際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN
JANGKA PANJANG
Pengertian Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan menjelaskan cara untuk mencapai
tujuan keuangan. Rencana keuangan beriisi pernyataan
tentang apa yang akan dilakukan pada masa yang akan
datang.
Dalam menyusun rencana keuangan, manajemen harus
menetapkan beberapa elemen kebijakan keuangan
perusahaan, yang meliputi:
 Investasi dalam aktiva baru yang dibutuhkan perusahaan.
 Tingkat leverage keuangan yang akan dilaksanakan
perusahaan.
 Jumlah kas yang diperlukan untuk membayar pemegang
saham.
 Jumlah likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan untuk
menjamin kelangsungan operasi perusahaan.
Dimensi perencanaan keuangan
 Planning horizon
Penting bagi pihak manajemen perusahaan
untuk berpikir tentang masa yang akan datang
berdasarkan dimensi waktu, yaitu jangka pendek
dan jangka panjang.
 Aggregation
Dalam menyusun rencana keuangan, semua
proyek dan investasi yang akan dilakukan
perusahaan digabungkan untuk menentukan
jumlah investasi yang diperlukan.
Tujuan Perencanaan Keuangan
 Examining interactions
Rencana keuangan harus merancang suatu hubungan yang
eksplisit antara berbagai usulan investasi untuk aktivitas
operasi perusahaan yang berbeda-beda dan alternatif
pendanaan yang tersedia bagi perusahaan.
 Exploring options
Rencana keuangan memberikan peluang bagi perusahaan
untuk mengembangkan, menganalisis, dan membandingkan
berbagai skenario yang berbeda-beda secara konsisten.
 Avoiding surprises
Perencanaan keuangan harus mengidentifikasi apa dampak
yang mungkin terjadi terhadap perusahaan jika terjadi
keadaan yang berbeda dengan yang diasumsikan.
 Ensuring feasibility and internal consistency
Perencanaan keuangan tidak hanya mampu menjelaskan
keterkaitan antara berbagai tujuan yang berbeda, tetapi juga
mengupayakan adanya penyatuan struktur untuk rekonsiliasi
tujuan dan sasaran yang berbeda-beda.
Model-Model Perencanaan Keuangan
Kebanyakan model perencanaan keuangan membutuhkan sejumlah asumsi
tentang masa yang akan datang. Berdasarkan asumsi tersebut, suatu model
menghasilkan nilai prediksi dari sejumlah variabel yang lain.
 Sales forecast.
Hampir semua rencana keuangan dimulai dari rencana penjualan, terutama
pada perusahaan yang menghadapi kendala di bidang pemasaran
 Pro forma statements.
Suatu rencana keuangan akan terdiri atas ramalan neraca, laporan laba
rugi, dan laporan arus kas.
 Asset requirment.
Rencana keuangan mendiskripsikan proyeksi pengeluaran modal. Proyeksi
neraca paling tidak berisi tentang perubahan total aktiva tetap dan modal
kerja bersih
 Fianancial requirment.
Rencana keuangan akan memuat kebutuhan pendanaan yang diperlukan.
Bagian dari rencana ini akan membahas tentang kebijakan dividen sebagai
bagian dari keputusan pendanaan intern, dan kebijakan utang sebagai salah
satu sumber dana yang berasal dari luar perusahaan.
 Plug
Merupakan sumber yang dirancang dari pendanaan eksternal yang diperlukan
berhubung ada kekurangan atau kelebihan dalam pendanaan, sehingga neraca
perusahaan menjadi seimbang
 Economic assumption.
