Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis dua rata-rata untuk mengetahui perbedaan antara dua data. Metode pelatihan teknik pemasaran untuk dua kelompok sampel dibandingkan hasilnya, dengan nilai rata-rata dan simpangan baku masing-masing. Hipotesis uji dilakukan untuk mengetahui apakah kedua metode pelatihan memberikan hasil yang sama.
1. Dokumen menjelaskan konsep limit dan kontinuitas fungsi satu, dua, dan tiga variabel.
2. Limit fungsi mendefinisikan nilai yang didekati oleh fungsi ketika variabel mendekati suatu nilai tertentu.
3. Fungsi dikatakan kontinu jika limitnya terdefinisi dan sama dengan nilai fungsi di titik tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian korelasi, yang merupakan teknik statistik untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih. Korelasi dibagi menjadi korelasi bivariat dan partial, serta menjelaskan koefisien korelasi antara -1 hingga +1 yang menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel. Contoh data tentang ukuran celana dan berat badan kelas D dan E digunakan untuk menganalisis koefis
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat determinan matriks. Beberapa sifat penting yang dijelaskan adalah nilai determinan bernilai nol jika terdapat baris atau kolom yang berisi semua nol, nilai determinan tidak berubah jika baris dan kolom dipertukarkan, dan determinan hasil kali matriks sama dengan hasil kali determinan masing-masing matriks. Diberikan juga contoh soal untuk menghitung nilai determinan beber
Dokumen tersebut membahas tentang definisi peluang secara klasik dan empiris serta sifat-sifat dasar peluang seperti nilai peluang minimal dan maksimal, hubungan antara peluang suatu peristiwa dan peluang terjadi atau tidak terjadinya peristiwa tersebut, serta hubungan peluang beberapa peristiwa yang saling asing atau tidak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang distribusi peluang diskrit dan kontinu beserta contoh p
Bab 1 membahas latar belakang pengujian hipotesis analisis varians dua arah, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Rumusan masalah membahas definisi, jenis dan langkah-langkah analisis varians dua arah. Tujuan penelitian adalah memberikan pemahaman tentang analisis varians dua arah dan mampu melakukan pengujiannya.
Dokumen ini membahas analisis tabel kontigensi dan uji chi-kuadrat untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorik. Terdapat contoh penggunaan uji ini untuk menguji hubungan antara jenis buku dan tingkat pendidikan siswa, serta hubungan antara pekerjaan anak dan ayah. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah analisis dan interpretasi hasil uji chi-kuadrat.
Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi, dibagi menjadi satu arah, dua arah, dan multi arah. Anova satu arah melihat pengaruh satu faktor, sementara dua arah melihat pengaruh dua faktor pada variabel dependen. Contoh menunjukkan pengaruh shift dan jenis kelamin terhadap produktivitas, dengan hasil pengaruh shift dan gender namun tidak ada interaksi antara keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik inferensial. Secara singkat, statistik inferensial digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi dengan membedakan statistik parametrik dan nonparametrik. Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio sedangkan statistik nonparametrik untuk variabel tidak terukur.
