, rukuk, iktidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, duduk
tahiyat akhir, membaca tahiyat akhir, membaca Selawat kepada Rasulullah SAW
kemudian salam. Syarat-syarat wajib sholat yaitu Islam (tidak wajib ke atas
orang kafir), baligh (tidak wajib ke atas kanak-kanak), berakal (tidak wajib ke
atas orang gila), bodoh atau terencat akal, boleh mendengar dan melihat, suci
daripada haid dan nifas. Syarat-syarat sahnya sholat yaitu yakin masuk waktu
solat, suci badan, pakaian dan tempat daripada najis, suci daripada hadas
besar dan hadas kecil, menutup aurat, dan mengadap kiblat.
Secara bahasa kata jamaah berarti kumpulan atau bersama-sama.
Menurut istilah shalat jamaah adalah sholat yang dilakukan secara bersama
oleh dua orang atau lebih, salah satunya menjadi imam sedangkan lainnya
menjadi makmum. Hukum sholat berjamaah adalah sunah muakad (sunah
yang dikuatkan), artinya sholat secara berjamaah sangat dianjurkan oleh
Rasulullah saw terutama bagi kaum laki-laki dan di lakukan di masjid. Orang
yang menjalankan ibadah sholat dhuhur secara berjamaah maka pahalanya
akan dilipatkan menjadi 27 kali dibandingkan dengan yang sholat sendiri.
B. Mengajarkan Anak Tertib Menjalankan Ibadah Sholat
Orang tua adalah contoh yang paling diteladani oleh anak dalam hal
apapun termasuk ibadah. Apabila orangtua membiasakan tertib beribadah di
rumah maka anak juga akan menirukan kebiasaan tersebut. Apabila anak sulit
untuk diajak menjalankan ibadah sholat maka cara yang dapat dilakukan
orang tua yaitu:
1. Anak sering diajak untuk melihat langsung sholat yang dikerjakan oleh
orang tua, misal di masjid apabila takut membuat gaduh, maka orang tua
memberikan contoh sholat berjamaah di rumah. Jika anak sudah mulai
tertarik untuk mengikuti gerakan sholat yang di contohkan oleh orang tua,
selanjutnya orang tua mengajarkan bacaan-bacaan di dalam sholat,
8. membuat suasana yang menyenangkan agar anak tidak bosan dengan
bacaan-bacaan yang panjang dan sulit untuk di lafalkan.
2. Menghormati waktu-waktu adzan dikumandangkan. Misalnya mematikan
televisi, radio atau suara-suara lain agar lantunan adzan terdengar dan
memberitahukan kepada anak bahwa waktu sholat telah tiba. Terutama
pada sholat magrib dan isya, dimana waktu-waktu tersebut merupakan
waktu yang banyak dipakai anak untuk menonton acara televisi seperti
serial kartun dan acara anak lainnya.
3. Membentuk jamaah sholat dalam keluarga yang dipimpin oleh Ayah,
anak juga perlu diikut sertakan untuk menggelar tikar, sajadah, atau
mengumandangkan iqomat. Hal ini memacu anak untuk lebih bersemangat
dalam melaksanakan sholat.
4. Bimbingan dan nasehat-nasehat orang tua yang baik merupakan sarana
untuk menghubungkan keinginan orang tua dan kemauan anak dengan
cepat.
5. Kisah dan Cerita. Memberikan anak cerita yang menarik tentang pahala
dari mengerjakan sholat, tentang siksaan Allah, jika orang tidak
mengerjakan sholat. Serta menceritakan kisah para sahabat nabi atau orang
yang rajin sholat ketika mereka mendapatkan hikmah dari mengerjakan
sholat tersebut. Kisah termasuk sarana pendidikan yang efektif. Sebab ia
dapat mempengaruhi perasaan dengan kuat. Apalagi kisah nyata, sangat
besar pengaruhnya pada jiwa anak, dapat memperkokoh ingatan anak dan
kesadaran berfikirnya. Sebuah pelajaran akan lebih mudah dicerna dan
difahami oleh anak bila diberi ilustrasi cerita. Kisah dan cerita juga dapat
mempererat hubungan antara orangtua dan anak. Akan menciptakan
kehangatan dan keakraban tersendiri, sehingga akan membantu kelancaran
komunikasi.
6. Metode Pembiasaan yaitu dengan membiasakan anak melakukan
kebaikan. Sebab bila anak terbiasa mengerjakannya secara teratur, maka
hal itu akan menjadi sebuah kebiasaan. Dengan pembiasaan maka urusan
yang banyak akan menjadi mudah. Menanamkan kepada anak kebiasaan
9. melakukan sesuatu yang baik dan membawa keberuntungan baginya
dalam urusan dunia maupun agama. Baik itu ibadah, adab, tutur kata,
sopan santun, rutinitas keseharian, dan lain sebagainya.
