2. Pendahuluan
Pembentukan Sinar X
Interferensi Gelombang
Aplikasi Sinar X
Difraksi Sinar X
Prinsip Kerja Difraksi Sinar X
Difraksi dan Hukum Bragg
Metode Difraksi
Instrumenstasi
Preparasi Sampel
Aplikasi Difraksi Sinar X
4. Pembentukan Sinar X
Sebuah elektron yang terletak
di kulit bagian dalam terpental
ke luar atom karena adanya
berkas cahaya atau berkas
elektron dari luar.
Kekosongan elektron ini
selanjutnya digantikan oleh
elektron dari kulit yang lebih
luar disertai pemancaran sinar-
X.
5. Sinar-X merupakan radiasi elektromagnetik dengan
panjang gelombang berkisar 0,1 nm.
Sinar-X dapat diproduksi di dalam sebuah wadah
(tabung) kedap udara dengan cara memanaskan
filament sehingga mengeksitasikan elektronnya yang
kemudian diakselerasi (dipercepat) dengan listrik
bertegangan tinggi sehingga elektron memiliki energi
kinetik yang tinggi.
6. Berkas cahaya yang mengenai material logam bersifat
polikromatik sehingga interaksi cahaya dengan logam
akan menghasilkan dua jenis spektrum, yakni spektrum
kontinyu dan spektrum garis.
K
L M
N
8. Aplikasi Sinar X
Ketika berkas sinar-X berinteraksi dengan suatu
material, terdapat tiga kemungkinan yang dapat terjadi
, yaitu absorpsi (penyerapan), difraksi (penghamburan),
atau fluoresensi yakni pemancaran kembali sinar-X
dengan energi yang lebih rendah.
Berdasarkan prinsip yang terjadi pada saat berkas sinar
-X berinteraksi dengan material sampel,beberapa
teknik analisa telah berhasil diturunkan untuk analisa
kualitatif maupun kuantitatif, diantaranya adalah
Difraksi sinar-X (X-Ray Diffraction) dan Flouresensi
sinar-X (X-Ray Fluoresence)
9. Difraksi Sinar X (XRD)
Difraksi sinar-x merupakan metode analisa yang
memanfaatkan interaksi antara sinar-x dengan atom
yang tersusun dalam sebuah sistem kristal.
Analisa XRD merupakan contoh analisa yang
digunakan untuk mengidentifikasi keberadaan suatu
senyawa dengan mengamati pola pembiasan cahaya
sebagai akibat dari berkas cahaya yang dibiaskan oleh
material yang memiliki susunan atom pada kisi
kristalnya.
10. Arah cahaya sama, orientasi objek berbeda
maka bayangan berbeda
Arah cahaya berbeda,orientasi objek sama
maka bayangan pun berbeda
11. Difraksi dan Hukum Bragg
Perumusan matematik mengenai proses difraksi yang terjadi sebagai
hasil interaksi antara sinar-X yang dipantulkan oleh material.
12. Metode Difraksi
Metode Laue (Panjang Gelombang)
Pada metode Laue, sudut 慮 dibuat tetap sedangkan
panjang gelombang sinar-X dibuat berubah
13. Metode Debye-Scherrer (Sudut Gelombang)
Pada metode metode serbuk, sudut 慮 yang diubah-ubah
sedangkan Panjang gelombang dibuat tetap
16. Preparasi Sampel
Preparasi sampel yang akan dianalisa
dengan difraktometer sinar-x relatif
mudah. Material yang akan dianalisa
cukup disiapkan sekitar 0,1 gram,
usahakan material tersebut sudah
terbebas dari pengotor yang tidak
diinginkan. Haluskan material tersebut
sampai berukuran sekitar 10 m(or 200
-mesh). Letakan pada sampel holder
secara merata pada permukaan yang
mendatar dan material sampel telah
siap untuk dianalisa.
17. Aplikasi Difraksi Sinar X
Penentuan Struktur Kristal
Penentuan struktur kristal, dapat dilakukan dengan
menggunakan metode difraksi serbuk (powder diffraction
method).
Serbuk kristal acak Kristal tunggal
18. Analisa reaksi kimia dan sintesis
Kekhasan pola difraksi suatu senyawa akan berubah jika
senyawa itu mengalami perubahan struktur
19. Analisis kemurnian suatu spesi
Pola difraktogram yang dihasilkan dari analisis XRD suatu
senyawa murni akan menunjukan pola yang khas untuk
senyawa tersebut