Probabilitas adalah tingkat keyakinan terjadinya suatu peristiwa yang dihitung menggunakan pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subjektif. Terdapat tiga pendekatan untuk menghitung probabilitas yaitu pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subjektif.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis dua rata-rata untuk mengetahui perbedaan antara dua data. Terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yaitu menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan taraf signifikansi, melakukan uji statistik dengan rumus tertentu seperti uji Z atau uji t, serta menyimpulkan hasil pengujian hipotesis.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang distribusi binomial negatif dan distribusi geometrik. Terdapat contoh soal peluang mendapatkan hasil tertentu pada lantunan koin dan peluang menemukan produk cacat setelah memeriksa beberapa butir. Dokumen ini juga mendefinisikan distribusi binomial negatif dan memberikan contoh soal peluang mendapatkan hasil tertentu pada beberapa lantunan koin.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan karakteristik hipotesis yang baik dalam penelitian. Secara ringkas, dokumen menjelaskan bahwa hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji untuk mengetahui kebenarannya, terdiri atas hipotesis nol dan hipotesis kerja, serta harus memenuhi karakteristik seperti menyatakan hubungan antar variabel dan dapat diverifikasi secara empiris.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian korelasi, yang merupakan teknik statistik untuk menguji hubungan antara dua variabel atau lebih. Korelasi dibagi menjadi korelasi bivariat dan partial, serta menjelaskan koefisien korelasi antara -1 hingga +1 yang menunjukkan kekuatan hubungan antara variabel. Contoh data tentang ukuran celana dan berat badan kelas D dan E digunakan untuk menganalisis koefis
Dokumen tersebut membahas tentang sifat-sifat determinan matriks. Beberapa sifat penting yang dijelaskan adalah nilai determinan bernilai nol jika terdapat baris atau kolom yang berisi semua nol, nilai determinan tidak berubah jika baris dan kolom dipertukarkan, dan determinan hasil kali matriks sama dengan hasil kali determinan masing-masing matriks. Diberikan juga contoh soal untuk menghitung nilai determinan beber
Dokumen tersebut membahas tentang definisi peluang secara klasik dan empiris serta sifat-sifat dasar peluang seperti nilai peluang minimal dan maksimal, hubungan antara peluang suatu peristiwa dan peluang terjadi atau tidak terjadinya peristiwa tersebut, serta hubungan peluang beberapa peristiwa yang saling asing atau tidak. Dokumen ini juga menjelaskan tentang distribusi peluang diskrit dan kontinu beserta contoh p
Bab 1 membahas latar belakang pengujian hipotesis analisis varians dua arah, rumusan masalah dan tujuan penelitian. Rumusan masalah membahas definisi, jenis dan langkah-langkah analisis varians dua arah. Tujuan penelitian adalah memberikan pemahaman tentang analisis varians dua arah dan mampu melakukan pengujiannya.
Dokumen ini membahas analisis tabel kontigensi dan uji chi-kuadrat untuk menguji hubungan antara dua variabel kategorik. Terdapat contoh penggunaan uji ini untuk menguji hubungan antara jenis buku dan tingkat pendidikan siswa, serta hubungan antara pekerjaan anak dan ayah. Dokumen ini juga menjelaskan langkah-langkah analisis dan interpretasi hasil uji chi-kuadrat.
Anova digunakan untuk membandingkan rata-rata populasi, dibagi menjadi satu arah, dua arah, dan multi arah. Anova satu arah melihat pengaruh satu faktor, sementara dua arah melihat pengaruh dua faktor pada variabel dependen. Contoh menunjukkan pengaruh shift dan jenis kelamin terhadap produktivitas, dengan hasil pengaruh shift dan gender namun tidak ada interaksi antara keduanya.
Dokumen tersebut membahas tentang statistik inferensial. Secara singkat, statistik inferensial digunakan untuk menggeneralisasikan data sampel terhadap populasi dengan membedakan statistik parametrik dan nonparametrik. Statistik parametrik digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio sedangkan statistik nonparametrik untuk variabel tidak terukur.
Probabilitas adalah tingkat keyakinan terjadinya suatu peristiwa yang dihitung menggunakan pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subjektif. Terdapat tiga pendekatan untuk menghitung probabilitas yaitu pendekatan klasik, frekuensi relatif, dan subjektif.
Dokumen tersebut membahas tentang uji hipotesis dua rata-rata untuk mengetahui perbedaan antara dua data. Terdapat beberapa langkah yang harus diikuti yaitu menentukan hipotesis nol dan alternatif, menentukan taraf signifikansi, melakukan uji statistik dengan rumus tertentu seperti uji Z atau uji t, serta menyimpulkan hasil pengujian hipotesis.
Dokumen ini memberikan penjelasan tentang distribusi binomial negatif dan distribusi geometrik. Terdapat contoh soal peluang mendapatkan hasil tertentu pada lantunan koin dan peluang menemukan produk cacat setelah memeriksa beberapa butir. Dokumen ini juga mendefinisikan distribusi binomial negatif dan memberikan contoh soal peluang mendapatkan hasil tertentu pada beberapa lantunan koin.
