際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Dr. H. Muslihin, M.Pd.
HP: 081917204866; Email: amaqhilim@gmail.com
Widyaiswara BPSDMD NTB
Muslihin
Widyaiswara BPSDMD
NTB
memahami landasan kehidupan berbangsa dan
bernegara; nilai-nilai dasar bela negara;
penghormatan terhadap lambang-lambang negara
dan ketaatan kepada peraturan perundang-
undangan; dan pembinaan kerukunan, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa.
(Perkalan 12Tahun 2018)
1. Menjelaskan landasan kehidupan berbangsa
dan bernegara;
2. Menjelaskan nilai-nilai dasar bela negara;
3. Menjelaskan penghormatan terhadap
lambang-lambang negara dan ketaatan
kepada peraturan perundang-undangan;
4. Menjelaskan pembinaan kerukunan, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa
Muslihin
Landasan Kehidupan Berbangsa
dan Bernegara;
Nilai-Nilai Dasar Bela Negara;
Penghormatan Terhadap Lambang
Negara dan Ketaatan Kepada
Peraturan Perundang-Undangan;
Pembinaan Kerukunan, Menjaga
Persatuan dan Kesatuan Bangsa.
MATERI
POKOK
04
02
03
01
Muslihin
Landasan Kehidupan
Berbangsa dan BernegaraI
a. KonsepsiWawasan Nusantara danWawasan Kebangsaan
b.Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara dalam
Persatuan dan Kesatuan
Muslihin
Widyaiswara BPSDMD
NTB
archipelagic state principle
(prinsip negara kepulauan)
Islam 88%, Protestan 5%,
Katolik 3%, Hindu 2%, Budha 1%,
dan lainnya 1%.
mencakup fisik dan lingkungannya
membentang dari Sabang (Aceh,
Pulau Sumatera) sampai Merauke
(Papua), terdiri lebih dari 17.504
pulau, Luas 1,913.578,68 KM2
Letak geografisnya di antara dua
benua (Asia dan Australia) dan dua
Samudera (Hindia/Indonesia dan
Pasifik). Negeri yang dilalui garis
Kathulistiwa berpenduduk sekitar
260 juta jiwa, 34 Provinsi,
510 Kab/Kota
+ 6994 Kecamatan dan
82.253 Kelurahan/Desa
Karakter/perangai yang dimiliki
sekelompok manusia yang dijadikan
jati diri suatu bangsa
BANGSA
Otto Bauer
Eropa kontinental :rasionalistik, Inggris :
empirik, India : tanpa kekerasan,
Indonesia : integralistik dengan
Pancasilanya
sekelompok manusia yang
memiliki kehendak untuk
bersatu sehingga merasa
dirinya satu (le desir d`etr
ensemble) kehendak dari
warga untuk membentuk
bangsa
Ernest Renan
Persyaratan BANGSA
Memiliki sejarah hidup yang sama, memiliki karakter atau jati diri sebagai identitas
nasional, dan menempati suatu kesatuan wilayah
Muslihin
Bangsa : HASRAT BERSATU
BANGSA merujuk pada kelompok orang atas persekutuan hidup.
Sedangkan NEGARA merujuk pada sebuah organisasi sekelompok orang
yang berada di dalamnya (organisasi kekuasaan politik).
