Dokumen tersebut membahas tentang pembelajaran kontekstual (CTL) yang membantu guru menghubungkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dan lingkungan mereka, serta menempatkan siswa dalam konteks bermakna. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip CTL seperti memulai pembelajaran dari yang konkret ke abstrak, membuat pembelajaran menyenangkan dan efektif, serta membuat siswa aktif
2. Apa CTL itu?
CTL
Konsepsi pembelajaran yang membantu guru:
填 Mengaitkan antara materi yang diajarkannya dg
situasi dunia nyata siswa (konteks pribadi,
lingkungan fisik, sosial, kultural),
填 Mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam konteks kehidupan mereka sehari-hari.
填 Menempatkan siswa didalam konteks bermakna
yang menghubungkan pengetahuan awal siswa
dengan materi yang sedang dipelajarinya dan
sekaligus memperhatikan faktor kebutuhan
individual siswa.
11
3. Ada sesuatu yang salah dengan proses
pendidikan
Sebelum Sekolah
1. Anak lincah
2. Selalu belajar apa yang diinginkannya
dengan gembira, riang
3. Menggunakan segala sesuatu yang
terdapat di sekitarnya, yang menarik
perhatiannya
4. Anak membangun sendiri pengetahuan dan
pemahaman lewat pengalaman nyata
sehari-hari
4. Setelah Sekolah
1.
2.
3.
4.
Anak dipaksa belajar dengan cara guru
Suasana tegang
Seringkali tidak bermakna
Seringkali siswa belajar sesuatu tidak
menarik perhatiannya
5. Telah terjadi penjinakan pada anak
6. Makin tinggi kelas anak, makin kurang
inisiatif dan keberanian
bertanya/mengemukakan pendapatnya
5. Sampai saat inipun kalau kita berbicara
mengenai PBM di sekolah seringkali
membuat kita kecewa, apalagi bila dikaitkan
dengan pemahaman siswa terhadap materi
ajar.
Mengapa ?
6. Banyak siswa mampu menyajikan
tingkat hapalan yang baik terhadap
materi ajar yang diterimanya, tetapi
pada kenyataannya mereka tidak
memahaminya.
Sebagian besar dari siswa tidak mampu
menghubungkan antara apa yang
mereka pelajari dengan bagaimana
pengetahuan tersebut akan
dipergunakan/dimanfaatkan.
7. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami
konsep akademik sebagaimana mereka biasa
diajarkan yaitu dengan mengguna-kan
sesuatu yang abstrak dan metode ceramah.
Padahal mereka sangat butuh untuk dapat
memahami konsep-konsep yang
berhubungan dengan lingkungan dan
masyarakat pada umumnya dimana mereka
akan hidup dan bekerja.
8. IMPLEMENTASI CTL
Sesuai dengan faktor kebutuhan individual siswa, maka
untuk dapat mengimplementasikan pembelajaran dan
pengajaran kontekstual guru seharusnya;
Merencanakan pembelajaran sesuai dengan
perkembangan mental (developmentally
appropriate) siswa.
Menciptakan masyarakat belajar (learning
community) dengan membangun kerjasama
antar siswa.
Mempertimbangan keragaman siswa
(disversity of students).
9. Menyediakan lingkungan yang mendukung
pembelajaran mandiri (self-regulated
learning)
Memperhatikan multi-intelegensi (multiple
intelligences) siswa.
Mengembangkan sifat ingin tahu siswa
melalui pengajuan pertanyaan (quesioning).
10. Sedangkan berkaitan dengan faktor peran
guru, agar proses pengajaran kontekstual
dapat lebih efektif, maka guru seharusnya;
Mengkaji konsep atau teori (materi ajar)
yang akan dipelajari oleh siswa.
Memahami latar belakang dan pengalaman
hidup siswa melalui proses pengkajian
secara seksama.
Mempelajari lingkungan sekolah dan
tempat tinggal siswa, selanjutnya memilih
dan mengkaitkannya dengan konsep atau
teori yang akan dibahas.
11. Beberapa Prinsip/Kata Kunci CTL:
1.
Materi dimulai dari kongkret ke konsep/abstrak, dari apa yang
telah diketahui siswa, dan dekat dengan kehidupan nyata:
Contoh: Hk.Ekonomi: Supply & Demand (IPS)
Bandingkan harga buah-buahan pada saat musim
panen dan tidak panen
2. Pembelajaran Menyenangkan dan efektif
Contoh: Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, Guru
memutarkan lagu yang berisi syair/puisi sesuai materi
Kompetensi Dasar tertentu. Lagu tersebut dipilih sesuai
kegemaran siswa saat itu sehingga mereka menikmati dan
terhibur. Siswa diminta mendengarkan dan
menjelaskan arti dari setiap kalimat pada syair tersebut.
Mereka mendiskusikan dan diminta membuat puisi, serta
Guru mengarahkan.
14
12. 3. Siswa Aktif, Kritis dan Kreatif serta terjadi Perubahan
Perilaku Positif
Contoh: Dalam pembelajaran PKn, siswa diminta
mengkaji terjadinya kemacetan lalu lintas di
kota-kota besar (dekat tempat tinggal siswa).
Siswa diminta mengkaji dari aspek kepatuhan
terhadap peraturan lalu lintas, keamanan
berkendara, kedisiplinan, ajaran agama, dll.
4. Pembelajaran Bermakna dalam Kehidupan serta terjadi
Perubahan Perilaku Positif
Contoh: Dalam pembelajaran Agama, Guru
menghadirkan seorang tokoh agama yang
sangat dihormati karena kesalehan,
keberhasilan dan keteladanannya. Tokoh tsb
diminta menyampaikan materi agama dan
pengalamannya kepada siswa. Kemudian
dilakukan tanya jawab atau diskusi.
15