Dokumen tersebut membahas tentang kelompok 1 biologi dan metabolisme, termasuk sifat enzim, tata nama enzim, susunan enzim, cara kerja enzim, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kerja enzim seperti suhu, pH, konsentrasi substrat dan enzim, serta zat penghambat.
5. Sifat enzimSifat enzim
a. Enzim hanya mengubah kecepatan reaksi, artinya
enzim tidak mengubah produk akhir yang dibentuk
atau mempengaruhi keseimbangan reaksi, hanya
meningkatkan laju suatu reaksi.
b. Enzim bekerja secara spesifik, artinya enzim hanya
mempengaruhi substrat tertentu saja.
c. Enzim merupakan protein. Oleh karena itu, enzim
memiliki sifat seperti protein. Antara lain bekerja pada
suhu optimum, umumnya pada suhu kamar. Enzim
akan kehilangan aktivitasnya karena pH yang terlalu
asam atau basa kuat, dan pelarut organik. Selain itu,
panas yang terlalu tinggi akan membuat enzim
terdenaturasi sehingga tidak dapat berfungsi sebagai
mana mestinya.
6. d. Enzim diperlukan dalam jumlah sedikit. Sesuai
dengan fungsinya sebagai katalisator, enzim
diperlukan dalam jumlah yang sedikit.
e. Enzim bekerja secara bolak-balik. Reaksi-reaksi
yang dikendalikan enzim dapat berbalik, artinya
enzim tidak menentukan arah reaksi tetapi hanya
mempercepat laju reaksi sehingga tercapai
keseimbangan. Enzim dapat menguraikan suatu
senyawa menjadi senyawa-senyawa lain. Atau
sebaliknya, menyusun senyawa-senyawa menjadi
senyawa tertentu.
f. Enzim dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Faktor-
faktor yang mempengaruhi kerja enzim adalah
suhu, pH, aktivator (pengaktif), dan inhibitor
(penghambat) serta konsentrasi substrat.
7. Tata nama enzimTata nama enzim
• Enzim diberi nama sesuai dengan nama substrat dan
reaksi yang dikatalisis
• Biasanya ditambah akhiran ase
• Enzim dibagi ke dalam 7 golongan besar
8. Klas Tipe reaksi
Oksidoreduktase
(nitrat reduktase)
memisahkan dan menambahkan elektron atau
hidrogen
Transferase
(Kinase)
memindahkan gugus senyawa kimia
Hidrolase
(protease, lipase,
amilase)
memutuskan ikatan kimia dengan
penambahan air
Liase
(fumarase)
membentuk ikatan rangkap dengan
melepaskan satu gugus kimia
Isomerase
(epimerase)
mengkatalisir perubahan isomer
Ligase/sintetase
(tiokinase)
menggabungkan dua molekul yang disertai
dengan hidrolisis ATP
Polimerase menggabungkan monomer-monomer
9. Susunan enzimSusunan enzim
• Komponen utama enzim adalah protein
• Protein yang sifatnya fungsional, bukan
protein struktural
• Tidak semua protein bertindak sebagai
enzim
10. Cara kerja enzim dapat dijelaskan denganCara kerja enzim dapat dijelaskan dengan
dua teori, yaitu teori gembok dan anakdua teori, yaitu teori gembok dan anak
kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.kunci, dan teori kecocokan yang terinduksi.
a. Teori gembok dan anak kunci (Locka. Teori gembok dan anak kunci (Lock
and key theory)and key theory)
Enzim dan substrat bergabung bersamaEnzim dan substrat bergabung bersama
membentuk kompleks, seperti kunci yangmembentuk kompleks, seperti kunci yang
masuk dalam gembok. Di dalam kompleks,masuk dalam gembok. Di dalam kompleks,
substrat dapat bereaksi dengan energisubstrat dapat bereaksi dengan energi
aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi,aktivasi yang rendah. Setelah bereaksi,
kompleks lepas dan melepaskan produkkompleks lepas dan melepaskan produk
serta membebaskan enzim.serta membebaskan enzim.
