際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
PEMBIAKAN JAMUR
Nama Kelompok : 
1. Ghiffari Jaka Wali 
2. Putri Norma Aprilia Radayanti 
3. Rahmania Oktaviani 
4. Ubai Yusuf Siraj Samudera
MEDIUM PEMBIAKAN 
1. Tisu Toilet 
Inokulasi Jamur mulai tumbuh
2. Serbuk Kayu 
3. Jagung
4. PDA
CARA PEMBIAKAN JAMUR 
1. Sacharomyces cerevisae: 
sehari-hari dikenal sebagai ragi. 
berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol. 
mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 
dengan proses fermentasi 
Cara pembiakannya: 
Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, 
pada yang 
multisluler membentuk spora dari konidia. 
Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan 
askospora.
Langkah awal yang harus dilakukan sebelum 
kegiatan proses pembiakan spora dikerjakan adalah 
mempersiapkan bahan atau media tumbuh dan 
peralatan. 
Beberapa peralatan yang perlu dipersiapkan dalam 
kegiatan ini meliputi tabung reaksi, kertas loyang atau 
kantong plastik, kapas, rak penyimpanan, tali karet, meja 
pembiakan, autoclave (alat sterilisasi otomatis, dan 
perlengkapan lain. 
Peralatan tersebut harus diadakan terlebih dahulu 
agar kegiatan pembiakan tidak mengalami hambatan.
Lakukan penyayatan tubuh buah jamur kuping pada bagian 
yang paling tebal, yaitu bagian yang terletak pada ketiak jamur. 
Pada bagian ini terdapat sumber-sumber percabangan hifa atau 
miselium atau kantong basidiospora. Sayat bagian tersebut dengan 
lebar 0,1 cm, tebal 0,1 cm, dan panjang 1 cm. 
Untuk memudahkan penyayatan, maka gunakan pisau sayat 
lancip bertangkai yang biasa disebut spatula, atau bisa juga 
menggunakan pisau bedah. Pastikan pisau tersebut tajam dan steril. 
Masukkan sayatan tubuh buah jamur tersebut ke dalam tabung 
reaksi pembiakan, kemudian tutup kembali tabung reaksi yang telah 
diisi dengan sayatan tubuh buah jamur menggunakan kapas seperti 
semula. 
Tabung reaksi yang telah terisi kembali diletakkan pada rak 
penyimpanan. Lakukan pekerjaan serupa pada tabung reaksi lain. 
Satu buah tubuh buah jamur kuping dapat disayat sebanyak 10-15 
kali.
Setelah proses inokulasi selesai, kemudian spora jamur 
kuping dalam tabung reaksi pembiakan disimpan dalam 
ruangan steril selama 20 hari. Penyimpanan spora tersebut 
harus dilakukan dalam ruangan yang agak gelam untuk 
mempercepat pembiakan spora menjadi miselium. Setelah 20 
hari akan muncul benang-benang putih yang memenuhi 
media tumbuh. Benang-benang putih inilah yang dinamakan 
miselium jamur. 
Miselium jamur kuping ini selanjutnya digunakan sebagai 
bibit dalam pembiakan jamur kuping tahap kedua. Tabung 
reaksi yang gagal membentuk miselium segera disingkirkan 
dari ruangan agar tidak mencemari tabung-tabung lain. 
Tabung yang gagal dapat diidentifikasi dengan munculnya 
bau busuk dan berwarna cokela kehitaman. Tabung tersebut 
bisa dibersihkan dan disteril kembali untuk digunakan pada 
kegiatan pembiakan bibit jamur kuping lain waktu.

More Related Content

Vii. pembiakan jamur

  • 2. Nama Kelompok : 1. Ghiffari Jaka Wali 2. Putri Norma Aprilia Radayanti 3. Rahmania Oktaviani 4. Ubai Yusuf Siraj Samudera
  • 3. MEDIUM PEMBIAKAN 1. Tisu Toilet Inokulasi Jamur mulai tumbuh
  • 4. 2. Serbuk Kayu 3. Jagung
  • 6. CARA PEMBIAKAN JAMUR 1. Sacharomyces cerevisae: sehari-hari dikenal sebagai ragi. berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol. mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2 dengan proses fermentasi Cara pembiakannya: Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas, pada yang multisluler membentuk spora dari konidia. Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan askospora.
  • 7. Langkah awal yang harus dilakukan sebelum kegiatan proses pembiakan spora dikerjakan adalah mempersiapkan bahan atau media tumbuh dan peralatan. Beberapa peralatan yang perlu dipersiapkan dalam kegiatan ini meliputi tabung reaksi, kertas loyang atau kantong plastik, kapas, rak penyimpanan, tali karet, meja pembiakan, autoclave (alat sterilisasi otomatis, dan perlengkapan lain. Peralatan tersebut harus diadakan terlebih dahulu agar kegiatan pembiakan tidak mengalami hambatan.
  • 8. Lakukan penyayatan tubuh buah jamur kuping pada bagian yang paling tebal, yaitu bagian yang terletak pada ketiak jamur. Pada bagian ini terdapat sumber-sumber percabangan hifa atau miselium atau kantong basidiospora. Sayat bagian tersebut dengan lebar 0,1 cm, tebal 0,1 cm, dan panjang 1 cm. Untuk memudahkan penyayatan, maka gunakan pisau sayat lancip bertangkai yang biasa disebut spatula, atau bisa juga menggunakan pisau bedah. Pastikan pisau tersebut tajam dan steril. Masukkan sayatan tubuh buah jamur tersebut ke dalam tabung reaksi pembiakan, kemudian tutup kembali tabung reaksi yang telah diisi dengan sayatan tubuh buah jamur menggunakan kapas seperti semula. Tabung reaksi yang telah terisi kembali diletakkan pada rak penyimpanan. Lakukan pekerjaan serupa pada tabung reaksi lain. Satu buah tubuh buah jamur kuping dapat disayat sebanyak 10-15 kali.
  • 9. Setelah proses inokulasi selesai, kemudian spora jamur kuping dalam tabung reaksi pembiakan disimpan dalam ruangan steril selama 20 hari. Penyimpanan spora tersebut harus dilakukan dalam ruangan yang agak gelam untuk mempercepat pembiakan spora menjadi miselium. Setelah 20 hari akan muncul benang-benang putih yang memenuhi media tumbuh. Benang-benang putih inilah yang dinamakan miselium jamur. Miselium jamur kuping ini selanjutnya digunakan sebagai bibit dalam pembiakan jamur kuping tahap kedua. Tabung reaksi yang gagal membentuk miselium segera disingkirkan dari ruangan agar tidak mencemari tabung-tabung lain. Tabung yang gagal dapat diidentifikasi dengan munculnya bau busuk dan berwarna cokela kehitaman. Tabung tersebut bisa dibersihkan dan disteril kembali untuk digunakan pada kegiatan pembiakan bibit jamur kuping lain waktu.