Dokumen tersebut membahas tentang relasi dan hasil kali cartesius antara dua himpunan atau lebih. Definisi relasi adalah pernyataan yang mendefinisikan hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan lainnya. Hasil kali cartesius dari dua himpunan adalah himpunan semua pasangan berurutan dengan elemen pertama dari himpunan pertama dan elemen kedua dari himpunan kedua.
Buku ajar ini membahas tentang konsep geometri dasar seperti kongruensi pada segitiga, sifat-sifat segiempat, teorema Pythagoras, perbandingan seharga garis dan kesebangunan, beberapa teorema pada garis istimewa pada segitiga dan lingkaran. Peserta diharapkan dapat memahami konsep-konsep tersebut dan mampu menyelesaikan masalah-masalah geometri.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas tentang teori bilangan dan konsep pembagian bilangan bulat;
(2) Terdapat definisi dan teorema-teorema yang menjelaskan relasi antara bilangan yang membagi bilangan lain;
(3) Beberapa contoh soal dan pembahasan juga disajikan untuk membuktikan teorema-teorema tersebut.
Assalamualaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah jika power point ini bisa bermanfaat untuk semuanya. Karena saya masih belajar mohon tidak memakan mentah-mentah konten dari tayangan ini. Kritik dan saran sangat diharapkan. Terima Kasih.
Muhamad Husni Mubaraq
@ID_baraq
Mohon tinggalkan komentar atau pesan
Makalah ini membahas sistem bilangan bulat, termasuk pengertian bilangan bulat, sifat-sifat sistem bilangan bulat seperti tertutup, komutatif, asosiatif, dan distributif, serta penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.
Dokumen ini membahas tentang fungsi komposisi dan fungsi invers. Terdapat pengertian fungsi dan sifat-sifatnya seperti injektif, surjektif, dan bijektif. Juga dibahas mengenai aljabar fungsi yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua fungsi.
Relasi dan Fungsi
Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi antara dua himpunan yang disajikan dalam berbagai bentuk seperti grafik, himpunan pasangan terurut, atau ekspresi simbolik. Mereka juga dapat menjelaskan domain, kodomain dan range suatu relasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang koefisien binomial yang merupakan bilangan yang muncul dari hasil penjabaran ekspresi pemangkatan dua variabel seperti (a + b)n. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa koefisien binomial dapat ditentukan menggunakan rumus kombinasi dan dibuktikan menggunakan teorema binomial.
Dokumen tersebut membahas tentang homomorfisma grup, termasuk definisi homomorfisma grup, contoh soal homomorfisma grup, definisi kernel homomorfisma grup, dan dua teorema tentang homomorfisma grup.
This presentation discusses geometric shapes and spaces, specifically circles. It covers basic circle terms like radius, diameter, arc, chord, and sector. The document then explains several circle theorems regarding tangents, arcs and central angles, inscribed angles, and relationships between angles and intercepted arcs. Examples are provided to demonstrate how to use the theorems to find measures of angles. In the examples, statements and reasons are written to show the step-by-step work and logic. The presentation concludes by relating the measures of central angles to arc lengths and sector areas using formulas.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa dan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif untuk meningkatkannya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep strategi pembelajaran kooperatif dan beberapa pengertian belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
KOSET GRUP , DALAM MAKALAH INI TERDAPAT PEMBAHASAN TENTANG KOSET GRUP. SELAIN ITU JUGA TERDAPAT SIFAT-SIFAT DAN DEFINSI KOSET KIRI DAN KOSET KANAN. DALAM FILE INI JUGA TERDAPAT PENGERTIAN INDEX SERTA SOAL-SOAL YANG DAPAT DI APLIKASIN DALAM TEOREMA-TEOREMA
Dokumen ini membahas tentang fungsi komposisi dan fungsi invers. Terdapat pengertian fungsi dan sifat-sifatnya seperti injektif, surjektif, dan bijektif. Juga dibahas mengenai aljabar fungsi yang meliputi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian dua fungsi.
Relasi dan Fungsi
Peserta didik dapat memahami relasi dan fungsi antara dua himpunan yang disajikan dalam berbagai bentuk seperti grafik, himpunan pasangan terurut, atau ekspresi simbolik. Mereka juga dapat menjelaskan domain, kodomain dan range suatu relasi.
