4. Daerah Jawa Barat sekitar awal abad 16 masih
dikuasai oleh kerajaan Pajajaran. Kerajaan ini
masih beragama Hindu dengan pusatnya di
Pakuan, dekat Bogor sekarang. Kerajaan Pajajaran
ini mempunyai bandar-bandar pelabuhan yang
penting, seperti Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon. Bangsa Portugis yang telah menguasai
Malaka, mengadakan hubungan dengan kerajaan
Pajajaran. Pada tanggal 21 Agustus 1522 di
tandatanganilah perjanjian antara Portugis
dengan Pajajaran isinya memberikan izin kepada
portugis untuk mrndirikan benteng pertahanan
dan markas dagang di Sunda Kelapa.
2
5. Dalam usaha membendung pengaruh
portugis, Sultan Trenggono dari Demak
menugaskan Fatahillah dan Hasanuddin untuk
menaklukkan bandar-bandar pajajaran. Pada
tahun 1526 Demak berhasil menduduki
Banten. Terdengar berita bahwa portugis
berangkat dari malaka menuju sunda kelapa di
bawah pimpinan Francesco de sa. Fatahillah
segera membagi dua tentaranya. Armada laut
dipimpin oleh Hasanuddin mencegat armada
portugis di selat sunda.
3
6. Sedangkan Fatahillah memimpin 2000 tentara
Demak memasuki Sunda kelapa. Usaha ini
membuahkan hasil. Hasanuddin behasil
memukul mundur armada portugis,
sedangkan Fatahillah berhasil merebut
pelabuhan sunda kelapa.Pada tanggal 22 Juni
1527 Fatahillah meresmikan perubahan nama
Sunda kelapa menjadi Jayakarta ( Jakarta
sekarang), yang artinya kota kemenangan.
Sampai sekarang setiap tanggal 22 Juni
diperingati sebagai hari jadi kota Jakarta.
4
7. Seluruh kota di pantai utara Jawa Barat dapat
dikuasai Fatahillah. Kerajaan pajajaran di
pedalaman menjadi terkucilkan. Agama islam
kemuadian tersebar di seluruh Jawa Barat.
Fatahillah kemudian tampil menjadi wali atau
ulama besar dengan gelar Sunan Gunung Jati
dan berkedudukan di Cirebon. Pada tahun
1552 Hasanuddin diangkat menjadi Sultan di
Banten, sedangkan Paserea diangkat sebagai
Sultan Cirebon. Fatahillah kemudian
mendirikan pusat agama islam di gunungjati
Cirebon sampai dia wafat tahun 1570.
5
8. Pada tahun 1568 pusat kerajaan Demak
dipindahkan ke Pajang. Banten dan Cirebon
kemudian melepaskan diri dari Demak
menjadi kerajaan yang berdaulat. Sultan
Hasanuddin berhasil membangun kerajaan
Banten. Ia memerintah kerajaan di Banten dari
tahun 1552 sampai tahun 1570. daerah
kekuasaanya sampai ke lampung dan
bengkulu.
6
9. Pada tahun 1570 Sultan Hasanuddin wafat dan
digantikan oleh putranya bernama Maulana
Yusuf. Pada tahun 1579 maulana Yusuf
menaklukan daerah pajajaran. Sejak saat itu
berakhirkan kekuasaan Hindu di Jawa Barat.
Pendukung setia kerajaan pajajaran yaang
tidak mau tunduk kepada Banten menyingkir
ke pedalaman Banten selatan. Mereka
sekarang dikenal dengan suku badui dan
kepercayaan disebut Pasundan Kawitan.
7
10. Pada tahun 1580 Maulana Yusuf wafat. Putranya,
Maulana Muhammad yang baru berusia 9 tahun
naik tahta. Sambil menunggu Sultan dewasa,
maka pemerintahan dijalankan oleh mengkubumi
jayanegara. Sultan maulana muhammad tewas
dalam pertempuran merebut daerah palembang
pada tanggal 22 juni 1596. pangeran ratu yang
baru berusia lima bulan naik tahta. Pemerintahan
dijalankan oleh mangkubumi Ranamanggala,
menunggu pangeran ratu dewasa. Pada masa
itulah untuk pertama kalinya Belanda datang ke
Banten tanggal 22 juni 1596.
8
11. Pangeran ratu merupakan Sultan Banten yang
memperoleh gelar resmi dari mekkah, yaitu
Sultan Abulmufakhir Muhammad Abdulkadir.
Sejak saat itu gelar Sultan-Sultan Banten
menggunakan bahasa Arab. Pada tahun 1651
abulmufakhir wafat dan di gantikan oleh putranya
bernama Sultan Abulfatah Abdulfattah yang lebih
dikenal dengan nama Sultan Ageng Tirtayasa.
