Sosialisasi Program Melalui Kearifan LokalWildan Hakim
油
1. Kearifan lokal sering dilupakan dalam pembangunan namun dapat dijadikan modal untuk pembangunan.
2. Pemerintah Sumatera Utara memanfaatkan kearifan lokal Batak "manggadong" (makan ubi bersama) untuk mengurangi konsumsi beras.
3. Kampanye "manggadong" dan meningkatkan produksi ubi bertujuan menciptakan ketahanan pangan di Sumatera Utara.
Wakatobi is a collection of islands in southeastern Indonesia known for its healthy coral reefs and abundant marine life. The waters around Wakatobi contain over 50 dive sites within easy reach by boat, featuring small animals, reef life, and excellent visibility ranging from 15-80 meters. Jacques Cousteau called the Wakatobi islands one of the finest dive locations in the world due to the diversity and health of marine species observed there.
The document summarizes participatory media for development (PM4D) workshops conducted in Wakatobi, Indonesia. A PM4D workshop was held with nine Bajo women from Mola Village over four days, where they created a photo-story and video about their group. Students from Mola and Lyia villages also participated in simplified one-day PM4D workshops, producing their own photo-stories. The workshops aimed to empower local communities through participatory media projects.
This document presents a project proposal to raise awareness of Wakatobi, an island in Indonesia, among local Indonesians. The project aims to get locals to add Wakatobi to their bucket lists of places to visit. It would create social media accounts and a website to promote Wakatobi. It would partner with social media influencers who would visit Wakatobi and post about it. It would also hold a comic strip competition about Wakatobi. The timeline and budget for the project are also outlined.
Dokumen tersebut membahas tentang kerangka konsep, variabel-variabel, dan hipotesis penelitian. Kerangka konsep digunakan untuk menghubungkan konsep-konsep penelitian dan didapat dari teori. Ada beberapa jenis variabel seperti variabel bebas, terikat, dan hubungan antar variabel. Hipotesis dirumuskan untuk menjawab permasalahan penelitian dan ada beberapa jenis hipotesis seperti deskriptif dan kausalitas.
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanBabyHenry
油
Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan budaya di Indonesia. Dibahas mengenai kekuatan dan tantangan dalam pelestarian budaya, seperti adanya peraturan pemerintah yang mendukung namun kurang tersosialisasikan, serta pengaruh gaya hidup modern yang berisiko menghilangkan jati diri budaya lokal. Dokumen ini menganalisis upaya yang perlu dilakukan oleh semua pihak untuk me
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
油
Mencari Sebuah Model Kebijakan Pembangunan yang Memberdayakan
(Socio-Economic Transformation for Coastal and Remote Society in Kalimantan: A Search for Enabling Developmental Policy)
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaAgus hariyanto
油
Buku ini membahas tentang konsep ketahanan masyarakat desa dan bagaimana pendampingan desa dapat mendukung terwujudnya ketahanan masyarakat desa. Pendampingan desa meliputi pembelajaran kewarganegaraan, demokrasi desa, hukum, pengembangan paralegal, advokasi hukum, advokasi kebijakan publik di desa, dan pengembangan pusat kemasyarakatan."
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...Dadang Solihin
油
Ceramah ini membahas dinamika perubahan budaya di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, tantangan literasi digital bagi masyarakat, serta rekomendasi untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia."
Palaquium obovatum adalah pohon yang tumbuh di hutan Asia Tenggara dan dapat mencapai tinggi 40 m. Spesies ini berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara dan tumbuh baik di hutan hujan tropis. Kayu Palaquium obovatum berwarna merah dan keras, sering digunakan untuk furnitur, lantai, dan konstruksi karena tahan terhadap serangan rayap.
Efective Communication (Communication Skill)EDIS BLOG
油
The document discusses effective communication skills. It explains that communication is a complex two-way process that involves understanding your audience, purpose, anticipating objections, checking for understanding, and getting feedback. It also describes different communication styles including active, logical, connector, and thinker styles. Adapting your style to suit the situation and audience is important for effective communication.
