Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas mengenai ekowisata bahari dan upaya konservasi terumbu karang melalui restorasi serta peran pusat pembelajaran terumbu karang dalam upaya tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang ekowisata bahari sebagai solusi konservasi yang memberikan manfaat ekonomi kepada masyarakat setempat melalui kegiatan wisata yang ramah lingkungan dan melibatkan masyarakat secara partisipatif. Ekowisata bahari didasarkan pada prinsip-prinsip konservasi lingkungan, pendidikan, ekonomi, partisipasi masyarakat, dan wisata yang bertanggung jawab.
Dokumen tersebut membahas tentang wisata bahari dan pengembangan kawasan wisata bahari secara berkelanjutan. Beberapa poin pentingnya adalah mengenai prinsip-prinsip ekowisata dan keterlibatan masyarakat setempat, serta pentingnya perencanaan tata ruang dan manajemen wilayah untuk pengembangan wisata bahari yang berkelanjutan.
Dokumen tersebut membahas tentang ekowisata di Indonesia, termasuk definisi, prinsip, jenis, karakteristik wisatawan ekowisata, dan contoh destinasi ekowisata seperti Taman Nasional Komodo dan Taman Laut Bunaken.
Pariwisata dalam dekade terakhir ini menunjukkan pertumbuhan yang mantap, ditandai dengan perkembangan perjalanan domestik oleh wisatawan nusantara, maupun per-kembangan kunjungan wisatawan mancanegara. Pariwisata nusantara, selain tumbuh dari segi jumlah pelaku perjalanannya, juga dari jumlah perjalanan yang dilakukan, sementara wisatawan mancanegara mengalami perluasan pasar.
Dari sisi sediaan, juga ditengarai munculnya berbagai destinasi baru, atas dukungan peme-rintah pusat maupun atas inisiatif daerah, selain itu juga muncul produk-produk baru menanggapi perkembangan pasar, termasuk diantaranya industri kreatif yang menjadi daya tarik wisata. Kontribusi pariwisata secara total terhadap PDB, penerimaan pajak, maupun penciptaan lapangan kerja meningkat dari tahun ke tahun. Di samping perolehan devisa, pariwisata juga menciptakan dan memperluas lapangan usaha, meningkatkan pendapatan masyarakat, mendorong pelestarian lingkungan hidup, mendorong pelestarian dan pengembangan budaya bangsa dan mendorong perkembangan daerah.
Pekerjaan pariwisata juga merupakan pekerjaan yang sangat sensitif terhadap adanya perubahan, baik yang disebabkan oleh faktor internal maupun faktor eksternal sehingga pekerjaan ini sangat membutuhkan kemampuan untuk terus menerus beradaptasi dengan kebutuhan wisatawan yang berubah. Bentuk adaptasi ini salah satunya adalah dengan perencanaan yang baik.
Namun demikian, perkembangan kepariwisataan Indonesia bukannya tidak menghadapi masalah dan kendala. Pertumbuhan masih perlu diikuti dengan persebaran karena sampai saat ini ketimpangan antar wilayah masih tinggi. Selain itu juga Kementerian Parekraf sudah mencanangkan pertumbuhan yang berkualitas untuk meningkatkan daya saing dan dalam rangka pembangunan yang berkelanjutan.
Kapasitas sumber daya manusia masih menjadi kendala untuk tumbuh dan berkembang secara berkualitas, di samping hambatan klasik Koordinasi antar sektor maupun antar tingkat pemerintahan yang masih perlu ditingkatkan.
Perencanaan yang baik diharapkan dapat mengurangi hambatan-hambatan untuk melangkah ke depan menuju pariwisata Indonesia yang dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat, mengembangkan industri yang kredibel, serta perluasan pasar didukung oleh institusi yang kondusif.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Model pengembangan pariwisata berkelanjutan di Kawasan Danau Toba mencakup perencanaan strategis yang terintegrasi secara lintas pemerintahan dan partisipatif untuk meningkatkan daya tarik wisata, layanan, dan kapasitas masyarakat serta melindungi lingkungan setempat. Institut Teknologi Del berperan sebagai mitra pemerintah, masyarakat, dan swasta dalam pendampingan dan pelati
Setiap ilmu pasti tidak dapat berdiri sendiri, karena pasti akan saling berhubungan satu dengan lainnya.
Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam (landscape), selain itu juga terkait dengan kondisi alam, kondisi manusia, dan interaksi diantara keduanya.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan penataan ruang kepariwisataan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep zonasi dan peletakan zona dalam pengembangan kawasan wisata, serta sistem pusat-pusat dan koridor sirkulasi dalam satuan ruang wilayah pariwisata.
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu melibatkan berbagai bidang ilmu dan lembaga untuk mengelola sumber daya pesisir secara berkelanjutan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat dan koordinasi antar sektor pemerintah serta dunia usaha dan lingkungan.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
油
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengatur tentang pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan guna melindungi ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. UU ini mengatur tentang asas, tujuan, proses, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan hak serta peran masyarakat d
Dokumen tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan desa wisata yang mencakup proses perencanaan secara bertahap mulai dari studi pendahuluan, pembuatan rencana induk, pembuatan rencana tapak kawasan, pembuatan desain teknis, serta perencanaan dan karakteristik konsumen wisata.
Upaya Mitigasi dan Perubahan Iklim dengan Pemanfaatan Mangrove (Climate Chang...CIFOR-ICRAF
油
Presented by Fegi Nurhabni, S.T., M.T., M.Sc. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) in sub-national workshop on Increasing Capacity of Local Community and Sub-National Government on Mangrove Restoration and Food Security on 12 July 2022
The document discusses ecotourism and sustainable tourism. It defines ecotourism as travel to natural areas that conserves the environment and improves local livelihoods. Sustainable tourism integrates economic, social and environmental considerations. Key principles are respecting resources, education, community participation, partnerships, and promoting ethical attitudes. The roles of communities, tourists, operators, and authorities are important. Ecotourism can economically benefit communities if managed properly through community partnerships and ensuring local benefits.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Dokumen tersebut membahas strategi pemanfaatan ruang laut nasional Indonesia secara komprehensif dan terpadu untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain mengintegrasikan pengelolaan wilayah pesisir dan laut, menetapkan visi dan misi pembangunan wilayah pesisir yang lestari, serta menata ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara ter
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Presentasi ini membahas upaya konservasi sumber daya alam laut Indonesia, termasuk keanekaragaman hayati laut, ancamannya, dan berbagai strategi konservasi seperti kawasan konservasi, konservasi ex situ, serta pengelolaan sumber daya laut yang melibatkan masyarakat dan pemerintah.
Dokumen tersebut membahas tentang pengembangan dan penataan ruang kepariwisataan. Beberapa poin penting yang diangkat antara lain konsep zonasi dan peletakan zona dalam pengembangan kawasan wisata, serta sistem pusat-pusat dan koridor sirkulasi dalam satuan ruang wilayah pariwisata.
Pengelolaan wilayah pesisir secara terpadu melibatkan berbagai bidang ilmu dan lembaga untuk mengelola sumber daya pesisir secara berkelanjutan dengan mengutamakan partisipasi masyarakat dan koordinasi antar sektor pemerintah serta dunia usaha dan lingkungan.
Kelompok Sadar Wisata adalah organisasi masyarakat yang berperan sebagai penggerak dalam menciptakan iklim kondusif bagi tumbuhnya pariwisata dan memberdayakan potensi masyarakat setempat. Kelompok ini bertugas memperkenalkan potensi wisata daerah, memotivasi masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, serta berperan dalam pengembangan pariwisata berkelanjutan bersama pemerintah daerah
Sosialisasi uu 27 / 2007 TENTANGPENGELOLAAN WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU...Fitri Indra Wardhono
油
Undang-undang No. 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil mengatur tentang pengelolaan sumber daya wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil secara berkelanjutan guna melindungi ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. UU ini mengatur tentang asas, tujuan, proses, perencanaan, pemanfaatan, pengawasan, dan hak serta peran masyarakat d
Dokumen tersebut merupakan bagian dari rencana pembangunan desa wisata yang mencakup proses perencanaan secara bertahap mulai dari studi pendahuluan, pembuatan rencana induk, pembuatan rencana tapak kawasan, pembuatan desain teknis, serta perencanaan dan karakteristik konsumen wisata.