BANGSA ADALAH SUATU BAGIAN DARI NEGARA DAN BANGSA
MENJADI SALAH SATU UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA
Muslihin
BERJUANG
BERSAMA-SAMA /
BERSATU
PERSAMAAN
Nasib, Perjuangan, dan PROKLAMASI
Ir. Soekarno
(19011970)
Drs. Mohammad Hatta
(1902-1980)
Mahatma Gandhi
(1869 1948)
Sun Yat Sen
(18661925)
Kemal Ataturk
(18811938)
KELAHIRAN SUATU BANGSA
didorong oleh keinginan bersama
masyarakat yang tumbuh dan
berkembang dari gagasan TOKOH
masyarakat yang memiliki kepedulian
Berapa kataBANGSAdalam PembukaanUUD 1945
Nasionalisme Indonesia :
NEGARA-BANGSA bukan NEGARA-AGAMA
Muslihin
sudut pandang atau cara memandang yg
mengandung kemampuan seseorang atau
kelompok orang untuk memahami
keberadaan jatidirinya sebagai suatu bangsa,
juga dalam memandang dirinya dan
bertingkah laku sesuai dengan falsafah
hidup bangsanya baik dalam lingkungan
internal maupun eksternal
wawasan kebangsaan
ASPEK MORAL :
Adanya komitmen untuk
menjaga Eksistensi dan
peningkatan kualitas bangsa
ASPEK INTELEKTUAL
Adanya pengetahuan yang memadai untuk
menghadapi berbagai tantangan dan
berbagai potensi yang dimiliki bangsa
aspek wawasan kebangsaan
PENGORBA
NAN
KEKELUARG
AAN
KESEDERAJ
ATAN
nilai wawasan kebangsaan
4 Pilar
kebangsaan
Muslihin
Nilai-Nilai Dasar
Bela Negara
II
a. Pengertian Umum
b. Ruang Lingkup Nilai-Nilai Dasar Bela Negara
c. Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dan Indikatornya
Komentar Anda?
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
NILAI-NILAIDASAR
1. Cinta tanah air dan bangsa
2. Kesadaran berbangsa dan bernegara.
3.Yakin Pancasila sebagai ideologi negara.
4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara.
5. Memiliki kemampuan awal bela negara.
BELA NEGARA
a. Praktik sikap dan perilaku ASN selama ini
b. Peran dan tugas ASN dalam mewujudkannya
c. Aktualisasi sebagai ASN di tempat tugas
Muslihin
Penghormatan Terhadap Lambang-Lambang
Negara dan Ketaatan kepada Peraturan
Perundang-Undangan
III
a. Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu
Kebangsaan
b. Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan
serta Bentuk KetaatanWarga Negara pada Peraturan
Perundang-undangan
Muslihin
Setelah Tahun 1968, yang Dikibarkan di Istana Saat Upacara
Kemerdekaan adalah Bendera Duplikat
Desain Bendera Dibuat Berdasarkan Bendera
Majapahit pada Abad ke-13
Fatmawati Menjahit Sambil Menitikkan Air Mata
Seorang Perwira Jepang Memberikan Kain Cikal Bakal
Bendera Pusaka Bernama Chairul Basri
Muslihin
Garuda menggambarkan bahwa Indonesia adalah
bangsa yang besar dan negara yang kuat.
Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan
keagungan dan kejayaan.
Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang
melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan.
Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari
proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17
Agustus 1945, antara lain:
1. 17 helai bulu pada masing-masing sayap
2. 8 helai bulu pada ekor
3. 19 helai bulu di bawah perisai atau pada
pangkal ekor
4. 45 helai bulu di leher
Muslihin
Muslihin
Widyaiswara BPSDMD
NTB
Bahasa resmi ASEAN
Bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi
kedua di Vietnam
Bahasa Indonesia dipelajari oleh lebih
dari 45 negara di dunia
Wikipedia Bahasa Indonesia menduduki
peringkat ke-26 dunia dan terbesar ketiga
di Asia
Muslihin
Hierarki
PeraturanPerundangan
Muslihin
Pembinaan Kerukunan,
Menjaga Persatuan dan