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanBabyHenry
油
Dokumen tersebut membahas tentang kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan budaya di Indonesia. Dibahas mengenai kekuatan dan tantangan dalam pelestarian budaya, seperti adanya peraturan pemerintah yang mendukung namun kurang tersosialisasikan, serta pengaruh gaya hidup modern yang berisiko menghilangkan jati diri budaya lokal. Dokumen ini menganalisis upaya yang perlu dilakukan oleh semua pihak untuk me
Transformasi Sosial Ekonomi Masyarakat Pesisir & Pedalaman di KalimantanTri Widodo W. UTOMO
油
Mencari Sebuah Model Kebijakan Pembangunan yang Memberdayakan
(Socio-Economic Transformation for Coastal and Remote Society in Kalimantan: A Search for Enabling Developmental Policy)
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian kota dan desa menurut para ahli, perbedaan antara kota dan desa, serta hubungan antara kota dan desa meliputi proses urbanisasi, faktor-faktor urbanisasi, dan dampaknya terhadap morfologi kota.
Seri 8 Buku UU No 6 Tahun 2014 - Ketahanan masyarakat desaAgus hariyanto
油
Buku ini membahas tentang konsep ketahanan masyarakat desa dan bagaimana pendampingan desa dapat mendukung terwujudnya ketahanan masyarakat desa. Pendampingan desa meliputi pembelajaran kewarganegaraan, demokrasi desa, hukum, pengembangan paralegal, advokasi hukum, advokasi kebijakan publik di desa, dan pengembangan pusat kemasyarakatan."
Dinamika Perubahan Budaya dan Tantangan Literasi Digital terhadap Masyarakat ...Dadang Solihin
油
Ceramah ini membahas dinamika perubahan budaya di Indonesia yang dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, tantangan literasi digital bagi masyarakat, serta rekomendasi untuk meningkatkan literasi digital di Indonesia."
Palaquium obovatum adalah pohon yang tumbuh di hutan Asia Tenggara dan dapat mencapai tinggi 40 m. Spesies ini berasal dari berbagai negara di Asia Tenggara dan tumbuh baik di hutan hujan tropis. Kayu Palaquium obovatum berwarna merah dan keras, sering digunakan untuk furnitur, lantai, dan konstruksi karena tahan terhadap serangan rayap.
Efective Communication (Communication Skill)EDIS BLOG
油
The document discusses effective communication skills. It explains that communication is a complex two-way process that involves understanding your audience, purpose, anticipating objections, checking for understanding, and getting feedback. It also describes different communication styles including active, logical, connector, and thinker styles. Adapting your style to suit the situation and audience is important for effective communication.
Ekonomi sumber daya hutan FHIL UHO 2014 Produksi, Proses Produksi, Dan Sumber...EDIS BLOG
油
Dokumen tersebut membahas tentang produksi, proses produksi, dan sumber produksi. Menguraikan pengertian produksi sebagai kegiatan untuk menciptakan atau menambah manfaat suatu benda guna memenuhi kebutuhan manusia, serta proses produksi sebagai perubahan input menjadi output melalui berbagai aktivitas ekonomi. Selanjutnya menjelaskan komponen-komponen proses produksi seperti sumber daya, teknologi, serta kurva produksi
Mata kuliah hidrologi hutan membahas tentang peran hutan dalam siklus air dan pengaruhnya terhadap sistem hidrologi. Hutan berfungsi sebagai penyerap air hujan, mencegah erosi tanah, dan menjaga aliran air tanah. Ketika hutan ditebang, fungsi-fungsi tersebut hilang sehingga dapat mengganggu sistem hidrologi wilayah.
Epidemiologi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan penyebab masalah kesehatan pada populasi manusia serta penerapannya untuk mengendalikan masalah kesehatan. Definisi ini mencakup aspek distribusi penyakit, faktor penyebabnya, dan upaya pencegahan, sesuai dengan pandangan para ahli dan lembaga kesehatan seperti CDC dan WHO. Epidemiologi berkembang dari mempelajari penyakit menular menjadi masalah kese
Buku ajar ini membahas manajemen hutan dengan fokus pada kaidah ilmiah dan teknis pengelolaan hutan. Definisi manajemen hutan yang diadopsi adalah penerapan prinsip kehutanan dengan mempertimbangkan aspek bisnis dan sosial untuk mencapai tujuan pengelolaan hutan secara berkelanjutan. Bab pendahuluan ini memperkenalkan ruang lingkup dan tujuan manajemen hutan.
There are several types of fruit determined by their origin and structure. Fruits come from either floral parts or non-floral parts, and can have a single structure, cluster structure, or aggregate structure. True fruits are dominated by parts that develop from ovaries, while false fruits are dominated by parts not developing from ovaries, such as developing from flower petals, sepals, or stems.