Dokumen tersebut merupakan bagian dari bahan kuliah statistik 2 yang membahas tentang pengujian hipotesis. Ia menjelaskan definisi-definisi penting seperti hipotesis nol, hipotesis alternatif, uji statistik, nilai-P, tingkat signifikansi, daerah kritis, serta pedoman untuk memilih hipotesis nol dan hipotesis alternatif dalam pengujian hipotesis. Juga dijelaskan cara melaporkan hasil pengujian hipotesis.
Dokumen tersebut membahas tentang hipotesis statistik. Hipotesis adalah pernyataan sementara yang perlu diuji kebenarannya mengenai parameter populasi berdasarkan data sampel. Terdapat dua jenis hipotesis, yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternatif. Pengujian hipotesis melibatkan pembuatan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis nol berdasarkan hasil perhitungan statistik dan taraf signifikansi.
Dokumen tersebut membahas tentang pengujian hipotesis satu arah dan dua arah menggunakan analisis variansi (ANAVA). Secara garis besar dibahas tentang rumusan hipotesis nol dan alternatif, penetapan taraf nyata, membuat tabel ANAVA, dan kriteria pengambilan keputusan untuk menerima atau menolak hipotesis.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian hipotesis dalam statistika dan jenis-jenis hipotesis yang terdiri atas hipotesis deskriptif, komparatif, dan hubungan. Hipotesis merupakan dugaan terhadap parameter populasi berdasarkan data sampel yang dapat berupa pernyataan tentang variabel tunggal, perbandingan, atau hubungan antar variabel. Pengujian hipotesis melibatkan kesalahan tipe I dan II dengan tingkat signifikasi yang telah ditetap
Dokumen tersebut membahas tentang statistika dasar hipotesis, meliputi pengertian hipotesis, macam-macam hipotesis, signifikansi dan tingkat kepercayaan, derajat kebebasan, dan pengujian hipotesis. Secara garis besar, dokumen tersebut menjelaskan tentang konsep dasar hipotesis statistika yang digunakan dalam penelitian.
Mata kuliah matemaika pada Prodi Rekayasa Sipil tingkat lanjut yang membahas mengenai Matriks, Determinan, Invers, Metode Sarrus dan Kofaktor dan Metode Gauss Jordan
Presentasi ini merupakan materi pertemuan pertama untuk mata kuliah Pengukuran dan Instrumentasi. Materi ini mencakup:
Konsep dasar pengukuran dan instrumentasi
Jenis-jenis pengukuran (langsung & tidak langsung)
Sistem satuan internasional (SI) dalam teknik elektro
Kesalahan dalam pengukuran dan cara meminimalkannya
Karakteristik alat ukur (akurasi, presisi, resolusi, sensitivitas)
Contoh alat ukur dalam teknik elektro seperti multimeter, osiloskop, clamp meter, function generator, dan signal analyzer
Presentasi ini dilengkapi dengan ilustrasi dan diagram yang membantu pemahaman konsep secara visual.
Sangat cocok untuk mahasiswa teknik elektro dan telekomunikasi yang ingin memahami dasar-dasar pengukuran dalam bidang ini.
Jangan lupa untuk like, share, dan follow untuk materi lebih lanjut!
#Pengukuran #Instrumentasi #TeknikElektro #Telekomunikasi #Praktikum #PengukurandanInstrumentasi #PBL #PengukuranBesaranListrik
2. Pengertian Uji Hipotesis
Bentuk Rumusan Hipotesis
Dua Kesalahan Dalam Uji Hipotesis
Langkah Pengujian Hipotesa
Jenis uji hipotesa (deskriptif, komparatif &
asosiatif)
3. Hipotesis hupo : sementara , thesis :
pernyataan/teori pernyataan sementara yang
masih lemah kebenarannya, maka perlu diuji
kebenarannya.
Hipotesisi :
Dugaan terhadap hubungan antara dua variabel
atau lebih (Kerlinger, 1973:18 danTuckman, 1985:5)
Asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang
dibuat untuk menjelaskan hal yang sering dituntut
untuk dilakukan pengecekannya (pengujiannya)
jawaban atau dugaan sementara yang harus diuji
lagi kebenarannya.
