Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai vitamin larut air dan larut lemak, termasuk klasifikasi, sumber, kebutuhan harian, fungsi, dan efek kekurangan masing-masing vitamin. Vitamin dibedakan menjadi yang larut air dan larut lemak, dan masing-masing jenis vitamin memainkan peran penting dalam berbagai proses metabolisme."
1 of 42
Downloaded 33 times
More Related Content
Zat Gizi Vitamin
1. KELOMPOK 2
GIZI KESMAS 2012
Ajeng Sakina G.
Evi Luthfiah
Arina Khoirina
Mariatul Qibtiyah
Silmi Mufidah
Widia Oktaviana
3. VITAMIN LARUT AIR
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya
dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan biasanya
akan segera hilang bersama aliran makanan.
Vitamin larut-air itu diserap kedalam aliran darah
secara langsung dan bergerak dengan bebas di dalam
sel.
Sebaian besar vitamin larut air merupakan komponen
sistem enzim yang banyak terlibat dalam membantu
metabolisme energi. Oleh sebab itu vitamin larut air
perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah
kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh
normal.
4. Sifat Umum Vitamin Larut Air
Tidak hanya tersusun atas unsure karbon,
hidrgen dan oksigen
Terdapat di semua jaringan
Sebagai prekusor enzim- enzim
Diserap dengan proses difusi biasa
Tidak disimpan secara khusus dalam tubuh
Diekskresikan melalui urin
Relatif lebih stabil, namun pada temperatur
berlebihan menimbulkan kelabilan
5. VITAMIN LARUT LEMAK
Vitamin yang larut dalam lemak merupakan molekul
hidrofobik, yang semua nya adalah derivat isoprene.
Molekul-molekul ini tidak disintesis tubuh dalam
jumlah yang memadai sehingga harus disuplai dari
makanan.
Vitamin Larut-Lemak diserap beserta lemak ke dalam
sistem limfatik dan aliran darah. Jumlah vitamin larut-
lemak yang berlebihan disimpan dalam hati dan
jaringan lemak. Jadi, vitamin ini tidak perlu
dikonsumsi setiap hari dalam makanan.
6. SIFAT UMUM VITAMIN LARUT LEMAK
Larut dalam lemak dan pelarutnya
Kelebihan konsumsi yang dibutuhkan disimpan
dalam tubuh
Dikeluarkan dalam jumlah kecil melalui empedu
Gejala defisiensi berjalan lambat
Tidak perlu selalu ada dalam makanan sehari-
hari
Hanya mengandunng unsure C, H, dan O
Diabsorpsi melalui sistem limfe
Hanya dibutuhkan oleh organism kompleks
7. KLASIFIKASI VITAMIN LARUT AIR
Vitamin
Larut-Air
Vitamin C
(asam
askorbat)
Biotin
Folat (asam
folat)
Asam
pantotenat
11. Vitamin A
Sebagai Penglihatan
Berkurangnya nafsu
makan
Diferensiasi Sel
Fungsi Kekebalan
Pertumbuhan dan
Perkembangan
Reproduksi
Pencegahan Kanker dan
Penyakit Jantung
Vitamin Larut dalam Lemak
12. Vitamin D
Membantu Pembentukan dan
Pemeliharaan Tulang
bersama Vit. A dan Vit. C,
hormon-hormon paratiroid
dan kalsitonin, protein
kolagen, serta mineral-
mineral kalsium, fosfor,
magnesium dan flour.
Fungsi khusus vitamin D
dalam hal ini adalah
membantu pergeseran tulang
dengan cara mengatur agar
kalsium dan fosfor tersedia
didalam darah untuk
diendapkan pada proses
pengerasan tulang.
13. Vitamin E
Sebagai antioksidan yang larut
dalam lemak dan mudah
memberikan hidrogen dari
gugus hidrogen (OH) pada
sturktur cincin ke radikal
bebas.