Upaya Mitigasi dan Perubahan Iklim dengan Pemanfaatan Mangrove (Climate Chang...CIFOR-ICRAF
油
Presented by Fegi Nurhabni, S.T., M.T., M.Sc. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) in sub-national workshop on Increasing Capacity of Local Community and Sub-National Government on Mangrove Restoration and Food Security on 12 July 2022
The document discusses ecotourism and sustainable tourism. It defines ecotourism as travel to natural areas that conserves the environment and improves local livelihoods. Sustainable tourism integrates economic, social and environmental considerations. Key principles are respecting resources, education, community participation, partnerships, and promoting ethical attitudes. The roles of communities, tourists, operators, and authorities are important. Ecotourism can economically benefit communities if managed properly through community partnerships and ensuring local benefits.
Dokumen tersebut membahas tentang prinsip-prinsip pengembangan ekowisata, termasuk definisi ekowisata sebagai wisata berkelanjutan yang mendukung pelestarian lingkungan dan peningkatan partisipasi masyarakat setempat, serta prinsip-prinsip kepariwisataan berkelanjutan seperti berbasis masyarakat dan berwawasan budaya."
Dokumen tersebut membahas strategi pemanfaatan ruang laut nasional Indonesia secara komprehensif dan terpadu untuk memaksimalkan potensi sumber daya alam laut secara berkelanjutan. Beberapa strategi yang diusulkan antara lain mengintegrasikan pengelolaan wilayah pesisir dan laut, menetapkan visi dan misi pembangunan wilayah pesisir yang lestari, serta menata ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara ter
Menurut Pearce ada 6 komponen peran geografi pariwisata :
1) Pola keruangan penawaran (spatial patterns of supply)
2) Pola keruangan permintaan (spatial patterns of demand)
3) Geografi tempat-tempat wisata (the geography of resort)
4) Geografi dan aliran wisatawan (tourist movement and flows)
5) Dampak pariwisata (the impact of tourism)
6) Model-model keruangan pariwisata (models tourism space)
Data tersebut dapat diperoleh melalui survei instansional, survei lapangan, interpretasi citra dan peta, sedangkan penyajiannya dapat berupa peta dan tabel disesuaikan dengan skala perencanaan.
Materi dalam Talkshow : Menata Pariwisata Berkelanjutan Ramah Anak dalam Agenda Pemulihan Sektor Travel & Tourism Pasca Pandemi Covid-19. Tujuan penyelenggaraan kegiatan ini adalah sebagai refleksi upaya perlindungan anak di wilayah pariwisata yang selama ini telah dilakukan, serta agenda kedepan yang ingin dicapai oleh pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Kearifan lokal dalam pemanfaatan sumber daya alamdeviarsel
油
Kearifan Lokal dalam Pemanfaatan Sumber Daya Alam
A. Pemanfaatan Sumber Daya Alam
1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam Berkelanjutan
Pertanian berkelanjutan
Pada dasarnya kegiatan pertanian berkelanjutan adalah pemanfaatan sumber daya terbarukan dan sumber daya tidak terbarukan untuk proses produksi pertanian dengan menekankan dampak negatif terhadap lingkungan yang serendah-rendahnya. Pertanian ini menitikberatkan pada pengolahan sumber daya alam yang memanfaatkan produk hayati ramah lingkungan
Manfaat pertanian berkelanjutan
Mampu meningkatkan produksi pertanian dan menjamin ketahanan pangan di dalam negeri.
