ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
1. Fakta-fakta tentang hipertensi
2. Gejala hipertensi
3. Tabel klasifikasi tekanan darah
4. Alat dan cara mengukur tekanan darah
5. Pemeriksaan organ utama
6. Hubungan hipertensi dengan organ lain
7. Penyebab hipertensi
Fakta-fakta tentang hipertensi
» Hipertensi adalah salah satu penyakit paling
mematikan didunia, karena penyakit ini bisa memicu
penyakit berat lain seperti gagal jantung dan stroke.
» Meski jumlah penderita penyakit ini sangat banyak,
namun penyakit ini sering tidak disadari oleh
penderitanya.
» Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi
secara alami.
» Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik.
» Tekanan darah dalam 1 hari juga berbeda.
Gejala hipertensi
Hipertensi tidak memiliki gejala khusus, sehingga sulit
untuk disadari.
Seseorang dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan
darahnya tinggi, melampaui nilai tekanan darah yang
normal yaitu 120/80 mmHg.
Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua
angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat
jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah
diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
Hipertensi digolongkan berdasarkan tekanan darahnya :
» Tekanan sistolik abnormal bila lebih dari 130 mmHg.
» Tekanan diastolik abnormal bila lebih dari 80
mmHg.
» Pulse Pressure abnormal bila lebih dari 60 mmHg.
Tabel klasifikasi tekanan darah
Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik
(mmHg)
Normal <120 dan <80
Prehipertensi 120-139 atau 80-89
Hipertensi Stadium I 140-159 atau 90-99
Hipertensi Stadium II >160 atau >100
Tabel klasifikasi tekanan darah
untuk dewasa di atas 18 tahun
Alat dan cara
mengukur tekanan darah
Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter.
Ini dilakukan setelah seseorang duduk atau berbaring
selama 5 menit.
Cara penggunaan tensi digital :
» Masukkan manset ke lengan atas dan tekan tombol.
Maka dalam 20 detik hasilnya akan terpampang di
layar LCD.
Diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan
satu kali pengukuran. Jika pada pengukuran pertama
memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah
diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali
pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya
hipertensi. Hasil pengukuran juga dapat digunakan
untuk menggolongkan beratnya hipertensi.
Pemeriksaan
Organ utama
oftalmoskop
1. Pemeriksaan Retina
Retina adalah satu-satunya
bagian tubuh yang secara
langsung bisa menunjukkan
adanya sefek dari hipertensi
terhadap arteriola (pembuluh
darah kecil). Dengan anggapan
bahwa perubahan yang terjadi di
dalam retina mirip dengan
perubahan yang terjadi didalam
pembuluh darah lain.
Untuk memeriksa retina
digunakan oftalmoskop.
2. Pemeriksaan organ jantung
Pada stadium awal, perubahan jantung bisa
ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi
(pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk
menggambarkan keadaan jantung). Bunyi jantung
yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat),
bisa didengar melaui stetoskop dan merupakan
perubahan jantung yang paling awal.
Hubungan hipertensi dengan organ
lain
1. Perubahan fungsi ginjal
Ginjal mengendalikan tekanan darah melaui
beberapa cara :
» Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah
pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan
berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan
darah ke normal.
» Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi
pembuangan garam dan air, sehingga volume darah
bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
2. Sistem saraf simpatis
Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem
saraf otonom (sistem saraf tak sadar), yang berfungsi
untuk :
» Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung
» Mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal
Penyebab hipertensi
Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah hipertensi
yang tidak diketahui penyebabnya dengan jelas.
Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi
sekunder.
Penyebab terjadinya hipertensi sekunder :
1. Penyakit ginjal
2. Faktor genetik
3. Banyak mengkonsumsi garam
4. Penyakit jantung
Pengobatan untuk hipertensi
Pengobatan untuk hipertensi :
1. Menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti stres,
merokok, minum beralkohol, makanan mengandung
garam, dan aktivitas berendam di air panas (dapat
meningkatkan tekanan darah dan frekuensi jantung pada
tingkat yang membahayakan).
2. Memakan obat anti hipertensi
3. Istirahat yang cukup
4. Berhati-hati mengkonsumsi obat-obatan bebas yang
mengandung vasokokonstriktor (menyempitkan
pembuluh darah), yang dapat menaikkan tekanan darah.
Contoh : obat tetes mata

