Dokumen tersebut membahas tentang unsur golongan IA (logam alkali) yang terdiri atas hidrogen, litium, natrium, kalium, rubidium, cesium dan fransium. Unsur-unsur ini sangat reaktif sehingga harus disimpan dalam minyak. Dokumen ini juga menjelaskan sifat-sifat fisika dan kimia logam alkali tersebut beserta keberadaan dan kegunaannya.
1 of 31
Downloaded 173 times
More Related Content
Unsur-Unsur Golongan IA
1. XII NS 5
Nama kelompok
1. Farah Pranidasari
2. Fitra Tresna Asih A.
3. Hikmah Al Fauziyah
4. Ida Parwati
5. Kukuh Satrio Yudha
3. A. Unsur Golongan IA
HIDROGEN
LITIUM
NATRIUM
KALIUM
RUBIDIUM
CESIUM
FRANSIUM
4. Golongan IA disebut juga logam alkali. Semua
unsur pada kelompok ini sangat reaktif sehingga secara
alami tak pernah ditemukan dalam bentuk tunggal melainkan
dalam bentuk senyawanya. Untuk menghambat reaktivitas,
unsur-unsur logam alkali harus disimpan dalam medium
minyak.
Logam alkali adalah unsur-unsur
golongan IA kecuali hidrogen. Alkali
berasal dari bahasa arab kali yang
berarti abu. Dinamakan alkali karena
dapat membentuk basa kuat. Logam
alkali terdiri atas enam unsur yaitu
litium (Li), natrium (Na), kalium (K),
rubidium (Rb), cesium (Cs), dan frasium
(Fr).
5. A. Sifat Fisis Logam Alkali
Secara umum, logam alkali
ditemukan dalam bentuk padat. Kecuali
Cs (cesium) yang berbentuk cair jika
suhu lingkungan pada saat pengukuran
melebihi 28oC.
Meskipun mereka adalah logam
paling kuat, tetapi secara fisik mereka
lunak bahkan bisa diiris menggunakan
pisau. Hal ini karena mereka hanya
memiliki satu elektron valensi pada kulit
terluarnya. Sedangkan jumlah kulitnya
makin bertambah dari atas ke bawah
dalam tabel unsur periodik. Sehingga
ikatan antar logamnya lemah.
6. Hidrogen adalah unsur paling melimpah dengan persentase kira-kira
75% dari total massa unsur alam semesta. Senyawa hidrogen
relatif langka dan jarang dijumpai secara alami di bumi, dan
biasanya dihasilkan secara industri dari berbagai
senyawa hidrokarbon seperti metana.
H
Sifat Fisis Hidrogen
Jari-jari atom (pm) 25 pm
Keelektronegatifan 2,18
Energi Ionisasi (kJ/mol) 1312 kJmol
Biloks +1
Titik leleh (属C) -259,14
Titik didih (属C) -252,87
8. Nilai jari-jari atom bertambah dari Li ke Fr
Nilai energi ionisasi berkurang dari Li ke Fr
Nilai Keelektronegatifan berkurang dari Li ke Fr
Nilai bilangan oksidasi sama dengan +1
Kerapatan bertambah dari Li ke Fr
Titik leleh dan Hfus berkurang dari Li ke Fr
Titik didih dan Hvap berkurang dari Li ke Cs (kecuali Fr)
Kekerasan berkurang dari Li ke Fr
Semua unsur golongan IA berwarna putih
dan berupa logam padat, kecuali cesium
berwarna kuning ketika berwujud cair pada
suhu kamar.
9. Jadi....
Jari-jari logam Li Energi Ionisasi
Jari-jari ion Na Keelektronegatifan
Kerapatan K Titik Didih
Rb Titik Leleh
Cs Kekerasan
Fr
Besar Kecil
10. B. Sifat Kimia
Sangat reaktif, mudah terbakar oleh O2 dari Udara,
sehingga harus disimpan dalam minyak tanah. Pada
pembakaran selalu terbentuk peroksida.
4M(s) + O2 (g) 2M2O2(s) oksida (O2-)
2M(s) + O2 (g) M2O2(s) peroksida (O2
2-)
-)
M(s) + + O2 (g) MO2(s) superoksida (O2
Bereaksi sangat hebat dengan air, dimana makin ke
bawah reaksinya semakin hebat (diseratai timbulnya
panas)
2 M(s) + H2O(l) 2 MOH(s) + H2 (g) + a kkal
11. Mudah bereaksi dengan asam,membentuk garam dan
gas hidrogen.
2 K(s) + H2SO4(s) 2 K2SO4(s) + H2 (g)
Dapat bereaksi langsung dengan halogen, membentuk
garam.