Kesatuan Bangsa
IV
(a) Pengantar; (b) Kerukunan dalam Berbudaya; (c)
Kerukunan dalam Beragama; (d) Makna dan Pentingnya
Persatuan dan Kesatuan Bangsa; (e) Prinsip-Prinsip
Persatuan dan Kesatuan Bangsa; dan (f) Pengamalan
Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
wawasan kebangsaan dan nilai bela negara
Muslihin
Para pendiri bangsa melahirkan sejumlah
KONSEPSI KEBANGSAAN dan KENEGARAAN,
antara lain yang berkaitan dengan dasar
negara, konstitusi negara, bentuk negara,
dan WAWASAN KEBANGSAAN yang dirasa
sesuai dengan KARAKTER KEINDONESIAN
Ayo
Terus
PERKUATSemangat
KITA
KEBANGSAAN

More Related Content

wawasan kebangsaan dan nilai bela negara

  • 1. Dr. H. Muslihin, M.Pd. HP: 081917204866; Email: amaqhilim@gmail.com Widyaiswara BPSDMD NTB
  • 2. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB memahami landasan kehidupan berbangsa dan bernegara; nilai-nilai dasar bela negara; penghormatan terhadap lambang-lambang negara dan ketaatan kepada peraturan perundang- undangan; dan pembinaan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. (Perkalan 12Tahun 2018) 1. Menjelaskan landasan kehidupan berbangsa dan bernegara; 2. Menjelaskan nilai-nilai dasar bela negara; 3. Menjelaskan penghormatan terhadap lambang-lambang negara dan ketaatan kepada peraturan perundang-undangan; 4. Menjelaskan pembinaan kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
  • 3. Muslihin Landasan Kehidupan Berbangsa dan Bernegara; Nilai-Nilai Dasar Bela Negara; Penghormatan Terhadap Lambang Negara dan Ketaatan Kepada Peraturan Perundang-Undangan; Pembinaan Kerukunan, Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa. MATERI POKOK 04 02 03 01
  • 4. Muslihin Landasan Kehidupan Berbangsa dan BernegaraI a. KonsepsiWawasan Nusantara danWawasan Kebangsaan b.Konsensus Dasar Berbangsa dan Bernegara dalam Persatuan dan Kesatuan
  • 5. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB archipelagic state principle (prinsip negara kepulauan) Islam 88%, Protestan 5%, Katolik 3%, Hindu 2%, Budha 1%, dan lainnya 1%. mencakup fisik dan lingkungannya membentang dari Sabang (Aceh, Pulau Sumatera) sampai Merauke (Papua), terdiri lebih dari 17.504 pulau, Luas 1,913.578,68 KM2 Letak geografisnya di antara dua benua (Asia dan Australia) dan dua Samudera (Hindia/Indonesia dan Pasifik). Negeri yang dilalui garis Kathulistiwa berpenduduk sekitar 260 juta jiwa, 34 Provinsi, 510 Kab/Kota + 6994 Kecamatan dan 82.253 Kelurahan/Desa
  • 6. Karakter/perangai yang dimiliki sekelompok manusia yang dijadikan jati diri suatu bangsa BANGSA Otto Bauer Eropa kontinental :rasionalistik, Inggris : empirik, India : tanpa kekerasan, Indonesia : integralistik dengan Pancasilanya sekelompok manusia yang memiliki kehendak untuk bersatu sehingga merasa dirinya satu (le desir d`etr ensemble) kehendak dari warga untuk membentuk bangsa Ernest Renan Persyaratan BANGSA Memiliki sejarah hidup yang sama, memiliki karakter atau jati diri sebagai identitas nasional, dan menempati suatu kesatuan wilayah
  • 7. Muslihin Bangsa : HASRAT BERSATU BANGSA merujuk pada kelompok orang atas persekutuan hidup. Sedangkan NEGARA merujuk pada sebuah organisasi sekelompok orang yang berada di dalamnya (organisasi kekuasaan politik). BANGSA ADALAH SUATU BAGIAN DARI NEGARA DAN BANGSA MENJADI SALAH SATU UNSUR TERBENTUKNYA NEGARA
