Dokumen ini membahas tentang pembiakan jamur dengan menggunakan beberapa jenis media seperti tisu toilet, serbuk kayu, jagung, dan PDA. Langkah-langkah pembiakannya meliputi persiapan peralatan dan bahan tumbuh, inokulasi sayatan buah jamur ke dalam media, penyimpanan selama 20 hari untuk membiakkan spora menjadi miselium, dan penggunaan miselium sebagai bibit untuk pembiakan selanjutnya.
6. CARA PEMBIAKAN JAMUR
1. Sacharomyces cerevisae:
sehari-hari dikenal sebagai ragi.
berguna untuk membuat bir, roti maupun alkohol.
mampu mengubah glukosa menjadi alkohol dan CO2
dengan proses fermentasi
Cara pembiakannya:
Vegetatif : pada jamur uniseluler membentuk tunas-tunas,
pada yang
multisluler membentuk spora dari konidia.
Generatif: Membentuk askus yang menghasilkan
askospora.
7. Langkah awal yang harus dilakukan sebelum
kegiatan proses pembiakan spora dikerjakan adalah
mempersiapkan bahan atau media tumbuh dan
peralatan.
Beberapa peralatan yang perlu dipersiapkan dalam
kegiatan ini meliputi tabung reaksi, kertas loyang atau
kantong plastik, kapas, rak penyimpanan, tali karet, meja
pembiakan, autoclave (alat sterilisasi otomatis, dan
perlengkapan lain.
Peralatan tersebut harus diadakan terlebih dahulu
agar kegiatan pembiakan tidak mengalami hambatan.
8. Lakukan penyayatan tubuh buah jamur kuping pada bagian
yang paling tebal, yaitu bagian yang terletak pada ketiak jamur.
Pada bagian ini terdapat sumber-sumber percabangan hifa atau
miselium atau kantong basidiospora. Sayat bagian tersebut dengan
lebar 0,1 cm, tebal 0,1 cm, dan panjang 1 cm.
Untuk memudahkan penyayatan, maka gunakan pisau sayat
lancip bertangkai yang biasa disebut spatula, atau bisa juga
menggunakan pisau bedah. Pastikan pisau tersebut tajam dan steril.
Masukkan sayatan tubuh buah jamur tersebut ke dalam tabung
reaksi pembiakan, kemudian tutup kembali tabung reaksi yang telah
diisi dengan sayatan tubuh buah jamur menggunakan kapas seperti
semula.
Tabung reaksi yang telah terisi kembali diletakkan pada rak
penyimpanan. Lakukan pekerjaan serupa pada tabung reaksi lain.
Satu buah tubuh buah jamur kuping dapat disayat sebanyak 10-15
kali.
9. Setelah proses inokulasi selesai, kemudian spora jamur
kuping dalam tabung reaksi pembiakan disimpan dalam
ruangan steril selama 20 hari. Penyimpanan spora tersebut
harus dilakukan dalam ruangan yang agak gelam untuk
mempercepat pembiakan spora menjadi miselium. Setelah 20
hari akan muncul benang-benang putih yang memenuhi
media tumbuh. Benang-benang putih inilah yang dinamakan
miselium jamur.
Miselium jamur kuping ini selanjutnya digunakan sebagai
bibit dalam pembiakan jamur kuping tahap kedua. Tabung
reaksi yang gagal membentuk miselium segera disingkirkan
dari ruangan agar tidak mencemari tabung-tabung lain.
Tabung yang gagal dapat diidentifikasi dengan munculnya
bau busuk dan berwarna cokela kehitaman. Tabung tersebut
bisa dibersihkan dan disteril kembali untuk digunakan pada
kegiatan pembiakan bibit jamur kuping lain waktu.