Surat Kepada Tuhan
Kuregut hening dalam kesenyapan malam
Hembusan angin malam masuk lewat kisi-kisi jendela
kubiarkan menyelimuti tubuhku
Entah mengapa di dua petiga malam ini, mataku tak jua terpejam
Pikiranku kalut, desah nafasku tak beraturan
Ingin kuberkeluh kesah,tapi bibirku keluh
Ingin kutulis sesuatu, tanganku kaku
seakan kata dan aksara dunia, tiada cukup kaya,
menafsirkan perasaan suara hatiku
Kini, aku yang sendiri hanya berteman bayanganku sendiri
Keremangan lampu kamar pun tak mampu memberi solusi,
dari sekian laksa perjalanan hidupku
Adakah kesetiaanku selama ini patut kubanggakan ?
Adakah titik-titik suci yang patut kuperhitungkan ?
Adakah jamahan lembut yang