Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran berbasis bimbingan konseling. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pembelajaran secara individu, seperti faktor individu (motivasi, minat, konsentrasi), faktor lingkungan (tempat, alat belajar, waktu), dan faktor materi pelajaran (pendekatan keseluruhan, ulangan berulang, pengulangan berjarak).
1 of 3
Download to read offline
More Related Content
Pembelajaran berbasis bimbingan konseling
1. Nama :
Dian Octaviani
Dita Widiastuti
Susi Novianti
Devi Kardila
Fahmi Aditya
Rischa Andhamary
Vischa Wilara F.
(1041172106089)
(1041172106179)
(1041172106285)
(1041172106127)
(1041172106171)
(1041172106051)
(1041172106037)
Laporan Bab VII
PEMBELAJARAN BERBASIS BIMBINGAN KONSELING
Ini tidak dimaksudkan untuk menghapus teori-teori belajar secara mendalam tetapi lebih
pada cara belajar efektif yang lebih bersifat praktis sesuai dengan situasi yang dihadapi. Masalah
belajar merupakan masalah penting baik bagi para siswa maupun mahasiswa, maka dari itu guru
ataupun pembimbing perlu memberikan bimbingan cara belajar yang sebaik-baiknya.
Belajar yang dimaksud adalah usaha memasukkan (inprenting) apa yang dipelajari, apa
yang didengar, apa yang dibaca, atau apa yang diamati, sehingga menjadi milik dari individu.
Atau dapat disebut mempelajari mata pelajaran.
Mempelajari mata pelajaran dibagi dua bentuk yaitu, belajar dengan bersama-sama
(kelompok) dan belajar secara individual. Pada bagian ini akan dibahas bagaimana belajar yang
efektif dalam belajar secara invidual.
Prinsip Efisiensi dalam Belajar
Belajar adalah hal yang erat hubungannya dengan ekonomi. Makin cepat seseorang
belajar dengan prestasi yang sama, maka makin baiklah keadaan itu. Pada belajar berlaku
hukum efisiensi. Maka orang mengatakan bahwa belajar adalah time consuming job.
Bimbingan Prestasi Belajar dengan Intelegensi
Ada anak yang memiliki prestasi belajar yang rendah karena inteligensi yang kurang,
tetapi tidak semua demikian. Rendahnya prestasi belajar dapat disebabkan oleh faktor
pemilihan cara belajar yang kurang tepat. Dalam proses belajar pun sering di jumpai adanya
suatu plateau yang salah satu penyebabnya adalah cara atau teknik belajar yang tepat.
Faktor-Faktor yang harus diperhatikan di dalam Belajar
Agar dapat mencapai hasil belajar yang sebaik baiknya, harus diperhatikan faktorfaktor yang terdapat di dalam belajar.
Di dalam belajar akan didapati adanya:
2. a) Faktor anak atau individual yang belajar
b) Faktor lingkungan
c) Faktor bahan atau materi yang dipelajari
a) Faktor Anak / Individu
Faktor individu merupakan faktor yang penting. Anak jadi belajar atau tidak tergantung
kepada anak itu sendiri, kalau individu tersebut tidak memiliki kemauan untuk belajar maka
proses belajar tidak akan terjadi.
Individu terbentuk dari fisik dan psikis, yang tidak dapat dipisahkan dan saling
mempengaruhi. Dalam proses belajar, kedua faktor tersebut harus selalu dijaga agar tetap
dalam keadaan baik, karena akan berpengaruh pada prestasi belajar.
1) Faktor Fisik, berhubungan dengan kesehatan fisik. Fisik harus dalam kondisi sehat,
karena bila badan sakit maka akan berpengaruh terhadap belajar anak.
