Pada suatu kesempatan seorang pengembara bertanya kepada sang bijak. Apa cita-cita dalam hidupmu? Sang Bijak terdiam sejenak sambil menundukkan kepalanya. Sambil memandang rumput yang bergoyang sang bijak berkata: Cita-citaku telah pergi jauh. Aku telah meninggalkan cita-citaku. Seandainya cita-citaku berwujud, dia pasti tidak pernah memaafkan aku.
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.