1. Mayor penyebab subdural haematom adalah robeknya vena bridging di daerah subdural akibat perbedaan histopatologi antara daerah subdural dan arachnoid.
2. Daerah subdural memiliki dinding vena yang lebih tipis dan kaku sehingga mudah robek dibanding daerah arachnoid.
3. Gerakan kepala yang mendadak dapat merobek vena bridging di daerah subdural yang paling lemah.
1 of 11
Download to read offline
More Related Content
Why do bridging veins rupture into the virtual subdural space
4. NO Subdural Portion Arachnoid Portion
1 Bridging vein terfiksasi pada
duramater dan bergabung dengan
membran arachnoid
Bridging vein menuju
duramater secara paralel.
2 Bridging vein berdiameter 1-3 dan
panjang 1-2 cm . Ketebalan
dinding bervariasi antara
10 and 600 mM
Ketebalan dinding relatif
sama, antara 50 and 200
mM
5. No Subdural Portion Arachnoid Portion
3 Pada kedua bagian, dinding vena terdiri atas lapisan tebal
jaringan fibrous yang mengelilingi lumen dan melapisi jaringan
ikat
Setelah laposan endotel, terdapat selapis lamina elastica
seteball 7 mM
4 Lapisan kolagen tersusun renggang Lapisan kolagen
tersusun rapat dan
padat
Susunan Lapisan kolagen bervariasi pada setiap bagian. Namun ada kecenderungan
lapisan kolagen circumferential lebih kuat dibandingkan dengan lapisan kolagen
longitudinal, terutama pada daerah subdural. Hal ini menyebabkan dinding vena
lebih tahan akan regangan (distention) dibandingkan dengan tarikan (traction).
6. BridgingVein pada salah satu ujungnya
terbenam pada lapisan duramater yang rigid
Sedangkan ujung satunya terbenam pada
hemisphere yang relatif mobile
Secara Mikroskopik elektron : Ketebalan
bridging vein memiliki variasi yg berbeda
Serat fiber dan trabekular arakhnoid
memberikan kontribusi terhadap kekuatan
bridging vein
7. Falx Cerebri akan melindungi otak dari pergerakan
ke lateral.
Namun tidak ada yang melindung otak dari
pergerakan antero-posterior.
Gerakan mendadak kepala dari depan atau
belakang akan dengan mudah membuat
perubahan posisi cerebral traksi bridging vein
rupture bridging vein pada aderah terlemah
dari vena yaitu daerah subdural.
Atrofi cerebral akan semakin memudahkan
mekanisme ini
8. Sel otot polos (pericyte) pada dinding vena
tidak interkoneksi, hal ini menyebabkan
bridging vein menjadi tidak elastis dan kaku
Apabila terjadi proses degenerasi pada sel
otot polos tersebut, maka dinding vena
tersebut akan semakin lemah lebih
mudah terjadi rupture
9. Pada beberapa penelitian didapatkan hasil
bahwa peningkatan tekanan intravena
(defekasi, batuk) tanpa adanya trauma juga
dapat membuat rupture pada bridging vein
pada daerah yang lemah.
Pada sebuah penelitian di dapatkan adanya
hematom subdural akut pada cadaver pasca
dilakukan CPR oleh karena pada saat CPR
terjadi peningkatan tekanan intravena
10. Rupture bridging vein lebih sering terjadi
pada daerah subdural oleh karena perbedaan
histopatologi penampang vena antara daerah
arachnoid dan subdural
Perbedaan ini menyebabkan daerah subdural
memiliki lumen yang lebih kaku dan tipis,
sehingga mudah rupture.