Dokumen tersebut membahas tentang metode sampling populasi hewan liar yang bergerak, yaitu metode Direct Sampling dan Invers Sampling. Metode Direct Sampling melibatkan penangkapan, penandaan, dan pelepasan hewan untuk diamati kembali. Metode Invers Sampling menangkap hewan sampai jumlah tertentu yang ditandai tertangkap. Dokumen tersebut juga menjelaskan rumus dan contoh perhitungan taksiran ukuran populasi menggunakan dua metode
2. PENDAHULUAN
Wild Life Sampling merupakan suatu metode
sampling yang digunakan untuk memper-kirakan
ukuran suatu populasi yang sifatnya
senantiasa bergerak/ berpindah-pindah tempat.
Umumnya untuk mengetahui ukuran populasi
dari hewan, dimana hewan ini merupakan jenis
hewan langka yang dilindungi dan untuk
menjumpainya pun bukan suatu hal yang
mudah.
3. Ada beberapa metoda sehubungan dengan
menaksir ukuran populasi, namun hanya
akan dibahas dua metode saja yaitu
metode Direct Sampling dan
metode Invers Sampling.
4. METODE DIRECT SAMPLING
prosedurnya
tangkap obyek penelitian, tandai dan lepaskan
kembali. Kemudian setelah beberapa waktu
berselang ditangkap lagi di wilayah yang sama
dan dihitung berapa jumlah obyek yang
bertanda tertangkap kembali
5. METODE INVERS
SAMPLING
prosedurnya
tangkap obyek penelitian, tandai dan lepaskan
kembali. Kemudian setelah beberapa waktu
berselang ditangkap lagi di wilayah yang sama
sampai obyek yang bertanda dalam jumlah
tertentu tertangkap kembali
6. TAKSIRAN UKURAN POPULASI
metode Direct Sampling
t = ukuran sampel pertama untuk diberi tanda
n = ukuran sampel ke-dua yang harus diambil
s = banyaknya yang bertanda tertangkap kembali
N = nt
s
Varians taksiran
Batas kekeliruan taksiran :
3
2
s
V(N ) = t n(n - s)
B z V(N ) 1 2 -a =
7. TAKSIRAN UKURAN POPULASI
metode Invers Sampling
t = ukuran sampel pertama untuk diberi tanda
n = ukuran sampel ke-dua yang harus diambil
s = banyaknya yang bertanda harus ditangkap
N = nt
s
V N = t n n -
s 2
( ) ( )
Varians taksiran :
Batas kekeliruan taksiran :
s s 1
( )
2
+
B z V(N ) 1 2 -a =
8. CONTOH METODE DIRECT SAMPLING
Populasi badak di suaka alam Ujung
Kulon sudah sangat memprihatinkan,
untuk itulah akan dilakukan penaksiran
ukuran populasi badak cula satu ini.
Seorang peneliti lingkungan melakukan
penang kapan 60 ekor badak untuk
ditandai kemudian dilepaskan kembali,
sebulan kemudian di tempat yang sama
ditangkap 60 ekor badak dan ternyata 18
ekor diantaranya bertanda. Taksirlah
ukuran populasi badak tersebut dan
hitung pula batas kekeliruannya ,
berikan komentar !
9. CONTOH METODE DIRECT SAMPLING
Penyelesaian :
t = 60, n = 60 dan s = 18
taksiran ukuran populasi :
2
2
V N t n n s 3
( ) = ( - ) = ( ) ( - ) =
untuk a = 0,05 maka
s
3
z 1 96 2
2 1 = 損 - , a
Batas kekeliruan taksiran :
200
N = nt = ( )( ) = 3600
=
18
60 60
18
s
1555 56
60 60 60 18
18
.
( )
B z V N 2 1555 56 78 88 1 2 = ( ) = , = , -a
Berarti ukuran populasi badak cula satu di Ujung Kulon diperkirakan sekitar (200
+ 79) ekor atau berkisar antara 121 ekor sampai 279 ekor, pada tingkat keyakinan
95%
10. CONTOH METODE INVERS SAMPLING
Populasi badak di suaka alam Ujung Kulon
sudah sangat memprihatinkan, untuk itulah
akan dilakukan penaksiran ukuran populasi
badak cula satu ini. Seorang peneliti
lingkungan melakukan penangkapan 60
ekor badak untuk ditandai kemudian
dilepaskan kembali, sebulan kemudian di
tempat yang sama dilakukan penangkapan
kembali sampai diperoleh 18 ekor yang
bertanda, ( badak ke 18 yang bertanda
tertangkap pada pengamatan ke-60).
