Dokumen tersebut membahas tentang vaksin BCG yang digunakan untuk mencegah tuberkulosis. Vaksin BCG mengandung bakteri Mycobacterium bovis yang telah dilemahkan dan telah digunakan secara luas di seluruh dunia sejak tahun 1921. Vaksin BCG memberikan perlindungan terhadap meningitis TB pada anak-anak meski tidak mencegah infeksi primer TB dewasa.
3. Uraian
Tuberkulosis (TB) disebabkan
oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis
(Mbt). Mbt biasanya menyerang paru-
paru, tetapi juga dapat menyerang
bagian tubuh lain seperti ginjal, tulang
belakang, dan otak. Tidak semua orang
yang terinfeksi Mbt menjadi sakit.
Terdapat dua kondisi terkait: infeksi
laten TB dan aktif TB. Jika tidak
ditangani dengan tepat, infeksi aktif TB
akan berakibat fatal (CDC, 2016).
Koloni Mycobacterium tuberculosis
4. BCG adalah vaksin yang
umum digunakan terhadap TB.
Pertama kali digunakan pada
tahun 1921, dan telah menjadi
vaksin yang paling banyak
diberikan dalam sejarah dengan
sekitar 4 miliar dosis yang
diberikan di seluruh dunia
(WHO, 2015).
Dalam 1 ml vaksin
terdapat 100.000 bakteri yang
sudah dilemahkan.
Koloni Mycobacterium bovis
pada vaksin BCG
5. Vaksin BCG memiliki
efek perlindungan terhadap
meningitis dan penyebaran TB
pada anak-anak. Sayangnya
tidak mencegah infeksi primer
dan, yang lebih penting, tidak
mencegah reaktivasi infeksi
laten pada paru-paru, penyebab
utama TB di masyarakat. Karena
itu dampak dari vaksinasi BCG
pada transmisi Mtb terbatas
(WHO, 2004).
Produk vaksin BCG
dan alat imunisasi
6. Mekanisme Infeksi
Mbt menyebar melalui udara ketika seseorang
dengan penyakit TBC paru-paru atau tenggorokan ketika
batuk, bersin, berbicara, atau bernyanyi. Ketika bakteri
terlepas ke udara, orang terdekat dapat dengan tidak sengaja
menghirup bakteri ini dan menjadi terinfeksi (CDC, 2016).
TB tidak menular melalui:
- Berjabat tangan
- Berbagi makanan dan minuman
- Menyentuh seprei atau dudukan toilet
- Berbagi sikat gigi
- Berciuman (CDC, 2016)
7. Ketika seseorang menghirup Mbt, bakteri dapat
menetap di paru-paru dan mulai tumbuh. Dari sana,
mereka dapat bergerak melalui darah ke bagian lain tubuh,
seperti ginjal, tulang belakang, dan otak (CDC, 2016).
TB di paru-paru atau tenggorokan bisa menular,
karena bakteri dapat menyebar ke orang lain. TB di bagian
lain dari tubuh, seperti ginjal atau tulang belakang, biasanya
tidak menular (CDC, 2016).
Orang dengan penyakit TB paling mungkin untuk
menularkannya kepada orang yang menghabiskan waktu
bersamanya setiap hari, termasuk anggota keluarga, teman,
dan rekan kerja atau teman sekolah (CDC, 2016).
8. Produksi Vaksin
BCG dibuat dari strain Mycobacterium bovis yang
dilemahkan, yang telah kehilangan kemampuannya untuk
menyebabkan penyakit pada manusia. Karena bakteri hidup
berevolusi untuk menggunakan nutrisi yang tersedia
dengan sebaik-baiknya, mereka menjadi kurang baik
beradaptasi dengan darah manusia dan tidak dapat lagi
menyebabkan penyakit. Vaksin BCG bisa hingga 80% efektif
digunakan untuk jangka waktu 15 tahun; namun, ini relatif
sesuai dengan geografi dan laboratorium di mana strain
vaksin ditumbuhkan (Venkataswamy et al., 2012).
9. Proses Produksi Vaksin
1. Produksi antigen
Menumbuhkan bakteri di media
pertumbuhan tertentu yang
mengoptimalkan produksi antigen
juga melemahkan daya infeksi
2. Isolasi antigen
Pemisahan dari protein dan bagian
lain dari media pertumbuhan yang
masih ada
3. Pemurnian
Langkah pemisahan dilakukan
misalnya berdasarkan ukuran
protein, sifat fisikokimia, afinitas
pengikatan atau aktivitas biologis
untuk menghasilkan murni antigen
4. Penambahan komponen lain
Termasuk penambahan bahan yang
meningkatkan respon imun
penerima untuk antigen, kemudian
dengan menambahkan stabilizer
dan pengawet
5. Pengemasan
Vaksin ini dimasukkan ke dalam
kemasan (baik botol atau jarum
suntik)
10. Respon imun
o Mikobakterium masuk ke paru-paru melalui bronkiolus
o Bakteri Mbt menginfeksi alveoli
o Mbt yang mencapai alveoli paru-paru tersebut difagositosis oleh
makrofag
o Mbt bertambah banyak dalam makrofag menyebabkan respon
kemotaksis yang membawa Monosit dari dalam darah ke paru-paru
o Monosit berdiferensiasi menjadi makrofag , kemudian kembali siap
untuk mengingesti namun tidak membunuh Mbt
11. o Dua sampai tiga minggu setelah infeksi, imunitas sel T terbentuk,
melalui antigen-spesifik sel T yang masuk, sel T berpoliferasi di dalam
tuberkel dan mengaktifkan makrofag untuk membunuh
mikobakterium
o Makrofag tidak berhasil menghancurkan mikobakterium tetapi
melepaskan enzim dan sitokin yang menyebabkan peradangan
kerusakan paru-paru
o Sel membentuk dinding penghalang yang disebut granuloma yang
membuat basil terkurung dan terkendali
o Jika sistem kekebalan tubuh tidak bisa menjaga basil tuberkulum di
bawah kontrol, basil keluar dari tuberkel di alveoli dan menyebar ke
paru-paru dan bagian lain dari tubuh melalui aliran darah
12. Produk vaksin
o Sesudah vaksin ini dilarutkan harus segera
dipakai dalam waktu 3 jam dan sisanya
harus dibuang. Penyuntikan intrakutan di
daerah insersi otot deltoideus dengan dosis:
Bayi di bawah 1 tahun: 0,05 ml.
Anak : 0,1 ml.
o Penyuntikan harus dilakukan perlahan-
lahan ke arah permukaan (sangat
superfisial) sehingga terbentuk suatu lepuh
(wheal) berdiameter 8 – 10 mm. Dilarang
menggunakan alkohol dan desinfektan
lainnya pada penyuntikan BCG.