Menghasilkan pangan yang terbeli dengan kualitas tinggi
Tidak mengurangi dan merusak kesuburan tanah
Mendukung dan menopang kehidupan masyarakat pedesaan
Tidak membahayakan kesehatan masyarakat
Melestarikan dan meningkatkan kualitas lingkungan hidup di lahan pertanian
Indikator
Budi daya berbagai jenis tanaman secara alami.
Memelihara keanekaragaman genetik sistem pertanian.
Meningkatkan siklus hidup biologis dalam ekosistem pertanian.
Menghasilkan produk pertanian yang bermutu dalam jumlah memadai.
Memelihara dan meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Menghindarkan pencemaran yang di sebabkan penerapan teknik pertanian.
Tujuan pengembangan kegiatan pertanian berkelanjutan adalah meningkatkan kualitas alami lingkungan. Dampak pemakaian bahan kimia dalam kegiatan pertanian dapat ditekan melalui kegiatan pertanian organik yang berwawasan lingkungan.Akan tetapi,dalam kegiatan pertanian berkelanjutan sering mengalami hambatan seperti persediaan modal ataupun sumber daya manusianya.
Unsur-unsur konsep wawasan berkelanjutan :
1. Melakukan penyelidikan umum (prospecting)2. Eksplorasi terdiri atas eksplorasi pendahuluan dan eksplorasi terperinci3. studi kelayakan terdiri atas kelayakan teknik,ekonomi,dan lingkungan4. persiapan produksi (development dan construction)5. penambangan terdiri atas pembongkaran,pemuatan,pengangkutan,dan penimbunan6. rehabilitasi dan pengelolaan lingkungan7. pengolahan (mineral dressing)8. pemurnian9. pemasaran10. tanggung jawab sosial atau corporate social responsibility(CSR)11. pengakhiran tambang (mine closure)
c. Industri Berkelanjutan
Industri berkelanjutan di Indonesia harus memiliki daya saing yang dapat menopang perekonomian nasional. Kegiatan berkelanjutan dapat memadukan antara aspek lingkungan,ekonomi,dan sosial. Pola hidup masyarakat yang konsumtif dapat perkembangan sektor industri di Indonesia terutama industri yang memengaruhi memanfaatkan sumber daya alam tidak terbarukan.
Prinsip-prinsip industri berkelanjutan :
Menggunakan sumber daya alam secara berkelanjutan
Menjamin kualitas hidup masyarakat di sekitar lokasi penambangan
Menjaga kelangsungan hidup ekologi sistem alami (environmental system)
d. Pariwisata Berkelanjutan
Indonesia memiliki kekayaan hayati yang dapat dilihat dari berbagai jenis tanaman dan hewan yang dapat di budidayakan dan
Menjelaskan konsep Adaptasi Berbasis Ekosistem. Istilah Adaptasi berbasis ekosistem (EbA) secara resmi didefinisikan oleh Konvensi Keanekaragaman Hayati (CBD) sebagai: penggunaan keanekaragaman hayati dan jasa ekosistem untuk membantu masyarakat beradaptasi dengan dampak buruk perubahan iklim yang mungkin mencakup pengelolaan berkelanjutan, konservasi dan restorasi ekosistem, sebagai bagian dari strategi adaptasi keseluruhan yang mempertimbangkan berbagai faktor sosial, ekonomi dan budaya. manfaat bagi masyarakat lokal
Arah Strategi Nasional Pengelolaan Ekosistem MangroveCIFOR-ICRAF
油
Dokumen tersebut membahas strategi nasional pengelolaan ekosistem mangrove di Indonesia. Strategi ini mencakup pendekatan yang menyeluruh, menyentuh semua aspek, membumi dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, dan membudayakan pengelolaan mangrove. Strategi khususnya meliputi pemanfaatan mangrove untuk pariwisata, perlindungan iklim, mitigasi bencana, dan peningkatan produktivitas perikanan. Dokumen juga membahas ker
Pak Dadang dari Direktorat Kemitraan Lingkungan KLHK menyampaikan definisi, peran dan fungsi kader lingkungan. Sebagai kader lingkungan pemula, peserta diberikan contoh-contoh aktivitas kader lingkungan yang telah berjalan untuk menumbuhkan semangat dari para peserta.