Rencana harus menyatakan secara eksplisit asumsi kondisi ekonomi yang
dipakai dasar dalam penyusunan rencana tersebut
Contoh Model Perencanaan Keuangan
Sederhana
Perusahaan DEWATA Laporan Keuangan
Laporan Laba Rugi Neraca
--------------------------------------
-------------------------------------------------------
Penjualan Rp1.000.000 Aktiva Rp500.000 Utang Rp250.000
Biaya 800.000 Modal 250.000
------------- ----------------
---------------
Laba bersih Rp 200.000 Total Rp500.000 Total Rp500.000
========= ========= ========
Jika diasumsikan penjualan dan biaya naik sebesar
20%, maka pro forma laporan laporan laba rugi
menjadi:
Perusahaan DEWATA Pro Forma Laporan Laba-Rugi
 Penjualan Rp1.200.000
 Biaya 960.000
------------------
 Laba bersih Rp 240.000
==========
Perencana keuangan mengasumsikan semua variabel berubah 20%,
sehingga pro forma neraca menjadi:
Perusahaan DEWATAPro Forma Neraca
Aktiva Rp600.000 Utang Rp300.000
Modal 300.000
-----------------
-----------------
Total Rp600.000 Total Rp600.000
========== =========
Berdasarkan asumsi bahwa semua variabel berubah20%, implikasinya
Adalah perubahan dalam rupiah yang berbeda-beda pada masing-masing
variabel.Untuk itu harus dilakukan rekonsiliasi antara pro forma laporan
laba rugi dan pro forma neraca. Proforma laporan laba rugi, laba bersih
menjadi Rp240.000, tetapi modal hanya bertambah sebesar Rp50.000,
Masalah Ini dapat dijelaskan bahwa perusahaan DEWATA harus
membayar dividen kas Rp240.000  Rp50.000 = Rp190.000. Pada contoh
ini dividen merupakan variabel plug.
Jika diasumsikan perusahaan tidak membayar
dividen, berarti tambahan laba ditahan Rp240.000
 Dengan demikian modal perusahaan akan bertambah menjadi
Rp490.000; (Rp250.000 + Rp240.000), dan utang harus dikurangi
agar total aktiva jumlahnya tetap Rp600.000. Dengan total aktiva
Rp600.000 dan modal Rp490.000, maka utang harus menjadi
Rp110.000; ( Rp600.000  Rp490.000). Karena besarnya utang
awal adalah Rp250.000, berarti perusahaan harus melunasi utang
sebesar Rp140.000; (Rp250.000  Rp110.000). Dengan demikian
pro forma neraca akan menjadi sebagai berikut:
 Perusahaan DEWATAPro Forma Neraca
Aktiva Rp600.000 Utang Rp110.000
Modal 490.000
-----------------
---------------Total Rp600.000 Total
Rp600.000
========== =========
Pendekatan Persentase Penjualan
 Pendekatan persentase penjualan adalah
suatu metode perencanaan keuangan,
yang mana semua akun dalam laporan
keuangan perusahaan berubah tergantung
pada prediksi tingkat penjualan perusahaan
 Berdasarkan ramalan penjualan, dapat
ditentukan berapa jumlah dana yang
diperlukan untuk mendukung tingkat
penjualan tersebut.
Perusahaan HANOMAN Laporan Laba-Rugi
 Penjualan Rp1.000.000
 Biaya ( 800.000)
---------------------
 Laba kena pajak Rp 200.000
 Pajak (34%) ( 68.000)
--------------------
 Laba bersih Rp 132.000
=========
Dividen Rp44.000
Laba ditahan 88.000
Perusahaan HANOMAN telah memprediksi pada
tahun yang akan datang akan terjadi kenaikan
penjualan sebesar 25%.
Pro Forma Laporan Laba Rugi perusahaan Hanoman
 Penjualan (proyeksi) Rp1.250.000
 Biaya (80% dari penjualan) ( 1.000.000)
-----------------
 Laba kena pajak Rp 250.000
 Pajak (34%) ( 85.000)
------------------
 Laba bersih Rp 165.000
=========
 Sebagai akibat dari asumsi bahwa persentase biaya adalah tetap
terhadap penjualan, maka profit marjin juga akan tetap, yaitu profit
marjin tahun berjalan adalah Rp132.000/Rp1.000.000 = 13,2% dan
profit marjin berdasarkan pro forma laporan laba rugi adalah
Rp165.000/Rp1.250.000 = 13,2%.
 Jika perusahaan mempunyai kebijakan dividend payout ratio yang
tetap, yaitu Rp44.000/Rp132.000 = 33,33%, maka rasio laba ditahan
terhadap laba bersih adalah Rp88.000/Rp132.000 = 66,67%.