1. JAKARTA - Sejak ditetapkan sebagai Cagar Biosfer dari UNESCO pada Juli 2012 silam,
Wakatobi semakin berupaya membangun sektor pariwisata dengan melestarikan lingkungan.
Predikat ini membuat kami saat ini lebih fokus dalam mengembangkan sektor pariwisata
dan menjaga budaya, terutama berbasis lingkungan yang bertumpu pada sumber daya laut
dengan keanekaragaman hayati yang dimiliki, kata Sudjito, Sekretaris Daerah Pemerintah
Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara, kepada Okezone, usai konferensi pers Cagar
Biosfer Wakatobi dan Manfaatnya bagi Ekosistem Laut di Indonesia di Jakarta, Kamis
(6/2/2014).
Salah satu bentuk nyata pelestarian lingkungan tersebut adalah menjaga kearifan lokal
Wakatobi. Kami bersyukur masyarakat adat dilibatkan sehingga kearifan lokal yang telah
berlangsung turun-temurun kembali dikuatkan, ujar La Ode Usman Baga, Ketua Lembaga
Adat Mandati Pulau Wangi-Wangi, Ibu Kota Kabupaten Wakatobi, pada kesempatan yang
sama.
Hal serupa juga dinyatakan Jaenuddin, tokoh adat Wali Binongko, yang mengatakan bahwa
masyarakat berbondong-bondong menjaga alam dari tangan jahil manusia dengan
menerapkan hukum adat. Dengan hukum adat, semua yang salah harus bertanggung jawab.
Seperti melakukan pengeboman ikan, mereka akan dikenakan sanksi adat dikucilkan dan
dibiarkan hidup sendiri sampai mati kalau tidak mau membayar denda yang telah
ditetapkan, jelasnya.
Kabupaten Wakatobi di Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki kondisi geografis yang unik
dengan hanya tiga persen kawasannya berupa daratan. Di sinilah letak Taman Nasional
Wakatobi dengan luas 1.390 ribu hektare yang meliputi 39 pulau, 3 gosong, serta 5 atol.
Suku Bajo Miliki Kearifan Lokal Manfaatkan Laut
Wangi-wangi (ANTARA News) - Pakar kelautan dari Universitas Diponegoro Prof Dr Ir
Sahala Hutabarat Msc mengatakan, masyarakat Suku Bajo yang ada di berbagai pelosok
Indonesia memiliki kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya kelautan di sekitarnya.
"Masyarakat Suku Bajo memiliki ilmu pengetahuan sangat tinggi tentang kelautan, namun
tidak diberdayakan sehingga mereka masih hidup di bawah garis kemiskinan," katanya di
Wangi-wangi, Ibu Kota Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis.
Sahala berada di Wangi-wangi mengikuti rombongan Menteri Pertahanan (Menhan)
Purnomo Yusgiantoro bersama Ny Lis Yusgiantoro dan rombongan.
Rombongan Menhan ke wilayah itu dalam rangka menerima peserta Sail Wabatobi Belitong
2011 dan menyaksikan pernikahan massal bawah laut di Pantai Desa Sombu, Kecamatan
Wangi-wangi, Kabupaten Wakatobi.
2. Menurut Sahala, kondisi kehidupan masyarakat Suku Bajo yang ironis itu terjadi karena
selama berpuluh-puluh tahun bangsa ini merdeka dari penjajahan, komunitas Bajo hanya
dipandang sebagai obyek pembangunan yang tidak pernah dilihat potensi yang dimilikinya.
Oleh karena itu, kata dia, melalui momentum Sail Wakatobi Belitong (SWB) 2011,
masyarakat Suku Bajo yang memiliki kearifan lokal dalam mengelola sumber daya kelautan
itu, sudah saatnya diberdayakan dengan cara membina dan mendidik mereka dengan berbagai
pengetahuan sehingga bisa bangkit dari himpitan kemiskinan.
"Sudah saatnya masyarakat Suku Bajo ikut dilibatkan dalam pengelolaan dan pemanfaatan
sumber daya kelautan yang melimpah ruah ini, sehingga mereka bisa menikmati kehidupan
layak sama seperti suadara-saudara lainnya di Tanah Air," katanya.