2 M(s) + X2(g) 2 MX(s)
Reaksi logam alkali dengan hidrogen akan membentuk
senyawa hidrida
2 M(s) + H2(g) 2 M(s)
12. *Kereaktifan
Logam alkali sangat reaktif dibandingkan logam
golongan lain. Selain disebabkan oleh jumlah elektron valensi
yang hanya satu dan ukuran jari-jari atom yang besar,
sifat ini juga disebabkan oleh harga energi ionisasinya yang
lebih kecil dibandingkan logam golongan lain. Dari Li sampai
Cs harga energi ionisai semakin kecil sehingga logamnya
semakin reaktif. Kereaktifan logam alkali dibuktikan dengan
kemudahannya bereaksi dengan air, oksigen, unsur-unsur
halogen, dan hidrogen.
Kereaktifan logam alkali meningkat dari Li ke Fr
13. * Warna nyala
Salah satu ciri khas dari logam alkali adalah memiliki
sprektum emisi. Sprektum ini dihasilkan bila larutan garamnya
dipanaskan dalam nyala Bunsen, atau dengan mengalirkan
muatan listrik pada uapnya. Ketika atom diberi energi
(dipanaskan) elektronnya akan tereksitasi ke tingkat yang lebih
tinggi. Ketika energi itu dihentikan, maka elektronnya akan
kembali lagi ke tingkat dasar sehingga memancarkan energi
radiasi elektromagnetik. Menurut Neils Bohr, besarnya energi
yang dipancarkan oleh setiap atom jumlahnya tertentu
(terkuantitas) dalam bentuk spektrum emisi. Sebagian anggota
spektrum terletak di daerah sinar tampak sehingga akan
memberikan warna-warna yang jelas dan khas untuk setiap
atom.
Unsur Litium Natrium Kalium Rubidium Cesium
Warna
Merah
Merah
Kuning Ungu
Biru
nyala
tua
-biru
14. C. Keberadaan Hidrogen
Unsur ini ditemukan dalam kelimpahan yang besar di
bintang-bintang dan planet-planet gas raksasa.
Kebanyakan hidrogen bumi berada dalam keadaan
bersenyawa dengan unsur lain seperti hidrokarbon dan air.
Gas hidrogen dihasilkan oleh beberapa jenis bakteri
dan ganggang dan merupakan komponen alami dari kentut
Penggunaan metana sebagai sumber hidrogen akhir-akhir ini
juga menjadi semakin penting.
15. C. Keberadaan Unsur Logam Alkali
Unsur Persen di Kerak Bumi Keberadaan di alam
Li 0,0007% di bebatuan beku Dalam spodumene LiAl(SiO3)2
Na 2,8% Dalam garam batu NaCl, sendawa
Chili NaNO3, karnalit KMgCl3.6H2O,
trona Na5(CO3) 2.(HCO3).2H2O, dan
air laut
K 2,6% Dalam silvit (KCl), garam petre
KNO3, dan karnalit KCl.MgCl2.6H2O
Rb 0,0078% Dalam lepidolit
Cs 0,0003% Dalam polusit (Cs4Al4Si9O26).H2O
dan sedikit dalam lepidolit
Fr Sangat Sedikit Berasal dari peluruhan Aktinium
(Ac). Bersifat radioaktif dengan
waktu paruh 21,8 menit
16. Pembuatan Logam Alkali :
Logam
Alkali
Ekstrasi Logam Alkali
Litium (Li) Metode elektrolisis
Sumber logam Li adalah mineral spodumene [LiAI(SiO)3].
Spodumene dipanaskan pada suhu 100属C, lalu dicampur dengan
H2SO4 panas, dan dilarutkan ke air untuk memperoleh larutan
Li2SO4. Kemudian, Li2SO4 direaksikan dengan Na2CO3 untuk
membentuk Li2CO3 yang sukar larut.
Li2SO4 + Na2CO3 Li2CO3(s) + Na2SO4
Setelah Li2CO3 direaksian dengan HCl untuk membentuk LiCl
Li2CO3 + 2HCl 2LiCl +H2O + CO2
Li dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan LiCl sebagai berikut :
Katode : Li+
(l) +e-- Li(s)
Anode : Cl--
(l) Cl2(g) + e
Karena titik leleh LiCl tinggi (>600属C), biaya elektrolisis menjadi
mahal. Namun, biaya dapat ditekan dengan cara menambahkan
KCl (55% LiCl dan 45% KCl) yang dapat menurunkan titik leleh
menjadi 430属C.