4. Hipotesis Alternatif (Ha atau H1)
Hipotesis yang dirumuskan untuk menjawab
permasalahan dengan menggunakan teori-teori
yang ada hubungannya dengan masalah
penelitian dan belum berdasarkan fakta serta
dukungan data yang nyata di lapangan.
dirumuskan dengan kalimat positif.
Hipotesis Nol (Ho)
pernyataan tidak adanya hubungan pengaruh,
atau perbedaan antara parameter dengan
statistik dan lawannya adalah Ha.
dirumuskan dengan kalimat negatif
5. Walaupun berdasarkan analisis statistik kita telah menolak
atau menerima suatu hipotesis, hal ini belum memberikan
kebenaran mutlak 100% kepada kita kekeliruan
sampling selalu ada beetapapun kecilnya.
Ada 2 macam kesalahan :
1) Kesalahan Model I (留)
Apabila kita nyatakan Ho diterima kemudian dibuktikan melalui
penelitian ==> kita menerimanya ==> kesimpulan yang dibuat benar.
Apabila dinyatakan Ho diterima kemudian dibuktikan melalui
penelitian ditolak ==> kesimpulan yang diambil merupakan kesalahan
==> kesalahan Model I (留).
2) Kesalahan Model II (硫)
Apabila kita nyatakan Ho ditolak kemudian dibuktikan melalui
penelitian => kita menolaknya => kesimpulan yang dibuat benar.
Apabila dinyatakan Ho ditolak kemudian dibuktikan melalui penelitian
diteima => kesimpulan yang diambil merupakan kesalahan =>
kesalahan Model II (硫).
6. Model kesalahan ketika membuat kesimpulan
dalam pengujian hipotesis
Kesimpulan Keadaan Yang Sebenarnya
Ho benar Ho salah
Menerima Ho Kesimpulan
Benar
Kesalahan
Model II
Menolak Ho Kesalahan
Model I
Kesimpulan
Benar
7. Type I error
Besarnya probabilitas menolak hipotesis
yang benar. Besarnya kesalahan tipe I
adalah 留
Type II error
Besarnya probabilitas menerima hipotesis
yang salah. Besarnya kesalahan tipe II
adalah 1- 留 = 硫
7
8. Langkah pengujian hipotesis statistik:
Nyatakan H0 dan H1.
Pilih tingkat signifikansi 留.
Pilih statistik pengujian yang sesuai dan
tentukan daerah kritis berdasarkan .
Dari statistik pengujian yang dihitung,
tolak H0 jika statistik pengujian terletak
di dalam daerah kritis, selain itu H0 tidak
ditolak
Berikan kesimpulan.
9. Bentuk Uji Hipotesis
Hipotesis Deskriptif
Hipotesis Koparatif
Hipotesis Asosiatif
10. 1. Hipotesis Deskriptif
hipotesis yang menyatakan tentang nilai suatu variabel mandiri dan
tidak membuat perbandingan atau hubungan dengan variaberel lain.
Perumusan hipotesis deskriptif ini didasari oleh permasalahan
penelitian yang tidak bertujuan membuat perbandingan atau melihat
hubungan antar variabel.
Dalam penelitian hanya bertujuan untuk menjelaskan satu variabel
saja atau lebih dikenal dengan penelitian univariat. Hipotesis
deskriptif dirumuskan untuk menjawab permasalahan taksiran atau
estimasi atas satu variabel.
Contoh :
Panen udang windu di Tambak Udang Kalianyar Bangil mencapai 5 ton/ha.
rata-rata penen udang (亮 =5)
Gaya kepemimpinan di lembaga X telah mencapai 70 % dari yang diharapkan
Mahasiswa Ilmu Politik rata-rata membaca 3 buku dalam satu minggu
Disiplin pegawai PT. X tinggi
Motivasi kerja kerja karyawan PT. X mencapai 80% dari kriteria rata-rata
nilai ideal yang ditetapkan
11. 2. Hipotesis Komparatif
penyataan yang menunjukkan dugaan nilai pada satu
variabel atau lebih pada sample yang berbeda atau
dengan kata lain membandingkan antara dua sampel
Dirumuskan untuk memberi jawaban pada permasalahan
yang bersifat membedakan.
