際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
Anggota Kelompok:
 Anita Andriani (04)
 Citra Mahardika (06)
 Dinda Puspita T.S. (09)
 Goennes Frida W. (14)
 Mira Sagola (20)
 Muhamad Syaifudin (21)
 Veni Dwi Sulastri (28)
 Yufimar Taufiq (30)
MUTASI
KROMOSO
M
PERUBAHAN JUMLAH KROMOSOM
PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM
KELAINAN AKIBAT MUTASI KROMOSOM
Mutasi dapat terjadi pada tingkat kromosom, hal ini disebut
juga aberasi kromosom. Mutasi kromosom mengakibatkan
perubahan sejumlah basa yang berdampingan pada rantai DNA atau
perubahan runtunan nukleotida dalam suatu ruas gen sehingga
akibat yang ditimbulkan pada fenotip individu menjadi lebih nyata.
Mutasi kromosom dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
mutasi yang diakibatkan oleh perubahan struktur kromosom
karena hilang atau bertambahnya segmen kromosom, dan
perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom ini biasanya
diakibatkan oleh kesalahan pada waktu meiosis melalui peristiwa
pautan, pindah silang, atau gagal berpisah.
No
.
Mutasi
Kromosom
penjelasan gambar
1. Delesi kromosom Delesi adalah mutasi akibat hilangnya dua
atau lebih nukleotida yang berdampingan.
Apabila rangkaian basa yang hilang
merupakan suatu ruas yang lebih kecil dari
panjang gen, maka gen tersebut akan
bermutasi, tetapi bila rangkaian nukleotida
yang hilang lebih besar dari ruas suatu gen,
maka gen tersebut akan hilang dari
kromosom.
Contoh delesi kromosom terjadi pada
kromosom X Drosophila melanogaster yang
berukuran lebih pendek. Mutan ini bersifat
resesif dan letal, dapat hidup hanya dalam
bentuk heterozigot.
2. Duplikasi
kromosom
Duplikasi adalah mutasi yang terjadi karena
penambahan ruas kromosom atau gen
dengan ruas yang telah ada sebelumnya.
Sehingga, terjadi pengulangan ruas-ruas
DNA dengan runtunan basa yang sama
yang mengakibatkan kromosom mutan lebih
panjang. Contoh perubahan fenotip akibat
proses duplikasi adalah gen bar pada
Drosophila melanogaster. Penambahan gen
pada kromosom lalat buah ini
mengakibatkan peningkatan enzim tertentu
yang menyebabkan ketidakseimbangan
metabolisme.
No
.
Mutasi
Kromosom
penjelasan gambar
3. Inversi kromosom Inversi adalah penataan kembali struktur
kromosom yang terjadi melalui pemutaran
arah suatu ruas kromosom sehingga
kromosom mutan mempunyai ruas yang
runtunan basanya
merupakan kebalikan dari runtunan basa
kromosom liar. Misalnya pada satu ruas
kromosom terdapat urutan ruas ABCDEF,
setelah inversi diperoleh ruas AEDCBF. Jadi,
terjadi pemutaran ruas BCDE.
4. Translokasi
kromosom
Translokasi adalah mutasi yang terjadi
akibat perpindahan ruas DNA (segmen
kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam
satu kromosom atau antarkromosom yang
berbeda. Bila terjadi
pertukaran ruas antarkromosom, disebut
translokasi resiprok. Sedangkan, translokasi
tidak resiprok adalah berpindahnya segmen
kromosom ke kromosom yang lain tanpa
pertukaran sehingga kromosom menjadi
lebih panjang.
Perubahan Jumlah
Kromosom
Jenis-jenis Ciri-ciri
1. Euploidi
ialah perubahan jumlah
kromosom pada tingkat ploidi
atau genom sehingga jumlah
kromosom merupakan kelipatan
jumlah kromosom pada satu
genom. Keragaman tingkat
ploidi banyak ditemukan pada
tumbuhan yang berhubungan
dengan evolusi spesies-
spesies. Pada hewan dikenal
adanya tingkat ploidi yang
berhubungan dengan
penentuan jenis seks.
Contohnya, lebah madu
berkromosom monoploid,
sedangkan yang betina diploid.
Jika makhluk diploid dianggap
sebagai makhluk normal, dan
sebagian besar merupakan
organisme eukariot, maka
euploid lain merupakan hasil
mutasi diploid.
