際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
TYAMASHIMA, RL FRIEDE
Geizar A Ramadhana
 Mayoritas subdural haematom disebabkan
oleh laserasi bridging vena
 Tampak perbedaan
ketebalan dinding vena
pada daerah
subarachnoid dan
daerah subdural
NO Subdural Portion Arachnoid Portion
1 Bridging vein terfiksasi pada
duramater dan bergabung dengan
membran arachnoid
Bridging vein menuju
duramater secara paralel.
2 Bridging vein berdiameter 1-3 dan
panjang 1-2 cm . Ketebalan
dinding bervariasi antara
10 and 600 mM
Ketebalan dinding relatif
sama, antara 50 and 200
mM
No Subdural Portion Arachnoid Portion
3 Pada kedua bagian, dinding vena terdiri atas lapisan tebal
jaringan fibrous yang mengelilingi lumen dan melapisi jaringan
ikat
Setelah laposan endotel, terdapat selapis lamina elastica
seteball 7 mM
4 Lapisan kolagen tersusun renggang Lapisan kolagen
tersusun rapat dan
padat
Susunan Lapisan kolagen bervariasi pada setiap bagian. Namun ada kecenderungan
lapisan kolagen circumferential lebih kuat dibandingkan dengan lapisan kolagen
longitudinal, terutama pada daerah subdural. Hal ini menyebabkan dinding vena
lebih tahan akan regangan (distention) dibandingkan dengan tarikan (traction).
 BridgingVein pada salah satu ujungnya
terbenam pada lapisan duramater yang rigid
 Sedangkan ujung satunya terbenam pada
hemisphere yang relatif mobile
 Secara Mikroskopik elektron : Ketebalan
bridging vein memiliki variasi yg berbeda
 Serat fiber dan trabekular arakhnoid
memberikan kontribusi terhadap kekuatan
bridging vein
 Falx Cerebri akan melindungi otak dari pergerakan
ke lateral.
 Namun tidak ada yang melindung otak dari
pergerakan antero-posterior.
 Gerakan mendadak kepala dari depan atau
belakang akan dengan mudah membuat
perubahan posisi cerebral  traksi bridging vein
 rupture bridging vein pada aderah terlemah
dari vena yaitu daerah subdural.
 Atrofi cerebral akan semakin memudahkan
mekanisme ini
 Sel otot polos (pericyte) pada dinding vena
tidak interkoneksi, hal ini menyebabkan
bridging vein menjadi tidak elastis dan kaku
 Apabila terjadi proses degenerasi pada sel
otot polos tersebut, maka dinding vena
tersebut akan semakin lemah  lebih
mudah terjadi rupture
 Pada beberapa penelitian didapatkan hasil
bahwa peningkatan tekanan intravena
(defekasi, batuk) tanpa adanya trauma juga
dapat membuat rupture pada bridging vein
pada daerah yang lemah.
 Pada sebuah penelitian di dapatkan adanya
hematom subdural akut pada cadaver pasca
dilakukan CPR oleh karena pada saat CPR
terjadi peningkatan tekanan intravena
 Rupture bridging vein lebih sering terjadi
pada daerah subdural oleh karena perbedaan
histopatologi penampang vena antara daerah
arachnoid dan subdural
 Perbedaan ini menyebabkan daerah subdural
memiliki lumen yang lebih kaku dan tipis,
sehingga mudah rupture.
Why do bridging veins rupture into the virtual subdural space

More Related Content

Why do bridging veins rupture into the virtual subdural space

  • 2. Mayoritas subdural haematom disebabkan oleh laserasi bridging vena
  • 3. Tampak perbedaan ketebalan dinding vena pada daerah subarachnoid dan daerah subdural
  • 4. NO Subdural Portion Arachnoid Portion 1 Bridging vein terfiksasi pada duramater dan bergabung dengan membran arachnoid Bridging vein menuju duramater secara paralel. 2 Bridging vein berdiameter 1-3 dan panjang 1-2 cm . Ketebalan dinding bervariasi antara 10 and 600 mM Ketebalan dinding relatif sama, antara 50 and 200 mM
  • 5. No Subdural Portion Arachnoid Portion 3 Pada kedua bagian, dinding vena terdiri atas lapisan tebal jaringan fibrous yang mengelilingi lumen dan melapisi jaringan ikat Setelah laposan endotel, terdapat selapis lamina elastica seteball 7 mM 4 Lapisan kolagen tersusun renggang Lapisan kolagen tersusun rapat dan padat Susunan Lapisan kolagen bervariasi pada setiap bagian. Namun ada kecenderungan lapisan kolagen circumferential lebih kuat dibandingkan dengan lapisan kolagen longitudinal, terutama pada daerah subdural. Hal ini menyebabkan dinding vena lebih tahan akan regangan (distention) dibandingkan dengan tarikan (traction).
  • 6. BridgingVein pada salah satu ujungnya terbenam pada lapisan duramater yang rigid Sedangkan ujung satunya terbenam pada hemisphere yang relatif mobile Secara Mikroskopik elektron : Ketebalan bridging vein memiliki variasi yg berbeda Serat fiber dan trabekular arakhnoid memberikan kontribusi terhadap kekuatan bridging vein
  • 7. Falx Cerebri akan melindungi otak dari pergerakan ke lateral. Namun tidak ada yang melindung otak dari pergerakan antero-posterior. Gerakan mendadak kepala dari depan atau belakang akan dengan mudah membuat perubahan posisi cerebral traksi bridging vein rupture bridging vein pada aderah terlemah dari vena yaitu daerah subdural. Atrofi cerebral akan semakin memudahkan mekanisme ini
  • 8. Sel otot polos (pericyte) pada dinding vena tidak interkoneksi, hal ini menyebabkan bridging vein menjadi tidak elastis dan kaku Apabila terjadi proses degenerasi pada sel otot polos tersebut, maka dinding vena tersebut akan semakin lemah lebih mudah terjadi rupture
  • 9. Pada beberapa penelitian didapatkan hasil bahwa peningkatan tekanan intravena (defekasi, batuk) tanpa adanya trauma juga dapat membuat rupture pada bridging vein pada daerah yang lemah. Pada sebuah penelitian di dapatkan adanya hematom subdural akut pada cadaver pasca dilakukan CPR oleh karena pada saat CPR terjadi peningkatan tekanan intravena
  • 10. Rupture bridging vein lebih sering terjadi pada daerah subdural oleh karena perbedaan histopatologi penampang vena antara daerah arachnoid dan subdural Perbedaan ini menyebabkan daerah subdural memiliki lumen yang lebih kaku dan tipis, sehingga mudah rupture.