際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
JURUSAN TEKNIK KIMIA
     FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
        SURAKARTA
Study Kemuhammadiyahan
Study Kemuhammadiyahan
Gagasan pembaruan Islam
sesungguhnya muncul pada akhir
abad 18 dan awal abad 19 Masehi.

Muhammad Abduh (1849-1905)
adalah tokoh yang monumentaldan
paling bersemangat melakukan
pembaruan bagi dunia Islam.
 Muhammad Abduh sebagai
  tokoh pembaharuan dalam
  Islam patut dikenang dan
  diteladani.

 Muhammad Abduh sebagai
  seorang pembaharu dalam
  pendidikan
Muhammad Abduh (bahasa Arab:             ) lahir di
Propinsi Gharbiyyah, Mesir Hilir tahun 1849 dan
meninggal di Iskandariyah (kini wilayah Mesir), 11 Juli
1905 pada umur (55/56 tahun).

Ayahnya bernama Muhammad Abduh ibn Hasan
Khairullah.

Awal pendidikan Muhammad Abduh dimulai dengan
membaca dan menulis, menghafal Alquran
Kemudian ia ke sekolah al-Ahmadi di daerah Thanta,
pada tahun 1862 M., untuk mendalammi ilmu tajwid.



Pada tahun 1866, ia pergi ke Kairo untuk belajar di Al-
Azhar.



Pada saat itu kondisi pendidikan di Al-Azhar dalam
kondisi mundur dan jumud, karena lembaga pendidikan
agama pada saat itu belum bisa menerima ide
pembaharuan.
Menur ut Sayyi d Q ub m
                      ut      asyar akat di
sana kaku, beku, m      enut up r apat -r apat
pi nt u i j t i had ser t a mengabai kan
per anan akal dal am m aham em     i
syar i 'at .

Sem ar a, di Er oa khususnya,
   ent
kehi dupan masyar akat sangat
mendew akan akal , t er l ebi hs et el ah
penem uan-penem uan i l m ah yang
                           i
sangat m engagum kan ket i ka i t u.
Melihat realita ini, membuat Muhammad
Abduh gerah, dan pada akhirnya
memotivasi untuk melakukan pembaharuan
di pelbagai lini kehidupan, termasuk
pendidikan yang menjadi target utamanya.


Beliau pernah menyatakan bahwa
pendidikan adalah segala sesuatu, atas
fondasinya terbangun segala sesuatu,
semuanya hilang karena kehilangan ilmu,
semuanya ada karena adanya ilmu.
 Muhammad Abduh bekerja sama dengan
  Afghani untuk mengada pembaharuan
  terhadap Islam melalui majalah al-Urwah
  al-Wutsqa.

 Puncak karir Muhammad Abduh dalam
  pembaharuannya pada 03 Juni 1899 M.

 tanggal 11 Juli 1905 M., di Aleksanderia,
  beliau meninggal dunia. Pada saat itu
  usianya 57 tahun, meninggalkan tiga orang
  putri.
 Untuk mengimbangi serangan Kristen
 atas Islam, Muhammad Abduh berusaha
 mencoba mendefinisikan kembali
 (redefinisi) ajaran Islam yang berbeda
 dengan Kristen.

 Menurut Yvonne Haddad, Muhammad
 Abduh telah berhasil mengungkapkan
 delapan keunggulan Islam atas Kristen
 yaitu :
1.Islam menegaskan bahwa menyakini keesaan
  Allah dan membenarkan risalah Muhammad
  merupakan kebenaran inti ajaran Islam.

2.Kaum Muslim sepakat bahwa akal dan wahyu
  berjalan tidak saling bertentangan, karena
  keduanya berasal dari sumber yang sama.

3.Islam sangat terbuka atas berbagai
  interprestasi. Oleh karena itu, Islam tidak
  membenarkan adanya saling mengafirkan di
  antara kaum muslim.
4. Islam    tidak   membenarkan     seseorang
   menyerukan risalah Islam kepada orang lain,
   kecuali dengan bukti.


