Penyakit hipertensi adalah penyakit yang mematikan karena dapat memicu penyakit-penyakit kelas berat lain seperti gagal jantung, dan penyakit ginjal. Penyakit hipertensi dibagi menjadi dua jenis yaitu hipertensi primer atau hipertensi esensial dan hipertensi sekunder.
1 of 13
Downloaded 131 times
More Related Content
Penyakit Hipertensi
1. 1. Fakta-fakta tentang hipertensi
2. Gejala hipertensi
3. Tabel klasifikasi tekanan darah
4. Alat dan cara mengukur tekanan darah
5. Pemeriksaan organ utama
6. Hubungan hipertensi dengan organ lain
7. Penyebab hipertensi
2. Fakta-fakta tentang hipertensi
» Hipertensi adalah salah satu penyakit paling
mematikan didunia, karena penyakit ini bisa memicu
penyakit berat lain seperti gagal jantung dan stroke.
» Meski jumlah penderita penyakit ini sangat banyak,
namun penyakit ini sering tidak disadari oleh
penderitanya.
» Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi
secara alami.
» Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik.
» Tekanan darah dalam 1 hari juga berbeda.
3. Gejala hipertensi
Hipertensi tidak memiliki gejala khusus, sehingga sulit
untuk disadari.
Seseorang dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan
darahnya tinggi, melampaui nilai tekanan darah yang
normal yaitu 120/80 mmHg.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua
angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat
jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
4. Hipertensi digolongkan berdasarkan tekanan darahnya :
» Tekanan sistolik abnormal bila lebih dari 130 mmHg.
» Tekanan diastolik abnormal bila lebih dari 80
mmHg.
» Pulse Pressure abnormal bila lebih dari 60 mmHg.
5. Tabel klasifikasi tekanan darah
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik
(mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi Stadium I 140-159 atau 90-99
Hipertensi Stadium II >160 atau >100
Tabel klasifikasi tekanan darah
untuk dewasa di atas 18 tahun
6. Alat dan cara
mengukur tekanan darah
Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter.
Ini dilakukan setelah seseorang duduk atau berbaring
selama 5 menit.
7. Cara penggunaan tensi digital :
» Masukkan manset ke lengan atas dan tekan tombol.
Maka dalam 20 detik hasilnya akan terpampang di
layar LCD.
Diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan
satu kali pengukuran. Jika pada pengukuran pertama
memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah
diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali
pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya
hipertensi. Hasil pengukuran juga dapat digunakan
untuk menggolongkan beratnya hipertensi.
8. Pemeriksaan
Organ utama
oftalmoskop
1. Pemeriksaan Retina
Retina adalah satu-satunya
bagian tubuh yang secara
langsung bisa menunjukkan
adanya sefek dari hipertensi
terhadap arteriola (pembuluh
darah kecil). Dengan anggapan
bahwa perubahan yang terjadi di
dalam retina mirip dengan
perubahan yang terjadi didalam
pembuluh darah lain.
Untuk memeriksa retina
digunakan oftalmoskop.
9. 2. Pemeriksaan organ jantung
Pada stadium awal, perubahan jantung bisa
ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi
(pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk
menggambarkan keadaan jantung). Bunyi jantung
yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat),
bisa didengar melaui stetoskop dan merupakan
perubahan jantung yang paling awal.
10. Hubungan hipertensi dengan organ
lain
1. Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melaui
beberapa cara :
» Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah
pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan
berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan
darah ke normal.
» Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi
pembuangan garam dan air, sehingga volume darah
bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
11. 2. Sistem saraf simpatis
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem
saraf otonom (sistem saraf tak sadar), yang berfungsi
untuk :
» Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung
» Mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal
12. Penyebab hipertensi
Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah hipertensi
yang tidak diketahui penyebabnya dengan jelas.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi
sekunder.
Penyebab terjadinya hipertensi sekunder :
1. Penyakit ginjal
2. Faktor genetik
3. Banyak mengkonsumsi garam
4. Penyakit jantung
13. Pengobatan untuk hipertensi
Pengobatan untuk hipertensi :
1. Menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti stres,
merokok, minum beralkohol, makanan mengandung
garam, dan aktivitas berendam di air panas (dapat
meningkatkan tekanan darah dan frekuensi jantung pada
tingkat yang membahayakan).
2. Memakan obat anti hipertensi
3. Istirahat yang cukup
4. Berhati-hati mengkonsumsi obat-obatan bebas yang
mengandung vasokokonstriktor (menyempitkan
pembuluh darah), yang dapat menaikkan tekanan darah.
Contoh : obat tetes mata