 Rasio laba ditahan terhadap laba bersih disebut retention ratio atau
plowback ratio.
 Dengan asumsi dividend payout ratio tetap, maka proyeksi dividen
dan laba ditahan akan menjadi:
 Proyeksi dividen = Rp165.000 x 0,3333 = Rp 54.995
 Proyeksi laba ditahan = Rp165.000 x 0,6667 = 110.005
----------------
Rp165.000
========
Neraca
Perusahaan HANOMAN Neraca
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva Pasiva
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
% Penjualan %Penjualan
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar Utang lancar
Kas Rp160.000 16% Utang dagang Rp 300.000 30%
Piutang 440.000 44 Utang wesel 100.000 n/a
Persediaan 600.000 60
---------------- ------- ---------------- -------
Total aktv. lancar Rp1.200.000 120 Total utang lancar Rp 400.000 n/a
Aktiva tetap Utang jk. panjang Rp 800.000 n/a
Peralatan mesin Modal sendiri
neto Rp1.800.000 180 Saham biasa 1.000.000 n/a
------------------ ------- ---------------- -------
Total Aktiva Rp 3.000.000 300% Total utang &modal Rp3.000.000 n/a
========== === ========= ====
Perusahaan HANOMAN Pro forma Neraca
Aktiva Pasiva
---------------------------------------------------------------------------------------------
Tahun berjalan Perubahan Tahun berjalan Perubahan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar Utang lancar
Kas Rp200.000 Rp 40.000 Utang dagang Rp 375.000 Rp 75.000
Piutang 550.000 110.000 Utang wesel 100.000 0
Persediaan 750.000 150.000
-------------- ----------- --------------- -----------
Total aktv. Lancar Rp1.500.000 Rp300.000 Total utang lancar Rp 475.000 Rp 75.000
Aktiva tetap Utang jk. panjang Rp 800.000 0
Peralatan mesin
neto Rp2.250.000 Rp450.000 Modal
Saham Rp 800.000 0
Laba ditahan 1.110.000 Rp110.000
-----------------
---------------
Total modal Rp1.910.000 Rp110.000
-------------- ------------ ------------- ------------
Total Aktiva Rp3.750.000 Rp750.000 Total Utg&Modal Rp3.185.000 Rp185.000
========== ======== ========= =========
EFN Rp 565.000 Rp565.000
Perusahaan HANOMAN Pro Forma Neraca dengan plug variabel utang jangka
pendek dan utang jangka panjang
Aktiva Pasiva
---------------------------------------------------------------------------------------------
Tahun berjalan Perubahan Tahun berjalan
Perubahan
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar Utang lancar
Kas Rp 200.000 Rp 40.000 Utang dagang Rp 375.000 Rp
75.000
Piutang 550.000 110.000 Utang wesel 325.000
225.000
Persediaan 750.000 150.000
------------------ ------------------ ------------------
---------------
Total aktv. Lancar Rp1.500.000 Rp 300.000 Total utang lancar Rp 700.000 Rp300.000
Aktiva tetap Utang jk. panjang Rp1.140.000
Rp340.000
Peralatan mesin
neto Rp2.250.000 Rp450.000 Modal
Saham Rp 800.000
0
Laba ditahan 1.110.000
Rp110.000
---------------
----------
Total modal Rp1.910.000
Rp110.000
----------------- ----------- ---------------
----------
Total Aktiva Rp3.750.000 Rp750.000 Total Utg&Modal Rp3.750.000
Pendanaan Eksternal dan Pertumbuhan
Perusahaan GUGUS Laporan Laba Rugi
Penjualan Rp500.000
Biaya ( 400.000)
-------------------
Laba kena pajak Rp100.000
Pajak (34%) ( 34.000)
------------------
Laba bersih Rp 66.000
============
Dividen Rp22.000
Laba ditahan 44.000
Perusahaan GUGUS Neraca
---------------------------------------------------------------------------
Aktiva Pasiva
-----------------------------------------------------------------------------------
-
Rp %Penjualan Rp %Penjualan
---------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar 200.000 40% Total utang 250.000 n/a
