ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU
HAMIL DENGAN MATERNAL DAN
MORTALITAS




            Oleh :
            Fitri Eryana, SKM
            STIKes CIREBON
Pendahuluan

 Anemia Gizi merupakan masalah kesehatan
 yang berperan dalam penyebab tingginya
 angka kematian ibu, angka kematian bayi
 serta rendahnya produktivitas kerja, prestasi
 olahraga dan kemampuan belajar.
 Pada saat ini angka kematian ibu dan angka
  kematian perinatal di Indonesia masih sangat
  tinggi. Menurut Survey Demografi dan
  Kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu
  adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan
  Angka Kematian Perinatal adalah 40 per 1.000
  kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan
  negara-negara lain maka angka kematian ibu di
  Indonesia adalah 15 kali Angka Kematian Ibu di
  Malaysia, 10 kali lebih tinggi daripada Thailand,
  atau 5 kali lebih tinggi dari pada Philipina
  (Depkes, 2002).
 Wanita hamil merupakan salah satu kelompok
 golongan yang rentan masalah gizi terutama
 anemia akibat kekurangan zat besi (Fe). Hasil
 Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di
 Indonesia dari tahun ke tahun yaitu SKRT 1986
 menunjukkan tingkat anemia ibu hamil sebesar
 73,3%; SKRT 1992 sebanyak 63,5%; dan SKRT
 1995 sebanyak 50,9%.
 Anemia berat menyebabkan kegagalan jantung
  atau kematian pada saat atau sehabis
  melahirkan yang bagi ibu sehat tidak
  membahayakan, bagi ibu hamil dengan anemia
  berat dapat menimbulkan kematian. Sekitar 20%
  kematian maternal di negara berkembang
  penyebabnya berkaitan langsung dengan anemia
  defisiensi besi. Disamping dapat mengakibatkan
  kematian, anemia defisiensi besi pada kehamilan
  menyebabkan pertumbuhan janin dalam
  kandungan terganggu, dan munculnya Berat Bayi
  Lahir Rendah (BBLR).
 Masalah yang dihadapi oleh pemerintah
  Indonesia adalah tingginya prevalensi anemia
  ibu hamil yaitu sebesar 50,9% dan sebagian
  besar penyebabnya adalah kekurangan zat besi
  yang diperlukan untuk pembentukan
  hemoglobin, sehingga anemia yang ditimbulkan
  disebut anemia kekurangan besi.Keadaan
  kekurangan besi pada ibu hamil dapat
  menimbulkan gangguan atau hambatan pada
  pertumbuhan baik pada sel tubuh maupun sel
  otak.
Pengertian

 Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar
  haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari
  12 gr% (Wiknjosastro, 2002).
 anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu
  dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr%
  pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr%
  pada trimester II (Saifuddin, 2002).
 Anemia kurang besi adalah salah satu bentuk
  gangguan gizi yang merupakan masalah
  kesehatan masyarakat yang penting di seluruh
  dunia, terutama di negara berkembang
  termasuk Indonesia.
Klasifikasi Anemia pada Kehamilan
 Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998),
  adalah sebagai berikut:
1. Anemia DefisiensiBesi
   Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam
   darah.
2. Anemia Megaloblastik
  Adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan asam
  folik.
3. Anemia Hipoplastik
  Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum
  tulang, membentuk sel darah merah baru.
4. Anemia Hemolitik
   Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau
   pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari
   pembuatannya.
Permasalahan

 Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih
  tinggi, dibandingkan dengan negara ASEAN,
  walaupun sudah menurun dari 425 per
  100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986
  menjadi 343 per 100.000 perkelahiran hidup
  pada tahun 1997 (SDKI). Data dari direktorat
  kesehatan keluarga menunjukan 40%
  penyebab kematian adalah perdarahan, dan
  diketahui bahwa anemia merupakan faktor
  resiko terjadinya perdarahan tersebut.
Mekanisme terjadinya masalah
 Pada ibu hamil terjadi peningkatan kebutuhan
  zat gizi, oleh sebab itu mineral diperlukan
  tambahan zat gizi seperti karbohidrat, protein,
  lemak, vitamin dan mineral (Vitamin A, Vitamin
  C, K, asam folat, zat besi, Yodium, dan Kalsium )
  dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi
  kebutuhan tubuh ibu dan perkembangan janin.
Kesimpulan

 Anemia Gizi pada ibu hamil akan
  meningkatkan resiko terjadinya keguguran,
  lahir sebelum waktunya, melahirkan bayi
  dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR),
  resiko terjadinya kematian ibu dan bayi, dan
  ibu hamil yang menderita Anemia berat
  dapat mengalami kegagalan jantung, yang
  dapat menimbulkan kematian.
TERIMAKASIH ATAS
    PERHATIANNYA
         &
SEMOGA BERMANFAAT

