3. • Pada zaman logam orang sudah dapat membuat alat –
alat dari logam.
• Orang sudah mengenal teknik melebur logam,
mencetaknya menjadi alat – alat yang diinginkan.
• Teknik pembuatan alat logam ada dua macam, yaitu
dengan cetakan batu yang disebut bivalve dan dengan
cetakan tanah liat dan lilin yang disebut o cire perdue.
4. • Periode ini juga disebut masa perundagian karena
dalam masyarakat timbul golongan undagi yang
terampil melakukan pekerjaan tangan.
• Zaman logam ini dibagi atas:
1. Zaman Perunggu
2. Zaman Besi
3. Zaman Tembaga (tidak terlalu berkembang di
indonesia)
5. Zaman Perunggu
• Pada zaman perunggu atau yang disebut juga dengan kebudayaan Dongson-
Tonkin Cina (pusat kebudayaan) ini manusia purba sudah dapat mencampur
tembaga dengan timah dengan perbandingan 3 : 10 sehingga diperoleh
logam yang lebih keras.
• Alat-alat perunggu pada zaman ini antara lain :
a. Kapak Corong (Kapak perunggu, termasuk golongan alat perkakas)
ditemukan di Sumatera Selatan, Jawa- Bali, Sulawesi, Kepulauan Selayar,
Irian.
b. Nekara Perunggu (Moko) sejenis dandang yang digunakan sebagai
maskawin. Ditemukan di Sumatera, Jawa- Bali, Sumbawa, Roti, Selayar, Leti
8. c. Bejana perunggu di Indonesia ditemukan di tepi
Danau Kerinci (Sumatera) dan Madura, bentuknya
seperti periuk tetapi langsing dan gepeng.
• Kedua bejana yang ditemukan mempunyai hiasan
yang serupa dan sangat indah berupa gambar-
gambar geometri dan pilin-pilin yang mirip huruf J.
10. d. Arca perunggu/patung yang berkembang pada zaman logam
memiliki bentuk beranekaragam, ada yang berbentuk manusia,
ada juga yang berbentuk binatang. Pada umumnya arca perunggu
bentuknya kecil-kecil dan dilengkapi cincin pada bagian atasnya.
• Adapun fungsi dari cincin tersebut sebagai alat untuk
menggantungkan arca itu sehingga tidak mustahil arca perunggu
yang kecil dipergunakan sebagai liontin/bandul kalung.
• Daerah penemuan arca perunggu di Indonesia adalah Bangkinang
(Riau), Palembang (Sumsel) dan Limbangan (Bogor).
12. e. Candrasa
• Kalau dilihat dari bentuknya, tentu Candrasa tidak
berfungsi sebagai alat pertanian/pertukangan tetapi
fungsinya diduga sebagai tanda kebesaran kepala suku
dan alat upacara keagamaan. Hal ini karena bentuknya
yang indah dan penuh dengan hiasan.
14. f. Perhiasan : gelang, anting-anting, kalung
dan cincin.
• Jenis perhiasan dari perunggu yang
ditemukan sangat beragam
bentuknya yaitu seperti kalung,
gelang tangan dan kaki, bandul
kalung dan cincin.
15. • Di antara bentuk perhiasan tersebut terdapat
cincin yang ukurannya kecil sekali, bahkan lebih
kecil dari lingkaran jari anak-anak. Untuk itu
para ahli menduga fungsinya sebagai alat tukar
(mata uang).
• Daerah penemuan perhiasan perunggu di
Indonesia adalah Bogor, Malang dan Bali.
17. Zaman Besi
• Pada zaman ini orang sudah dapat melebur besi dari bijinya untuk dituang
menjadi alat-alat yang diperlukan. Teknik peleburan besi lebih sulit dari
teknik peleburan tembaga maupun perunggu sebab melebur besi
membutuhkan panas yang sangat tinggi, yaitu ±3500 °C.
• Alat-alat besi yang dihasilkan antara lain:
• a. Mata Kapak bertungkai kayu
• b. Mata Pisau
• c. Mata Sabit
• d. Mata Pedang
• e. Cangkul
18. • Alat-alat tersebut ditemukan di Gunung Kidul
(Yogyakarta), Bogor (Jawa Barat), Besuki dan Punung
(Jawa Timur)
• Zaman logam di Indonesia didominasi oleh alat-alat
dari perunggu sehingga zaman logam juga disebut
zaman perunggu. Alat-alat besi yang ditemukan pada
zaman logam jumlahnya sedikit dan bentuknya
seperti alat-alat perunggu, sebab kebanyakan alat-
alat besi, ditemukan pada zaman sejarah.
19. • Perkembangan zaman logam di Indonesia berbeda dengan
di Eropa, karena zaman logam di Eropa mengalami 3
fase/bagian, yaitu zaman tembaga, zaman perunggu, dan
zaman besi.
• Sedangkan di Indonesia khususnya dan Asia Tenggara
umumnya tidak mengalami zaman tembaga tetapi
langsung memasuki zaman perunggu dan besi secara
bersamaan. Dan hasil temuan yang lebih dominan adalah
alat-alat dari perunggu sehingga zaman logam disebut
juga dengan zaman perunggu.
20. • Antara zaman neolitikum dan zaman logam
telah berkembang kebudayaan megalitikum,
yaitu kebudayaan yang menggunakan media
batu-batu besar sebagai alatnya, bahkan
puncak kebudayaan megalitikum justru pada
zaman logam.
21. KESIMPULAN
• Manusia pada zaman logam itu sudah tergolong
berkembang karena manusia pada zaman ini
sudah mampu memproduksi barang atau alat
terlebih menggunakannya, yang terbuat dari aneka
logam dengan cara teknik a cire perdue dan
bivalve