deni setiawan itulah nama aku dari masa kecih hingga sekarang namun aku selalu dipanggil deni. setiap hari aku hanya ingin hidup dengan kicauan burung ditemani dengan secangkir kopi dibandingkan kuharus mendengarkan tikus dan politik yang berdasi dengan segala cara dilakukan dan topeng yang mengumbar janji - janji palsu. sampai disini dulu
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.