Di wilayah perairan laut Wakatobi sendiri di mana sebagian masyarakat Suku Bajo hidup,
kata Sahala, memliki potensi sumber daya alam kelautan yang cukup melimpah.
Menurut hasil penelitian WWF, kata dia, di dalam perairan laut tersebut terdapat sebanyak
750 jenis terumbu karang dan 942 jenis ikan dan beragam biota laut.
"Idealnya, masyarakat Suku Bajo yang hidup di tengah sumber daya alam yang
berkelimpahan itu, hidup sejahtera, namun yang terjadi justru sebaliknya, mereka hidup tetap
miskin," katanya.
Makanya, kata dia, pemerintah terutama Pemerintak Kabupaten Wakatobi dan Pemprov
Sulawesi Tenggara seyogyanya memanfaatkan momentum SWB 2011 ini untuk mengangkat
potensi masyarakat Suku Bajo, sehingga keluarga mereka bisa hidup layak.
"Kalau potensi masyarakat Suku Bajo ini diberdayakan, tidak hanya bisa mengangkat harkat
dan masyarakat Suku Bajo sendiri, akan tetapi memberi kontribusi besar bagi pendapatan
daerah Wakatobi, bahkan pendapatan nasional," katanya. (Ant)
KEARIFAN LOKAL MASYARAKAT WAKATOBI DALAM TRADISI LISAN
KABANTI
ABSTRAK
Oleh: Sumiman Udu[2]
Setiap daerah memiliki kearifan lokal dalam melindungi berbagai aset mereka. Baik
aset sember daya alam maupun aset sosial mereka. Oleh karena itu, penelusuran mengenai
kearifan lokal tersebut dapat menjembatani pemikiran pemerintah dan masyarakat dalam
pembangunan daerah di masa yang akan datang. Karena karateristik daerah akan
mempengaruhi pemerintah dalam mendekati pembangunan di daerahnya masing-masing.
Penelitian mengenai kearifan lokal masyarakat Wakatobi dalam kabanti ini dilakukan
dengan menggunakan pendekatan etnografi. Sehingga data penelitian ini adalah data
3. lapangan yang disajikan dengan menggunakan sudut pandang masyarakat dalam melihat
berbagai konsep kehidupan masyarakat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat Wakatobi memiliki pandangan
yang positif tentang pantai, laut dan hubungan sosial. Masyarakat Wakatobi memandang laut
sebagai sumber kehidupan mereka, tempat penyelesaian masalah, tempat mencari hidup dan
tempat hidup mereka yang terakhir. Di samping itu, masyarakat Wakatobi juga memiliki
pandangan bahwa hutan adalah suatu yang penting dalam kehidupan mereka. Dan terakhir,
adalah bahwa kehidupan masyarakat Wakatobi akan terjaga dengan baik, dimana terdapatnya
batas-batas pergaulan yang jelas, antara laki-laki dan perempuan dewasa.
kata kunci: kearifan lokal, kabanti, masyarakat Wakatobi
Indahnya kearifan lokal wakatobi ( membangun politik berbasis kearifan lokal)
Diposkan oleh Marwan Pada 09.43
Dunia bagai daun kelor adalah istilah untuk menggambarkan kehdidupan gobalisasi.
Globalisasi telah menjadikan letak geografis dan waktu bukanlah penghambat dalam
berinteraksi sesama masyarakat dunia. Globalisasi telah banyak merubah pola kehdipan
manusia di berbagai bidang seperti ekonomi, politik, budaya dan lainnya. Globalisasi ditandai
dengan kemajuan IPTEK telah membawa nilai-nilai kehidupan yang baru dan kebanyakan
berbeda dengan nilai kearifan lokal wakatobi.
Gobalisasi yang selalu di identikan dengan moderenisasi atau bahkan term lain adalah
westernisasi (pembaratan). Hal ini di akibatkan karna yang menguasasi dan mendominasi
globalisasi ini adalah kebudayaan barat yang individualistis. Ideology liberalisme telah
memanfaatkan globalisasi sebagai kuda tunggangan menuju tujuan yang diinginkan.
Sehingga kehidupan masyarakat yang memiliki kearifan lokal yang begitu indah telah
terkikis dan tergantikan oleh kehidupan liberalisme yang dimiliki barat.