11. b. Teori kecocokan yangb. Teori kecocokan yang
terinduksi (Induced fit theory)terinduksi (Induced fit theory)
Menurut teori kecocokan yangMenurut teori kecocokan yang
terinduksi, sisi aktif enzimterinduksi, sisi aktif enzim
merupakan bentuk yang fleksibel.merupakan bentuk yang fleksibel.
Ketika substrat memasuki sisi aktifKetika substrat memasuki sisi aktif
enzim, bentuk sisi aktifenzim, bentuk sisi aktif
termodifikasi melingkupi substrattermodifikasi melingkupi substrat
membentuk kompleks. Ketikamembentuk kompleks. Ketika
produk sudah terlepas dariproduk sudah terlepas dari
kompleks, enzim tidak aktifkompleks, enzim tidak aktif
menjadi bentuk yang lepas.menjadi bentuk yang lepas.
Sehingga, substrat yang lainSehingga, substrat yang lain
kembali bereaksi dengan enzimkembali bereaksi dengan enzim
tersebut.tersebut.
12. Penghambatan aktifitas enzim ada dua tipe:
1. Kompetitif: zat penghambat mempunyai
struktur yang mirip dengan substrat
sehingga dapat bergabung dengan sisi
aktif enzim. Terjadi kompetisi antara
substrat dengan inhibitor untuk
bergabung dengan sisi aktif enzim (misal
feed back effect)
2. Non kompetitif: zat penghambat
menyebabkan struktur enzim rusak
sehingga sisi aktifnya tidak cocok lagi
dengan substrat
13. Faktor-faktor yangFaktor-faktor yang
Mempengaruhi Kerja Enzim :Mempengaruhi Kerja Enzim :
Terdapat beberapa faktor yang
memengaruhi kerja enzim. Faktor faktor
tersebut erat kaitannya dengan sifat enzim
sebagai protein. Faktorfaktor tersebut di
antaranya suhu, derajat keasaman (pH),
hasil akhir produk, konsentrasi enzim dan
substrat, serta zat penghambat.
14. 1. Suhu1. Suhu
Enzim terbuat dari protein sehingga enzim dipengaruhiEnzim terbuat dari protein sehingga enzim dipengaruhi
oleh suhu. Suhu memengaruhi gerak molekul. Padaoleh suhu. Suhu memengaruhi gerak molekul. Pada
suhu optimal, tumbukan antara enzim dan substratsuhu optimal, tumbukan antara enzim dan substrat
terjadi pada kecepatan yang paling tinggi. Pada suhuterjadi pada kecepatan yang paling tinggi. Pada suhu
jauh di atas suhu optimal menyebabkan enzimjauh di atas suhu optimal menyebabkan enzim
terdenaturasiterdenaturasi, mengubah bentuk, struktur, dan, mengubah bentuk, struktur, dan
fungsinya. Pada suhu jauh di bawah suhu optimal,fungsinya. Pada suhu jauh di bawah suhu optimal,
misalnya pada 0°C, enzim tidak aktif.misalnya pada 0°C, enzim tidak aktif.
Enzim pada manusia bekerja optimal pada 35–40°C.Enzim pada manusia bekerja optimal pada 35–40°C.
Mendekati suhu normal tubuh.Mendekati suhu normal tubuh. Adapun bakteri yangAdapun bakteri yang
hidup di air panas memiliki enzim yang bekerja optimalhidup di air panas memiliki enzim yang bekerja optimal
pada 70°C.pada 70°C.
15. 2. Derajat keasaman (pH)2. Derajat keasaman (pH)
Seperti protein, enzim juga bekerjaSeperti protein, enzim juga bekerja
dipengaruhi oleh derajat keasamandipengaruhi oleh derajat keasaman
lingkungan. Derajat keasaman optimallingkungan. Derajat keasaman optimal
bagi kerja enzim umumnya mendekatibagi kerja enzim umumnya mendekati
pH netral, sekitar 6–8. Di luar rentangpH netral, sekitar 6–8. Di luar rentang
tersebut, kerja enzim dapat terganggutersebut, kerja enzim dapat terganggu
bahkan dapat terdenaturasi.bahkan dapat terdenaturasi.
