Ny. F mengalami stroke iskemik yang menyebabkan berbagai defisit neurologis seperti gangguan komunikasi, mobilitas, dan eliminasi. Pasien juga mengalami luka dekubitus dan hipertermi. Berdasarkan pemeriksaan, diduga terjadi penumpukan asam laktat akibat gangguan sirkulasi darah ke otak dan metabolisme anaerobik yang meningkat.
1 of 4
Downloaded 15 times
More Related Content
Woc stroke
1. WOC STROKE
Usia lanjut
Proses kalsifikasi pembuluh
darah
Gangguan aliran darah
MK
Peredaran darah ke otak terganggu, sel-sel
otak terganggu
Defisit neurologis
Gangguan syaraf IX glosoparingeus,
X vagus
Intake nutrisi tidak adekuat
Membentuk timbunan lemak
dalam tubuh
Jika kurang beraktivitas
Mengurangi kelenturan fisik
termasuk kelenturan pembuluh
darah
Aterosklerosis
Embolus
Aliran darah lambat sampai ke
otak
Hasil laboratorium TG. B
meningkat
Perfusi jaringan serebral menurun
MK
Kasus:
Ny. F, Usia lanjut 75 tahun, TG-B meningkat, kesadaran apatis, TD 150/100, pupil an isokor, leukosit meningkat, ekstremitas
atas dan bawah tidak dapat digerakkan, mulut tidak simetris, reflek menelan menurun, NGT terpasang, badan kurus, kekuatan
otot ekstremitas kanan atas 1, paralise +, komunikasi verbal -, GCS E4M2V2, luka dekubitus nekrotik pada punggung kanan
ukuran 7x8 cm, luka belum mengenai vena/ arteri grade 1 dangkal, face pain scale 4
Ns. Sandra, S. Kep
Perubahan pemenuhan nutrisi kurang
dari yang dibutuhkan tubuh
MK
2. Kutipan: mengetahui sesuatu dan memahami segala sesuatu adalah lebih baik daripada mengetahui
segala sesuatu, tetapi tidak memahami sesuatu
Iskemik serebral/ TIA
Nekrosis serebral
Sirkulasi kolateral tidak dapat
dimanfaatkan lagi
Sel-sel glia berdisintegrasi
Metabolisme an aerob meningkat
Penumpukan asam laktat
Gangguan pompa Na+
, K+
Suplai darah ke otak terganggu
Defisit verbal
Tirah baring
Defisit motorik
Mobilisasi kurang
gg. pada sistem broca
Gg. pada serebral
Disatria, apasia
Hemisfer serebral
terganggu
paraparise
Defisit neurologis
Peredaran darah ke otak terganggu, sel-sel
otak terganggu
Autoregulasi serebral terganggu
Karena konfusi kerusakan
kontrol syaraf motorik
Penurunan kesadaran
Kandung kemih atonia
Kontrol spingter ani hilang
Inkontinensia urine/ retensi
urine
Penumpukan sekret/
sputum
Reflek menelan terganggu
Gg. eliminasi urine
MK
Kebersihan jalan nafas tidak
efektif
MK
Kerusakan integritas kulit
MK
Gg. komunikasi
MK
Gg. Mobilitas fisik
MK
3. Edema serebral
Tekanan darah meningkatTekanan darah menurun
Volume darah ke otak
meningkat
Pembuluh darah otak
berdilatasi
Pembuluh darah pecah
Darah berkumpul dalam
otak
Penumpukan asam laktat
Gg. Pompa Na++
, K+
sel
TIK meningkat
Tekanan pada lobus
temporalis otak bawah
Peredaran darah ke otak
terganggu, sel-sel otak
terganggu
Herniasi
Volume serebral
menurun
Tekanan perfusi serebral
menurun
TPS= MAP-TIK
Normal= 60-130 mmHg
O2 dalam darah menurun
(hipoxia), hiperkapnia
(CO2 meningkat dalam
darah), PH darah
menurun (asidosis)
Menekan otak kearah
bawah kanan medulla
spinalis
Isi otak
Metabolisme an aerob meningkat
Gg. Keseimbangan asam
basa & elektrolit
MK
Batang otak
MK
hipotalamus
4. Penurunan persepsi sensori
MK
Kutipan: KEBERHASILAN yang paling besar bagi seseorang
adalah MEMBANTU orang lain untuk menjadi
SUKSES
Penekanan nervus III
(okulomotorius)
Pupil melebar, tidak
bereaksi terhadap
rangsangan cahaya
Gg. Mekanisme
termoregulasi
Hipertermi, hipotermi
Resiko injury
MK
Isi otak Batang otak
hipotalamus
Rusaknya automatisasi
pernafasan
Depresi pusat pernafasan
Berhubungan dengan
kehilangan penglihatan
perifer, diplopia,
perubahan penilaian
Gg. Rasa nyaman
MK
Dekompensasi
Nadi meningkat
Penekanan vasomotor
Gg. Impuls parasimpatis ke
jantung
Cheynes stokes, apnea
Gg. Pola nafas
MK
tidak ada sesuatupun yang sempurna, selain 鏃霞 SWT
Sumber:
Al-Qarni, A. (2006). Menjadi wanita paling bahagia di dunia. Jakarta: Maghfirah Pustaka.
Axton, S.E. & Fugate, T. (2003). Pediatric nursing care plans (2nd
ed). New Jearsey: Pearson.
Baughman, D.C. & Hackley, J.C. (2000). Keperawatan medikal-Bedah: Buku saku dari Brunner & Suddart.
(Yasmin Asih, Terj.). Jakarta: EGC. (Naskah asli dipublikasikan tahun 1996).
Bare, B.G. & Smeltzer, S.C. (2002). Buku ajar: Keperawatan medikal bedah. Brunner & Suddarth . Edisi ke-8,
(H.Y. Kuncara., dkk, Terj.). Jakarta: EGC. (Naskah asli dipublikasikan tahun 1996).
Brooker, C.(200). Kamus saku keperawatan. (Ed.31). (Monica Ester, Terj.). Jakarta: EGC. (Naskah asli
dipublikasikan tahun 1996).
Corwin, E.J. (2001). Buku saku patofisiologi. (Brahm U Pendit, Terj.). Jakarta: EGC. (Naskah asli dipublikasikan
tahun 1996).
Ignatavicius, D.D & Workman, M.L. (2006). Medical surgical nursing: Critical thinking for collaborative care
(5th
ed). Philadelphia: Elsevier, Inc.
Sherwood, L. (2001). Fisiologi manusia: Dari sel ke sistem. (Ed. Ke-2). (Brahm U. Pendit & Beatricia I. Santoso,
Terj.). Jakarta: EGC. (Naskah asli dipublikasikan tahun 1996).
Silbernagl, S. & Lang, F. (2007). Teks&atlas berwarna: Patofisiologi. (Iwan Setiawan, dkk, Terj.). Jakarta: EGC.
(Naskah asli dipublikasikan tahun 2000)
Syaifudin. (2006). Anatomi fisiologi. (Ed. Ke-3). Jakarta: EGC.