Prinsip Ekowisata Pesisir dan laut pulau kecil indonesiArizona34
油
Presentasi ini berisi penjelasan mengenai prinsip-prinsip ekowisata, yang meliputi keberlanjutan ekologis, sosial, dan ekonomi. Dalam presentasi ini, Anda akan menemukan definisi ekowisata, pentingnya penerapan prinsip-prinsip tersebut, serta contoh penerapannya di berbagai destinasi wisata. Presentasi ini juga membahas manfaat ekowisata bagi masyarakat lokal dan lingkungan, termasuk dampak positifnya terhadap kesejahteraan masyarakat dan upaya konservasi alam. Selain itu, terdapat rekomendasi strategi untuk meningkatkan kesadaran ekowisata dan bagaimana setiap individu dapat berkontribusi dalam mendukung prinsip-prinsip ekowisata ini.
GAPURA adalah gerakan pembangunan perikanan berkelanjutan di pantai utara dan selatan Jawa Barat yang melibatkan multi stakeholder dalam skema siklus tertutup untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan.
Tantangan dan Upaya Konservasi Ikan Hiu di IndonesiaDidi Sadili
油
Ikan hiu sebagai predator puncak dalam rantai makanannya menjadi penyeimbang dalam suatu ekosistem perairan namun populasinya kini kian menurun akibat penangkapan berlebihan. Untuk itu perlu adanya regulasi nasional untuk membatasi penangkapannya
Dokumen tersebut merupakan proposal untuk melaksanakan kegiatan inisiasi pemahaman adaptasi dan mitigasi perubahan iklim pada generasi muda di Kabupaten Aceh Besar. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan partisipasi, kesadaran, dan keterlibatan generasi muda dalam peningkatan ketahanan wilayah, kehidupan, dan kesejahteraan. Secara garis besar meliputi sosialisasi lingkungan, sayembara penulisan artikel, dan pemili
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape S...Yayasan TERANGI
油
Assessment of coral reefs damaged due to MV Pazifik ran aground in the Sape Strait using an aerial photography approach and species distribution modeling
This document discusses the creation of a species distribution model to map the distribution of Porites corals in Indonesia. Maximum entropy modeling was used to model Porites occurrence data against environmental variables like substrate type, bathymetry, temperature, and chlorophyll. The resulting model had high accuracy and predicted Porites is widely distributed across reefs in Indonesia, except in the Jakarta Bay area due to high sedimentation levels. Substrate type, bathymetry, and curvature contributed most to the model. The Porites distribution map can support coral reef conservation planning.
Assessment of coral reefs health in Nature Recreation Park (TWA=Taman Wisata ...Yayasan TERANGI
油
Sangiang Island had been established as a Nature Recreation Park (TWA) in Indonesia, that requires comprehensive data support for good management. The rise of marine tourism that increased in TWA Sangiang Island behoove to be a concern, especially in coral reef ecosystem. The study aimed to determined the condition of the coral cover and the biomass composition of coral reef fishes, then to identify parameters that affect coral health and the coral reefs health index in TWA Sangiang Island. The observation was carried out in area near to the estuary (Legon Waru), entry point for shipping (Tembuyung), and diving tourism (Legon Bajo). The highest of biomass of target fish was Legon Bajo (0.013 kg / ha) and the lowest was Tembuyung (0.002 kg / ha). Coral reefs health index values in each station varied from 1 (low) to 4 (high). Coral reefs health index in Legon Waru was strongly influenced by live coral cover, and also in Legon Bajo was influenced by live coral cover, rubble and biomass of target fishes, while in Tembuyung was much influenced by fleshy seaweed cover. The results indicated that the coral reef ecosystem on Sangiang Island wasn't in good condition as a whole.