Dokumen tersebut membahas tentang konsep pemetaan dalam matematika. Pemetaan adalah cara menghubungkan unsur-unsur dari satu himpunan ke himpunan lainnya. Ada beberapa jenis pemetaan seperti pemetaan injektif, surjektif, dan bijektif yang dijelaskan beserta contoh-contohnya.
Dokumen tersebut membahas tentang koefisien binomial yang merupakan bilangan yang muncul dari hasil penjabaran ekspresi pemangkatan dua variabel seperti (a + b)n. Dokumen tersebut menjelaskan bahwa koefisien binomial dapat ditentukan menggunakan rumus kombinasi dan dibuktikan menggunakan teorema binomial.
Dokumen tersebut membahas tentang homomorfisma grup, termasuk definisi homomorfisma grup, contoh soal homomorfisma grup, definisi kernel homomorfisma grup, dan dua teorema tentang homomorfisma grup.
This presentation discusses geometric shapes and spaces, specifically circles. It covers basic circle terms like radius, diameter, arc, chord, and sector. The document then explains several circle theorems regarding tangents, arcs and central angles, inscribed angles, and relationships between angles and intercepted arcs. Examples are provided to demonstrate how to use the theorems to find measures of angles. In the examples, statements and reasons are written to show the step-by-step work and logic. The presentation concludes by relating the measures of central angles to arc lengths and sector areas using formulas.
Dokumen tersebut membahas latar belakang masalah rendahnya hasil belajar matematika siswa dan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif untuk meningkatkannya. Dokumen ini juga menjelaskan konsep strategi pembelajaran kooperatif dan beberapa pengertian belajar.
Dokumen tersebut membahas tentang transformasi pada bidang Euclides. Transformasi didefinisikan sebagai fungsi bijektif dengan daerah asal dan nilai sama. Contoh transformasi yang dibahas adalah perpetaan dan translasi. Transformasi tersebut dibuktikan memenuhi sifat injektif dan surjektif sehingga merupakan transformasi.
KOSET GRUP , DALAM MAKALAH INI TERDAPAT PEMBAHASAN TENTANG KOSET GRUP. SELAIN ITU JUGA TERDAPAT SIFAT-SIFAT DAN DEFINSI KOSET KIRI DAN KOSET KANAN. DALAM FILE INI JUGA TERDAPAT PENGERTIAN INDEX SERTA SOAL-SOAL YANG DAPAT DI APLIKASIN DALAM TEOREMA-TEOREMA
hasil-kali-skalar-dua-vektor
ini adalah pelajaran vektor untuk kelas xi , dengen demikian akan dipelajari oleh kelas xii dan juga kelas xi ,
Dokumen tersebut membahas tentang hasil kali skalar dua vektor dan sifat-sifatnya, serta contoh perkalian skalar antara dua vektor dan penentuan sudut antara dua vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang hasil kali skalar dua vektor dan sifat-sifatnya, serta contoh perkalian skalar antara dua vektor dan penentuan sudut antara dua vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang hasil kali skalar dua vektor dan sifat-sifatnya, serta contoh perkalian skalar antara dua vektor dan penentuan sudut antara dua vektor.
Setelah menyaksikantayangan ini Anda dapatMenggunakan rumusPerbandingan vektor, menentukanhasil kali skalar dua vektor &sudut antara dua vektor .
Setelah menyaksikantayangan ini Anda dapatMenggunakan rumusPerbandingan vektor, menentukanhasil kali skalar dua vektor &sudut antara dua vektor
Ruas garis PQ dibagi menjadilima bagian yang samaoleh titik-titik A, B, C, dan D.Hitunglah nilai-nilai perbandingana. PA : PD b. PB : BQc. AQ : QD d. AC : QP
Dokumen tersebut membahas konsep-konsep dasar vektor seperti hasil kali skalar dua vektor, sudut antara dua vektor, dan sifat-sifat perkalian skalar vektor beserta contoh penerapannya."
1. Dokumen tersebut membahas tentang bilangan bulat, termasuk pengertian, operasi, algoritma Euclidean, pembagi bersama terbesar, dan kongruensi modulo.