2) Faktor Psikis, yaitu individu harus mempunyai kesiapan mental (mental set) untuk
menghadapi tugas. Adapun faktor psikis meliputi :
a. Motif, merupakan hal yang mendorong seseorang melakukan sesuatu. Apabila anak
mempunyai motif yang cukup kuat untuk belajar, maka ia akan berusaha agar dapat
belajar dengan sebaik-baiknya. Besar kecilnya motif yang ada pada individu juga
tergantung pada hal yang akan dicapai. Motif ini sangat erat hubungannya dengan
minat.
b. Minat. Apabila anak telah mempunyai minat maka akan mendorong individu untuk
berbuat sesuai dengan minatnya. Minat ini akan memperbesar motif yang ada pada
individu tersebut.
c. Konsentrasi perhatian. Diperlukan konsentrasi yang baik untuk mencapai hasil belajar
yang sebaik-baiknya.
d. Natural Curiousity, ialah keinginan untuk mengetahui secara alami. Kalau dalam diri
anak sudah ada rasa ingin tahu, maka akan mendorong anak untuk mengetahuinya.
e. Balance personality (pribadi yang seimbang). Apabila individu telah mempunyai
pribadi yang seimbang, maka individu akan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan sekitar.
f. Self Confidence. Kepercayaan diri bahwa diri mempunyai kemampuan untuk
mencapai prestasi yang baik.
g. Self Dicipline. Disiplin pada diri sendiri yang harus ditanamkan dan dimiliki tiap
individu.
h. Intelegensi. Faktor ini menentukan taktik atau cara apa yang diambil dalam
menghadapi materi yang harus dipelajari.
i. Ingatan. Perlu adanya pengulangan materi untuk mempertajam ingatan tentang materi
tersebut.
3. b). Faktor Lingkungan
Faktor lingkungan ini berhubungan dengan :
1) Tempat. Tempat belajar yang baik adalah tempat yang tenang, warna dinding yang
tidak mencolok, penerangan yang cukup, ventilasi udarapun harus diperhatikan.
2) Alat-alat belajar. Semakin lengkap alat-alat belajarnya maka akan semakin mudah
belajar sebaik-baiknya.
3) Suasana. Suasana belajar yang baik akan memberikan motivasi yang baik terhadap
proses belajar.
4) Waktu. Belajar sesuai waktu yang telah direncanakan, tergantung pada banyak
sedikitnya materi.
5) Pergaulan. Pergauulan anak akan berpengaruh terhadap belajar anak, maka hendaknya
anak dijaga agar bergaul dengan anak-anak yang suka belajar karena mempengaruhi
motif belajar anak.
c). Faktor Bahan yang dipelajari
Bahan yang dipelajari akan menentukan cara atau metode belajar apa yang akan
digunakan. Hal ini dapat dikemukan sebagai berikut :
1) Pada umumnya belajar dengan cara keseluruhan lebih baik dari pada belajar secara
bagian bagian. Hal ini berdasarkan atas prinsip totalitas, di mana keseluruhan
merupakan suatu kebulatan. Namun kalau bahan terlampau panjang maka dapat di
tempuh kombinasi dari kedua metode itu, di mana materi dibagi menjadi bagian
bagian tetapi tetap merupakan suatu kebulatan.
2) Sebagian waktu belajar disediakan untuk melakukan ulangan (repetition). Ulangan ini
digunakan untuk mengecek sampai dimana bahan yang dipelajari itu tinggal dalam
ingatan.
3) Atas apa yang dipelajari hendaknya diadakan ulangan sekerap mungkin. Makin sering
diulang maka akan makin baik tinggal dalam ingatan. Ini merupakan prinsip hokum
jost.
4) Didalam mengulang bahan pelajaran hendaknya di pakai spaced repetition, yaitu
mengulangan dengan waktu tenggang. Pada spaced repetition, anak mempunyai
energy baru setelah istirahat sebentar.
5) Apabila materi yang dipelajari tidak mempunyai arti, maka pergunakanlah cara
mneumoteknik, yaitu bahan yang satu dihubungkan dengan bahan yang lainnya hingga
merupakan suatu kesatuan yang berarti. Dengan adanya arti ini maka bahan itu akan
mudah di ingatnya. Contoh mneumoteknik, yaitu merupakan kesatuan singkatan yang
mempunyai arti hingga mudah diingat.