  • 9. Ir. Soekarno (19011970) Drs. Mohammad Hatta (1902-1980) Mahatma Gandhi (1869 1948) Sun Yat Sen (18661925) Kemal Ataturk (18811938) KELAHIRAN SUATU BANGSA didorong oleh keinginan bersama masyarakat yang tumbuh dan berkembang dari gagasan TOKOH masyarakat yang memiliki kepedulian
  • 10. Berapa kataBANGSAdalam PembukaanUUD 1945 Nasionalisme Indonesia : NEGARA-BANGSA bukan NEGARA-AGAMA
  • 11. Muslihin sudut pandang atau cara memandang yg mengandung kemampuan seseorang atau kelompok orang untuk memahami keberadaan jatidirinya sebagai suatu bangsa, juga dalam memandang dirinya dan bertingkah laku sesuai dengan falsafah hidup bangsanya baik dalam lingkungan internal maupun eksternal wawasan kebangsaan
  • 12. ASPEK MORAL : Adanya komitmen untuk menjaga Eksistensi dan peningkatan kualitas bangsa ASPEK INTELEKTUAL Adanya pengetahuan yang memadai untuk menghadapi berbagai tantangan dan berbagai potensi yang dimiliki bangsa aspek wawasan kebangsaan
  • 15. Muslihin Nilai-Nilai Dasar Bela Negara II a. Pengertian Umum b. Ruang Lingkup Nilai-Nilai Dasar Bela Negara c. Nilai-Nilai Dasar Bela Negara dan Indikatornya
  • 18. NILAI-NILAIDASAR 1. Cinta tanah air dan bangsa 2. Kesadaran berbangsa dan bernegara. 3.Yakin Pancasila sebagai ideologi negara. 4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara. 5. Memiliki kemampuan awal bela negara. BELA NEGARA a. Praktik sikap dan perilaku ASN selama ini b. Peran dan tugas ASN dalam mewujudkannya c. Aktualisasi sebagai ASN di tempat tugas
  • 19. Muslihin Penghormatan Terhadap Lambang-Lambang Negara dan Ketaatan kepada Peraturan Perundang-Undangan III a. Bendera, Bahasa, Lambang Negara dan Lagu Kebangsaan b. Jenis dan Hierarki Peraturan Perundang-undangan serta Bentuk KetaatanWarga Negara pada Peraturan Perundang-undangan
  • 20. Muslihin Setelah Tahun 1968, yang Dikibarkan di Istana Saat Upacara Kemerdekaan adalah Bendera Duplikat Desain Bendera Dibuat Berdasarkan Bendera Majapahit pada Abad ke-13 Fatmawati Menjahit Sambil Menitikkan Air Mata Seorang Perwira Jepang Memberikan Kain Cikal Bakal Bendera Pusaka Bernama Chairul Basri
  • 21. Muslihin Garuda menggambarkan bahwa Indonesia adalah bangsa yang besar dan negara yang kuat. Warna keemasan pada burung Garuda melambangkan keagungan dan kejayaan. Garuda memiliki paruh, sayap, ekor, dan cakar yang melambangkan kekuatan dan tenaga pembangunan. Jumlah bulu Garuda Pancasila melambangkan hari proklamasi kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, antara lain: 1. 17 helai bulu pada masing-masing sayap 2. 8 helai bulu pada ekor 3. 19 helai bulu di bawah perisai atau pada pangkal ekor 4. 45 helai bulu di leher
  • 23. Muslihin Widyaiswara BPSDMD NTB Bahasa resmi ASEAN Bahasa Indonesia dijadikan bahasa resmi kedua di Vietnam Bahasa Indonesia dipelajari oleh lebih dari 45 negara di dunia Wikipedia Bahasa Indonesia menduduki peringkat ke-26 dunia dan terbesar ketiga di Asia
  • 25. Muslihin Pembinaan Kerukunan, Menjaga Persatuan dan Kesatuan Bangsa IV (a) Pengantar; (b) Kerukunan dalam Berbudaya; (c) Kerukunan dalam Beragama; (d) Makna dan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa; (e) Prinsip-Prinsip Persatuan dan Kesatuan Bangsa; dan (f) Pengamalan Nilai-Nilai Persatuan dan Kesatuan Bangsa
  • 28. Muslihin Para pendiri bangsa melahirkan sejumlah KONSEPSI KEBANGSAAN dan KENEGARAAN, antara lain yang berkaitan dengan dasar negara, konstitusi negara, bentuk negara, dan WAWASAN KEBANGSAAN yang dirasa sesuai dengan KARAKTER KEINDONESIAN