17. Natrium (Na) Metode elektrolisis
Sumber utama logam Na adalah garam batu dan air laut. Na hanya
dapat diperoleh dari elektrolisis lelehan NaCl.
Katode : Na+
(l) +e-- Na(l)
Anode : Cl--
(l) Cl2(g) + e
Kalium (K) Metode reduksi
Sumber utama logam K adalah silvit (KCl). Logam K diperoleh
dengan metode reduksi di mana lelehan KCl direaksikan dengan
Na.
Na + KCl K + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena K yang terbentuk
mudah menguap, maka K dapat dikeluarkan dari sistem dan
kesetimbangan akan bergeser ke kanan untuk terus memproduksi
K.
Rubidium (Rb) Metode reduksi
Logam Rb dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa RbCl.
Na + RbCl Rb + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Rb mudah
menguap, maka Rb dapat diproduksi terus dengan cara yang sama
seperti K.
18. Sesium (Cs) Metode reduksi
Logam Cs dibuat dengan mereduksi lelehan senyawa CsCl.
Na + CsCl Cs + NaCl
Reaksi ini berada dalam kesetimbangan. Karena Cs mudah
menguap, maka Cs dapat diproduksi terus dengan cara yang
sama seperti K.
Fransium (Fr) Logam fransium dihasilkan dari unsur aktinum dengan
pemancaran sinar alpha (留).
19. Kegunaan Logam dan Senyawa-senyawa yang Mengandung
Alkali
Logam-logam alkali mempunyai titik leleh yang rendah sehingga
dapat digunakan sebagai medium pemindah panas pada suatu
reaktor nuklir. Logam alkali mudah dilelehkan, lalu dialirkan
melalui pipa-pipa ke pusat reaktor, dimana logam alkali
menyerap panas. Selanjutnya panas tersebut ditransfer oleh
alkali cair kepada bagian diluar reaktor untuk menguapkan air.
Uap yang timbul kemudian dipakai untuk menjalankan generator
listrik.
20. Kegunaan Logam dan Senyawa-senyawa yang Mengandung
Alkali
Oleh karena logam alkali mudah bereaksi dengan air
atau oksigen, logam-logam alkali sering dipakai
sebagai pengikat (getter) uap air atau gas O2 pada
proses pembuatan tabung-tabung vakum peralatan
elektronika.
Logam alkali yang banyak digunakan adalah
natrium. Berlimpahnya senyawa natrium dialam
menyebabkan logam ini relatif murah dibandingkan
dengan logam-logam alkali yang lain.
21. D. Kegunaan Hidrogen
Digunakan dalam proses pembuatan ammonia
Digunakan dalam sintesis metanol
Digunakan sebagai bahan bakar roket dalam bentuk cair,
karena dapat menghasilkan energi yang besar
Digunakan pada proses pembuatan margarin
Dalam bentuk senyawanya, hidrogen banyak dimanfaatkan
orang, misalnya air dan senyawa-senyawa organik (senyawa
hidrokarbon).
Hidrogen cair juga digunakan oleh para ahli untuk
menyelidiki efek superkonduktor, karena hidrogen cair
mempunyai suhu yang sangat rendah.
22. D. Kegunaan Logam Alkali
1. Litium
Dapat digunakan pada baterai untuk alat pacu jantung, kalkulator,
jam, kamera, dan lainnya.
Digunakan dalam paduan logam Mg dan Al yang bersifat sangat
ringan tetapi kuat sehingga dimanfaatkan untuk komponen pesawat
terbang
2. Natrium
Uap Na digunakan pada lampu jalanan untuk memberikan warna
kuning. Karena uap Na memiliki emisi warna kuning yang cemerlang
tatkala dipanaskan. Warna kuning natrium ini mempunyai
kemampuan untuk menembus kabut.
Lelehan Na digunakan sebagai pendingin pada reaktor nuklir tipe
LMFBR (Liquid-Metal Fast Breeder Reactor)
NaOH digunakan untuk membuat produk seperti rayon, kertas dan
sabun.
23. Aplikasi Lainnya :
1. Senyawa Na, Seperti garam NaCl, Na2SO3, dan NaNO3
digunakan pada makanan
2. Senyawa Na2CO3 digunakan untuk bahan celup tekstil,
penyamakan kulit, dan detergen untuk melunakkan air sadah
3. Kalium
Senyawa KNO3 dan KCl digunakan sebagai bahan peledak,
kembang api, atau petasan. KNO3 menyuplai oksigen untuk
membakar bahan bakar.
Pupuk NPK mengandung K yang penting bagi pertumbuhan
tanaman.
