Dokumen tersebut membahas gaya hidup mahasiswa yang dapat dilihat dari prestasi akademik dan non-akademik, persiapan menuju wisuda, dan berbagai cara belajar. Gaya hidup mahasiswa dipengaruhi oleh faktor internal seperti keinginan untuk berprestasi maupun eksternal seperti tuntutan masyarakat akan status sosial.
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
Warna warni gaya hidup mahasiswa
1. WARNA WARNI GAYA HIDUP MAHASISWA
Setiap jenjang social memiliki gaya hidup yang berbeda-beda. Namun gaya hidup tidak
selalu ditentukan oleh keadaan kantong (uang), justru ditentukan oleh keinginan untuk
memproyeksikan citra dirinya atau tuntutan masyarakat citra dirinya lebih menentukan
bagaimana gaya hidupnya.
Masyarakat menyiapkan jenjang-jenjang dalam sebuah struktur social, yang melibatkan
status social dan peran social (social role). Dalam setiap peran diletakkan sebuah status
yang di dalamnya tersimpan sejumlah harapan tentang bagaimana seseorang yang berada
dalam status itu harus berperan dan bertingkah laku dengan benar dalam masyarakatnya.
Setiap orang berhak memilih statusnya sendiri dalam masyarakat. Baik dia memilih status
social menurut resources yang dimilikinya, atau dengan pendidikannya, atau dengan
profesinya dan masih banyak atau, atau yang lain.
Dalam bersikap sesuai status yang kita sandang, kita harus menampilkan image yang
harus sesuai juga. Karena jika tidak maka kita akan kehilangan penghargaan yang layak
kita peroleh dari lingkungan kita. Agar dapat memperoleh image yang sesuai dengan
status yang disandang, kita harus memiliki manajemen yang baik terhadap image kita.
Image terbentuk dari cara kita bertutur kata, berpakaian, memahami etika, dan baik dalam
menggunakan komunikasi verbal dan non verbal.
Image yang sesuai dengan status kita, akan membantu kita menjalankan profesi kita
masing-masing
Gaya hidup Mahasiswa dapat kita telaah melalui
- PRESTASI
Dunia pendidikan mahasiswa erat kaitannya dengan prestasi, ada mahasiswa yang
ingin berprestasi di bidang akademik&non akademik, akademik, non akademik. Tak
jarang juga mahasiswa yang berpikir Bukan saatnya mengukir prestasi di universitas,
namun bagaimana caranya untuk cepat keluar dari universitas dengan mendapat
gelar. Tak jarang juga mahasiswa yang menganggap prestasi mereka yang
menentukan adalah dosen, berbagai jenis dosen berbagai jenis pula prestasi yang
mereka dapat. Ada dosen yang penting hadir maka dapat nilai A ; ada dosen yang
pukul rata semua mahasiswa di beri A/B/bahkan C ; ada dosen yang membagi
nilai dengan A berjumlah 10, b berjumlah 20, C berjumlah sekian kemudian disebar
2. ke daftar nilai mahasiswa ; ada dosen konsekuen benar-benar menghitung nilai
mahasiswa dari awal semester hingga nilai UAS kemudian memberi nilai sesuai
dengan patokan nilai ; ada dosen yang ajaib nilai A itu hanya milik Allah SWT, B
itu adalah milik dia, jadi mahasiswanya pantas untuk mendapat nilai C ; ada dosen
yang komersial nilai A ada harganya, B pun juga ada harganya, harga itu dibayar
menggunakan uang, bisa kontan, bisa juga kredit ; dan masih banyak lagi jenis dosen
yang tidak kita duga.
Perlu kita ingat Mahasiswa yang baik adalah mahasiswa yang tidak berpikir pada
symbol (angka/huruf) untuk menentukan prestasi tapi ilmu yang didapat dan ilmu
tersebut dapat mereka aplikasikan di kehidupan mereka sehari-hari sesuai dengan
bidangnya, dan ilmu tersebut seperti sudah menyatu di dalam darah yang mengalir di
tubuh melalui setiap pembuluh darah, Mahasiswa yang luar biasa
Sekarang kita tentukanlah mahasiswa seperti apakah kita. Sudah waktunya untuk
menghargai prestasi kita dengan image yang tepat sesuai dengan profesi kita dalam
rangka menimbulkan respek orang lain.