2. Terdapat penjelasan tentang algoritma Euclidean untuk menemukan pembagi bersama terbesar dua bilangan bulat, serta konsep kongruensi dan operasi modulo.
3. Diberikan contoh-contoh untuk memahami konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan bulat, termasuk definisi, sifat-sifat, dan contoh-contoh operasi bilangan bulat seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. Secara khusus, dibahas tentang tertutupnya sistem bilangan bulat terhadap operasi-operasi tersebut.
1. Dokumen tersebut membahas bilangan bulat dan operasi-operasinya seperti pembagian, pembagi bersama terbesar, kongruen, dan aritmetika modulo.
2. Terdapat beberapa teorema seperti teorema Euclidean, sifat-sifat operasi modulo, dan konsep balikan modulo.
3. Beberapa contoh diberikan untuk mengilustrasikan konsep-konsep tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang teori pembagian bilangan bulat dan sifat-sifatnya, termasuk algoritma pembagian, definisi pembagian bilangan bulat, contoh soal pembagian bilangan bulat, dan ilustrasi pembuktian teorema-teorema terkait pembagian bilangan bulat.
Bilangan bulat terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, 3, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 sehingga tidak lagi dimasukkan secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan.
Laporan ini membahas tentang pendalaman materi kompetensi keahlian aritmatika dan bilangan, meliputi konsep bilangan bulat, pecahan, barisan dan deret, induksi matematis, bilangan pangkat, sifat keterbagian, algoritma Euclid, FPB dan KPK, persamaan Diophantine linear, sifat dasar kongruensi, uji pembagian bilangan bulat, dan kongruensi linear."
Dokumen tersebut membahas tentang sistem bilangan real (R) yang meliputi sifat-sifat aljabar, urutan, dan kelengkapan dari R. Beberapa teorema yang dijelaskan antara lain mengenai operasi biner di R, aksioma dan sifat-sifat dasar aljabar dan urutan bilangan real, ketaksamaan segitiga, serta contoh-contoh penerapannya.
Dokumen ini membahas tentang persamaan kuadrat, termasuk bentuk umum persamaan kuadrat, metode penyelesaiannya seperti memfaktorkan, melengkapkan kuadrat sempurna, dan menggunakan rumus, serta contoh soal latihan.
Tes try out ujian masuk program D-IV Sekolah Tinggi Ilmu Statistika Jakarta tahun 2011/2012 terdiri dari 35 soal pilihan ganda matematika yang harus dikerjakan peserta dalam waktu 90 menit. Soal-soal meliputi konsep-konsep seperti logika matematika, persamaan kuadrat, sistem persamaan, integral, geometri, matriks, dan vektor.
Dokumen tersebut membahas tentang kisi-kisi uji kompetensi mata pelajaran matematika SMP. Terdapat beberapa indikator yang dijelaskan, diantaranya mengenai jenis bilangan pada akar kuadrat, menggunakan konsep barisan dan deret untuk menyelesaikan masalah, serta teorema sisa dan faktor dalam pemecahan masalah.
2. RELASI KETERBAGIAN
Definisi 2.1
Bilangan bulat a membagi (habis) bilangan bulat
b ditulis a|b , jhj ada bilangan bulatn k
sedemikian sehingga b=ka .
Jika a tidak membagi (habis) b maka ditulis a|b
3. RELASI KETERBAGIAN
Contoh
1. 5|30 sebab ada bilangan bulat 6, sedemikian
sehingga 6x5 = 30
2. 7|-21 sebab ada bilangan bulat -3,
sedemikian sehingga -3x7=-21
3. 8|27 sebab tidak ada bilangan bulat k,
sedemikian sehingga kx8 = 27
4. RELASI KETERBAGIAN
Bilangan k pada definisi 2.1 adalah tunggal,
sebab jika ada bilangan bulat m selain k
sedemikian sehingga
b=ma dan b=ka
Maka
ma=ka
m=k (kanselasi)
5. RELASI KETERBAGIAN
Jika a = 0 dan b ≠0, maka tidak ada k yang
memenuhi b = ka
Tetapi jika a ≠0 dan b = 0, maka terdapat tak
hingga k yang memenuhi b = ka.