Fungsi struktural dalam
pemeliharaan integritas
membran sel
Sintesis DNA
Merangsang reaksi kekebalan
Mencegah penyakit jantung
koroner
Mencegah keguguran dan
sterilisasi
Mencegah gangguan
menstruasi
14. Vitamin K
Sebagai pembentukan
darah
Berperan penting dalam
pembekuan darah karena
mempunyai konstribusi
dalam pembuatan
prtrombin dalam hati,
dimana perubahan
menjadi trombin
merupakan langkah awal
dari proses pembekuan
15. Vitamin Larut dalam Air
Vitamin C
Sebagai sintesis Kolagen
Sebagai Sintesis
Karnitin, Noradrenalin,
serotonin, dan lain-lain
Absorpsi dan
Metabolisme Besi
Absorpsi Kalsium
Mencegah Infeksi
Mencegah Kanker dan
Penyakit Jantung
16. Vitamin B1
(Tiamin)
Sebagai koenzim
berbagai reaksi
metabolisme energi
Dibutuhkan dalam
metabolisme lemak,
protein, dan asam
nukleat, peranan
utamanya adalam dalam
metabolisme karbohidrat
17. Vitamin B2
(Riboflavin)
Riboflavin mengikat asam
fosfat dan menjadi bagian
dari dua jenis koenzim FMN
dan FAD, kedua jenis
koenzim ini berperan dalam
reaksi oksidasi-reduksi dalam
sel sebagai pembawa
hidrogen dalam sistem
transfor elektron dalam
mitokondria.
FMN digunakan untuk
mengubah pridoksin (vitamin
B6 ) menjadi koenzim
fungsionalnya, sedangkan
FAD berperan dalam
perubahan triptofan menjadi
niasin
18. Niasin
(Asam Nikotinat)
Nikotinamida berfungsi
didalam tubuh sebagai
bagian dari koenzim NAD
dan NADP. Koenzim-
koenzimini di perlukan
dalam reaksi oksidasi-
reduksi pada glikolisis,
metabolisme protein, aam
lemak, pernapasan sel dan
detoksifikasi, dimana
peranannya adalah
melepas dan menerima
atom hidrogen. NAD juga
berfungsi dalam sintesis
glikogen.
19. Biotin
Sebagai koenzim pada
reaksi-reaksi yang
menyangkut
penambahan atau
pengeluaran karbon
dioksida kepada atau
dari senyawa aktif.
Sintesis dan
oksidasiasam lemak
memerlukan biotin
sebagai koenzim
20. Asam Pantotenat
Sebagai bagian koenzim
A, yang diperlukan dalam
berbagai reaksi
metabolisme sel. Sebagai
bagian dari asetil KoA,
asam patotenat terlibat
dalam berbagai reaksi
yang berkaitan dengan
metabolisme karbohidrat
dan lipida, termasuk
sintesis dan pemecahan
asam lemak.
21. Vitamin B6
(Piridoksin, Piridoksal dan
Piridoksamin)
Berperan dalam bentuk
fosforilasi PLP dan
PMPsebagai koenzim
terutama dalam
transaminasi,
dekarboksilasi, dan
reaksi lain yang
berkaitan dengan
metabolisme protein.
22. Folat
(Asam Folat, Folasin,
Pteoril Monoglutamat)
Memindahkan atom
karbon tunggal dalam
gugus formil,
hidroksimetil, atau metil
dalam reaksi-reaksi
penting metabolisme
beberapa asam amino
dan sintesis asam
nukleat.
Folat juga dibutuhkan
dalam perubahan
histidin menjadi asam
glutamat.
23. Vitamin B12
(Kobalamin)
Diperlukan untuk
mengubah folat menjadi
bentuk aktif, dan dalam
fungsi normal
metabolisme semua sel,
terutama sel-sel saluran
cerna, sumsum tulang,
dan jaringan saraf
25. Vitamin larut dalam air sumber Kebutuhan per hari
Vitamin B
(tiamin)
Ragi, hati, daging merah,
dan biji-bijian
1,5mg
Vitamin B
(riboflavin)
Susu, telur dan sayuran 1,8mg
Vitamin B
(niasin)
Daging merah, unggas dan
hati
20mg
Vitamin B
(piridoksin)
Susu, hati dan padi 2mg
Vitamin B Daging, susu dan telur 0,003mg
Vitamin C
(asam askorbat)
Jeruk, tomat, kentang dan
sayuran
45mg
26. Vitamin larut dalam
lemak
sumber Kebutuhan per hari
Vitamin A
(retinol)
Buah-buahab, sauran, dan
hati
1mg
Vitamin D
(kalsiferol)
Susu, minyak ikan dan
telur
0,01mg
Vitamin E
(tokoferol)
Daging, sayuran dan biji-
bijian
15mg
Vitamin K Sayuran hijau 0,03mg
28. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(VIT C)
NO EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
KET
1 Defisiensi vit C;
Skorbut
Kerusakan pada jaringan rongga mulut, pembuluh darah
kapiler, dan jaringan tulang.
2 Kelainan di dalam
rongga mulut
Saat pembentukan bakal gigi;
Terjadi defect di dalam jaringan keras bakal gigi, terutama
dentin yang bersifat lebih sensitive.