Taksirlah ukuran populasi badak tersebut
dan hitung pula batas kekeliruannya
Berikan komentar !
11. CONTOH METODE INVERS SAMPLING
Penyelesaian :
t = 60, n = 60 dan s = 18
taksiran ukuran populasi :
2
2
V N t n n s 2
60 60 60 18
= -
= -
( ) ( ) ( ) ( )
=
18 18 1
3
s s 1
+
( ) ( )
+
( )
z 1 96 2
2 1 = 損 - , a
untuk a = 0,05 maka
Batas kekeliruan taksiran :
200
N = nt = ( )( ) = 3600
=
18
60 60
18
s
1473 ,
68
B z V N 2 1473 68 76 78 1 2 = ( ) = , = , -a
Berarti ukuran populasi badak cula satu di Ujung
Kulon diperkirakan sekitar (200 + 77) ekor atau
berkisar antara 123 ekor 277 ekor, pada tingkat
keyakinan 95%
12. PENENTUAN UKURAN SAMPEL
Untuk menentukan ukuran sampel
pertama dan ke-duadari metode
Dirct maupun Invers diperoleh
melalui p1 dan p2 dari tabel yang
memuat nilai V(N ) / N
untuk
metode Direct maupun Invers.
13. V (N ) / N
TABEL 1. NILAI DARI UNTUK
DIRECT SAMPLING
p t 1 =
p n 2 = N
0,001 0,01 0,1 0,25 0,5 1
N
0,001 999.000 99.000 9000 3000 1000 0
0,01 99.000 9.900 900 300 100 0
0,1 9.990 990 90 30 10 0
0,25 3.996 396 36 12 4 0
0,5 1.998 198 18 6 2 0
1 999 99 9 3 1 0
14. CONTOH :
Dari contoh pada metode direct, diperkirakan populasi badak
sebanyak 121 279 tentukanlah ukuran sampel pertama dan
kedua untuk penelitian mendaang jika diketahui P1 = 0,25 dan P2
= 0,25
Penyelesaian :
Untuk P1= 0,25 dan P2= 0,25 dari tabel dapat diperoleh nilai
V(N ) / N
V(N ) / N = 12 V(N ) = 12(275) = 3300 B = 2 3300 = 114,89
= 3 berarti
Jika nilai B ini dirasakan terlalu besar maka tentukan lagi nilai P2
dan Psampai diperoleh nilai B yang sesuai, misalnya untuk nilai
2 PV= (N0,5 ) / N dan = 4 P = 0,25, V(N ) dari = 4(275) tabel = 1100 dapat diperoleh B = 2 1100 nilai = 66,33
berarti
12p t 1 = = ( , )( ) = , 損
N t 0 5 275 137 5 138
jika nilai ini dianggap telah sesuai maka dapat ditentukan ukuran
sampel pertama melalui
p = n N n = ( 0 , 25 )( 275 ) = 68 , 75 損
69
dengan cara yang sama maka 2 diperoleh ukuran sampel kedua yang
harus ditangkap adalah
Jadi ukuran sampel pertama t = 138 ekor dan ukuran sampel kedua
n = 69 ekor dengan batas kekeliruan taksirannya adalah 66,33
ekor.
15. Atau jika diketahui nilai batas kekeliruan
yang diinginkan, maka dicari terlebih
dahulu nilai
V(N ) / N
Kemudian tentukan patau p1 2
Jika yang ditentukan pmaka pdicari
1 2 dengan interpolasi atau sebaliknya
Ukuran t dan n dapat dihitung setelah p1
atau pdiperoleh.
2
16. TABEL 2. NILAI DARI V ( N ) / N UNTUK INVERS SAMPLING
p t 1 =
p s 2 = N
0,001 0,01 0,1 0,25 0,5 1
N
0,001 999 990 900 750 500 0
0,01 99 90 75 50 0
0,1 9 7.5 5 0
0,25 3 2 0
0,5 1 0
1 0
Adapun prosedur menentukan t dan s serupa dengan yang dilakukan pada
metode Direct