Combining participatory mapping, cloud computing, and machine learning for ma...Yayasan TERANGI
油
This document describes a study that used participatory mapping, cloud computing via Google Earth Engine, and machine learning algorithms to map landslide susceptibility in Lembeh Island, North Sulawesi, Indonesia. Local communities provided landslide occurrence data through field surveys. Google Earth Engine was used to analyze geospatial and remote sensing data to model landslide risk. Random Forest and other machine learning algorithms achieved over 97% accuracy in both training and testing when predicting landslide prone areas, which accounted for 30-40% of the island's land area. The models identified slopes and elevations as important factors and successfully predicted landslide risk in areas without reported occurrences.
Pembelajaran dari Program Belitung Mangrove ParkYayasan TERANGI
油
Pembelajaran Program Belitung Mangrove Park: Pemanfaatan lahan bekas tambang sebagai taman wisata mangrove dalam upaya rehabilitasi ekosistem dan sekuestrasi karbon
Vulnerability Analysis to Climate Change in Lembeh Island, North SulawesiYayasan TERANGI
油
The document summarizes a vulnerability analysis of climate change in Lembeh Island, North Sulawesi. It assessed vulnerability in three villages - Kareko, Pintu Kota, and Pasir Panjang. The analysis found that livelihoods mainly involved fishing and farming and were affected by disasters like flooding, drought, and high waves. Pasir Panjang village was found to be the most vulnerable due to its low-lying coastal location. The analysis also examined education levels, alternative livelihoods, and adaptive capacities. It concluded that communities had various income sources but lacked proper technical knowledge and skills for climate change adaptation.
GENERATING BIOLOGICALLY RELEVANT ENVIRONMENTAL DATA FROM REMOTE SENSING IMAGE...Yayasan TERANGI
油
Long term Earth observation data stored in Google Earth Engine (GEE) can be ingested and derived to biologically relevant environmental variables that can used as the predictors of a species niche. The aim of this research was to create a script using GEE to generate biologically meaningful environmental variables from various Earth observation data and models in Indonesia. Elevation and bathymetry raster data from GEBCO were land masked and benthic terrain modelling were done in order to get the aspect, depth, curvature, and slope. HYCOM and MODIS AQUA dataset were filtered using spatial (Indonesia and surrounding region) and temporal filter (from 20022017), and reduced to biologically meaningful variables, the maximum, minimum, and mean. Water speed vector (northward and eastward) data were also converted in to scalar unit. In order to fill data gaps, kriging was done using Bayesian slope. Results shows the water depth in Indonesia ranges from 0 6827 m, with slope ranging from 0 34.33属, aspect from 0 359.99属, and curvature from 0 0.94. Variables representing water energy, mean sea surface elevation ranges from 0 0.85 m, and mean scalar water velocity 0 4 m/s. Mean surface salinity ranges from 20.09 35.32. Variables representing water quality includes mean of particulate organic carbon which ranges from 25.31 953.47 and mean of clorophyll-A concentration from 0.05 13.63. These data can be used as the input for species distribution models or spatially explicit decision support systems such as Marxan for spatial planning and zonation in Marine and Coastal Zone Management Plan.
Fisherman Contribution on The Application of information system for the manag...Yayasan TERANGI
油
Marine ornamental trade is multi million dollar industry, worth an estimated US$200 to 350 million annually, and operating throughout the tropics [1].
Marine ornamentals are, in fact, one of the highest value-added product from coral reefs, with an estimated worth of US$ 7,000 per metric ton of live coral, while harvested coral for lime only worth US$60, and fish for food only worth US$6,000 compared with US$496,000 for ornamental fish per metric ton [2].
Indonesia and the Phillipines are the worlds leading exporters of marine ornamental fish, supplying an estimated 85% of fish imported by the United States and Europe, the trades largest consumers [3,4].
Most of these fishes are collected from the wild, primarily from on or near coral reefs, therefore causing population depletion [5].
In the past, the trade may seem uncontrollable, since few species are listed in CITES Appendix or IUCN Redlist. CITES only listed corals, napoleon wrasse, giant clams, and sea horses on their appendix [6].