Contoh:
Ada perbedaan nilai statistic kelas A dan kelas B (亮1 = 亮2)
Ada perbedaan kemampuan berbahasa asing antara lulusan
Univ. X dengan Univ. Y, yaitu universitas X lebih baik . (亮1 =
亮2)
Rata-rata kualitas produk yang dihasilkan PT X lebih baik disbanding PT
Y (亮1 > 亮2)
12. 3. Hipotesis Asosiatif
Hipotesis asosiatif adalah suatu pernyataan yang menunjukkan
hubungan atau pengaruh antara dua atau lebih variabel.
Memberikan jawaban pada permasalahan yang bersiaft hubungan.
Berdasarkan sifat hubungan ada 3 jenis :
a) Hipotesis hubungan simetris hubungan bersifat kebersamaan
antara dua variabel atau lebih tapi tidak menunjukkan sifat akibat.
Contoh :
Ada hubungan berpakaian mahal dengan penampilan (0)
Terdapat hubungan yang positif antara banyaknya penonton sepak bola
dengan tingkat kerusuhan (>0).
b) Hipotesisi hubungan sebab akibat (kausal) bersifat mempengaruhi
antara dua variabel atau lebih.
Contoh :
Kebakaran hutan di derah tropis berpengaruh positif terhadap
tipisnya lapisan ozon (>0)
Pergaulan bebas berpengaruh positif terhadap penyakit aids.
Jika ayam potonhg disuntik hormon 3%, maka berat ayam akan
bertambah 3 ons (>0).
13. 3. Hipotesis Asosiatif
c) Hipotesis hubungan interaktif antara dua variabel
yang saling mempengaruhi.
Terdapat hubungan yang mempengruhi antara
status sosial ekonomi dengan terpenuhinya gizi
keluarga.
Terdapat pengaruh timbal balik antara kenaikan
pangkat dengan tersedianya jabatan.
14. A. Uji Hipotesisi Direksional (Uji satu Ujung)
Rumusan hipotesis yang arahnya sudah jelas atau
disebut juga uji hipotesis langsung atau uji Satu
Ujung dimana hanya ada satu daerah penolakan,
dan hipotesis nol ditolak hanya jika nilai statistik
sampel berada dalam daerah ini.
Ada dua jenis : uji pihak kiri (uji satu ujung
negatif) dan uji pihak kanan (uji satu ujung positif)
.
15. A. Uji Hipotesisi Direksional (Uji satu Ujung)
1) Uji Pihak Kiri
bila rumusan hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan
kalimat: paling tinggi, paling banyak, paling besar, dan
sejenisnya diberi tanda lebih kecil (<)
sebaliknya Ho harus dinyatakan dengan kalimat: paling
rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dan
sejenisnya tanda lebih besar atau sama ()
Dengan hipotesa bersifat :
a) Hipotesisi bersifat deskriptif
b) Hipotesisi bersifat komparatif
c) Hipotesis bersifat asosiatif
16. A. Uji Hipotesisi Direksional (Uji satu Ujung)
1) Uji Pihak Kiri
Daerah Ho diterima
Daerah
penolakan
Ho
-t
Jika -t < t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
t = 0 t
-Z Z = 0 Z
Jika -Z < Z hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
17. A. Hipotesisi Direksional
1)Uji Pihak Kiri
Contoh :
a) Hipotesisi bersifat deskriptif
Motivasi kerja departemen X paling tinggi 40% dari nilai
ideal.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Motivasi kerja pegawai di departemen X
paling tinggi 40% dari nilai ideal :
Ho : Motivasi kerja pegawai di departemen X
paling rendah atau sama dengan 40% dari
nilai ideal
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : p < 40%
Ho : p > 40%
18. A. Hipotesisi Direksional
1) Uji Pihak Kiri
b) Hipotesisi bersifat komparatif
Contoh:
Terdapaat perbedaan prestasi belajar antara mahasiswa tugas
belajar (TB) dengan mahasiswa ijin belajar (IB) dalam mengikuti
mata kuliah statistik, yaitu mahasiswa TB lebih tinggi dari
mahasiswa IB. Atas dasar ini tim pengajar ingin membuktikan
melalui penelitian
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Prestasi belajar mahaiswa TB lebih kecil dari
mahasiswa IB
Ho : Prestasi belajar mahaiswa TB lebih tinggi atau sama
dari mahasiswa IB
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : 袖1 < 袖2
Ho : 袖1 > 袖2
19. A. Hipotesisi Direksional
1)Uji Pihak Kiri
c) Hipotesisi bersifat asosiatif
Contoh: (Pihak kanan)
Seorang pakar pendidikan ingin meneliti hubungan motivasi
dan prestasi belajar di UMN. Peneliti berhipotesis bahwa
hubungan motivasi belajar paling tinggi adalah 60%.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ho : Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar
kurang atau sama dengan 60%.