1. Monoploidi  Organisme monoploidi memiliki satu genom (n kromosom)
dalam sel tubuhnya
 Hal itu terjadi pada sebagian besar bakteri, fungi, alga,
lumut, dan serangga Hymenoptera
 Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat steril
karena kromosom homolog tidak memiliki pasangan
selama meiosis.
2. Diploidi  Organisme diploidi memiliki dua genom (2n kromosom)
pada setiap sel somatis
 Keadaan diploidi sangat menunjang fertilitas,
keseimbangan pertumbuhan, adaptasi, dan kemampuan
hidup.
3. Poliploidi  Organisme poliploidi memiliki kromosom lebih dari dua
genom (2n kromosom)
 Pengaruh poliploidi terhadap sel atau individu, antara lain
terjadinya pertumbuhan raksasa, jumlah kandungan
vitamin pada umbuhan poliploidi lebih banyak, kesuburan
atau fertilitas umumnya berkurang.
Perubahan Jumlah
Kromosom
Jenis-jenis penjelasan
2. Aneuploidi
Merupakan mutasi kromosom
yang tidak melibatkan
perubahan pada seluruh
genom, tetapi terjadi hanya
pada salah satu kromosom dari
genom.
Pada pembelahan sel, kadang-
kadang terjadi gagal berpisah
(nondisjunction). Gagal
berpisah dapat terjadi pada
meiosis yaitu pada saat
anafase. Gagal berpisah pada
meiosis I ditandai dengan
peristiwa yaitu bagian-bagian
dari sepasang kromosom yang
homolog tidak bergerak
memisahkan diri sebagaimana
mestinya. Gagal berpisah juga
dapat terjadi pada pasangan
kromatid selama anafase
meiosis II.
1) Monosomik Peristiwa hilangnya satu kromosom dari sepasang kromosom
homolog dengan rumus genom (2n1), sehingga menghasilkan dua
jenis gamet, yaitu (n) dan (n1)
2) Nulisomik peristiwa hilangnya sepasang kromosom homolog dengan rumus
genom (2n2). Organisme yang mengalami nulisomik menunjukkan
ciri-ciri kurang kuat, kurang fertil, dan daya tahan hidup rendah.
3) trisomik Trisomik adalah organisme diploid yang memiliki satu kromosom
ekstra atau tambahan dengan rumus genom (2n+ 1), sehingga
gamet yang dihasilkan adalah (n+ 1) dan (n).
4) Tetrasomik Jika satu pasang kromosom berada dalam tambahan seperangkat
kromosom organisme dengan rumus genom (2n+ 2) disebut
tetrasomik.
5) Trisomik ganda jika suatu organisme diploid dengan dua kromosom yang berbeda
masing-masing menghasilkan trisomik ganda dengan rumus genom
(2n+ 1 + 1).
No. Kelainan
Nama Ciri-Ciri Gambar
1. Sindrom turner
Kromosom 45, XO
(Monosomik)
 Memiliki kelenjar kelamin (gonad) yang tidak
berfungsi dengan baik dan dilahirkan tanpa
uterus.