Sultan Ageng ini merupakan raja Terbesar
kerajaan Banten. Pada masa pemerintahannya
pusat kerajaan dipindahkan
dari Sorosawan ke Tirtayasa, sehingga ia
mendapat gelar Tirtayasa.
9
12. Dalam usaha menghadapi Belanda Sultan Banten
Mengadakan kerjasama dengan Sultan Sibore dari
Ternate, dengan Sultan Turki, dan Raja inggris. Tetapi
sangat disayangkan, sebab Sultan ageng berbeda
pendapat dengan putranya bernama Abdulkahar
tentang Belanda. Sultan Ageng membenci Belanda,
tetapi sebaliknya putranya memihak Belanda.
Perbedaan pendapat meningkat menjadi perselisihan
dan perang saudara. Abdulkahar meminta bantuan
Belanda dalam menghadapi pasukan ayahnya. Belanda
mendatangkan orang-orang Ambon yang dipinpin
kapten Jonker untuk membantu Abdulkahar. Sultan
ageng terdesak dan menyingkir kepedalaman. Sebelum
menyingkir ia melakukan bumi hangus terhadap istana
kerajaannya. Namun, akhirnya Sultan ageng dapat
ditawan Belanda di Batavia tahun 1628.
10
13. Abdulkahar naik tahta menjadi Sultan Banten
dengan gelar Sultan Haji. Disebut Sultan haji
karena telah menunikan ibadah haji di Mekah
pada tahun 1674. namun, kemenangannya itu
harus dibayar mahal, berupa perjanjian dengan
Belanda tahun 1684, yang isinya :
1. Belanda mengakui Sultan Haji sebagai Sultan
Banten.
2. Sebagian wilayah Banten diserahkan kepada
Belanda.
3. Belanda diizinkan melakukan monopoli dagang
di Banten, dan
4. Banten dilarang berdagang di maluku.
11
14. Akibat perjanjian tersebut Banten mengalami
kemunduran. Wilayah Banten menjadi sempit.
Perdagangan di Banten juga menjadi tidak
bebas. Bandar perdagangan Banten dikuasai
Belanda. Belanda melarang para pedagang
asing untuk berdagang di Banten. Kehidupan
rakyat Banten merosok dan mendesak oleh
kemajuan Batavia. Akhirnya Banten Jatuh
ketangan Belanda.
12
16. Kerajaan Cirebon
Kerajaan cirebon terletak diperbatasan antara
jawa barat dan jawa tengah yang didirikan oleh
salah seorang anggota wali songo yaitu sunan
Gunung jati. Dengan gelar Syarif Hidayatullah.
Syarif hidayatullah membawa kemajuan bagi
cirebon. Ketika demak mengirimkan pasukannya
di bawah Fatahilah untuk menyerang portugis di
Sunda kelapa, syarif hidayah tullah memberikan
bantuan sepenuhnya.bahkan pada tahun 1524,
fatahillah diambil menantu oleh syarif hidayah
tullah .
13
18. Setelah fatahillah berhasil mengusir portugis dari
sunda kelapa, syarif hidayatullah meminta
fatahillah untuk menjadi bupati di Jayakarta (
Jakarta Sekarang). Syarif hidayatullah kemudian
digantikan oleh putranya yang bernama pangeran
Pasarean. Inilah raja yang menurunkan raja-raja
cirebon selanjutnya.pada tahun 1679, Cirebon
terpaksa di bagi dua yaitu kesepuhan dan
Kanoman. Dengan politiik devide et impera yang
dilancarkan belanda yang pada saat itu sudah
berpengaruh di cirebon, kesultanan kenoman di
bagi dua. Menjadi kesultanan kanoman dan
kaCirebonan.
19. • Dengan demikian kekuasaan cirebon
terbagi menjadi tiga , yakni kesepuhan,
kanoman, dan kacirebonan.cirebon berhasil di
kuasai VOC pada akhir abad ke 17. Kondisi
Sosial dan Budaya Kerajaan Cirebon
• A Kondisi Sosial Kerajaan Cirebon
Perkembangan Cirebon tidak lepas dari
pelabuhan, karena pada mulanya Cirebon
memang sebuah bandar pelabuhan.
15
20. • Kondisi Ekonomi Politik Kerajaan Cirebon
•
• EKONOMI
• Sebagai sebuah kesultanan yang
terletak diwilayah pesisir pulau Jawa, Cirebon
mengandalkan perekonomiannya pada
perdangangan jalur laut. Dimana terletak
Bandar-bandar dagang yang berfungsi sebagai
tempat singgah para pedagang dari luar
Cirebon. Juga memiliki fungsi sebagai tempat
jual beli barang dagangan.