Ha : Hubungan antara motivasi dan prestasi belajar
adalah lebih dari 60%.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : p > 60%
Ho : p < 60%
20. A. Uji Hipotesisi Direksional (Uji satu Ujung /One tailed test )
2) Uji Pihak Kanan
Kebalikan dengan uji pihak kiri maka rumusan
hipotesis pasangan Ha dinyatakan dengan kalimat: paling
rendah, paling sedikit, paling kecil, minimum dan
sejenisnya diberi tanda lebih kecil (>) sebaliknya Ho
harus dinyatakan dengan kalimat: paling tinggi, paling
banyak, paling besar, maksimum dan sejenisnya diberi
tanda tanda lebih kecil atau sama (<)
Dengan hipotesa bersifat :
a) Hipotesisi bersifat deskriptif
b) Hipotesisi bersifat komparatif
c) Hipotesis bersifat asosiatif
21. A. Uji Hipotesisi Direksional (Uji satu Ujung)
2) Uji Pihak Kanan
Daerah Ho diterima
Daerah
penolakan
Ho
t
Jika t > t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
t = 0 t
Z
Z = 0 Z
Jika Z > Z hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
22. A. Hipotesisi Direksional
2) Uji Pihak Kanan
Contoh :
a) Hipotesisi bersifat deskriptif
Disiplin kerja departemen X paling rendah 70% dari nilai
ideal.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Disiplin kerja pegawai di departemen X
paling rendah 70% dari nilai ideal :
Ho : Disiplin kerja pegawai di departemen X
paling tinggi atau sama dari 70% dari nilai
ideal :
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : p > 70%
Ho : p < 70%
23. A. Hipotesisi Direksional
2) Uji Pihak Kanan
b) Hipotesisi bersifat komparatif
Contoh:
Seorang pengamat transportasi iningin melakukan pnelitian
untuk mengetahui apakah ada perbedaan kenyamanan antara
naik KRL komuter line dengan Busway. Pengamat berhipotesis
bahwa naik Busway lebih nyaman dari naik KRL .
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Kenyamanan KRL kurang dari Busway.
Ho : Kenyamannan KRL lebih besar atau sama dari Busway
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : 袖1 > 袖2
Ho : 袖1 < 袖2
24. A. Hipotesisi Direksional
2) Uji Pihak Kanan
Contoh :
c) Hipotesisi bersifat asosiatif
Seorang pengamat sosial meengatakan bahwa hubungan
antara atasan dan bawahan di PT. X paling rendah 40%
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Hubungan antara atasan dan bawahan di PT.
X paling rendah 45%
Ho : Hubungan antara atasan dan bawahan di PT.
X paling tinggi atau sama dengan 45%
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : p > 40%
Ho : p < 40%
25. B. Hipotesisi Non Direksional (Uji dua ujung)
Uji hipotesisi non direksional atau disebut juga
dengan uji dua ujung (two tailed test) adalah
hipostesis yang menolak hipotesis nol jika
statistik sampel menunjukkan lebih tinggi atau
lebih rendah dari nilai parameter populasi yang
diasumsikan.
Hipotesis yang tidak menunjukkan arah tertentu.
Jika rumusan Ha berbunyi kalimat : tidak sama,
maka sebaliknya Ho berbunyi kalimat sama.