Aktiva tetapNeto 300.000 60% Modal sendiri 250.000 n/a
----------- --------- ---------- ---------
Total utang
Total Aktiva 500.000 100% dan modal 500.000 n/a
======== ======= ======= ======
Perusahaan GUGUS Pro Forma Laporan Laba Rugi dengan asumsi
pertumbuhan 20%
Penjualan (proyeksi) Rp600.000
Biaya (80% dari penjualan) ( 480.000)
------------------
Laba kena pajak Rp120.000
Pajak (34%) ( 40.800)
------------------
Laba bersih Rp 79.200
==========
Dividen Rp26.400
Laba ditahan 52.800
Perusahaan GUGUS Pro Forma Neraca dengan asumsi pertumbuhan
20%
-----------------------------------------------------------------------------------
Aktiva Rp %Penjualan Pasiva Rp %Penjualan
---------------------------------------------------------------------------------------------
Aktiva lancar 240.000 40% Total utang 250.000 n/a
Aktiva tetapNeto 360.000 60% Modal sendiri 302.800 n/a
----------- --------- ---------- ---------
Total utang
Total Aktiva 600.000 100% dan modal 552.800 n/a
======== ===== ======== =====
EFN 47.200 n/a
Pertumbuhan dan Proyeksi EFN Perusahaan GUGUS
---------------------------------------------------------------------------------------------
Proyeksi Kenaikan Tambahan Kebutuhan Proyeksi
Pertumbuhan Aktiva yang Laba Pendanaan Rasio
Penjualan (%) Dibutuhkan Ditahan Eksternal D/E
---------------------------------------------------------------------------------------------
0 Rp 0 Rp44.000 - Rp44.000 0,70
5 25.000 46.200- 21.200 0,77
10 50.000 48.400 1.600 0,84
15 75.000 50.600 24.400 0,91
20 100.000 52.800 47.200 0,98
25 125.000 55.000 70.000 1,05
---------------------------------------------------------------------------------------------
Pertumbuhan dan Kebutuhan Pendanaan Perusahaan GUGUS
5 10 15
125
100
75
50
25
Aktiva yang dibutuhkan dan RE (Rp)
Pertumbuhan
penjualan (%)
EFN < 0
EFN > 0
Tambahan AKtiva yang Dibutuhkan
Tambahan
Laba Ditahan
yang
Diproyeksikan
Kebijakan Pendanaan dan Pertumbuhan
 Pertumbuhan internal
ROA x b
Tingkat pertumbuhan internal = ----------------
1  ROA x b
b = rasio laba ditahan terhadap laba bersih
0,132 x 0,6667
Tingkat pertumbuhan internal Persh GUGUS = ----------------------
1  0,132 x 0,6667
= 9,65%
Tingkat pertumbuhan berkelanjutan (Sustainable growth rate)
ROE x b
 Sustainable growth rate = -------------------
1  ROE x b
0,264 x 0,6667
 Sustainable growth rate = ------------------------- =21,36%
perusahaan GUGUS 1  0,264 x 0,6667
Faktor-faktor penentu pertumbuhan
ROE = Profit margin x Total asset turnover x Equity multiplier
Kemampuan perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan ditentukan oleh
empat faktor berikut :
 Profit margin : Semakin tinggi profit margin akan meningkatkan
kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dana secara internal
dan akan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
 Dividend policy: Semakin rendah persentase laba bersih yang
dibayarkan sebagai dividen, maka semakin tinggi rasio laba ditahan
dan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
 Financial policy: Semakin tinggi rasio utang dengan modal akan
meningkatkan financial leverage perusahaan. Karena ada
tambahan pendanaan dengan utang, maka akan menaikan tingkat
pertumbuhan berkelanjutan perusahaan.
 Total asset turnover: Semakin tinggi perputaran aktiva berarti
semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan
penjualan dengan menggunakan setiap rupiah akativa, oleh karena
itu akan menaikkan tingkat pertumbuhan berkelanjutan.

