ºÝºÝߣ

ºÝºÝߣShare a Scribd company logo
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah
SISTEM PENGOLAHAN
    AIR LIMBAH
Definisi
Air limbah adalah
a. Air buangan yang berasal
   dari      rumah      tangga
   termasuk tinja manusia dari
   lingkungan     permukiman,
   serta
b. Air limbah industri rumah
   tangga          yang tidak
   mengandung bahan beracun
   dan berbahaya.
Sarana dan prasarana pengolahan air limbah adalah
semua peralatan dan bangunan penunjangnya yang
berfungsi dalam pengelolaan air limbah mulai dari
sumber timbulan air limbah sampai pengolahan akhir.
Karakteristik Air Limbah
       Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal
ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga
tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar
karakteristik air dapat digolongkan sebagai berikut:

1. Karakteristik fisik
   Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil dari
   bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah
   rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti
   larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang
   mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian
   dan sayur, bagian-bagian tinja dan sebagainya
2. Karakteristik kimiawi
   Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat-
   zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta
   bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian
   tinja, urine dan sampah sampah lainnya. Oleh sebab
   itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih
   baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai
   membusuk.
   Substansi organik dalam air buangan terdiri dari dua
   gabungan, yakni:
   - Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya
   urea, protein, amine dan asam amino.
   - Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya
   lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk selulosa.
3. Karakteristik bakteriologis
      Kandungan       bakteri
patogen   serta     organisme
golongan coli terdapat juga
dalam air limbah tergantung
darimana sumbernya namun
keduanya    tidak    berperan
dalam proses pengolahan air
buangan.
Sesuaidengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah,
maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan
menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakay dan
lingkungan hidup, antara lain:

1 Menjadi Transmisi atau media penyebaran berbagai
penyakit, terutama kolera, thypus abdominalis dan disentri
basiler.
2. Menjadi media berkembangbiak mikroorganisme patogen.
3. Menjadi tempat berkembangbiak nyamuk atau tempat
   hidup larva nyamuk.
4. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan
   yang tidak sedap.
5. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tana
   dan lingkungan hidup lainnya.
6. Mengurangi produktivitas manusia karena orang
   bekerja dengan tidak nyaman dan sebagainya.
Sumber Air Limbah
      Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari
rumah    tangga,   perusahaan,   dan/atau   kendaraan
merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan untuk
menciptakan kesehatan lingkungan. Pembuangan sampah
rumah tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena itu
tempat sampah seharusnya selalu tersedia di lingkungan
rumah tempat tinggal sesuai dengan jenisnya, sampah
basah (garbage), sampah kering (rubbish), dan sisa-sisa
industri (industrial waste). Selain itu, kebiasaan
meludah, buang air kecil dan besar (human excreta), air
limbah (sewage) juga harus dikelola dengan baik agar
tidak mengganggu kesehatan lingkungan. Sampah yang
tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang hewan
penyebar penyakit dan bau yang tidak sedap.
Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan
atau diolah secara baik. Air limbah ini berasal dari
berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan
menjadi                 sebagai                 berikut:

1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga
(domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal
dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini
terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian
dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan-
bahan organik.

2. Air buangan industri yang berasal dari berbagai jenis
industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung
didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku
yang dipakai oleh masing-masing industri.
3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu
air buangan yang berasal dari daerah perkantoran,
perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum,
tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat
yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan
air limbah rumah tangga.
Jenis pengolahan

       Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan
hidup dari pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya
lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar
terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air
limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut
mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya
dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum
                         dibuang.
Beberapa cara pengolahan air buangan antara lain:
1. Pengenceran (Dilution)
       Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi
yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan
air.
       Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang
berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka
jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan
diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara
ini      tidak       dapat        dipertahankan      lagi.
Dan     menimbulkan     kontaminasi
terhadap badan-badan air masih
tetap ada, pengendapan yang
akhirnya               menimbulkan
pendangkalan terhadap badan-
badan air, seperti selokan, sungai,
danau, dan sebagainya. Selanjutnya
dapat       menimbulkan      banjir.
2.      Kolam       Oksidasi        (Oxidation       Ponds)

       Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah
pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan
oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah
dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat
dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar
kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus
jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka
sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik.
Cara     kerjanya    antara      lain   sebagai     berikut:
 • empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan
alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan
oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air
limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan
sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
• Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat
dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl dibawah pengaruh
sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen
ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan
dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air
buangan.     Disamping     itu    terjadi     pengendapan.
• Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan
berkurang sehingga relatif aman bila akan dibuang ke
dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).. BOD
adalah singkatan dari Biological Oxygen Demand atau
kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan
didalam air oleh mikroorganisme.
3.Irigasi

Air limbah dialirkan ke dalam
parit-parit terbuka yang digali
dan air akan merembes masuk
ke dalam tanah melalui dasar
dan      dinding    parit-parit
tersebut.     Dalam    keadaan
tertentu air buangan dapat
digunakan untuk pengairan
ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk
pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah
dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan,
dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein
cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman. Dilakukan
untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah
potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik
dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.
Sistem Pengolahan Air Limbah
             Setempat

                Pengolahan
                 setempat                          Pengolahan

               • Septik Tank                     • Instalasi
• Air limbah                                                    • Sungai
               • Cubluk                          Pengolahan
rumah                          • Truk tinja                     saluran air
               • Jamban                          Lumpur
tangga
               • Pit Latrin                      Tinja
                                Pengurasan dan                       Badan air
    Timbulan
                                 pengangkutan                        penerima
Langkah-langkah Pengelolaan
        Air Limbah
    Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari
kegiatan domestik (rumah tangga) maupun industri ke
badan air dapat menyebabkan pencemaran lingkungan
apabila kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu
limbah. Sebagai contoh, mari kita lihat Kota Jakarta.
Jakarta merupakan sebuah ibukota yang amat padat
sehingga letak septic tank, cubluk (balong), dan
pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air
tanah. Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan
bahwa 285 sampel dari 636 titik sampel sumber air
tanah telah tercemar oleh bakteri coli. Secara
kimiawi, 75% dari sumber tersebut tidak memenuhi
baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari
unsur     nitrat,    nitrit,   besi,   dan   mangan.
Dalam kegiatan industri, air limbah akan
mengandung zat-zat/kontaminan yang dihasilkan dari sisa
bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk
terbuang atau gagal, pencucian dan pembilasan
peralatan, blowdown beberapa peralatan seperti kettle
boiler dan sistem air pendingin, serta sanitary wastes.
Agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus
menerapkan prinsip pengendalin limbah secara cermat dan
terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution
prevention) dan setelah proses produksi (end-pipe
pollution prevention). Pengendalian dalam proses produksi
bertujuan untuk meminimalkan volume limbah yang
ditimbulkan,    juga     konsentrasi     dan    toksisitas
kontaminannya. Sedangkan pengendalian setelah proses
produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan
peencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi
baku mutu yang sudah ditetapkan.
Batasan Air Limbah untuk Industri
Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995

       Namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak
sesederhana yang dibayangkan karena pengolahan air
limbah memerlukan biaya investasi yang besar dan biaya
operasi yang tidak sedikit. Untuk itu, pengolahan air
limbah harus dilakukan dengan cermat, dimulai dari
perencanaan yang teliti, pelaksanaan pembangunan
fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau unit
pengolahan limbah (UPL) yang benar, serta pengoperasian
yang cermat.
       Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat
beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter
kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga,
yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan
kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan
ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah.
Parameter      ini   terdiri   dari     total    organic
carbon           (TOC),       chemical           oxygen
demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD),
minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum
hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah
dapat dilihat dari parameter total suspended
solids (TSS), pH, temperatur, warna, bau, dan potensial
reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah
dapat berupa senyawa organik atau inorganik.
Terimakasih atas perhatiannya
   dan semoga bermanfaat
PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah

More Related Content

PLH- Sistem Pengelolaan Air Limbah

  • 3. SISTEM PENGOLAHAN AIR LIMBAH
  • 4. Definisi Air limbah adalah a. Air buangan yang berasal dari rumah tangga termasuk tinja manusia dari lingkungan permukiman, serta b. Air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung bahan beracun dan berbahaya. Sarana dan prasarana pengolahan air limbah adalah semua peralatan dan bangunan penunjangnya yang berfungsi dalam pengelolaan air limbah mulai dari sumber timbulan air limbah sampai pengolahan akhir.
  • 5. Karakteristik Air Limbah Karakteristik air limbah perlu dikenal karena hal ini akan menentukan cara pengolahan yang tepat sehingga tidak mencemari lingkungan hidup. Secara garis besar karakteristik air dapat digolongkan sebagai berikut: 1. Karakteristik fisik Sebagian besar terdiri dari air dan sebagian kecil dari bahan-bahan padat dan suspensi. Terutama air limbah rumah tangga, biasanya berwarna suram seperti larutan sabun, sedikit berbau. Kadang-kadang mengandung sisa-sisa kertas, berwarna bekas cucian dan sayur, bagian-bagian tinja dan sebagainya
  • 6. 2. Karakteristik kimiawi Biasanya air buangan ini mengandung campuran zat- zat kimia anorganik yang berasal dari air bersih serta bermacam-macam zat organik berasal dari penguraian tinja, urine dan sampah sampah lainnya. Oleh sebab itu pada umumnya bersifat basa pada waktu masih baru dan cenderung ke asam apabila sudah mulai membusuk. Substansi organik dalam air buangan terdiri dari dua gabungan, yakni: - Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya urea, protein, amine dan asam amino. - Gabungan yang mengandung nitrogen, misalnya lemak, sabun dan karbohidrat, termasuk selulosa.
  • 7. 3. Karakteristik bakteriologis Kandungan bakteri patogen serta organisme golongan coli terdapat juga dalam air limbah tergantung darimana sumbernya namun keduanya tidak berperan dalam proses pengolahan air buangan. Sesuaidengan zat-zat yang terkandung didalam air limbah, maka air limbah yang tidak diolah terlebih dahulu akan menyebabkan berbagai gangguan kesehatan masyarakay dan lingkungan hidup, antara lain: 1 Menjadi Transmisi atau media penyebaran berbagai penyakit, terutama kolera, thypus abdominalis dan disentri basiler. 2. Menjadi media berkembangbiak mikroorganisme patogen.
  • 8. 3. Menjadi tempat berkembangbiak nyamuk atau tempat hidup larva nyamuk. 4. Menimbulkan bau yang tidak enak serta pandangan yang tidak sedap. 5. Merupakan sumber pencemaran air permukaan, tana dan lingkungan hidup lainnya. 6. Mengurangi produktivitas manusia karena orang bekerja dengan tidak nyaman dan sebagainya.
  • 9. Sumber Air Limbah Limbah, sampah, dan kotoran yang berasal dari rumah tangga, perusahaan, dan/atau kendaraan merupakan masalah serius yang perlu diperhatikan untuk menciptakan kesehatan lingkungan. Pembuangan sampah rumah tangga dibiasakan pada tempat sampah, karena itu tempat sampah seharusnya selalu tersedia di lingkungan rumah tempat tinggal sesuai dengan jenisnya, sampah basah (garbage), sampah kering (rubbish), dan sisa-sisa industri (industrial waste). Selain itu, kebiasaan meludah, buang air kecil dan besar (human excreta), air limbah (sewage) juga harus dikelola dengan baik agar tidak mengganggu kesehatan lingkungan. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menjadi sarang hewan penyebar penyakit dan bau yang tidak sedap.