5. Islam diperintahkan untuk menumbangkan
   otoritas agama,karena satu-satunya hubungan
   sejati adalah hubungan manusia dengan
   tuhannya secara langsung.


6. Islam melindungi dakwah dan risalah, dan
   menghentikan perpecahan dan fitnah.
7.Islam adalah agama kasih
  sayang,    persahabatan, dan
  mawaddah kepada orang yangb
  berbeda doktrinnya.


8.Islam     memadukan       antara
  kesejahteraan dunia dan akhirat.
Modern Trends in Islam menjelaskan bahwa
ada empat agenda pembaruan, terutama di
bidang pendidikan, menurut Muhammad
Abduh :
1. Purifikasi.
2. Reformasi.

3. Pembelaan Islam

4. Reformulasi.
1.   Purifikasi.

     Pemurnian ajaran Islam mendapat perhatian serius dari
     Muhammad Abduh berkaitan dengan munculnya bid'ah dan
     khurafat yang masuk dalam kehidupan beragama umat
     Islam.

2.   Reformasi.

     Kewajiban belajar itu tidak hanya mempelajari buku-buku
     klasik berbahasa Arab yang berisi dogma ilmu agama untuk
     membela Islam. Akan tetapi, kewajiban belajar juga terletak
     pada mempelajari sains-sains modern, serta sejarah dan
     agama Eropa, agar diketahui sebab-sebab kemajuan yang
     telah mereka capai.
3. Pembelaan Islam.

Muhammad Abduh, melalui Risalah Tauhid-nya tetap
mempertahankan jati diri Islam. Usahanya untuk
menghilangkan unsur-unsur asing merupakan bukti
bahwa ia tetap yakin dengan kemandirian Islam.

4. Reformulasi.

Agenda ini dilaksanakan Abduh dengan membuka
kembali pintu ijtihad. Abduh dengan refomulasinya
menegaskan bahwa Islam telah membangkitkan akal
pikiran manusia dari tidur panjangnya, sebenarnya
manusia tercipta dalam keadaan tidak terkekang, termasuk
dalam hal berpikir.