Saat setelah gigi terbentuk;
Mudah berdarah pada gosokam kecil sekalipun,
mengeluarkan bau yang tidak sedap, gigi mudah goyah,
dan dapat menjadi copot.
3 Kelaian tulang Berbentuk perdarahan subperiostal yang menberikan rasa
nyeri di daerah tersebut, terutama mengenai tulang
panjang.
29. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(VIT B1 / THIAMIN)
NO EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
KET
1 Gangguan
metabolism
karbohidrat
Mengganggu fungsi organ yang mendapatkan energy utamanya
dari karbohidrat sepert; kehilangan reflex syaraf, kelemahan
otot, kelainan kerja jantung
2 Penyakit biri-biri Biasa terjadi di dalam masyarakar yg mkanan pokok nya adh
beras.
Bila beras digiling sempurna maka lapisan aleuron yg kaya akan
thiamin terbuang sebagai dedak.
3 Anorexia Gejala dini pada defisiensi thiamin
4 Encephalopathia
Wernicke dan
syndroma
korsakov
Terjadi confusion dan koma.
Sering terjadi pada peminum alcohol tingkat berat yg mnderita
defisiensi thiamin.
Defisiensi thiamin sekunder.
30. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(VIT B2 / RIBOFLAVIN)
NO EFEK / PENYAKIT
YANG DIALAMI
Ket.
1 Defisiensi riboflavin;
Daerah rongga
mulut
Lidah berwarna merah dadu (magenta tongue),
dianggap sebagai gejala cukup khas defisiensi riboflavin
ini.
Daerah mata Keluhan subjektif, berbentuk rasa panas di bibir
kelopak mata.
Gejala2 objektif lain; photopobia, lakrimasi,
Daerah kulit muka Dermatitis seborrhocia
Daerah genital Dermatitis sekitar vulva atau scrotum, dan sering juga
daerah paha bagian medial yang berhadapan dg vulva
atau scrotum tsb. Dermatitis berwarna kulit merah
bersisik dan dapat mengelupas.
31. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(NIACIN / ASAM NICOTINAT)
N
O
EFEK / PENYAKIT
YANG DIALAMI
KET.
1 Pellagra / Kulit
kasar
Dermatitis, diarrhea, dementia.
Gejala klinisnya; dermatitis, glosstis, stomatitis, diarrhea,
proctitis, dan depresi mental. Lesi kulit di kedua siku secara
sistematis bilateral. Pada wanita terjadi vaginitis dan
amenorrhea.
2 Keluhan2 subjektif Anorexia, indigestion, rasa lemas, serta BB turun.
3 Dermatitis Tengkuk, muka, punggung, kedua tangan, lengan bawah.
4 Gejala psychis Iritabel, gelisah sampai depresi, confusion, halusinasi,
ketakutan, hyperaktivitas.
32. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(VIT B6 / PYRIDOXIN)
N
O
EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
KET.
1 Manifestasi pada
binatang
percobaan;
Kehilangan nafsu makan, kelhilangan BB, diarrhea.
Paralysis kedua kaki belakang, kelumpuhan.
Sekresi merah kecoklatan di sekitar mata, gangguan
penglihatan yang progreisf dan kebutaan.
Anemia nutritional
2 Dermatitis
ceborrhoica
Di sekitar mata, hidung, dan mulut. Cheilosis dan glossitis
dan anemia hypochromic.
33. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(VIT B5 / ASAM PANTOTHENAT)
gejala; pusing kepala, perasaan lemah,
insomnia, ataxia, paresthesia, kejang-
kejang otot skelet.
gejala intestinal; kejang perut,
perasaan tertekan di daerah
epigastrium, dan banyak flatus.
34. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(ASAM FOLAT / FOLACIN)
N
O
EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
Ket
1 Hambatan sintesis
DNA
Menyebabkna terjadunya precursor erythrocyte
megaloblastik
2 Anemia
megaloblastik
Di dalam sumsum tulang dan mcrocytic di dalam darah
perifer disertai leucopenia.
Gangguan metabolism asam amino dan hambatan sintesa
protein.
3 Saluran
gastrointestinal
Defisiensi primer atau sekunder
4 Syndroma
prodromal
Anorexia, penurunan BB, rasa lemas, sesak napas, jantung
trasa berdebar keras, iritabilitas, dan pelupa, bahkan
dapat terkadi pingsan.
35. EFEK VITAMIN LARUT AIR
(VIT B12 / KOBALAMINE)
N
O
EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
KET.