Alat kelamin terlambat berkembang
 Kaki membentuk huruf X
 Tinggi badan pendek
 Sedikit terbelakang
 Di leher ada embelan daging
2. Sindrom Jacob
Kromosom 47,
XYY (Trisomik)
 Berperawakan tinggi
 Antisosial
 Agresif
 Senang berbuat kriminal
3. Sindrom Edward
Kromosom 47
(Trisomik)
Berumur pendek (rata-rata berumur 6 bulan)
Tengkorak lonjong
Bentuk mulut lebih kecil
Letak telinga lebih di bawah dibanding orang
normal
No. Kelainan
Nama Ciri-Ciri Gambar
4. Sindrom Patau
Kromosom 47
(Trisomik)
 Berumur pendek (rata-rata berumur 3 bulan)
 Polidoktil (banyak jari)
 Otak lebih kecil
 Keterbelakangan mental
 Bibir bercelah
 Kelemahan pada jantung
 Kelainan usus
5. Sindrom Down
Kromosom 47
(Trisomik)
 Badan pendek
 Bibir tebal
 Lidah menjulur
 Liur selalu menetes
 Wajah bulat
Mata sipit
 Mulut selalu terbuka
IQ rendah
 Telapak tangan tebal
 Gigi kecil-kecil dan jarang
Selesai

More Related Content

Biologi

  • 1. Anggota Kelompok: Anita Andriani (04) Citra Mahardika (06) Dinda Puspita T.S. (09) Goennes Frida W. (14) Mira Sagola (20) Muhamad Syaifudin (21) Veni Dwi Sulastri (28) Yufimar Taufiq (30)
  • 2. MUTASI KROMOSO M PERUBAHAN JUMLAH KROMOSOM PERUBAHAN STRUKTUR KROMOSOM KELAINAN AKIBAT MUTASI KROMOSOM
  • 3. Mutasi dapat terjadi pada tingkat kromosom, hal ini disebut juga aberasi kromosom. Mutasi kromosom mengakibatkan perubahan sejumlah basa yang berdampingan pada rantai DNA atau perubahan runtunan nukleotida dalam suatu ruas gen sehingga akibat yang ditimbulkan pada fenotip individu menjadi lebih nyata. Mutasi kromosom dapat dibedakan menjadi dua, yaitu mutasi yang diakibatkan oleh perubahan struktur kromosom karena hilang atau bertambahnya segmen kromosom, dan perubahan jumlah kromosom. Mutasi kromosom ini biasanya diakibatkan oleh kesalahan pada waktu meiosis melalui peristiwa pautan, pindah silang, atau gagal berpisah.
  • 4. No . Mutasi Kromosom penjelasan gambar 1. Delesi kromosom Delesi adalah mutasi akibat hilangnya dua atau lebih nukleotida yang berdampingan. Apabila rangkaian basa yang hilang merupakan suatu ruas yang lebih kecil dari panjang gen, maka gen tersebut akan bermutasi, tetapi bila rangkaian nukleotida yang hilang lebih besar dari ruas suatu gen, maka gen tersebut akan hilang dari kromosom. Contoh delesi kromosom terjadi pada kromosom X Drosophila melanogaster yang berukuran lebih pendek. Mutan ini bersifat resesif dan letal, dapat hidup hanya dalam bentuk heterozigot. 2. Duplikasi kromosom Duplikasi adalah mutasi yang terjadi karena penambahan ruas kromosom atau gen dengan ruas yang telah ada sebelumnya. Sehingga, terjadi pengulangan ruas-ruas DNA dengan runtunan basa yang sama yang mengakibatkan kromosom mutan lebih panjang. Contoh perubahan fenotip akibat proses duplikasi adalah gen bar pada Drosophila melanogaster. Penambahan gen pada kromosom lalat buah ini mengakibatkan peningkatan enzim tertentu yang menyebabkan ketidakseimbangan metabolisme.
  • 5. No . Mutasi Kromosom penjelasan gambar 3. Inversi kromosom Inversi adalah penataan kembali struktur kromosom yang terjadi melalui pemutaran arah suatu ruas kromosom sehingga kromosom mutan mempunyai ruas yang runtunan basanya merupakan kebalikan dari runtunan basa kromosom liar. Misalnya pada satu ruas kromosom terdapat urutan ruas ABCDEF, setelah inversi diperoleh ruas AEDCBF. Jadi, terjadi pemutaran ruas BCDE. 4. Translokasi kromosom Translokasi adalah mutasi yang terjadi akibat perpindahan ruas DNA (segmen kromosom) ke tempat yang baru, baik dalam satu kromosom atau antarkromosom yang berbeda. Bila terjadi pertukaran ruas antarkromosom, disebut translokasi resiprok. Sedangkan, translokasi tidak resiprok adalah berpindahnya segmen kromosom ke kromosom yang lain tanpa pertukaran sehingga kromosom menjadi lebih panjang.