More Related Content

Pp gizi

  • 1. HUBUNGAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DENGAN MATERNAL DAN MORTALITAS Oleh : Fitri Eryana, SKM STIKes CIREBON
  • 2. Pendahuluan  Anemia Gizi merupakan masalah kesehatan yang berperan dalam penyebab tingginya angka kematian ibu, angka kematian bayi serta rendahnya produktivitas kerja, prestasi olahraga dan kemampuan belajar.
  • 3.  Pada saat ini angka kematian ibu dan angka kematian perinatal di Indonesia masih sangat tinggi. Menurut Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (1994) angka kematian ibu adalah 390 per 100.000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Perinatal adalah 40 per 1.000 kelahiran hidup. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain maka angka kematian ibu di Indonesia adalah 15 kali Angka Kematian Ibu di Malaysia, 10 kali lebih tinggi daripada Thailand, atau 5 kali lebih tinggi dari pada Philipina (Depkes, 2002).
  • 4.  Wanita hamil merupakan salah satu kelompok golongan yang rentan masalah gizi terutama anemia akibat kekurangan zat besi (Fe). Hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) di Indonesia dari tahun ke tahun yaitu SKRT 1986 menunjukkan tingkat anemia ibu hamil sebesar 73,3%; SKRT 1992 sebanyak 63,5%; dan SKRT 1995 sebanyak 50,9%.
  • 5.  Anemia berat menyebabkan kegagalan jantung atau kematian pada saat atau sehabis melahirkan yang bagi ibu sehat tidak membahayakan, bagi ibu hamil dengan anemia berat dapat menimbulkan kematian. Sekitar 20% kematian maternal di negara berkembang penyebabnya berkaitan langsung dengan anemia defisiensi besi. Disamping dapat mengakibatkan kematian, anemia defisiensi besi pada kehamilan menyebabkan pertumbuhan janin dalam kandungan terganggu, dan munculnya Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR).
  • 6.  Masalah yang dihadapi oleh pemerintah Indonesia adalah tingginya prevalensi anemia ibu hamil yaitu sebesar 50,9% dan sebagian besar penyebabnya adalah kekurangan zat besi yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin, sehingga anemia yang ditimbulkan disebut anemia kekurangan besi.Keadaan kekurangan besi pada ibu hamil dapat menimbulkan gangguan atau hambatan pada pertumbuhan baik pada sel tubuh maupun sel otak.
  • 7. Pengertian  Anemia adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12 gr% (Wiknjosastro, 2002).  anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan kadar haemoglobin dibawah 11 gr% pada trimester I dan III atau kadar <10,5 gr% pada trimester II (Saifuddin, 2002).  Anemia kurang besi adalah salah satu bentuk gangguan gizi yang merupakan masalah kesehatan masyarakat yang penting di seluruh dunia, terutama di negara berkembang termasuk Indonesia.
  • 8. Klasifikasi Anemia pada Kehamilan  Klasifikasi anemia dalam kehamilan menurut Mochtar (1998), adalah sebagai berikut: 1. Anemia DefisiensiBesi Adalah anemia yang terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah. 2. Anemia Megaloblastik Adalah anemia yang disebabkan karena kekurangan asam folik. 3. Anemia Hipoplastik Adalah anemia yang disebabkan oleh hipofungsi sumsum tulang, membentuk sel darah merah baru. 4. Anemia Hemolitik Adalah anemia yang disebabkan penghancuran atau pemecahan sel darah merah yang lebih cepat dari pembuatannya.
  • 9. Permasalahan  Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia masih tinggi, dibandingkan dengan negara ASEAN, walaupun sudah menurun dari 425 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 1986 menjadi 343 per 100.000 perkelahiran hidup pada tahun 1997 (SDKI). Data dari direktorat kesehatan keluarga menunjukan 40% penyebab kematian adalah perdarahan, dan diketahui bahwa anemia merupakan faktor resiko terjadinya perdarahan tersebut.
  • 10. Mekanisme terjadinya masalah  Pada ibu hamil terjadi peningkatan kebutuhan zat gizi, oleh sebab itu mineral diperlukan tambahan zat gizi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan mineral (Vitamin A, Vitamin C, K, asam folat, zat besi, Yodium, dan Kalsium ) dalam jumlah yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh ibu dan perkembangan janin.
  • 11. Kesimpulan  Anemia Gizi pada ibu hamil akan meningkatkan resiko terjadinya keguguran, lahir sebelum waktunya, melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), resiko terjadinya kematian ibu dan bayi, dan ibu hamil yang menderita Anemia berat dapat mengalami kegagalan jantung, yang dapat menimbulkan kematian.
  • 12. TERIMAKASIH ATAS PERHATIANNYA & SEMOGA BERMANFAAT