Inilah realitas yang terjadi di wakatobi. Berangkat dari keadaan ini maka sebagai masayarakat
wakatobi patut meraih kembali kearifan local kita milki tersebut. Tugas ini harus dilakukan
oleh segenap elemen masyarakat wakatobi. Tapi yang harusnya sangat perperan disini adalah
pemerintah yang memiliki kekuasaan dan otoritas yang tinggi bagi keberlangsungan
kehidupan wakatobi.
Tulisan ini hanya menspesifikasikan pengkajian pada kondisi politik wakatobi. Dan
mengingkan menciptakn kehidupan politik yang berbasis pada kekeluargaan (salah-satu
kearifan lokal yang kita miliki). Hal ini dilakukan karna menjelang pemilihan kepala daerah
(pilkada) wakatobi yang nantinya akan menentukan siapa nakhkoda wakatobi kedepan.
Menyoal kehidupan politik maka kita tidak bisa lepaskan dengan mesin politik demokrasi.
Demokrasi yang ada hari ini digunakan baik Indonesia dalam skala yang luas maupun
wakatobi dalam skala yang khusus telah mengadopsi demokrasi ala barat yang sekali lagi
saya tegaskan bahwa nilai yang di bawanya adalah individualistis. Sehingga kita dapat
4. melihat menjelang suasana pilkada 2011 kehidupan masyarakat wakatobi sangat rentan
dengan konflik. Iniah disebabkan karna ada sekat yang coba di tampilkan sehingga
menimbulkan sikap ke-akuan bukan ke-kitaan. Sikap masyarakat seperti ini disebabkan salah
satunya karna segenap elemen masyarakat terlebih pemerintah tidak menyadari dan tidak
memberikan pendidikan politik yang berbasis pada kearifan lokal yang kita miliki.
Kearifan lokal wakatobi sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan (egaliter).
Misalnya ada falasafah hidup yang ada di Tomia yaitu poasa-asa pohamba-hamba (ini
adalah sala satu contoh dan saya yakin masih banyak contoh lain baik di tomia sendiri
maupun di kecamatan lain yg ada di wakatobi tapi pasti semua menggambarkan kebersamaan
dalam hidup). Sungguh sangat berbeda dengan budaya poltik wakatobi yang mengdopsi nilai
individdualistis globalisasi. Namun masyarakat tak banyak menyadari hal ini dan
pemerintahpun hanya asik terkonsentrasi pada hal-hal lain (misalnya sibuk mempromosikan
wakatobi).
Di tengah iklim politik wakatobi yang mulai memanas, masyarakat mulai terpisah-pisah
menurut sikap politik yang dimilikinya. Namun akibat ketidak pahaman masyarakat terhadap
kearifan lokal atau kekeluargaan yang kita miliki sehingga berujung pada terputusnya tali
silaturahmi antarsesama. Masyarakat yang sebelumnya menampakan kehidupan yang
layaknya keluarga telah tergantikan oleh sikap individualistis yang terpolakan oleh system
politik yang ada. Karna sikap fanatik mendukung salah-satu kandidat, mereka rela saling
membenci.
Salah-satu yang menyebabkan ini adalah adanya money politic (politik uang) yang sangat
jauh dari karakter masyarakat. Bukankah kearifan lokal telah mengajarkan kita saling kerja
sama yang baik? Kerja sama yang tak mengharapkan imbalan. Tapi justru hal ini telah
diciderai oleh para kandidat yang tidak bersih dalam berpolitik. Sifat ini merupakan
tampakan atau indikasi-indikasi KKN yang nantinya berpotensi terjadi jika mereka terpilih.
Inilah contah kecil yang terjadi. Tentunya para pembaca labih tau lagi dan memiliki hati
nurani untuk membimbing kita melakukan hal-hal yang benar dan terbaik. Tidak menjadi
sebab dan mengkompori terjadinya konflik akibat pilkada. Oleh karna itu yang kita lakukan
bagaimana menyadarkan kepada masyarakat agar lebih memahami politik dengan baik.
Politik yang disandarkan pada nilai kearifan lokal yang kita miliki yaitu politik kekeluargaan.
Atau istilah lainnya adalah demokrasi kekeluargaan bukan demokrasi liberal ala barat yang
tidak sesuai dengan karakter masyarkat wakatobi. sehingga wakatobi akan terbangun budaya
politik yang indah dan dinamis yang tetap menjaga hubungan kekeluargaannya.