6. RELASI KETERBAGIAN
Istilah dalam keterbagian
a|b , disebut sebagai:
a membagi b
b terbagi a
a adalah faktor dari b
a adalah pembagi b
b adalah kelipatan dari a
7. RELASI KETERBAGIAN
Apabila a, b dan k bilangan bulat dengan
a≠0 dan b=ka, maka:
k disebut sebagai hasil bagi (quotient) dari b
oleh a.
k adalah faktor dari b yang menjadi komplemen
(sekawan) dari a
a dan k adalah pembagi-pembagi sekawan
8. TEOREMA 2.1
Jika a|b dan b|c maka a|c
Bukti:
a|b maka terdapat bilangan bulat k sehingga
ka=b...(1)
b|c maka terdapat bilangan bulat m sehingga
mb=c...(2)
Dari (1) dan (2) diperoleh:
c = mb = m(ka) = (mk)a
Menurut definisi 2.1 diperoleh a|c (terbukti)
Berarti relasi keterbagian pada himpunan bilangan bulat
mempunyai sifat transitif
9. TEOREMA 2.2
Jika a|b maka a|mb
Bukti:
a|b maka terdapat bilangan bulat k sehingga
ka=b
diperoleh
mb = m(ka) = (mk) a
Dengan demikian a membagi habis setiap kelipatan b
yaitu a|mb untuk setiap bilangan bulat m.
10. TEOREMA 2.3
Apabila a|b dan a|c maka a|(b+c) ,a| (b-c) dan a|bc
Bukti:
a|b maka terdapat bilangan bulat k sehingga b = ka *
a|c maka terdapat bilangan bulat m sehingga c = ma **
Dari * dan ** diperoleh
(i) b+c = ka +ma = (k+m) a berarti a|(b+c)
(ii) b-c = ka - ma = (k-m) a berarti a|(b-c)
(iii) bc = (ka)(ma) = (km) a berarti a|bc
Terbukti
11. TEOREMA 2.4 (sifat linearitas)
Apabila a|b dan a|c maka a|(mb+nc)
Bukti:
a|b maka terdapat bilangan bulat k sehingga b = ka *
a|c maka terdapat bilangan bulat p sehingga c = pa **
Dari * dan ** diperoleh
mb + nc = mka + npa = (mk +np) a sehingga a|(mb+nc)
Terbukti
12. TEOREMA 2.5
Berdasarkan definisi dan teorema sebelumnya,
buktikan teorema dibawah ini:
(i) a|a untuk setiap bilangan bulat a (sifat reflektif)
(ii) Jika a|b maka ma|mb untuk setiap bilangan bulat
m
(iii) Jika ma|mb dengan m≠0, maka a|b
(iv) 1|a dan a|0
(v) Jika 0|a maka a=0
(vi) Jika a|b dengan b≠0 maka |a| | |b|
(vii)Jika a|b dengan b|a maka |a|= |b|
13. CONTOH :
1) Buktikan bahwa : Jika a | b dan a | (b+c) maka a | c.
Bukti :
a | b berarti ∃ k bilangan Bulat ∋ b = ak
a | (b+c) berarti ∃ l bilangan Bulat ∋ (b+c) = al
Sehingga ( b+c ) – b = c = a. (l-k) atau a | c. (Terbukti)
2) Buktikan bahwa : Jika a | b dan c | d maka ac | bd
Bukti :
a | b berarti ∃ m bilangan Bulat ∋ b = am
c | d berarti ∃ n bilangan Bulat ∋ d = cn
Sehingga diperoleh : bd = (am).(cn) = (ac).(mn)
Karena (mn) bilangan Bulat maka ac | bd. (Terbukti)
14. CONTOH :
3) Buktikan bahwa : Jika a | (b2 – 1) maka a | (b4 – 1)
Bukti :
a | (b2 – 1) berarti ∃ n bilangan Bulat ∋ b2 – 1 = an…….(*)
Jika kedua ruas dari persamaan (*) masing-masing dikalikan b2 + 1,
maka diperoleh :
(b2 – 1)( b2 + 1) = an. (b2 + 1)
(b4 – 1) = a {n(b2 + 1)}……….(**)
Dengan kata lain, dari persamaan (**) tampak bahwa a | (b4 – 1).