26. B. Hipotesisi Non Direksional (Uji dua ujung)
Daerah Ho diterima
Daerah
penolakan
Ho
t/2
Jika -t/2 < t hitung < t/2 hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
/2
t = 0 t
Z/2
Z = 0 Z
Jika -Z/2 < Z hitung < Z/2 hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
/2
-t/2
- Z/2
Daerah
penolakan
Ho
27. B. Hipotesisi Non Direksional (Uji dua ujung)
Contoh :
a) Hipotesisi bersifat deskriptif
Perusahan XYZ memproduksi mesin mobil F1 dan
menyatakan bahwa mampu melaju dengan kecepatan 350
km/jam. Berdasarkan hal ini seorang ahli mesin akan
melakukan penelitian untuk membuktikan apakah
pernyataan ini benar.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Mesin produksi XYZ tidak mampu melaju dengan
rata-rata 350 km/jam
Ho : Mesin boat XYZ mampu melaju dengan kecepatan
350 km/jam :
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : 袖 350
Ho : 袖 = 350
28. B. Hipotesisi Non Direksional (Uji dua ujung)
Contoh :
b) Hipotesisi bersifat komparatif
Seorang dosen ingin membandingkan hasil belajar dari
dua kelas A dan B yang dibimbingnya. Dia menyatakan
bahwa hasil belajar kelas A dan kelas B berbeda.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Ada perbedaan hasil belajar mahasiswa kelas A
dan kela B.
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar kelas A dan
kelas B
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : 袖1 袖2
Ho : 袖1 = 袖2
29. B. Hipotesisi Non Direksional (Uji dua ujung)
Contoh :
C) Hipotesisi bersifat asosiatif
Seorang dokter psikologi menyatakan bahwa ada
hubungan antara status sosial dengan tingkat gizi
keluarga di daerah TKP. Atas dasr hal tersebut peneliti
ingin membuktikan.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam uraian kalimat :
Ha : Tidak ada hubungan antara status sosial dengan
tingkat gizi keluarga di daerah TKP.
Ho : Ada hubungan antara status sosial dengan
tingkat gizi keluarga di daerah TKP.
Hipotesis (Ha dan Ho) dalam mlodel statistik :
Ha : p 0
Ho : p = 0
31. Probabilitas untuk terjadinya kesalahan
disebut dengan Taraf Signifikan atau
disimbolkan dengan , dimana nilai taraf
signifikan tersebut dinyatakan dalam
prosentase (misalnya :1%, 5%, 10% dan
lain-lain).
Lawan dari taraf signifikan adalah tingkat
keyakinan (), yaitu bernilai sebesar (1 - 留).
亮
32. Probabilitas untuk terjadinya kesalahan
disebut dengan Taraf Signifikan atau
disimbolkan dengan , dimana nilai taraf
signifikan tersebut dinyatakan dalam
prosentase (misalnya :1%, 5%, 10% dan
lain-lain).
Lawan dari taraf signifikan adalah tingkat
keyakinan (), yaitu bernilai sebesar (1 - 留).
33. Adalah bagian daerah dari distribusi sampling
yang dianggap tidak mungkin memuat suatu
statistik sampel jika hipotesis nol (Ho) benar
daerah selebihnya disebut daerah
penerimaan.
Ditentukan setelah menetapkan tingkat
kepentingan.
Tergantung distribusi data Z atau Z/2, t
atau F lihat tabel Z, t,df dan tabel F .
34. Contoh: untuk =5% maka untuk uji dua
ujung dicari z/2 = z0.025 = 1,96
Daerah Ho diterima
0,95 atau 95%
Daerah
penolakan
Ho
0.025
袖Ho =rata-rata
1,96
0 Z
-1,96
Daerah
penolakan
Ho
0.025
35. Setelah aturan-aturan dasar ditetapkan untuk
pengujian menganalisa data aktual.
Dengan mengumpulan sampel dan
menhitung statistik sampel rata-rata (袖x),
standar deviasi ( , sx)
Mengitung rasio uji Z atau t yang
tergantung ukuran sampel, distribusi sampel,
dan jenis hipotesis.
