際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
UNGKAPAN
Ungkapan merupakan
gabungan kata yang maknanya
sudah menyatu dan tidak ditafsirkan
dengan makna unsur yang
membentuknya. Idiom atau disebut
juga dengan ungkapan adalah
gabungan kata yang membentuk
arti baru dimana tidak berhubungan
dengan kata pembentuk dasarnya.
Ungkapan adalah gabungan dua kata
atau lebih yang digunakan seseorang
dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan
suatu hal. Ungkapan terbentuk dari
gabungan dua kata atau lebih. Gabungan
kata ini jika tidak ada konteks yang
menyertainya memiliki dua kemungkinan
makna, yaitu makna denotasi dan makna
makna konotasi. Oleh karena itu, untuk
mengetahui apakah gabungan kata itu
termasuk ungkapan atau tidak, harus ada
konteks kalimat yang menyertainya.
Lanjutan
Membanting tulang
Gabungan kata di atas tidak
dapat langsung kita katakan
termasuk ungkapan. Hal ini
dikarenakan konteks kalimat yang
menyertai gabungan kata tersebut
belum jelas. Gabungan kata di atas
masih mempunyai dua
kemungkinan makna sesuai konteks
kalimatnya.
Andi membanting tulang untuk
menghidupi keluarganya.
Andi membanting tulang yang ada
di sampingnya sebagai luapan
kemarahannya.
Dua kalimat di atas memberikan
konteks (situasi) pada gabungan kata
membanting tulang. Kalimat (a)
membantuk makna denotasi pada
gabungan kata membanting tulang.
Kalimat (b) membentuk makna konotasi
pada kata membanting tulang.
Berikut adalah contoh ungkapan :
 gulung tikar : bangkrut
 angkat kaki : pergi
 naik pitam : marah
 buah bibir : topik pembicaraan
 angkat tangan : menyerah
 meja hijau : pengadilan
 buah tangan : oleh-oleh
 Kepala dingin : tenang
 jago merah : api kebakaran
 bunga tidur : mimpi
 tinggi hati : sombong
1. Mereka sudah banyak makan
garam dalam hal itu. (banyak
pengalaman)
2. Hati-hati terhadapnya, ia
terkenal si panjang tangan. (suka
mencuri)
3. Jeng Sri memang tinggi
hati.(sombong)
4. Karena ucapan orang itu, Waluyo
naik darah.(marah)
4. Itulah akibatnya kalau menjadi
anak yang berkepala batu. (tidak
mau menurut)
5. Hati-hati terhadap orang yang
besar mulut itu. (suka membual)
6. Merah telinganya ketika ia
dituduh sebagai koruptor. (marah)
7. Karena gelap mata, dia
mengamuk di kantor. (hilang
kesabaran)

More Related Content

ungkapan

  • 1. UNGKAPAN Ungkapan merupakan gabungan kata yang maknanya sudah menyatu dan tidak ditafsirkan dengan makna unsur yang membentuknya. Idiom atau disebut juga dengan ungkapan adalah gabungan kata yang membentuk arti baru dimana tidak berhubungan dengan kata pembentuk dasarnya.
  • 2. Ungkapan adalah gabungan dua kata atau lebih yang digunakan seseorang dalam situasi tertentu untuk mengkiaskan suatu hal. Ungkapan terbentuk dari gabungan dua kata atau lebih. Gabungan kata ini jika tidak ada konteks yang menyertainya memiliki dua kemungkinan makna, yaitu makna denotasi dan makna makna konotasi. Oleh karena itu, untuk mengetahui apakah gabungan kata itu termasuk ungkapan atau tidak, harus ada konteks kalimat yang menyertainya. Lanjutan
  • 3. Membanting tulang Gabungan kata di atas tidak dapat langsung kita katakan termasuk ungkapan. Hal ini dikarenakan konteks kalimat yang menyertai gabungan kata tersebut belum jelas. Gabungan kata di atas masih mempunyai dua kemungkinan makna sesuai konteks kalimatnya.
  • 4. Andi membanting tulang untuk menghidupi keluarganya. Andi membanting tulang yang ada di sampingnya sebagai luapan kemarahannya. Dua kalimat di atas memberikan konteks (situasi) pada gabungan kata membanting tulang. Kalimat (a) membantuk makna denotasi pada gabungan kata membanting tulang. Kalimat (b) membentuk makna konotasi pada kata membanting tulang.
  • 5. Berikut adalah contoh ungkapan : gulung tikar : bangkrut angkat kaki : pergi naik pitam : marah buah bibir : topik pembicaraan angkat tangan : menyerah meja hijau : pengadilan buah tangan : oleh-oleh Kepala dingin : tenang jago merah : api kebakaran bunga tidur : mimpi tinggi hati : sombong
  • 6. 1. Mereka sudah banyak makan garam dalam hal itu. (banyak pengalaman) 2. Hati-hati terhadapnya, ia terkenal si panjang tangan. (suka mencuri) 3. Jeng Sri memang tinggi hati.(sombong) 4. Karena ucapan orang itu, Waluyo naik darah.(marah)
  • 7. 4. Itulah akibatnya kalau menjadi anak yang berkepala batu. (tidak mau menurut) 5. Hati-hati terhadap orang yang besar mulut itu. (suka membual) 6. Merah telinganya ketika ia dituduh sebagai koruptor. (marah) 7. Karena gelap mata, dia mengamuk di kantor. (hilang kesabaran)