More Related Content

Bab 4 long term financing plan

  • 1. BAB 4 PERENCANAAN KEUANGAN JANGKA PANJANG Pengertian Perencanaan Keuangan Perencanaan keuangan menjelaskan cara untuk mencapai tujuan keuangan. Rencana keuangan beriisi pernyataan tentang apa yang akan dilakukan pada masa yang akan datang. Dalam menyusun rencana keuangan, manajemen harus menetapkan beberapa elemen kebijakan keuangan perusahaan, yang meliputi: Investasi dalam aktiva baru yang dibutuhkan perusahaan. Tingkat leverage keuangan yang akan dilaksanakan perusahaan. Jumlah kas yang diperlukan untuk membayar pemegang saham. Jumlah likuiditas dan modal kerja yang dibutuhkan untuk menjamin kelangsungan operasi perusahaan.
  • 2. Dimensi perencanaan keuangan Planning horizon Penting bagi pihak manajemen perusahaan untuk berpikir tentang masa yang akan datang berdasarkan dimensi waktu, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Aggregation Dalam menyusun rencana keuangan, semua proyek dan investasi yang akan dilakukan perusahaan digabungkan untuk menentukan jumlah investasi yang diperlukan.
  • 3. Tujuan Perencanaan Keuangan Examining interactions Rencana keuangan harus merancang suatu hubungan yang eksplisit antara berbagai usulan investasi untuk aktivitas operasi perusahaan yang berbeda-beda dan alternatif pendanaan yang tersedia bagi perusahaan. Exploring options Rencana keuangan memberikan peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan, menganalisis, dan membandingkan berbagai skenario yang berbeda-beda secara konsisten. Avoiding surprises Perencanaan keuangan harus mengidentifikasi apa dampak yang mungkin terjadi terhadap perusahaan jika terjadi keadaan yang berbeda dengan yang diasumsikan. Ensuring feasibility and internal consistency Perencanaan keuangan tidak hanya mampu menjelaskan keterkaitan antara berbagai tujuan yang berbeda, tetapi juga mengupayakan adanya penyatuan struktur untuk rekonsiliasi tujuan dan sasaran yang berbeda-beda.
  • 4. Model-Model Perencanaan Keuangan Kebanyakan model perencanaan keuangan membutuhkan sejumlah asumsi tentang masa yang akan datang. Berdasarkan asumsi tersebut, suatu model menghasilkan nilai prediksi dari sejumlah variabel yang lain. Sales forecast. Hampir semua rencana keuangan dimulai dari rencana penjualan, terutama pada perusahaan yang menghadapi kendala di bidang pemasaran Pro forma statements. Suatu rencana keuangan akan terdiri atas ramalan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Asset requirment. Rencana keuangan mendiskripsikan proyeksi pengeluaran modal. Proyeksi neraca paling tidak berisi tentang perubahan total aktiva tetap dan modal kerja bersih Fianancial requirment. Rencana keuangan akan memuat kebutuhan pendanaan yang diperlukan. Bagian dari rencana ini akan membahas tentang kebijakan dividen sebagai bagian dari keputusan pendanaan intern, dan kebijakan utang sebagai salah satu sumber dana yang berasal dari luar perusahaan. Plug Merupakan sumber yang dirancang dari pendanaan eksternal yang diperlukan berhubung ada kekurangan atau kelebihan dalam pendanaan, sehingga neraca perusahaan menjadi seimbang Economic assumption. Rencana harus menyatakan secara eksplisit asumsi kondisi ekonomi yang dipakai dasar dalam penyusunan rencana tersebut
  • 5. Contoh Model Perencanaan Keuangan Sederhana Perusahaan DEWATA Laporan Keuangan Laporan Laba Rugi Neraca -------------------------------------- ------------------------------------------------------- Penjualan Rp1.000.000 Aktiva Rp500.000 Utang Rp250.000 Biaya 800.000 Modal 250.000 ------------- ---------------- --------------- Laba bersih Rp 200.000 Total Rp500.000 Total Rp500.000 ========= ========= ========