  • 6. Perubahan Jumlah Kromosom Jenis-jenis Ciri-ciri 1. Euploidi ialah perubahan jumlah kromosom pada tingkat ploidi atau genom sehingga jumlah kromosom merupakan kelipatan jumlah kromosom pada satu genom. Keragaman tingkat ploidi banyak ditemukan pada tumbuhan yang berhubungan dengan evolusi spesies- spesies. Pada hewan dikenal adanya tingkat ploidi yang berhubungan dengan penentuan jenis seks. Contohnya, lebah madu berkromosom monoploid, sedangkan yang betina diploid. Jika makhluk diploid dianggap sebagai makhluk normal, dan sebagian besar merupakan organisme eukariot, maka euploid lain merupakan hasil mutasi diploid. 1. Monoploidi Organisme monoploidi memiliki satu genom (n kromosom) dalam sel tubuhnya Hal itu terjadi pada sebagian besar bakteri, fungi, alga, lumut, dan serangga Hymenoptera Organisme monoploidi kurang kuat dan bersifat steril karena kromosom homolog tidak memiliki pasangan selama meiosis. 2. Diploidi Organisme diploidi memiliki dua genom (2n kromosom) pada setiap sel somatis Keadaan diploidi sangat menunjang fertilitas, keseimbangan pertumbuhan, adaptasi, dan kemampuan hidup. 3. Poliploidi Organisme poliploidi memiliki kromosom lebih dari dua genom (2n kromosom) Pengaruh poliploidi terhadap sel atau individu, antara lain terjadinya pertumbuhan raksasa, jumlah kandungan vitamin pada umbuhan poliploidi lebih banyak, kesuburan atau fertilitas umumnya berkurang.
  • 7. Perubahan Jumlah Kromosom Jenis-jenis penjelasan 2. Aneuploidi Merupakan mutasi kromosom yang tidak melibatkan perubahan pada seluruh genom, tetapi terjadi hanya pada salah satu kromosom dari genom. Pada pembelahan sel, kadang- kadang terjadi gagal berpisah (nondisjunction). Gagal berpisah dapat terjadi pada meiosis yaitu pada saat anafase. Gagal berpisah pada meiosis I ditandai dengan peristiwa yaitu bagian-bagian dari sepasang kromosom yang homolog tidak bergerak memisahkan diri sebagaimana mestinya. Gagal berpisah juga dapat terjadi pada pasangan kromatid selama anafase meiosis II. 1) Monosomik Peristiwa hilangnya satu kromosom dari sepasang kromosom homolog dengan rumus genom (2n1), sehingga menghasilkan dua jenis gamet, yaitu (n) dan (n1) 2) Nulisomik peristiwa hilangnya sepasang kromosom homolog dengan rumus genom (2n2). Organisme yang mengalami nulisomik menunjukkan ciri-ciri kurang kuat, kurang fertil, dan daya tahan hidup rendah. 3) trisomik Trisomik adalah organisme diploid yang memiliki satu kromosom ekstra atau tambahan dengan rumus genom (2n+ 1), sehingga gamet yang dihasilkan adalah (n+ 1) dan (n). 4) Tetrasomik Jika satu pasang kromosom berada dalam tambahan seperangkat kromosom organisme dengan rumus genom (2n+ 2) disebut tetrasomik. 5) Trisomik ganda jika suatu organisme diploid dengan dua kromosom yang berbeda masing-masing menghasilkan trisomik ganda dengan rumus genom (2n+ 1 + 1).
  • 8. No. Kelainan Nama Ciri-Ciri Gambar 1. Sindrom turner Kromosom 45, XO (Monosomik) Memiliki kelenjar kelamin (gonad) yang tidak berfungsi dengan baik dan dilahirkan tanpa uterus. Alat kelamin terlambat berkembang Kaki membentuk huruf X Tinggi badan pendek Sedikit terbelakang Di leher ada embelan daging 2. Sindrom Jacob Kromosom 47, XYY (Trisomik) Berperawakan tinggi Antisosial Agresif Senang berbuat kriminal 3. Sindrom Edward Kromosom 47 (Trisomik) Berumur pendek (rata-rata berumur 6 bulan) Tengkorak lonjong Bentuk mulut lebih kecil Letak telinga lebih di bawah dibanding orang normal
  • 9. No. Kelainan Nama Ciri-Ciri Gambar 4. Sindrom Patau Kromosom 47 (Trisomik) Berumur pendek (rata-rata berumur 3 bulan) Polidoktil (banyak jari) Otak lebih kecil Keterbelakangan mental Bibir bercelah Kelemahan pada jantung Kelainan usus 5. Sindrom Down Kromosom 47 (Trisomik) Badan pendek Bibir tebal Lidah menjulur Liur selalu menetes Wajah bulat Mata sipit Mulut selalu terbuka IQ rendah Telapak tangan tebal Gigi kecil-kecil dan jarang