16. 3. Hasil akhir (produk)3. Hasil akhir (produk)
Jika sel menghasilkan produk lebih banyak daripada yangJika sel menghasilkan produk lebih banyak daripada yang
dibutuhkan, produk yang berlebih tersebut dapatdibutuhkan, produk yang berlebih tersebut dapat
menghambat kerja enzim. Hal ini dikenal dengan feedbackmenghambat kerja enzim. Hal ini dikenal dengan feedback
inhibitor. Jika produk yang berlebih habis digunakan, kerjainhibitor. Jika produk yang berlebih habis digunakan, kerja
enzim akan kembali normal. Mekanisme ini sangat pentingenzim akan kembali normal. Mekanisme ini sangat penting
dalam proses metabolisme, yaitu mencegah seldalam proses metabolisme, yaitu mencegah sel
menghabiskan sumber molekul yang berguna menjadimenghabiskan sumber molekul yang berguna menjadi
produk yang tidak dibutuhkan.produk yang tidak dibutuhkan.
17. 4. Konsentrasi enzim4. Konsentrasi enzim
Pada reaksi dengan konsentrasi enzimPada reaksi dengan konsentrasi enzim
yang jauh lebih sedikit daripada substrat,yang jauh lebih sedikit daripada substrat,
penambahan enzim akan meningkatkan lajupenambahan enzim akan meningkatkan laju
reaksi. Peningkatan laju reaksi ini terjadireaksi. Peningkatan laju reaksi ini terjadi
secara linier. Akan tetapi, jika konsentrasisecara linier. Akan tetapi, jika konsentrasi
enzim dan substrat sudah seimbang, lajuenzim dan substrat sudah seimbang, laju
reaksi akan relatif konstan.reaksi akan relatif konstan.
18. 5. Konsenstrasi substrat5. Konsenstrasi substrat
Penambahan konsentrsi substrat pada reaksiPenambahan konsentrsi substrat pada reaksi
yang dikatalisis oleh enzim awalnya akanyang dikatalisis oleh enzim awalnya akan
meningkatkan laju reaksi. Akan tetapi, setelahmeningkatkan laju reaksi. Akan tetapi, setelah
konsentrasi substrat dinaikkan lebih lanjut, lajukonsentrasi substrat dinaikkan lebih lanjut, laju
reaksi akan mencapai titik jenuh dan tidakreaksi akan mencapai titik jenuh dan tidak
bertambah lagi. Setelah mencapai titik jenuh,bertambah lagi. Setelah mencapai titik jenuh,
penambahan kembali konsentrasi substrat tidakpenambahan kembali konsentrasi substrat tidak
berpengaruh terhadap laju reaksi.berpengaruh terhadap laju reaksi.
19. Pada keadaan laju reaksi jenuh oleh konsentrasiPada keadaan laju reaksi jenuh oleh konsentrasi
substrat, penambahan konsentrasi enzim dapatsubstrat, penambahan konsentrasi enzim dapat
meningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksimeningkatkan laju reaksi. Peningkatan laju reaksi
oleh peningkatan konsentrasi enzim akanoleh peningkatan konsentrasi enzim akan
meningkatkan laju reaksi hingga terbentuk titikmeningkatkan laju reaksi hingga terbentuk titik
jenuh baru.jenuh baru.
20. 6. Zat Penghambat6. Zat Penghambat
Kerja enzim dapat dihambat olehKerja enzim dapat dihambat oleh
zat penghambat atau inhibitor.zat penghambat atau inhibitor.
Terdapat dua jenis inhibitor, yaituTerdapat dua jenis inhibitor, yaitu
inhibitor kompetitif dan inhibitorinhibitor kompetitif dan inhibitor
nonkompetitif.nonkompetitif.