  • 6. Jika diasumsikan penjualan dan biaya naik sebesar 20%, maka pro forma laporan laporan laba rugi menjadi: Perusahaan DEWATA Pro Forma Laporan Laba-Rugi Penjualan Rp1.200.000 Biaya 960.000 ------------------ Laba bersih Rp 240.000 ==========
  • 7. Perencana keuangan mengasumsikan semua variabel berubah 20%, sehingga pro forma neraca menjadi: Perusahaan DEWATAPro Forma Neraca Aktiva Rp600.000 Utang Rp300.000 Modal 300.000 ----------------- ----------------- Total Rp600.000 Total Rp600.000 ========== ========= Berdasarkan asumsi bahwa semua variabel berubah20%, implikasinya Adalah perubahan dalam rupiah yang berbeda-beda pada masing-masing variabel.Untuk itu harus dilakukan rekonsiliasi antara pro forma laporan laba rugi dan pro forma neraca. Proforma laporan laba rugi, laba bersih menjadi Rp240.000, tetapi modal hanya bertambah sebesar Rp50.000, Masalah Ini dapat dijelaskan bahwa perusahaan DEWATA harus membayar dividen kas Rp240.000 Rp50.000 = Rp190.000. Pada contoh ini dividen merupakan variabel plug.
  • 8. Jika diasumsikan perusahaan tidak membayar dividen, berarti tambahan laba ditahan Rp240.000 Dengan demikian modal perusahaan akan bertambah menjadi Rp490.000; (Rp250.000 + Rp240.000), dan utang harus dikurangi agar total aktiva jumlahnya tetap Rp600.000. Dengan total aktiva Rp600.000 dan modal Rp490.000, maka utang harus menjadi Rp110.000; ( Rp600.000 Rp490.000). Karena besarnya utang awal adalah Rp250.000, berarti perusahaan harus melunasi utang sebesar Rp140.000; (Rp250.000 Rp110.000). Dengan demikian pro forma neraca akan menjadi sebagai berikut: Perusahaan DEWATAPro Forma Neraca Aktiva Rp600.000 Utang Rp110.000 Modal 490.000 ----------------- ---------------Total Rp600.000 Total Rp600.000 ========== =========
  • 9. Pendekatan Persentase Penjualan Pendekatan persentase penjualan adalah suatu metode perencanaan keuangan, yang mana semua akun dalam laporan keuangan perusahaan berubah tergantung pada prediksi tingkat penjualan perusahaan Berdasarkan ramalan penjualan, dapat ditentukan berapa jumlah dana yang diperlukan untuk mendukung tingkat penjualan tersebut.
  • 10. Perusahaan HANOMAN Laporan Laba-Rugi Penjualan Rp1.000.000 Biaya ( 800.000) --------------------- Laba kena pajak Rp 200.000 Pajak (34%) ( 68.000) -------------------- Laba bersih Rp 132.000 ========= Dividen Rp44.000 Laba ditahan 88.000
  • 11. Perusahaan HANOMAN telah memprediksi pada tahun yang akan datang akan terjadi kenaikan penjualan sebesar 25%. Pro Forma Laporan Laba Rugi perusahaan Hanoman Penjualan (proyeksi) Rp1.250.000 Biaya (80% dari penjualan) ( 1.000.000) ----------------- Laba kena pajak Rp 250.000 Pajak (34%) ( 85.000) ------------------ Laba bersih Rp 165.000 =========
  • 12. Sebagai akibat dari asumsi bahwa persentase biaya adalah tetap terhadap penjualan, maka profit marjin juga akan tetap, yaitu profit marjin tahun berjalan adalah Rp132.000/Rp1.000.000 = 13,2% dan profit marjin berdasarkan pro forma laporan laba rugi adalah Rp165.000/Rp1.250.000 = 13,2%. Jika perusahaan mempunyai kebijakan dividend payout ratio yang tetap, yaitu Rp44.000/Rp132.000 = 33,33%, maka rasio laba ditahan terhadap laba bersih adalah Rp88.000/Rp132.000 = 66,67%. Rasio laba ditahan terhadap laba bersih disebut retention ratio atau plowback ratio. Dengan asumsi dividend payout ratio tetap, maka proyeksi dividen dan laba ditahan akan menjadi: Proyeksi dividen = Rp165.000 x 0,3333 = Rp 54.995 Proyeksi laba ditahan = Rp165.000 x 0,6667 = 110.005 ---------------- Rp165.000 ========