Terbukti
15. LATIHAN SOAL :
1. Buktikan bahwa jika d | a dan d | b maka d | (pa – qb)
2. Buktikan bahwa 6 | ( a3 – a) , untuk setiap bilangan Bulat a
17. Definisi 2.2
Jika a dan b adalah bilangan-bilangan bulat, maka
bilangan bulat d disebut faktor persekutuan dari a
dan b jika dan hanya jika
d|a dan d|b
• 1 adalah pembagi dari setiap bilangan bulat, maka faktor
persekutuan a dan b tidak pernah kosong
• Jika a=b=0 maka setiap bilangan bulat merupakan faktor
persekutuan dari a dan b.
• Apabila salah satu dari a dan b bukan 0 maka himpunan
semua faktor persekutuan dari a dan b adalah himpunan
berhingga, sehingga dapat diketahui faktor terbesarnya.
18. Definisi 2.3
Jika a dan b adalah bilangan-bilangan bulat yang
sekurang-kurangnya satu diantarnya tidak sama
dengan 0, maka faktor persekutuan terbesar
(FPB) dari a dan b disimbolkan (a,b) adalah
suatu bilangan bulat positif, misalnya d yang
memenuhi:
(i) d|a dan d|b serta
(ii) Jika e|a dan e|b, maka e≤d
19. Teorema 2.6
Jika (a,b) = d maka (a:d,b:d)=1
Contoh (4,12)=4 maka (4:4,12:4)=(1,3)=1
Bukti:
Misalkan (a:d, b:d)=c maka c≥1
dan c|(a:d) dan c|(b:d)
c|(a:d) maka ada bilangan bulat m sehingga
(a:d)= mc atau a=mcd
c|(b:d) maka ada bilangan bulat n sehingga
(b:d)= nc atau b=ncd
Karena a=mcd dan b=ncd maka cd adalah faktor persekutuan dari a dan b.
Karena (a,b)=d maka cd≤d yaitu c ≤1, sebab d suatu bilangan bulat positif
Karena c≥1 dan c ≤1 maka c=1(terbukti)
20. Apabila a dan b dua bilangan bulat positif
dengan (a,b)=1 maka dikatakan bahwa a dan b
relatif prima atau a prima relatif terhadap b
21. CONTOH
1. Jika a | b dan a > 0 maka (a,b) = a
Bukti :
Misalkan (a,b) = c maka c | a dan c | b ( c ≤ a dan c ≤ b )
a | a dan a | b maka a ∈ factor dari a dan b atau F(a,b), dengan c ≤ a
Maka FPB dari a dan b atau (a,b) = a.
Terbukti.
22. CONTOH
2. Buktikan bahwa (a,b) = (a+b, b)
Bukti :
Misalkan (a,b) = d maka d | a dan d | b.
Berdasarkan Teorema (3) Sifat Pembagian Habis, yaitu : d | a dan d | b maka d | (a+b)
karena : d | (a + b) maka d adalah factor dari a+b dan b
d | a atau d ∈ F(a+b, b).
Ambil sebarang c ∈ F(a+b, b) maka c | (a+b) dan c | b.
Berdasarkan Teorema (3) Sifat Pembagian Habis, yaitu :
c | (a + b)
c | b maka c | a
Karena c | a dan c | b maka c ∈ F (a,b) dan (a,b) = d maka c ≤ d.
Sedangkan, c ∈ F(a+b, b) maka d = (a+b,b)
Terbukti.
23. SOAL :
2.Buktikan bahwa : Jika (a,b) = (a - b, a), dengan b < a.
Contoh: (9,6) = 3
(9-6, 9) = 3
Bukti:
Misalkan (a,b)= d, maka d I a dan d I b
Mka menurut teorema keterbagian 3:
d I (a-b)
d I a
Maka d ∈ F(a-b, a)
Ambil sembarang c ∈ F(a-b, a) maka c l a-b dan c I a
Menurut teorema keterbagian c I b
c I a dan c Ib maka c ∈ F(a, b)
Karena (a,b)= d maka c ≤ d
Sedangkan c ∈ F(a-b, a) maka d= (a-b,b)