Didalam tubuh, K (dan Na) diperlukan sel saraf untuk mengirim
sinyal-sinyal listrik. Di dalam dunia kedokteran, gerakan ion-ion
Na dan K dalam sel otak digunakan untuk mengukur gelombang
otak.
24. 4. Rubidium
Rb memiliki potensial ionisasi yang rendah dan digunakan pada
sel fotolistrik seperti fotomultiplier, untuk mengubah energi
cahaya menjadi energi listrik.
Rb juga digunakan sebagai osilator untuk aplikasi seperti navigasi
dan komunikasi militer.
5. Cesium
Cs digunakan pada sel fotolistrik. Jika terkena cahaya, Cs akan
melepas elektronnya yang akan tertarik menuju ke elektrode
positif pada sel dan menyebabkan timbulnya arus listrik
Cs digunakan sebagai standar satuan detik pada jam atomik
cesium standar karena vibrasi atomnya (>9.000 juta kali per
detik) dapat digunakan untuk mengukur waktu dengan sangat
akurat. Hal ini terkait dengan kelimpahan isotopnya di alam
sebesar 100%, yang berarti semua atom Cs-133 adalah identik
25. 6. Fransium
Untuk unsur Fransium (Fr), karena umurnya yang pendek,
pengguna Fr terbatas dan tidak secara komersial. Fr telah
digunakan untuk menentukan kadar Aktinum (Ac) dalam materi
alam (Fr adalah produk peluruh Ac) dan dalam penelitian biologi
untuk mempelajari organ tubuh tikus
26. E. Dampak
1. Hidrogen
Berbahaya pada kesehatan manusia, misal :
menyebabkan asfiksia, ledakan, kebakaran
Hidrogen dapat larut dalam beberapa logam dan selain
berpotensi kebocoran, juga dapat menyebabkan
perapuhan hidrogen
Api hidrogen sangat panas, namun hampir tidak dapat
dilihat dengan mata telanjang, sehingga dapat
menyebabkan kasus kebakaran yang tak terduga
27. 2. Litium
Litium sangat mudah terbakar
Kabut/gas litium yang terbakar sangat beracun
Bila terhirup akan menyebabkan sensasi seperti terbakar,
batuk, sulit bernafas, dan juga luka pada tenggorokan.
Kontak dengan kulit menyebabkan kulit terbakar dan terasa
sakit.
Kontak pada mata akan menyebakan mata memerah, rasa
sakit dan rasa pedih yang mendalam.
Jika termakan akan menyebabkan kram perut, sakit di
bagian perut, sensasi terbakar, dan sampai kematian
Jika bereaksi dengan nitrogen dan hidrogen dari udara dan
uap air, Secara cepat permukaan litium akan terlapisi oleh
campuran LiOH, Li2CO3, Li3N. LiOH bersifat sangat korosif dan
berbahaya bagi ikan yang hidup di air
28. 3. Natrium
Jika terjadi Kontak antara natrium dengan air, akan
menghasilkan natrium hidroksida NaOH yang dapat
mengiritasi kulit, hidung, tenggorokan, dan mata.
Hal ini dapat menyebabkan batuk dan bersin
Jika Kontak dengan mata dapat menyebabkan cacat
permanen sampai kebutaan.
kontak dengan kulit dapat menyebabkan iritasi,
kulit melepuh dan kerusakan yang bersifat
permanen
29. 4. Kalium
Saat fungsi ginjal terganggu dan terjadi akumulasi
kalium dalam tubuh, maka detak jantung berpotensi
terganggu.
Debu kalium mungkin saja terhirup dengan efek yang
ditimbulkannya antara lain iritasi mata, hidung,
tenggorokan, paru-paru, batuk, dan sakit tenggorokan.
Pemaparan yang lebih tinggi berpotensi menyebabkan
terkumpulnya cairan di paru-paru yang bisa
menyebabkan kematian.
Kontak pada kulit dan mata dapat menyebabkan luka
bakar parah sehingga menyebabkan cacat permanen.
30. 5. Rubidium
Kontak pada kulit membentuk rubidium hidroxid,
yang menyebabkan luka bakar dari mata dan kulit.
6. Cesium
pencemaran unsur radioaktif Cesium yang terserap
oleh tubuh, dalam jangka panjang dapat memicu
kanker darah. Cesium akan bertindak
menggantikan unsur Kalium dalam tulang, serta
memancarkan radiasi yang merusak jaringan serta
otot.
31. 7. Fransium
Jika fransium jika terhirup secara langsung
menimbulkan berbagai penyakit seperti
menyebabkan napas memendek, rasa tegang dan
panas di dada, serta peradangan paru.
Fransium juga berdampak terhadap ketidaksuburan
dan kecacatan bayi