  • 13. Neraca Perusahaan HANOMAN Neraca ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Aktiva Pasiva ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------- % Penjualan %Penjualan ------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------ Aktiva lancar Utang lancar Kas Rp160.000 16% Utang dagang Rp 300.000 30% Piutang 440.000 44 Utang wesel 100.000 n/a Persediaan 600.000 60 ---------------- ------- ---------------- ------- Total aktv. lancar Rp1.200.000 120 Total utang lancar Rp 400.000 n/a Aktiva tetap Utang jk. panjang Rp 800.000 n/a Peralatan mesin Modal sendiri neto Rp1.800.000 180 Saham biasa 1.000.000 n/a ------------------ ------- ---------------- ------- Total Aktiva Rp 3.000.000 300% Total utang &modal Rp3.000.000 n/a ========== === ========= ====
  • 14. Perusahaan HANOMAN Pro forma Neraca Aktiva Pasiva --------------------------------------------------------------------------------------------- Tahun berjalan Perubahan Tahun berjalan Perubahan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Aktiva lancar Utang lancar Kas Rp200.000 Rp 40.000 Utang dagang Rp 375.000 Rp 75.000 Piutang 550.000 110.000 Utang wesel 100.000 0 Persediaan 750.000 150.000 -------------- ----------- --------------- ----------- Total aktv. Lancar Rp1.500.000 Rp300.000 Total utang lancar Rp 475.000 Rp 75.000 Aktiva tetap Utang jk. panjang Rp 800.000 0 Peralatan mesin neto Rp2.250.000 Rp450.000 Modal Saham Rp 800.000 0 Laba ditahan 1.110.000 Rp110.000 ----------------- --------------- Total modal Rp1.910.000 Rp110.000 -------------- ------------ ------------- ------------ Total Aktiva Rp3.750.000 Rp750.000 Total Utg&Modal Rp3.185.000 Rp185.000 ========== ======== ========= ========= EFN Rp 565.000 Rp565.000
  • 15. Perusahaan HANOMAN Pro Forma Neraca dengan plug variabel utang jangka pendek dan utang jangka panjang Aktiva Pasiva --------------------------------------------------------------------------------------------- Tahun berjalan Perubahan Tahun berjalan Perubahan ----------------------------------------------------------------------------------------------------------- Aktiva lancar Utang lancar Kas Rp 200.000 Rp 40.000 Utang dagang Rp 375.000 Rp 75.000 Piutang 550.000 110.000 Utang wesel 325.000 225.000 Persediaan 750.000 150.000 ------------------ ------------------ ------------------ --------------- Total aktv. Lancar Rp1.500.000 Rp 300.000 Total utang lancar Rp 700.000 Rp300.000 Aktiva tetap Utang jk. panjang Rp1.140.000 Rp340.000 Peralatan mesin neto Rp2.250.000 Rp450.000 Modal Saham Rp 800.000 0 Laba ditahan 1.110.000 Rp110.000 --------------- ---------- Total modal Rp1.910.000 Rp110.000 ----------------- ----------- --------------- ---------- Total Aktiva Rp3.750.000 Rp750.000 Total Utg&Modal Rp3.750.000
  • 16. Pendanaan Eksternal dan Pertumbuhan Perusahaan GUGUS Laporan Laba Rugi Penjualan Rp500.000 Biaya ( 400.000) ------------------- Laba kena pajak Rp100.000 Pajak (34%) ( 34.000) ------------------ Laba bersih Rp 66.000 ============ Dividen Rp22.000 Laba ditahan 44.000
  • 17. Perusahaan GUGUS Neraca --------------------------------------------------------------------------- Aktiva Pasiva ----------------------------------------------------------------------------------- - Rp %Penjualan Rp %Penjualan --------------------------------------------------------------------------------------------- Aktiva lancar 200.000 40% Total utang 250.000 n/a Aktiva tetapNeto 300.000 60% Modal sendiri 250.000 n/a ----------- --------- ---------- --------- Total utang Total Aktiva 500.000 100% dan modal 500.000 n/a ======== ======= ======= ======