21. 7. Inhibitor kompetitif7. Inhibitor kompetitif
Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan caraInhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara
berikatan dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu,berikatan dengan enzim pada sisi aktifnya. Oleh karena itu,
inhibitor ini bersaing dengan substrat menempati sisi aktifinhibitor ini bersaing dengan substrat menempati sisi aktif
enzim. Hal ini terjadi karena inhibitor memiliki struktur yangenzim. Hal ini terjadi karena inhibitor memiliki struktur yang
mirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan denganmirip dengan substrat. Enzim yang telah berikatan dengan
inhibitor tidak dapat menjalankan fungsinya sebagaiinhibitor tidak dapat menjalankan fungsinya sebagai
biokatalisatorbiokatalisator
22. 8. Inhibitor nonkompetitif8. Inhibitor nonkompetitif
Berbeda dengan inhibitor kompetitif, inhibitorBerbeda dengan inhibitor kompetitif, inhibitor
nonkompetitif tidak bersaing dengan substratnonkompetitif tidak bersaing dengan substrat
untuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis iniuntuk berikatan dengan enzim. Inhibitor jenis ini
akan berikatan dengan enzim pada sisi yangakan berikatan dengan enzim pada sisi yang
berbeda (bukan sisi aktif). Jika telah terjadi ikatanberbeda (bukan sisi aktif). Jika telah terjadi ikatan
enzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan berubahenzim-inhibitor, sisi aktif enzim akan berubah
sehingga substrat tidak dapat berikatan dengansehingga substrat tidak dapat berikatan dengan
enzim. Banyak ion logam berat bekerja sebagaienzim. Banyak ion logam berat bekerja sebagai
inhibitor nonkompetitif, misalnya Aginhibitor nonkompetitif, misalnya Ag++
, Hg, Hg2+2+
, dan, dan
PbPb2+2+
..
23. KOMPONEN/BAGIANKOMPONEN/BAGIAN
ENZIMENZIM
1. Apoenzim1. Apoenzim
Apoenzim adalah bagian protein dariApoenzim adalah bagian protein dari
enzim, bersifat tidak tahan panas, danenzim, bersifat tidak tahan panas, dan
berfungsi menentukan kekhususanberfungsi menentukan kekhususan
dari enzim. Contoh, dari substrat yangdari enzim. Contoh, dari substrat yang
sama dapat menjadi senyawa yangsama dapat menjadi senyawa yang
berlainan, tergantung dari enzimnya.berlainan, tergantung dari enzimnya.
24. 2. Koenzim2. Koenzim
Koenzim disebutKoenzim disebut gugus prostetikgugus prostetik apabilaapabila
terikat sangat erat pada apoenzim. Akanterikat sangat erat pada apoenzim. Akan
tetapi, koenzim tidak begitu erat dantetapi, koenzim tidak begitu erat dan mudahmudah
dipisahkan dari apoenzimdipisahkan dari apoenzim. Koenzim bersifat. Koenzim bersifat
termostabil (tahan panas), mengandungtermostabil (tahan panas), mengandung
ribose dan fosfat.ribose dan fosfat.
Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya.Fungsinya menentukan sifat dari reaksinya.
Misalnya, Apabila koenzim NADPMisalnya, Apabila koenzim NADP
(Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat)(Nicotiamida Adenin Denukleotid Phosfat)
maka reaksi yang terjadi adalahmaka reaksi yang terjadi adalah
dehidrogenasedehidrogenase. Disini NADP berfungsi. Disini NADP berfungsi
sebagai akseptor hidrogen.sebagai akseptor hidrogen.
25. Koenzim dapat bertindak sebagaiKoenzim dapat bertindak sebagai
penerima/akseptor hidrogen, sepertipenerima/akseptor hidrogen, seperti
NAD atau donor dari gugus kimia,NAD atau donor dari gugus kimia,
seperti AT P (Adenosin Tri Phosfat).seperti AT P (Adenosin Tri Phosfat).