In 2008, IUCN Redlist added 837 coral species to the list [7].
The main concern for this trade is the probability of rejected catch which is very high [1], thus increasing threat to the ecosystem [8].
Therefore there is a need to make the trade become more effective, efficient and environmental friendly.
This document provides information on sources and repositories for biodiversity and protected area data in Indonesia developed by NGOs. It discusses trends in data availability, collaborative efforts to utilize available data to support protected area management. It also provides details on topics covered for individual marine protected areas and sources of official data, research publications, images and species distribution maps. Open source software, open and computable data resources, collaboration and skills sharing are emphasized.
Dokumen tersebut membahas skema dan mekanisme pelatihan yang mencakup tahapan pelatihan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi. Terdapat penjelasan mengenai pengertian, tujuan, jenis pelatihan beserta analisis kebutuhan pelatihan untuk menentukan sasaran dan materi pelatihan. Selanjutnya dibahas mengenai pendekatan, metode, teknik pelatihan, penyusunan modul pelatihan, hingga t
Dokumen tersebut membahas tentang masalah yang dihadapi nelayan dalam menangkap ikan hias dan solusinya. Beberapa masalah yang dihadapi antara lain metode penangkapan, penanganan, dan transportasi ikan yang kurang ramah lingkungan. Solusi yang disarankan adalah pelatihan nelayan, kerja sama antar pihak, dan bantuan teknologi serta peralatan tangkap ikan.
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas praktik pengelolaan ikan hias dan ekowisata di Kota Sabang, termasuk upaya revisi peraturan daerah untuk mengatur penangkapan ikan hias secara berkelanjutan dan penyiapan sistem database biota ornamental. Dokumen tersebut juga menggambarkan ekosistem terumbu karang, mangrove, dan keanekaragaman ikan karang di Kota Sabang.
Studi ini mengevaluasi dampak program sertifikasi perdagangan ikan hias terhadap ekosistem terumbu karang dan sosial ekonomi nelayan di Kepulauan Seribu. Hasilnya menunjukkan bahwa kondisi terumbu karang dan kelimpahan ikan hias membaik setelah program sertifikasi, namun belum berdampak signifikan pada peningkatan pendapatan nelayan. Program sertifikasi memberi manfaat kesehatan dan rasa aman bagi nelayan, tetapi belum dapat
Economic benefit from using environmental friendly fishing gears for ornament...Yayasan TERANGI
油
This document summarizes a case study of introducing more environmentally friendly fishing gears for ornamental fisheries in Kepulauan Seribu, Indonesia. Previously, cyanide fishing had damaged coral reefs and provided low economic returns for fishermen. The study introduced alternative gears like barrier nets, mini harpoons, and fish traps from 2006-2007. Using these gears provided economic benefits by reducing costs, increasing fish quality and prices, and improving fishermen's livelihoods and health. The document recommends further developing and promoting sustainable fishing gears while restricting damaging practices and monitoring fish populations.
Dokumen ini memberikan instruksi lengkap tentang cara mengumpulkan dan menganalisis data ikan hias laut, mulai dari pengumpulan data lapangan, pengolahan data menggunakan Microsoft Excel dan program FiSAT II, hingga perhitungan parameter pertumbuhan, mortalitas, dan hasil tangkapan.
Dokumen tersebut membahas tentang pemantauan populasi ikan hias, yang diperlukan untuk mengetahui jenis dan jumlah ikan serta perubahan komunitasnya. Metode yang digunakan adalah underwater visual census dengan garis transek dan pengukuran panjang ikan. Data diproses menggunakan Microsoft Excel dan hasilnya digunakan untuk pengelolaan sumber daya perikanan.
