際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
VIRUS CORONA / COVID 19
Sri Amelia Putri
X OTKP 1
SEJARAH
 Para ilmuan pertama kali mengisolasi virus corona pada
tahun 1937 yang menyebabkan penyakit bronkitis menular
pada unggas.
 Lalu, pada akhir 1960-an, Tyrrell dan sekelompok ahli
virologi lainnya melakukan penelitian tentang strain virus
pada manusia dan hewan. Di antara penelitianya termasuk
virus infeksi bronkitis, virus hepatitis dan virus
gastroenteritis yang dapat menular, yang semuanya telah
menunjukkan morfologis/bentuk yang sama yang dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron.
 Di tahun yang sama, virus corona dianggap merupakan
genus virus baru, yang secara resmi. Kemudian pada tahun
1965, dua orang peneliti Tyrrell dan Bynoe menemukan
bukti virus corona pada manusia yang sedang flu biasa,
melalui kultur organ trakea embrionik yang diperoleh dari
saluran pernapasan orang flu tersebut.
 Sejak tahun 1960 hingga tahun 2019, totalnya telah ada 7
jenis virus corona yang ditemukan dengan nama Novel
Corona Virus. Novel disini dengan makna sebagai kata
baru.
PENGERTIAN
 Apakah Coronavirus dan COVID-19 itu?
Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang
menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada
manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran
pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius
seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan
Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory
Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan
pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan
Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe
Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2),
dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019
(COVID-19).
PENYEBAB
 Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus
corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti:
 Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin).
 Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi.
 Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena
percikan air liur pengidap virus corona.
 Tinja atau feses (jarang terjadi)
 Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata-
rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam
tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan
pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus
corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk
unta, kucing, dan kelelawar.
 Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan
menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata
kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya
bisa dari manusia ke manusia.
GEJALA
 Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya.
Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang
menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut
beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan:
 Hidung beringus.
 Sakit kepala.
 Batuk.
 Sakit tenggorokan.
 Demam.
 Merasa tidak enak badan.
 Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat
menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi
bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang
mengakibatkan gejala seperti:
 Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia.
 Batuk dengan lendir.
 Sesak napas.
 Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk.
 Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu
tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru,
orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
PENCEGAHAN
 Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun,
setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko
terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan:
 Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga
bersih.
 Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor
atau belum dicuci.
 Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit.
 Hindari menyentuh hewan atau unggas liar.
 Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan.
 Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah
tisu dan cuci tangan hingga bersih.
 Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit.
 Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami
gejala penyakit saluran napas.
PENGOBATAN
 Pengobatan Infeksi Coronavirus
 Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya
pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang
bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya:
 Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan
batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan
berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun.
 Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu
meredakan sakit tenggorokan dan batuk.
 Perbanyak istirahat.
 Perbanyak asupan cairan tubuh.
 Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia
layanan kesehatan terdekat.
 Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS,
MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan
penyakit yang diidap dan kondisi pasien.
 Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS
Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila
tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan:
 Isolasi
 Serial foto toraks sesuai indikasi.
 Terapi simptomatik.
 Terapi cairan.
 Ventilator mekanik (bila gagal napas)
 Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.
Terima Kasih