  • 18. Perusahaan GUGUS Pro Forma Laporan Laba Rugi dengan asumsi pertumbuhan 20% Penjualan (proyeksi) Rp600.000 Biaya (80% dari penjualan) ( 480.000) ------------------ Laba kena pajak Rp120.000 Pajak (34%) ( 40.800) ------------------ Laba bersih Rp 79.200 ========== Dividen Rp26.400 Laba ditahan 52.800
  • 19. Perusahaan GUGUS Pro Forma Neraca dengan asumsi pertumbuhan 20% ----------------------------------------------------------------------------------- Aktiva Rp %Penjualan Pasiva Rp %Penjualan --------------------------------------------------------------------------------------------- Aktiva lancar 240.000 40% Total utang 250.000 n/a Aktiva tetapNeto 360.000 60% Modal sendiri 302.800 n/a ----------- --------- ---------- --------- Total utang Total Aktiva 600.000 100% dan modal 552.800 n/a ======== ===== ======== ===== EFN 47.200 n/a
  • 20. Pertumbuhan dan Proyeksi EFN Perusahaan GUGUS --------------------------------------------------------------------------------------------- Proyeksi Kenaikan Tambahan Kebutuhan Proyeksi Pertumbuhan Aktiva yang Laba Pendanaan Rasio Penjualan (%) Dibutuhkan Ditahan Eksternal D/E --------------------------------------------------------------------------------------------- 0 Rp 0 Rp44.000 - Rp44.000 0,70 5 25.000 46.200- 21.200 0,77 10 50.000 48.400 1.600 0,84 15 75.000 50.600 24.400 0,91 20 100.000 52.800 47.200 0,98 25 125.000 55.000 70.000 1,05 ---------------------------------------------------------------------------------------------
  • 21. Pertumbuhan dan Kebutuhan Pendanaan Perusahaan GUGUS 5 10 15 125 100 75 50 25 Aktiva yang dibutuhkan dan RE (Rp) Pertumbuhan penjualan (%) EFN < 0 EFN > 0 Tambahan AKtiva yang Dibutuhkan Tambahan Laba Ditahan yang Diproyeksikan
  • 22. Kebijakan Pendanaan dan Pertumbuhan Pertumbuhan internal ROA x b Tingkat pertumbuhan internal = ---------------- 1 ROA x b b = rasio laba ditahan terhadap laba bersih 0,132 x 0,6667 Tingkat pertumbuhan internal Persh GUGUS = ---------------------- 1 0,132 x 0,6667 = 9,65%
  • 23. Tingkat pertumbuhan berkelanjutan (Sustainable growth rate) ROE x b Sustainable growth rate = ------------------- 1 ROE x b 0,264 x 0,6667 Sustainable growth rate = ------------------------- =21,36% perusahaan GUGUS 1 0,264 x 0,6667
  • 24. Faktor-faktor penentu pertumbuhan ROE = Profit margin x Total asset turnover x Equity multiplier Kemampuan perusahaan untuk tumbuh berkelanjutan ditentukan oleh empat faktor berikut : Profit margin : Semakin tinggi profit margin akan meningkatkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan dana secara internal dan akan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Dividend policy: Semakin rendah persentase laba bersih yang dibayarkan sebagai dividen, maka semakin tinggi rasio laba ditahan dan meningkatkan pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Financial policy: Semakin tinggi rasio utang dengan modal akan meningkatkan financial leverage perusahaan. Karena ada tambahan pendanaan dengan utang, maka akan menaikan tingkat pertumbuhan berkelanjutan perusahaan. Total asset turnover: Semakin tinggi perputaran aktiva berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan dengan menggunakan setiap rupiah akativa, oleh karena itu akan menaikkan tingkat pertumbuhan berkelanjutan.