1. EKOWISATA BAHARI
Oleh:
Mikae Prastowo & Safran Yusri
Yayasan Terumbu Karang Indonesia
Komplek Ligamas Indah Blok E2/No.11, Jakarta Selatan 12760
Email : Info@terangi.or.id
Tlp . 021.7994912
www.terangi .or.id
2. Garis Pantai : 賊 108.000 km
Jumlah Pulau : 賊 17.000 pulau
Luas Laut : 3,1 juta km族
4. Hewan karang : 590 Spesies
Burung laut : 151 Spesies
Ikan terumbu karang : 2057 Spesies
Padang Lamun : 12 Spesies
Mamalia laut : 31 Spesies
Penyu : 6 Spesies
Moluska : 2500 Spesies
Mangrove : 43 Spesies
10. Mata pencaharian alternatif
Non ekstraktif
Nilai tambah besar
Insentif untuk konservasi
Sadar lingkungan
Perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami
dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan penduduk setempat
The Ecotourism Society (1990)
11. Nilai Ekowisata
Ramah Bagi Lingkungan
Ramah Bagi Wisatawan
Ramah Bagi Masyarakat Lokal
12. Konservasi
Ekonomi
Wisata
Prinsip
Ekowisata Kemitraan
Partisipasi
masyarakat
Pendidikan
16. Prinsip Pendidikan
Meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap alam, nilai-nilai
peninggalan sejarah dan budaya serta memberikan nilai tambah
dan pengetahuan bagi pengunjung, masyarakat, dan para pihak
18. Prinsip Wisata
Menciptakan rasa aman, nyaman dan
memberikan kepuasan serta
pengalaman bagi pengunjung
19. Tahapan pengembangan
Penilaian kawasan dan Penetapan kebijakan
peluang Zonasi
Pemetaan wilayah Standar-standar
Peluang pemasaran
Kajian Prespektif
Implementasi:
Penyusunan Perencanaan Peningkatan kapasitas masyarakat
Pemasaran
Pengembangan produk wisata
Pengawasan
Sosialisai Hasil
Perencanaan
Monitoring dan Evaluasi
26. Kawasan
Konservasi Laut
Kawasan yang dilindungi
Dikelola berdasarkan
zonasi (Zona Inti, Zona
Perikanan Berkelanjutan,
Zona Pemanfaatan, Zona
Lain).
27. Mata pencaharian alternatif
Non ekstraktif
Nilai tambah besar
Insentif untuk konservasi
Sadar lingkungan
Perjalanan yang bertanggung jawab ketempat-tempat yang alami
dengan menjaga kelestarian lingkungan dan meningkatkan
kesejahteraan penduduk setempat
The Ecotourism Society (1990)
28. Nilai Ekowisata
Ramah Bagi Lingkungan
Ramah Bagi Wisatawan
Ramah Bagi Masyarakat Lokal
29. Konservasi
Ekonomi
Wisata
Prinsip
Ekowisata Kemitraan
Partisipasi
masyarakat
Pendidikan
34. ALUR PEMBUATAN KEPUTUSAN
RESTORASI TERUMBU KARANG
Apakah daerah Apakah alganya
Pertimbangkan
tsb merupakan memiliki Pertimbangkan
dengan baik tidak
tidak daerah keseimbangan kegiatan untuk
apakah
penyokong herbivora yang mengembalikan
investasi
sebelum kondusif untuk keseimbangan
restorasi
terjadinya pemulihan alami?
dibutuhkan
gangguan? YA
YA Potensi
pemulihan
Ambil langkah tidak Apakah tidak alami tinggi
untuk Apakah kualitas
rekruitmennya (apakah
memperbaiki airnya baik?
terbatas? restorasi aktif
kualitas air
YA benar-benar
YA dibutuhkan?)
Ambil langkah BANGUN
tidak Apakah
untuk STRATEGI
subtratnya
menstabilkan YA RESTORASI
stabil?
substrat
38. TERUMBU BUATAN
- Menstabilkan dan
mengembalikan
kompleksifitas area
- Mendukung kegiatan
pariwisata, pendidikan
dan penyadaran
masyarakat
- Mengurangi tekanan
terumbu karang alami
dari kegiatan
penyelaman wisata
39. Restorasi Biologis
Restorasi yang terfokus untuk mengembalikan
biota yang ada berikut dengan proses ekologis ke
keadaan semula