Lamunan itu adalah sayatan masa lalu
Dengan gores sebilah ukiran kayu
Atau dengan harapan – harapan semu
Sampai berakhir hanyalah serpihan batu
Berharap kemudian menjadi satu permohonan
Jalani kebahagiaan dengan seribu satu hayalan
Tertatih kadang walau tak sempat ku berteriak
Tersandung walau kadang tak sempat ku beranjak
Berdiri diantara puing dan reruntuhan
Sembari renungi padang membentang yang tak kunjung pengakhiran
Hidup ja kujalani dengan tangis perih
Terbayang kegelapan lalu yang tiada pernah pergi
Sedikit ku lupa bercampur senda
Walau bila waktunya terduduk dan aku kembali berduka
Tatapan yang hilang seakan melekat dihati ini
Meronta bahkan berlari semakin kemari
bagaimana de
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.