More Related Content

VIRUS CORONA.pptx

  • 1. VIRUS CORONA / COVID 19 Sri Amelia Putri X OTKP 1
  • 2. SEJARAH Para ilmuan pertama kali mengisolasi virus corona pada tahun 1937 yang menyebabkan penyakit bronkitis menular pada unggas. Lalu, pada akhir 1960-an, Tyrrell dan sekelompok ahli virologi lainnya melakukan penelitian tentang strain virus pada manusia dan hewan. Di antara penelitianya termasuk virus infeksi bronkitis, virus hepatitis dan virus gastroenteritis yang dapat menular, yang semuanya telah menunjukkan morfologis/bentuk yang sama yang dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron.
  • 3. Di tahun yang sama, virus corona dianggap merupakan genus virus baru, yang secara resmi. Kemudian pada tahun 1965, dua orang peneliti Tyrrell dan Bynoe menemukan bukti virus corona pada manusia yang sedang flu biasa, melalui kultur organ trakea embrionik yang diperoleh dari saluran pernapasan orang flu tersebut. Sejak tahun 1960 hingga tahun 2019, totalnya telah ada 7 jenis virus corona yang ditemukan dengan nama Novel Corona Virus. Novel disini dengan makna sebagai kata baru.
  • 4. PENGERTIAN Apakah Coronavirus dan COVID-19 itu? Coronavirus merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit pada manusia dan hewan. Pada manusia biasanya menyebabkan penyakit infeksi saluran pernapasan, mulai flu biasa hingga penyakit yang serius seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Sindrom Pernafasan Akut Berat/ Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Coronavirus jenis baru yang ditemukan pada manusia sejak kejadian luar biasa muncul di Wuhan Cina, pada Desember 2019, kemudian diberi nama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-COV2), dan menyebabkan penyakit Coronavirus Disease-2019 (COVID-19).
  • 5. PENYEBAB Infeksi coronavirus disebabkan oleh virus corona itu sendiri. Kebanyakan virus corona menyebar seperti virus lain pada umumnya, seperti: Percikan air liur pengidap (bantuk dan bersin). Menyentuh tangan atau wajah orang yang terinfeksi. Menyentuh mata, hidung, atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap virus corona. Tinja atau feses (jarang terjadi) Khusus untuk COVID-19, masa inkubasi belum diketahui secara pasti. Namun, rata- rata gejala yang timbul setelah 2-14 hari setelah virus pertama masuk ke dalam tubuh. Di samping itu, metode transmisi COVID-19 juga belum diketahui dengan pasti. Awalnya, virus corona jenis COVID-19 diduga bersumber dari hewan. Virus corona COVID-19 merupakan virus yang beredar pada beberapa hewan, termasuk unta, kucing, dan kelelawar. Sebenarnya virus ini jarang sekali berevolusi dan menginfeksi manusia dan menyebar ke individu lainnya. Namun, kasus di Tiongkok kini menjadi bukti nyata kalau virus ini bisa menyebar dari hewan ke manusia. Bahkan, kini penularannya bisa dari manusia ke manusia.
  • 6. GEJALA Virus corona bisa menimbulkan beragam gejala pada pengidapnya. Gejala yang muncul ini bergantung pada jenis virus corona yang menyerang, dan seberapa serius infeksi yang terjadi. Berikut beberapa gejala virus corona yang terbilang ringan: Hidung beringus. Sakit kepala. Batuk. Sakit tenggorokan. Demam. Merasa tidak enak badan.
  • 7. Hal yang perlu ditegaskan, beberapa virus corona dapat menyebabkan gejala yang parah. Infeksinya dapat berubah menjadi bronkitis dan pneumonia (disebabkan oleh COVID-19), yang mengakibatkan gejala seperti: Demam yang mungkin cukup tinggi bila pasien mengidap pneumonia. Batuk dengan lendir. Sesak napas. Nyeri dada atau sesak saat bernapas dan batuk. Infeksi bisa semakin parah bila menyerang kelompok individu tertentu. Contohnya, orang dengan penyakit jantung atau paru-paru, orang dengan sistem kekebalan yang lemah, bayi, dan lansia.
  • 8. PENCEGAHAN Sampai saat ini belum ada vaksin untuk mencegah infeksi virus corona. Namun, setidaknya ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko terjangkit virus ini. Berikut upaya yang bisa dilakukan: Sering-seringlah mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik hingga bersih. Hindari menyentuh wajah, hidung, atau mulut saat tangan dalam keadaan kotor atau belum dicuci. Hindari kontak langsung atau berdekatan dengan orang yang sakit. Hindari menyentuh hewan atau unggas liar. Membersihkan dan mensterilkan permukaan benda yang sering digunakan. Tutup hidung dan mulut ketika bersin atau batuk dengan tisu. Kemudian, buanglah tisu dan cuci tangan hingga bersih. Jangan keluar rumah dalam keadaan sakit. Kenakan masker dan segera berobat ke fasilitas kesehatan ketika mengalami gejala penyakit saluran napas.
  • 9. PENGOBATAN Pengobatan Infeksi Coronavirus Tak ada perawatan khusus untuk mengatasi infeksi virus corona. Umumnya pengidap akan pulih dengan sendirinya. Namun, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala infeksi virus corona. Contohnya: Minum obat yang dijual bebas untuk mengurangi rasa sakit, demam, dan batuk. Namun, jangan berikan aspirin pada anak-anak. Selain itu, jangan berikan obat batuk pada anak di bawah empat tahun. Gunakan pelembap ruangan atau mandi air panas untuk membantu meredakan sakit tenggorokan dan batuk. Perbanyak istirahat. Perbanyak asupan cairan tubuh. Jika merasa khawatir dengan gejala yang dialami, segeralah hubungi penyedia layanan kesehatan terdekat.
  • 10. Khusus untuk virus corona yang menyebabkan penyakit serius, seperti SARS, MERS, atau infeksi COVID-19, penanganannya akan disesuaikan dengan penyakit yang diidap dan kondisi pasien. Bila pasien mengidap infeksi novel coronavirus, dokter akan merujuk ke RS Rujukan yang telah ditunjuk oleh Dinkes (Dinas Kesehatan) setempat. Bila tidak bisa dirujuk karena beberapa alasan, dokter akan melakukan: Isolasi Serial foto toraks sesuai indikasi. Terapi simptomatik. Terapi cairan. Ventilator mekanik (bila gagal napas) Bila ada disertai infeksi bakteri, dapat diberikan antibiotik.