  • 10. Oleh sebab itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik. Air limbah ini berasal dari berbagai sumber, secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut: 1. Air buangan yang bersumber dari rumah tangga (domestic wastes water), yaitu air limbah yang berasal dari pemukiman penduduk. Pada umumnya air limbah ini terdiri dari ekskreta (tinja dan air seni), air bekas cucian dapur dan kamar mandi, dan umumnya terdiri dari bahan- bahan organik. 2. Air buangan industri yang berasal dari berbagai jenis industri akibat proses produksi. Zat-zat yang terkandung didalamnya sangat bervariasi sesuai dengan bahan baku yang dipakai oleh masing-masing industri.
  • 11. 3. Air buangan kotapraja (municipal wastes water) yaitu air buangan yang berasal dari daerah perkantoran, perdagangan, hotel, restoran, tempat-tempat umum, tempat ibadah, dan sebagainya. Pada umumnya zat-zat yang terkandung dalam jenis air limbah ini sama dengan air limbah rumah tangga.
  • 12. Jenis pengolahan Pengolahan air limbah untuk melindungi lingkungan hidup dari pencemaran. Secara ilmiah sebenarnya lingkungan mempunyai daya dukung yang cukup besar terhadap gangguan yang timbul karena pencemaran air limbah tersebut. Namun demikian, alam tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas dalam daya dukungnya sehingga air limbah perlu diolah sebelum dibuang.
  • 13. Beberapa cara pengolahan air buangan antara lain: 1. Pengenceran (Dilution) Air limbah diencerkan sampai mencapai konsentrasi yang cukup rendah kemudian baru dibuang ke badan-badan air. Tetapi dengan makin bertambahnya penduduk, yang berarti makin meningkatnya kegiatan manusia, maka jumlah air limbah yang harus dibuang terlalu banyak dan diperlukan air pengenceran terlalu banyak pula maka cara ini tidak dapat dipertahankan lagi. Dan menimbulkan kontaminasi terhadap badan-badan air masih tetap ada, pengendapan yang akhirnya menimbulkan pendangkalan terhadap badan- badan air, seperti selokan, sungai, danau, dan sebagainya. Selanjutnya dapat menimbulkan banjir.
  • 14. 2. Kolam Oksidasi (Oxidation Ponds) Pada prinsipnya cara pengolahan ini adalah pemanfaatan sinar matahari, ganggang (algae), bakteri dan oksigen dalam proses pembersihan alamiah. Air limbah dialirkan ke dalam kolam besar berbentuk segi empat dengan kedalaman antara 1-2 meter. Dinding dan dasar kolam tidak perlu diberi lapisan apapun. Lokasi kolam harus jauh dari daerah pemukiman dan di daerah yang terbuka sehingga memungkinkan sirkulasi angin dengan baik. Cara kerjanya antara lain sebagai berikut: • empat unsur yang berperan dalam proses pembersihan alamiah ini adalah sinar matahari, ganggang, bakteri, dan oksigen. Ganggang dengan butir khlorophylnya dalam air limbah melakukan proses fotosintesis dengan bantuan sinar matahari sehingga tumbuh dengan subur.
  • 15. • Pada proses sintesis untuk pembentukan karbohidrat dari H2O dan CO2 oleh chlorophyl dibawah pengaruh sinar matahari terbentuk O2 (oksigen). Kemudian oksigen ini digunakan oleh bakteri aerobik untuk melakukan dekomposisi zat-zat organik yang terdapat dalam air buangan. Disamping itu terjadi pengendapan. • Sebagai hasilnya nilai BOD dari air limbah tersebut akan berkurang sehingga relatif aman bila akan dibuang ke dalam badan-badan air (kali, danau, dan sebagainya).. BOD adalah singkatan dari Biological Oxygen Demand atau kebutuhan oksigen biologis untuk memecah bahan buangan didalam air oleh mikroorganisme.