More Related Content

Penyakit Hipertensi

  • 1. 1. Fakta-fakta tentang hipertensi 2. Gejala hipertensi 3. Tabel klasifikasi tekanan darah 4. Alat dan cara mengukur tekanan darah 5. Pemeriksaan organ utama 6. Hubungan hipertensi dengan organ lain 7. Penyebab hipertensi
  • 2. Fakta-fakta tentang hipertensi » Hipertensi adalah salah satu penyakit paling mematikan didunia, karena penyakit ini bisa memicu penyakit berat lain seperti gagal jantung dan stroke. » Meski jumlah penderita penyakit ini sangat banyak, namun penyakit ini sering tidak disadari oleh penderitanya. » Tekanan darah dalam kehidupan seseorang bervariasi secara alami. » Tekanan darah juga dipengaruhi oleh aktivitas fisik. » Tekanan darah dalam 1 hari juga berbeda.
  • 3. Gejala hipertensi Hipertensi tidak memiliki gejala khusus, sehingga sulit untuk disadari. Seseorang dinyatakan menderita hipertensi bila tekanan darahnya tinggi, melampaui nilai tekanan darah yang normal yaitu 120/80 mmHg. Pada pemeriksaan tekanan darah akan didapat dua angka. Angka yang lebih tinggi diperoleh pada saat jantung berkontraksi (sistolik), angka yang lebih rendah diperoleh pada saat jantung berelaksasi (diastolik).
  • 4. Hipertensi digolongkan berdasarkan tekanan darahnya : » Tekanan sistolik abnormal bila lebih dari 130 mmHg. » Tekanan diastolik abnormal bila lebih dari 80 mmHg. » Pulse Pressure abnormal bila lebih dari 60 mmHg.
  • 5. Tabel klasifikasi tekanan darah Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Sistolik dan Diastolik (mmHg) Normal <120 dan <80 Prehipertensi 120-139 atau 80-89 Hipertensi Stadium I 140-159 atau 90-99 Hipertensi Stadium II >160 atau >100 Tabel klasifikasi tekanan darah untuk dewasa di atas 18 tahun
  • 6. Alat dan cara mengukur tekanan darah Tekanan darah diukur dengan menggunakan tensimeter. Ini dilakukan setelah seseorang duduk atau berbaring selama 5 menit.
  • 7. Cara penggunaan tensi digital : » Masukkan manset ke lengan atas dan tekan tombol. Maka dalam 20 detik hasilnya akan terpampang di layar LCD. Diagnosis tidak dapat ditegakkan hanya berdasarkan satu kali pengukuran. Jika pada pengukuran pertama memberikan hasil yang tinggi, maka tekanan darah diukur kembali dan kemudian diukur sebanyak 2 kali pada 2 hari berikutnya untuk meyakinkan adanya hipertensi. Hasil pengukuran juga dapat digunakan untuk menggolongkan beratnya hipertensi.
  • 8. Pemeriksaan Organ utama oftalmoskop 1. Pemeriksaan Retina Retina adalah satu-satunya bagian tubuh yang secara langsung bisa menunjukkan adanya sefek dari hipertensi terhadap arteriola (pembuluh darah kecil). Dengan anggapan bahwa perubahan yang terjadi di dalam retina mirip dengan perubahan yang terjadi didalam pembuluh darah lain. Untuk memeriksa retina digunakan oftalmoskop.
  • 9. 2. Pemeriksaan organ jantung Pada stadium awal, perubahan jantung bisa ditemukan melalui pemeriksaan ekokardiografi (pemeriksaan dengan gelombang ultrasonik untuk menggambarkan keadaan jantung). Bunyi jantung yang abnormal (disebut bunyi jantung keempat), bisa didengar melaui stetoskop dan merupakan perubahan jantung yang paling awal.
  • 10. Hubungan hipertensi dengan organ lain 1. Perubahan fungsi ginjal Ginjal mengendalikan tekanan darah melaui beberapa cara : » Jika tekanan darah meningkat, ginjal akan menambah pengeluaran garam dan air, yang akan menyebabkan berkurangnya volume darah dan mengembalikan tekanan darah ke normal. » Jika tekanan darah menurun, ginjal akan mengurangi pembuangan garam dan air, sehingga volume darah bertambah dan tekanan darah kembali ke normal.
  • 11. 2. Sistem saraf simpatis Sistem saraf simpatis merupakan bagian dari sistem saraf otonom (sistem saraf tak sadar), yang berfungsi untuk : » Meningkatkan kecepatan dan kekuatan denyut jantung » Mengurangi pembuangan air dan garam oleh ginjal
  • 12. Penyebab hipertensi Hipertensi primer atau hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dengan jelas. Jika penyebabnya diketahui, maka disebut hipertensi sekunder. Penyebab terjadinya hipertensi sekunder : 1. Penyakit ginjal 2. Faktor genetik 3. Banyak mengkonsumsi garam 4. Penyakit jantung
  • 13. Pengobatan untuk hipertensi Pengobatan untuk hipertensi : 1. Menghindari kebiasaan-kebiasaan buruk seperti stres, merokok, minum beralkohol, makanan mengandung garam, dan aktivitas berendam di air panas (dapat meningkatkan tekanan darah dan frekuensi jantung pada tingkat yang membahayakan). 2. Memakan obat anti hipertensi 3. Istirahat yang cukup 4. Berhati-hati mengkonsumsi obat-obatan bebas yang mengandung vasokokonstriktor (menyempitkan pembuluh darah), yang dapat menaikkan tekanan darah. Contoh : obat tetes mata