1 Anemia
makrocytic
megaloblastik
Sel=sel membesar
2 Kegagalan sintesa
DNA
Gangguan perkembngan sel-sel terutama sel-sel yang
cepat membelah.
3 Gangguan saraf Yang menunjukkan degenerasi otak, saraf mata, saraf
tulang belakang, dan saraf perifer
36. EFEK VITAMIN LARUT LEMAK
(VITAMIN A)
NO EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
KETERANGAN
1 Xeropthalmia Gejala; kekeringan epithel biji mata dan kornea karena sekresi
glandula lacrimalis menurun.
tampak selaput bola mata tersebut keriput dan kusam bila biji
mata digerakkan.
2 Hemeralopia /
nictalopia / buta
senja / buta ayam
Ketidaksanggupan melihat pada cahaya remang-remang.
Terjadi pada sore hari senja karena penglihatan tidak mampu
menyesuaikan perubahan cahaya terang ke cahaya remang-
remang.
3 Keratomalacia Kornea mengoreng karena sel-selnya menjadi lunak dan dapat
memberikan kebutaan.
4 Leukoma Luka parut yang terjadi setelah adanya keratomalacia yang tidak
tembus cahaya.
5 Bercak bitot Kelainan pada sclera, sebelah lateral dari kornea. Terdapat
kumpulan gelembung-gelembung busa sabun yang dapat dihapus
dg kapas dan meninggalkan epithel kering dg pigmen kecoklatan.
37. EFEK VITAMIN LARUT LEMAK
(VITAMIN A)
N
O
EFEK/PENYAKIT YANG
DIALAMI
KETERANGAN
1 Phrenoderma/hyperk
eratosis follicularis
Gejala; epithel kulit menebal, kulit kering dan garis-
garis gambaran kulit tampak jelas, permukaan kulit
sering terasa gatal.
2 Menghambat
pertumbuhan
Terjadi hambatan sintesa protein karena sintesa ini
memerlukan vitamin A. pada defisiensi vit A terdapat
penurunan sintesa RNA, sedangkan RNA merupakan
factor penting pada proses sintesa protein.
3 Menghambat fungsi
ameloblast
Terbentuk email gigi yang defektif dan sangat peka
terhadap pengaruh factor-factor cariogenic.
Gangguan pada fungsi odontoblast sehingga terbentuk
jaringan keras dentin yang defektif dan sensitive
terhadap serangan caries dentis.
38. EFEK VITAMIN LARUT LEMAK
(VITAMIN A)
N
O
EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
KET
1 Hypervitaminosis
(anak)
Terlalu banyak konsentrat minyak ikan utk jangka waktu
yang panjang.
Menghambat pertumbuhan, nyeri pada tulang panjang,
terutama di daerah-daerah titik tumbuh.
2 Hyperkarotinemia Konsumsi karatinoid berlebihan, kadar karotin di dalam
darah meningkat dan terdapat warna kuning di seluruh
tubuh.
39. EFEK VITAMIN LARUT LEMAK
(VIT D)
N
O
EFEK/PENYAKIT
YANG DIALAMI
KET
1 Defisiensi vit D;
Penyakit rakhitis
Anak-anak tidak dapat dikenai cukup sinar matahari
2 Hypervitaminosis
D;
Konsumsi berlebih
vit D
Anak-anak yang mendapat konsntrat minyak ikan terlalu
banyak untuk jangka waktu yang panjang,
Menyebabkan perkapuran di dalam jaringan yang bukan
biasanya, seperti di dalam organ-organ vital ginjal dsb.
40. EFEK VITAMIN LARUT LEMAK
(VIT E)
Defisiensi Vit E.;
berhubungan dengan kesehatan otak, system
vascular, sel-sel darah merah, susunan otot
skelet, jantung, hati, dan gonad uga
menghindarkan timbulnya kondisi lemak kuning.
42. Referensi
Alih bahasa, Linda Dwjayanti; editor edisi bahsa Indonesia,
AryandhitonWidhi Nugroho, Niko Santoso. 2011. Ilmu Gizi
Menjadi Sangat Mudah. Jakarta: EGC.
Almatsier, Sunita.2004. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT.
Gramedia Pustaka Utama.
Devi, Nirmala.2010. Nutrition and Food. Jakarta: PT
Kompas Media Nusantara
Klasifikasi, Fungsi, dan Metabolisme Vitamin. Imbang Dwi
Rahayu, UMM
http://purwatiwidiastuti.wordpress.com/2012/05/13/apa-
itu-vitamin-larut-dalam-air/
http://www.unjabisnis.net/vitamin-yang-larut-dalam-
lemak.html