- WISUDA
Hal yang ditunggu-tunggu oleh setiap mahasiswa. Peristiwa yang mampu
mengundang orang ramai mendatangi lokasi namun bukan demontrasi. Acara wisuda
dikemas secara formal, agung, khidmat. Baju yang dikenakan sangat formal baik itu
para wisudawan atau wisudawati maupun pengantar mereka. Wisuda merupakan
ajang kebahagian, kesedihan, serta kebingungan. Kebahagian karena berhasil
menyelesaikan pelajarannya, kesedihan karena akan berpisah dengan seisi kampus
dan kebingungan akan kemana setelah wisuda, akan melakukan apa setelah wisuda.
Setiap mahasiswa harus memiliki target wisuda, pertama kali masuk perguruan tinggi
ada baiknya kita menentukan target berapa tahun kita menimba ilmu hingga akhirnya
dapat wisuda 3/3,5/4/5tahun/seterusnya, hingga akhirnya keluar dari universitas
karena di DO.
Banyak terlihat mahasiswa yang ingin cepat wisuda dalam jenjang sarjana selama 3,5
tahun / 4 tahun. Menjadi wisudawan/wati dengan meraih predikat cum laude. IPK
diatas 3,5, waktu singkat, dan prestasi organisasi baik, tidak lupa nilai TOEFL besar.
Sekarang kita telaah mahasiswa lulus cepat IPK tinggi namun prestasi non-akademik
nihil ; mahasiswa sudah waktunya lulus namun masih berjuang di organisasi hingga
banyak akademik yang terbengkalai ; mahasiswa yang lulus cepat, IPK kecil, prestasi
non akademik baik ; mahasiswa yang memanfaatkan keputusan rektor yang memberi
kesempatan masa kuliah hingga 7 tahun ; dan berbagai macam jenis lagi.
3. Gunakan pola pikir kita untuk menentukan waktu kita wisuda serta strategi-strategi
yang akan kita capai untuk benar-benar target waktu kita wisuda terwujud
- Cara Belajar
Cara belajar mahasiswa sangat unik, berbagai macam cara mahasiswa untuk
mendapat ilmu. Ada mahasiswa yang dapat mengerti jika dia benar-benar
memperhatikan penjelasan dosen bahkan memandang fokus kearah dosen selama jam
kuliah berlangsung tanpa mengalihkan pandangan ke tempat lain ; ada mahasiswa
yang aktif bertanya ; bahkan ada pula yang dapat mengerti namun juga sering
mengobrol ketika dosen menjelaskan ; ada yang aktifnya diam ; ada yang mengerti
dengan membaca buku referensi daripada penjelasan dosen ; ada yang mengerti jika
belajar kelompok dan teman yang menjelaskan ; ada yang aktif berdiplomasi ketika
diskusi materi pelajaran kuliah ; ada juga mahasiswa yang tidak tahu menggunakan
cara apa agar yang dipelajari dapat ia mengerti (semoga kalian bukan tipe yang ini).
- Barang Bawaan ke Kampus
Hal unik dari mahasiswa dapat kita lihat dari sudut barang apa saja yang dia bawa
Tipe pesolek, biasanya mahasiswi yang memiliki tipe ini. Barang yang dibawa terdiri
dari, bedak padat, bedak tabur, lipstick, lipgoss, parfum, sisir, kaca, pensil alis, lotion,
serta alat-alat kecantikan lainnya. Tipe ini tidak akan pernah lupa dengan barang
bawaanya yang banyak itu tapi selalu lupa membawa peralatan kuliah bahkan ia lupa
mata kuliah apa hari ini. Tipe perpustakaan, inilah mahasiswa yang dicintai dosen,
barang yang ia bawa merupakan buku-buku penunjang mata kuliah dari berbagai
penerbit, berbagai penulis, bahkan berat buku yang ia bawa lebih berat daripada berat
badannya. Tipe pedagang, yah kalau tipe ini memiliki dua profesi selain sebagai
mahasiswa tapi juga sebagai pedagang, jadi barang yang ia bawa ke kampus adalah
barang-barang dagangan, dari produk pakaian, sepatu, kosmetik hingga makanan.
Tipe piknik, biasanya mahasiswa yang memiliki berat badan yang berlebih, dalam
tasnya pasti berisi persediaan makanan. Ada mahasiswa yang tasnya seperti kotak
sampah. Jangan lupa ada juga mahasiswa yang tidak membawa apa-apa, hanya diri
dan pakaian yang melekat ditubuhnya.