7. Memanfaatkan waktu luang ajak anak untuk mengisi waktu luang dengan
kebaikan dan sesuatu yang bermanfaat. Memberikan pengarahan yang
benar dalam jalur kebaikan. Meluangkan waktu orang tua bersama anak
untuk menemani, membimbing, dan beraktivitas bersama mereka.
Sehingga anak akan terlepas dari sebab-sebab penyimpangan dan hal-hal
yang tidak bermanfaat.
8. Membiasakan anak-anak untuk bangun pagi, beri rangsangan kepada
mereka dengan sesuatu yang menarik perhatian mereka. Umumnya anak
pada waktu pagi hari sangat malas untuk bangun. Maka perlu penanganan
khusus bagi orang tua untuk mengajari anak disiplin dengan memberi
rangsangan atau motivasi berupa hadiah bagi anak yang paling rajin
sholatnya. Orang tua membuat daftar catatan seberapa banyak anak
melaksanakan sholat dalam satu bulan. Anak yang memiliki daftar catatan
sholat terbanyak itulah yang mendapatkan hadiah lebih spesial dari
lainnya.
9. Pemberian hukuman metode pemberian sanksi baru digunakan apabila
seluruh metode mengalami kegagalan. Dan saat menjatuhkan sanksi,
perhatikan waktu yang tepat dan bentuk sanksi yang sesuai dengan kadar
kesalahan. Bentuk sanksi ini bisa bervariasi dari yang teringan, misalnya
mengurangi jatah harian anak, mengurangi jam bermain atau yang
semisalnya. Bisa berbentuk sanksi sosial berupa pengacuhan sampai yang
terberat, yaitu hukuman fisik (diunduh http://poltekba.ac.id/nilmi/?p=82
diakses pada tanggal 28 Desember 2012 pukul 18.01 WIB).
Mengajarkan anak beribadah memang tanggungjawab orang tua
namun peran guru juga tidak kalah besar dalam membantu orang tua untuk
membiasakan anak beribadah sejak dini. Misalnya dengan mengajak anak
sholat dhuhur berjamaah sepulang sekolah.
10. C. Penciptaan Suasana Religius di Sekolah
Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional dinyatakan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggungjawab.
Untuk mewujudkan peserta didik yang beriman dan bertaqwa serta
berakhlaq mulia sebagai bagian dari tujuan pendidikan nasional seperti
tersebut diatas perlu upaya dan wahana yang mampu untuk menciptakan
kondisi sehingga peserta didik memungkinkan dirinya dapat berkembang
keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT.
Hal itu dapat terwujud manakala peserta didik mendapatkan suatu
kondisi lingkungan pendidikan yang islami, karena lingkungan akan
memberikan pengaruh yang sangat besar bagi pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik. Upaya menyiapkan peserta didik agar menjadi
manusia yang beriman dan bertaqwa serta berakhlak mulia merupakan tugas
yang cukup berat karena itu upaya yang harus ditempuh bukan hanya ada
pada pemerintah melainkan juga pada orangtua, guru dan masyarakat sekitar
dimana peserta didik berada.
Untuk menyikapi hal tersebut, Sekolah sebagai salah satu lembaga
institusi pendidikan harus dapat mengembangkan program pendidikan yang
dapat menuju kearah tersebut antara lain : Mengoptimalkan pendidikan
agama tidak hanya teori namun juga praktik misalnya anak diajarkan bacaan
sholat maka guru juga harus mempraktikkan dengan mengajak anak sholat
berjamaah di sekolah jadi ilmu yang diajarkan benar-benar diterapkan.
Menurut Muhaimin (2001:303) penciptaan suasana religious di
Sekolah melalui berbagai jenis kegiatan keagamaan yang dilaksanakan secara
terprogram dengan baik. Pemimpin sekolah berperan penting dalam
11. menciptakan suasana religious di sekolah dengan menggunakan pendekatan
personal pada peserta didik. Mushola (tempat ibadah) dipakai sebagai salah
satu wahana untuk menciptakan suasana religious di sekolah. Penciptaan
lingkungan religious dilakukan dengan keterlibatan antara guru agama
maupun guru lain. Kegiatan keagamaan dilaksanakan diluar jam sekolah.
Kegiatan-kegiatan keagamaan dan praktik keagamaan yang di laksanakan
secara terprogram dan rutin (istiqomah) dapat mentransformasikan dan
menginternalisasikan nilai-nilai agama yang baik sehingga menjadi pegangan
dalam bersikap dan berperilaku.
12. BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan
kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2002:3) adalah
prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata
tertulis atau lisan dari orang-orang dan berperilaku yang dapat diamati yang
diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Menggunakan
Pendekatan kualitatif karena analisis data akan diuraikan secara verbal yang
menggambarkan perencanaan, pelaksanaan, dan hasil tindakan pada siklus I
dan II yang bertujuan untuk meningkatkan tertib beribadah melalui sholat
dhuhur berjamaah.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian
Tindakan Sekolah. Menurut Mulyasa (2009:09) Penelitian Tindakan Kelas
adalah upaya untuk meningkatkan kinerja sistem pendidikan, dan
mengembangkan manajemen sekolah agar menjadi lebih produktif, efektif
dan efisien. Menurut Kurt Lewin dalam (Sudarwan Danim, 2010:101)
konsep pokok penelitian tindakan ada empat yaitu perencanaan, tindakan,
observasi dan refleksi. Perencanaan meliputi penetapan waktu penelitian
dengan menyusun jadwal kegiatan, membuat buku catatan ibadah siswa serta
absensi siswa. Tindakan meliputi proses kegiatan sholat dhuhur berjamaah di
sekolah. Observasi yaitu mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan,
observasi di lakukan setiap 1 bulan sekali oleh peneliti. Refleksi meliputi
kegiatan menganalisis kegiatan sekaligus menyusun perbaikan pada siklus
berikutnya.
13. Siklus yang direncanakan:
Peneliti menyusun jadwal sholat dhuhur
berjamaah pada siswa kelas 4, 5 dan 6
serta jadwal untuk guru, serta peneliti
Perencanaan
memberikan siswa buku catatan ibadah
yang mana setiap selesai sholat dhuhur
harus ditandatangani imam.
Penerapan Sholat dhuhur berjamaah
rutin dikerjakan pada hari selasa kelas
Siklus 1 Pelaksanaan
4, hari rabu kelas 5 dan hari kamis kelas
6.
peneliti mengamati pelaksanaan sholat
Observasi dhuhur berjamaah dan melakukan
dokumentasi.
Peneliti melihat apakah hasil penelitian
Refleksi menunjukkan adanya peningkatan tertib
beribadah siswa atau tidak.
Peneliti mengitensifkan sholat dhuhur
Perencanaan berjamaah pada siswa kelas 4, 5 dan 6
dengan penggabungan kelas.
Penerapan Sholat dhuhur berjamaah
Pelaksanaan tidak dilaksanakan 2 hari namun di beri
tambahan 1 hari menjadi 3 hari
Siklus 1I
peneliti mengamati pelaksanaan sholat
Observasi dhuhur berjamaah dan melakukan
dokumentasi.
Peneliti melihat kembali apakah hasil
Refleksi penelitian menunjukkan adanya
peningkatan tertib beribadah siswa/tidak
14. B. Lokasi , Waktu Penelitian, dan Subjek Penelitian
Objek penelitian yang dipilih untuk melaksanakan penelitian ini
adalah di SDN Balerejo 02 kecamatan Kebonsari Madiun. Situasi lingkungan
sekolah sangat memungkinkan melakukan penelitian ini karena sekolah dekat
dengan masjid besar di daerah desa Balerejo Kebonsari. Penelitian
dilaksanakan selama 3 bulan (mulai tanggal 3 September-26 Desember 2012).
Subjek Penelitian adalah kelas IV, V dan VI. Masing-masing jumlah
siswa kelas IV sebanyak 14 siswa, kelas V sebanyak 15 siswa dan kelas VI
sebanyak 18 siswa. Masing-masing kelas melaksanakan sholat dhuhur 1
minggu 1 kali di sekolah. Nama-nama siswa yang terlibat penelitian disajikan
pada lampiran.
C. Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Siklus 1
Aspek Pencapaian Siklus 1 Cara Mengukur
Respon siswa menjalankan Dilihat dari absensi
ibadah sholat dhuhur 70% siswa kelas IV, V dan
berjamaah VI
Mengikuti sholat dhuhur Diamati melalui jumlah
sesuai jadwal yang telah tanda tangan imam, di
85%
ditetapkan cocokkan tanda tangan
imam untuk satu kelas.
Keberhasilan kegiatan Dibuat grafik setiap 1
sholat dhuhur berjamaah 90% bulan sekali kemudian
selama 3 bulan di analisis.
15. Indikator Keberhasilan Siklus II
Aspek Pencapaian Siklus 1 Pencapaian Siklus II
Respon siswa menjalankan
ibadah sholat dhuhur 70% 90%
berjamaah
Mengikuti sholat dhuhur
sesuai jadwal yang telah 85% 95%
ditetapkan
Keberhasilan kegiatan
sholat dhuhur berjamaah 90% 95%
selama 3 bulan
D. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: Jadwal
sholat dhuhur (kelas IV, V, dan VI) serta jadwal untuk guru pendamping,
Buku catatan ibadah siswa, dan daftar absensi siswa. Jadwal sholat digunakan
untuk membagi siswa kelas IV, V dan VI dalam menjalankan ibadah sholat
dhuhur di sekolah. Buku catatan ibadah digunakan peneliti untuk mengetahui
siswa ikut menjalankan sholat dhuhur berjamaah atau tidak. Jadwal, buku
catatan ibadah serta absensi disajikan pada lampiran.
E. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik dokumentasi dan
observasi. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengetahui siswa tertib
menjalankan ibadah sholat dhuhur atau tidak sesuai jadwal yang dibuat,
hasilnya bisa dilihat pada absensi dan jumlah tanda tangan iman pada buku
catatan ibadah siswa. Tekinik Observasi digunakan untuk mengetahui apakah
pemanfaatan mushola sekolah selama ini sudah benar-benar dimanfaatkan
apa belum, serta untuk mengetahui apakah sekolah dahulu sudah pernah
menjalankan program sholat dhuhur secara berjamaah di sekolah atau belum
16. F. Teknik Analisis Data
Data yang telah terkumpul akan dianalisis secara deskriptif kualitatif.
Data berupa catatan hasil observasi, tanda tangan imam di buku catatan
ibadah siswa serta absensi siswa kemudian dianalisa untuk mendapatkan
kesimpulan.
17. DAFTAR PUSTAKA
Abu Malik Kamal Bin As-Sayyid Salim. 2007. Ensiklopedi Fiqih Wanita jilid 1.
Bogor: Pustaka Ibnub Katsir
MGMP PAI SMK KAB MADIUN. 2012. Buku Kegiatan Bulan Ramadhan.
Madiun: Utama Inti Media
Moleong, L. J. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Muhaimin. 2001. Paradigma Pendidikan Islam. Malang: Rosda
Mulyasa. 2009. Penelitian Tindakan Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Rafy, Sapuri. 2008. Psikologi Islam.Cilegon: Rajawali Pers
Sudarwan, Danim. 2010. Karya Tulis Inovatif. Bandung: Rosda
Farid, Kundori. 2012. Buletin Nurul Ilmi (dalam
http://poltekba.ac.id/nilmi/?p=82lam. diunduh 28 Desember 2012 pukul
18.01 WIB)
18. Lampiran 1
Jadwal Sholat Dhuhur Berjamaah SDN Balerejo 02
Hari Kelas IV Kelas V Kelas VI Guru Pendamping
Selasa v - Fauzi, S.PdI
- Rini Maharti, S.Pd
Rabu v - Sujarwo, S.PdI
- Siti Romlah, S.Pd.I
Kamis v - Djudjud N, S.Pd
- Sugiarti, S.Pd
19. Lampiran 2
Absensi Kehadiran Siswa Kelas IV
Tanggal dan Bulan
No Nama Siswa Sep 2012 Okt 2012 Des 2012
4 11 18 25 2 9 16 23 30 6 13 20 27
1. Hanafi
2. Argo
3. Chelsia
4. Delia
5. Dewi
6. Fadilatul
7. Ikhsan
8. Imroatul
9. Lilik
10. Nur Aini
11. Rizki
12. Sholihatul
13. Salma
14. Nadia
20. Lampiran 3
Absensi Kehadiran Siswa Kelas V
Bulan dan Tanggal
No Nama Siswa Sep 2012 Okt 2012 Des 2012
5 12 19 26 3 10 17 24 31 7 14 21 28
1. Fredy Saputra
2. Ardiansyah M
3. Beviana
4. Ingma Nur
5. Lutfian dian
6. Lailun Nada
7. Muhamad
8. Neha Melani N
9. Putri Rahayu
10. Selvira
11. Syamuis Kurnia
12. Triaprilia
13. Ryan Aditya S
14. Ryan Aditya S
15. Mali Mustofa
21. Lampiran 4
Absensi Kehadiran Siswa Kelas VI
Tanggal dan Bulan
No Nama Siswa Sep 2012 Okt 2012 Des 2012
6 13 20 27 4 11 18 25 1 8 22
1. Ryan Taufik
2. Amelia Indah S
3. Aditya Wahyu P
4. Azizah K
5. Awang Rocky K
6. Arum Putri M
7. Afrida Wardani
8. Anita
9. Desy P
10. Dwi Ayu
11. Fandy Bagus
12. Luqman F
13. Muhimatul
14. Ninda Berliana
15. Rizki Ari A
16. Sundary Dyah
17. Zacky Wahyu A
18. Ike Yuni W
22. Lampiran 5
Format Buku Catatan Ibadah Siswa
Nama Siswa :
Kelas :
No Absen :
No Hari/tanggal Nama Imam Tanda Tangan Imam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.