  • 16. 3.Irigasi Air limbah dialirkan ke dalam parit-parit terbuka yang digali dan air akan merembes masuk ke dalam tanah melalui dasar dan dinding parit-parit tersebut. Dalam keadaan tertentu air buangan dapat digunakan untuk pengairan ladang pertanian atau perkebunan dan sekaligus berfungsi untuk pemupukan. Hal ini terutama dapat dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman. Dilakukan untuk air limbah dari rumah tangga, perusahaan susu sapi, rumah potong hewan, dan lain-lainnya di mana kandungan zat-zat organik dan protein cukup tinggi yang diperlukan oleh tanam-tanaman.
  • 17. Sistem Pengolahan Air Limbah Setempat Pengolahan setempat Pengolahan • Septik Tank • Instalasi • Air limbah • Sungai • Cubluk Pengolahan rumah • Truk tinja saluran air • Jamban Lumpur tangga • Pit Latrin Tinja Pengurasan dan Badan air Timbulan pengangkutan penerima
  • 18. Langkah-langkah Pengelolaan Air Limbah Pembuangan air limbah baik yang bersumber dari kegiatan domestik (rumah tangga) maupun industri ke badan air dapat menyebabkan pencemaran lingkungan apabila kualitas air limbah tidak memenuhi baku mutu limbah. Sebagai contoh, mari kita lihat Kota Jakarta. Jakarta merupakan sebuah ibukota yang amat padat sehingga letak septic tank, cubluk (balong), dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah. Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa 285 sampel dari 636 titik sampel sumber air tanah telah tercemar oleh bakteri coli. Secara kimiawi, 75% dari sumber tersebut tidak memenuhi baku mutu air minum yang parameternya dinilai dari unsur nitrat, nitrit, besi, dan mangan.
  • 19. Dalam kegiatan industri, air limbah akan mengandung zat-zat/kontaminan yang dihasilkan dari sisa bahan baku, sisa pelarut atau bahan aditif, produk terbuang atau gagal, pencucian dan pembilasan peralatan, blowdown beberapa peralatan seperti kettle boiler dan sistem air pendingin, serta sanitary wastes. Agar dapat memenuhi baku mutu, industri harus menerapkan prinsip pengendalin limbah secara cermat dan terpadu baik di dalam proses produksi (in-pipe pollution prevention) dan setelah proses produksi (end-pipe pollution prevention). Pengendalian dalam proses produksi bertujuan untuk meminimalkan volume limbah yang ditimbulkan, juga konsentrasi dan toksisitas kontaminannya. Sedangkan pengendalian setelah proses produksi dimaksudkan untuk menurunkan kadar bahan peencemar sehingga pada akhirnya air tersebut memenuhi baku mutu yang sudah ditetapkan.
  • 20. Batasan Air Limbah untuk Industri Kepmen LH No. KEP-51/MENLH/10/1995 Namun walaupun begitu, masalah air limbah tidak sesederhana yang dibayangkan karena pengolahan air limbah memerlukan biaya investasi yang besar dan biaya operasi yang tidak sedikit. Untuk itu, pengolahan air limbah harus dilakukan dengan cermat, dimulai dari perencanaan yang teliti, pelaksanaan pembangunan fasilitas instalasi pengolahan air limbah (IPAL) atau unit pengolahan limbah (UPL) yang benar, serta pengoperasian yang cermat. Dalam pengolahan air limbah itu sendiri, terdapat beberapa parameter kualitas yang digunakan. Parameter kualitas air limbah dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu parameter organik, karakteristik fisik, dan kontaminan spesifik. Parameter organik merupakan ukuran jumlah zat organik yang terdapat dalam limbah.
  • 21. Parameter ini terdiri dari total organic carbon (TOC), chemical oxygen demand (COD), biochemical oxygen demand (BOD), minyak dan lemak (O&G), dan total petrolum hydrocarbons (TPH). Karakteristik fisik dalam air limbah dapat dilihat dari parameter total suspended solids (TSS), pH, temperatur, warna, bau, dan potensial reduksi. Sedangkan kontaminan spesifik dalam air limbah dapat berupa senyawa organik atau inorganik.
  • 22. Terimakasih atas perhatiannya dan semoga bermanfaat