36. Untuk data terdistribusi normal
Untuk Sampel Besar (n > 20):
n
X
X
Z
o
o
o
n
s
X
s
o
X
Z
o
X
o
Jika simpangan baku populasi
diketahu Z hityung
Jika simpangan baku populasi
tidak diketahui Z hitung n
s
X
t
o
o
Uji t t hitung :
Untuk data terdistribusi normal
Untuk Sampel Kecil (n <20):
37. A. Uji Hipotesisi Direksional (Uji satu Ujung)
1) Uji Pihak Kiri
Daerah Ho diterima
Daerah
penolakan
Ho
-t
Jika -t < t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
t = 0 t
-Z Z = 0 Z
Jika -Z < Z hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
38. A. Uji Hipotesisi Direksional (Uji satu Ujung)
2) Uji Pihak Kanan
Daerah Ho diterima
Daerah
penolakan
Ho
t
Jika t > t hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
t = 0 t
Z
Z = 0 Z
Jika Z > Z hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
39. B. Hipotesisi Non Direksional (Uji dua ujung)
Daerah Ho diterima
Daerah
penolakan
Ho
t/2
Jika -t/2 < t hitung < t/2 hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
/2
t = 0 t
Z/2
Z = 0 Z
Jika -Z/2 < Z hitung < Z/2 hitung maka Ho diterima dan Ha ditolak
/2
-t/2
- Z/2
Daerah
penolakan
Ho
41. Jika nilai rasio uji berada pada daerah
penolakan maka hipotesis nol (Ho) ditolak,
hipotesis alternatif (Ha) diterima. Atau
sebaliknya.
43. 1. Untuk menguji kebenaran dari tulisan berat daging kaleng
(400 gram), maka diambil sampel sebanyak 40 kaleng.
Setelah ditimbang isinya diketahui bahwa rata-rata berat
daging tersebut adalah 398 gram dengan standart deviasi
35gram. Dengan menggunakan tingkat signifikan 1 %,
apakah tulisan yang tertera dalam daging kaleng tersebut
dapat menunjukkan isi yang sesungguhnya?
Jawab :
Hipotesis :
Ho : 袖 = 400
Ha : 袖 400
Tingkat signifikansi : = 1% = 0.01
N =40 > 30 distribusi Z
Batas-batas daerah penolakan uji dua ujung
= 1% /2 = 0.005 +Z0.005 = 2,575
44. 1. Jawab (Lanjutan)
Aturan keputusan :
Tolak Ho dan terima H1 jika Z< -Z 0.005 atau Z > dari
Z0.005 Hipotesis Z<-2.575 atau Z>2.575. jika tidak
demikian terima Ho
Uji rasio :
Pengambilan Keputusan
Karena Z> -2.575 -0,3614 adalah benar Ho
diterima Ha ditolak Berat isi kaleng daging sesuai.
3614
.
0
40
35
400
398
n
X
Z
o
o
45. 2. Pengamat perkotaan menduga bahwa tingkat kenyamanan kota-kota
di Indoonesia adalah lebih dari 65% dari total nilai ideal .
Seorang peneliti ingin membuktikan pernyataan tersubut dengan
melakukan survei terhadap 60 wisatawan yang pernah singgah dan
menetap di 30 kota di indonesia dengan memberikan penilaian
terhadap 15 kriteria penilaian dengan instrumen penelitian tingkat
kenyamanan diberi skala sangat baik (4), Baik (3) Cukup baik (2), dan
kurang baik (1). Dari hasil penilaian diperoleh rata-rata total skor
penilaian adalah 38 dengan standar deviasi 2. Dengan signifikansi 5%
Apakah hasilnya sesuai dengan pendapat dari pengamat tata kota
tersebut?
Jawab :
Hipotesis :
Ho : 袖 > 180
Ha : 袖 < 180
Tingkat signifikansi : = 1% = 0.01
N =40 > 30 distribusi Z
Batas-batas daerah penolakan uji dua ujung
= 1% /2 = 0.005 +Z0.005 = 2,575
46. 2. Jawab (Lanjutan)
Aturan keputusan :
Tolak Ho dan terima H1 jika Z< -Z 0.005 atau Z > dari
Z0.005 Hipotesis Z<-2.575 atau Z>2.575. jika tidak
demikian terima Ho
Uji rasio :
Pengambilan Keputusan
Karena Z< -2.575 -0,3614 adalah benar Ho ditolak
Ha diterima Berat isi kaleng susu tidak sesuai.