More Related Content

Study Kemuhammadiyahan

  • 1. JURUSAN TEKNIK KIMIA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
  • 4. Gagasan pembaruan Islam sesungguhnya muncul pada akhir abad 18 dan awal abad 19 Masehi. Muhammad Abduh (1849-1905) adalah tokoh yang monumentaldan paling bersemangat melakukan pembaruan bagi dunia Islam.
  • 5. Muhammad Abduh sebagai tokoh pembaharuan dalam Islam patut dikenang dan diteladani. Muhammad Abduh sebagai seorang pembaharu dalam pendidikan
  • 6. Muhammad Abduh (bahasa Arab: ) lahir di Propinsi Gharbiyyah, Mesir Hilir tahun 1849 dan meninggal di Iskandariyah (kini wilayah Mesir), 11 Juli 1905 pada umur (55/56 tahun). Ayahnya bernama Muhammad Abduh ibn Hasan Khairullah. Awal pendidikan Muhammad Abduh dimulai dengan membaca dan menulis, menghafal Alquran
  • 7. Kemudian ia ke sekolah al-Ahmadi di daerah Thanta, pada tahun 1862 M., untuk mendalammi ilmu tajwid. Pada tahun 1866, ia pergi ke Kairo untuk belajar di Al- Azhar. Pada saat itu kondisi pendidikan di Al-Azhar dalam kondisi mundur dan jumud, karena lembaga pendidikan agama pada saat itu belum bisa menerima ide pembaharuan.
  • 8. Menur ut Sayyi d Q ub m ut asyar akat di sana kaku, beku, m enut up r apat -r apat pi nt u i j t i had ser t a mengabai kan per anan akal dal am m aham em i syar i 'at . Sem ar a, di Er oa khususnya, ent kehi dupan masyar akat sangat mendew akan akal , t er l ebi hs et el ah penem uan-penem uan i l m ah yang i sangat m engagum kan ket i ka i t u.
  • 9. Melihat realita ini, membuat Muhammad Abduh gerah, dan pada akhirnya memotivasi untuk melakukan pembaharuan di pelbagai lini kehidupan, termasuk pendidikan yang menjadi target utamanya. Beliau pernah menyatakan bahwa pendidikan adalah segala sesuatu, atas fondasinya terbangun segala sesuatu, semuanya hilang karena kehilangan ilmu, semuanya ada karena adanya ilmu.
  • 10. Muhammad Abduh bekerja sama dengan Afghani untuk mengada pembaharuan terhadap Islam melalui majalah al-Urwah al-Wutsqa. Puncak karir Muhammad Abduh dalam pembaharuannya pada 03 Juni 1899 M. tanggal 11 Juli 1905 M., di Aleksanderia, beliau meninggal dunia. Pada saat itu usianya 57 tahun, meninggalkan tiga orang putri.
  • 11. Untuk mengimbangi serangan Kristen atas Islam, Muhammad Abduh berusaha mencoba mendefinisikan kembali (redefinisi) ajaran Islam yang berbeda dengan Kristen. Menurut Yvonne Haddad, Muhammad Abduh telah berhasil mengungkapkan delapan keunggulan Islam atas Kristen yaitu :
  • 12. 1.Islam menegaskan bahwa menyakini keesaan Allah dan membenarkan risalah Muhammad merupakan kebenaran inti ajaran Islam. 2.Kaum Muslim sepakat bahwa akal dan wahyu berjalan tidak saling bertentangan, karena keduanya berasal dari sumber yang sama. 3.Islam sangat terbuka atas berbagai interprestasi. Oleh karena itu, Islam tidak membenarkan adanya saling mengafirkan di antara kaum muslim.
  • 13. 4. Islam tidak membenarkan seseorang menyerukan risalah Islam kepada orang lain, kecuali dengan bukti. 5. Islam diperintahkan untuk menumbangkan otoritas agama,karena satu-satunya hubungan sejati adalah hubungan manusia dengan tuhannya secara langsung. 6. Islam melindungi dakwah dan risalah, dan menghentikan perpecahan dan fitnah.
  • 14. 7.Islam adalah agama kasih sayang, persahabatan, dan mawaddah kepada orang yangb berbeda doktrinnya. 8.Islam memadukan antara kesejahteraan dunia dan akhirat.
  • 15. Modern Trends in Islam menjelaskan bahwa ada empat agenda pembaruan, terutama di bidang pendidikan, menurut Muhammad Abduh : 1. Purifikasi. 2. Reformasi. 3. Pembelaan Islam 4. Reformulasi.
  • 16. 1. Purifikasi. Pemurnian ajaran Islam mendapat perhatian serius dari Muhammad Abduh berkaitan dengan munculnya bid'ah dan khurafat yang masuk dalam kehidupan beragama umat Islam. 2. Reformasi. Kewajiban belajar itu tidak hanya mempelajari buku-buku klasik berbahasa Arab yang berisi dogma ilmu agama untuk membela Islam. Akan tetapi, kewajiban belajar juga terletak pada mempelajari sains-sains modern, serta sejarah dan agama Eropa, agar diketahui sebab-sebab kemajuan yang telah mereka capai.
  • 17. 3. Pembelaan Islam. Muhammad Abduh, melalui Risalah Tauhid-nya tetap mempertahankan jati diri Islam. Usahanya untuk menghilangkan unsur-unsur asing merupakan bukti bahwa ia tetap yakin dengan kemandirian Islam. 4. Reformulasi. Agenda ini dilaksanakan Abduh dengan membuka kembali pintu ijtihad. Abduh dengan refomulasinya menegaskan bahwa Islam telah membangkitkan akal pikiran manusia dari tidur panjangnya, sebenarnya manusia tercipta dalam keadaan tidak terkekang, termasuk dalam hal berpikir.