Dalam bukunya The Next 100 years, George Friedman (2009 ) mengupas panjang lebar prediksinya tentang politik internasional abad ke-21, dengan menggabungkan ramalan mengenai perkembangan teknologi serta analisis perkembangan geopolitik, dengan mempertimbangkan asumsi skenario tak terduga yang dapat terjadi. Dengan metode yang kurang lebih sejalan, kita dapat meramalkan skenario terburuk yang dapat terjadi pada suatu wilayah, dengan harapan skenario tersebut dapat dicegah atau setidaknya diminimalisir dampaknya. Salah satu penerapannya adalah dalam pengurangan risiko bencana seperti dibahas dalam tulisan ini.
1 of 11
Downloaded 32 times
More Related Content
Wacana relokasi ibukota dalam tinjauan geopolitik indonesia
1. WACANA RELOKASI IBUKOTA DALAM TINJAUAN GEOPOLITIK INDONESIAMakalah Teori Perang Modern dan Penanggulangan BencanaARDIAN PERDANA PUTRANIM 1 2010 02 03 002Sekolah Kajian Pertahanan dan StrategiUNIVERSITAS PERTAHANAN INDONESIA
2. Forecasting FutureDalam bukunya The Next 100 years, George Friedman (2009 ) mengupas panjang lebar prediksinya tentang politik internasional abad ke-21.Dengan metode yang kurang lebih sejalan, kita dapat meramalkan skenario terburuk yang dapat terjadi pada suatu wilayah. Salah satu penerapannya adalah dalam pengurangan risiko bencana seperti dibahas dalam tulisan ini.
3. Our Capital CityMengacu definisi The Infrastructure Security Partnership (2006 ), Jakarta memiliki ketahanan yang rendah terhadap ancaman bencana. Kota berpenduduk 9,6 juta jiwa (Sensus 2010) ini, menyimpan sejumlah masalah:Lonjakan populasi penduduk tak terkendali,
5. pertambahan kendaraan pribadi jauh melampaui laju pertambahan jalan (Tempointeraktif 30/07/2010).Hal-hal tersebut, menimbulkan banyak masalah turunan:Ketersediaan sumberdaya (pangan, air bersih, listrik dan pemukiman) yang minim kesenjangan.Urbanisasi meningkatkan angka pengangguran dan kriminalitas.
6. Wacana Relokasi IbukotaKondisi tersebut menjadi indikasi bahwa daya tampung (carrying capacity) wilayah Jakarta dari waktu ke waktu semakin berkurang. Hal ini membuat Jakarta memiliki kerentanan tinggi terhadap bencana sosial.Salah satu wacana solusi yang muncul adalah relokasi ibukota
7. Pro dan KontraPENDAPAT PROJakarta terlalu sulit untuk diperbaiki dan diprediksi akan kolaps dalam hitungan tahun. PENDAPAT KONTRAJakarta masih dapat diperbaiki, sehingga solusi yang lebih tepat adalah pembenahan sistemPENDAPAT MODERATCenderung sepakat, tetapi menekankan perlunya kajian yang matang, infrastruktur kelembagaan dan payung hukum yang memadai.
8. Geopolitik IndonesiaIndonesia dapat dilihat sebagai suatu kawasan yang strategis tetapi juga rawan.STRATEGISterletak diantara dua benua dan dua samudera yang strategis karena berada dipusat lalu lintas perdagangan internasional. Indonesia juga memiliki potensi sumber daya alam melimpah. RAWANkarena akan banyak bangsa lain yang berkepentingan kondisi geografis Indonesia.Dengan 13.662 pulau dan ratusan suku dengan berbagai kekhasannya sesungguhnya suatu hal yang sulit untuk menyatukan Indonesia dalam suatu sistem kenegaraan yang solid.
9. Wawasan NusantaraUntuk dapat menjadi negara yang kuat Indonesia membutuhkan kerangka sistem geopolitik yang dapat membingkai keragaman yang adaHal ini terwujud dalam konsepsiWawasan NusantaraLaut Indonesia sebagai penghubung dari pulau-pulau di dalamnya. Peran kekuatan armada maritim berada dalam posisi vital dalam sistem pertahanan Indonesia.
10. Defeat the Capital, Defeat the CountryCara termudah untuk melumpuhkan pemerintahan adalah dengan melumpuhkan DKI Jakarta.Skenario-skenario terburuk yang mungkin menimpa Jakarta:Sabotase,
14. Bencana alamThe Exact Problem of Indonesian Capital CityFaktor yang paling perlu dicermati sebagai bahan pertimbangan adalah keberjalanan fungsi pemerintah daerah dalam mengatur Ibu Kota.Pemerintah DKI Jakarta mengemban tanggung jawab besar dalam mempersiapkan sistem manajemen situasi darurat (emergency management) yang mempertimbangkan aspek-aspek dinamika sosial dari masyarakat yang dinaunginya.Dimanapun ibukotanya, tanggung jawab ini tetap melekat bersama status sebagai IBUKOTA.
15. Pada akhirnya solusi permasalahan ibukota sesungguhnya adalah perbaikan sistem pemerintahan daerahDimanapun ibukotanya, penulis menyarankan:Pemerintah Ibukota yang baru mempertimbangkan skenario-skenario terburuk yang mungkin terjadi pada ibukota dan mempersiapkan rencana antisipasi terbaik.The End