Dokumen ini membahas tentang diare pada anak, termasuk gejala, penyebab, penanganan, dan pencegahannya. Gejala diare pada anak adalah buang air besar yang lebih lembek dan sering dari biasanya. Penyebabnya antara lain makan tanpa mencuci tangan, minum air mentah, dan lingkungan yang kurang higienis. Penanganannya adalah mengganti cairan yang hilang dengan larutan gula garam atau oralit. Penting juga mengam
1. Dokumen tersebut membahas penanggulangan penyakit diare, termasuk penyebab, prinsip penatalaksanaan, penilaian derajat dehidrasi, dan rencana terapi untuk diare ringan hingga berat.
2. Jenis diare yang dijelaskan antara lain diare akut, disentri berat, diare persisten, dan diare dengan komplikasi.
3. Upaya pencegahan diare yang disarankan adalah memberikan ASI, meningkatkan gizi,
Dokumen tersebut membahas tentang diare, gejala, pencegahan, dan penanganannya. Diare adalah kondisi sering buang air besar lebih dari empat kali pada bayi dan tiga kali pada anak dengan bentuk tinja yang encer dan bisa berdarah. Gejala lainnya adalah demam, muntah, dan dehidrasi. Pencegahannya meliputi meningkatkan ASI, mencuci tangan, dan menjaga kebersihan lingkungan. Penanganannya ber
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai diare pada anak, termasuk penjelasan tentang diare, gejala, penyebab, dan cara pengobatan serta pencegahannya. Prinsip pengobatan diare adalah mengganti cairan yang hilang dengan oralit atau larutan gula garam, sedangkan pencegahannya meliputi pemberian ASI eksklusif, menjaga kebersihan, dan imunisasi.
Dokumen tersebut membahas tentang diare dan konstipasi. Diare dijelaskan sebagai buang air besar lebih dari 3 kali dalam waktu berdekatan yang disertai cairan dan gejala lain. Penyebabnya meliputi infeksi, gangguan gizi, obat-obatan, dan faktor lain. Konstipasi adalah sulitnya buang air besar yang dapat disebabkan kurangnya serat dan cairan serta pola makan. Dokumen ini juga men
Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Dokumen ini membahas tentang diare, yaitu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar menjadi lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebab, dan penanganan awal diare dirumah seperti menilai dehidrasi, memberikan oralit, serta kapan sebaiknya dibawa ke dokter. Cara mencegah diare
Diare disebabkan oleh peradangan usus, keracunan makanan, atau kekurangan gizi yang menyebabkan frekuensi buang air besar meningkat menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari dengan bentuk yang encer bahkan seperti air. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya jika kehilangan cairan tubuh tidak ditangani dengan baik seperti pemberian cairan oral dan perawatan medis.
Dokumen ini membahas tentang diare, penyebabnya, gejalanya, dan penanganannya. Diare didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi buang air besar menjadi lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair. Penyebab diare dapat berupa makanan atau air yang terkontaminasi, sedangkan penanganannya meliputi rehidrasi oral dan pengobatan penyebabnya seperti antibiotik untuk infeksi bakter
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diare pada anak, meliputi definisi diare menurut WHO, tanda-tanda pada anak dengan diare, penatalaksanaan diare akut, diare persisten, dan disenteri. Memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang sesuai untuk berbagai tingkat keparahan dehidrasi.
Diare adalah kondisi buang air besar lebih sering dengan konsistensi cair yang disebabkan oleh infeksi, malabsorpsi, atau keracunan. Diare berbahaya jika tidak ditangani karena bisa menyebabkan dehidrasi yang berpotensi fatal. Pengobatan diare meliputi pemberian oralit, zink, ASI/makanan sesuai umur, serta antibiotik pada kasus-kasus tertentu. Pencegahan diare penting dengan menjaga kebersihan lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, termasuk definisi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, derajat dehidrasi, penanganan, dan diet untuk anak yang mengalami diare. Infeksi bakteri dan virus merupakan penyebab utama diare pada anak. Pengobatan utama adalah pemberian cairan dan diet yang tepat.
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat penting karena menjadi penyebab kematian anak ketiga di berbagai negara termasuk Indonesia. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, penyebab, gejala, tindakan saat kejadian luar biasa diare, serta organisasi yang terlibat dalam penanggulangannya.
Dokumen tersebut membahas tentang diare dan konstipasi. Diare dijelaskan sebagai buang air besar lebih dari 3 kali dalam waktu berdekatan yang disertai cairan dan gejala lain. Penyebabnya meliputi infeksi, gangguan gizi, obat-obatan, dan faktor lain. Konstipasi adalah sulitnya buang air besar yang dapat disebabkan kurangnya serat dan cairan serta pola makan. Dokumen ini juga men
Diare adalah sebuah penyakit dimana penderita mengalami rangsangan buang air besar yang terus-menerus dan tinja atau feses yang masih memiliki kandungan air berlebihan. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
Dokumen ini membahas tentang diare, yaitu penyakit yang ditandai dengan bertambahnya frekuensi buang air besar menjadi lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebab, dan penanganan awal diare dirumah seperti menilai dehidrasi, memberikan oralit, serta kapan sebaiknya dibawa ke dokter. Cara mencegah diare
Diare disebabkan oleh peradangan usus, keracunan makanan, atau kekurangan gizi yang menyebabkan frekuensi buang air besar meningkat menjadi 3 kali atau lebih dalam sehari dengan bentuk yang encer bahkan seperti air. Diare dapat menyebabkan dehidrasi yang berbahaya jika kehilangan cairan tubuh tidak ditangani dengan baik seperti pemberian cairan oral dan perawatan medis.
Dokumen ini membahas tentang diare, penyebabnya, gejalanya, dan penanganannya. Diare didefinisikan sebagai peningkatan frekuensi buang air besar menjadi lebih dari 3 kali sehari disertai perubahan konsistensi tinja menjadi cair. Penyebab diare dapat berupa makanan atau air yang terkontaminasi, sedangkan penanganannya meliputi rehidrasi oral dan pengobatan penyebabnya seperti antibiotik untuk infeksi bakter
Dokumen tersebut membahas tentang penatalaksanaan diare pada anak, meliputi definisi diare menurut WHO, tanda-tanda pada anak dengan diare, penatalaksanaan diare akut, diare persisten, dan disenteri. Memberikan pedoman lengkap tentang penilaian dan tindakan yang sesuai untuk berbagai tingkat keparahan dehidrasi.
Diare adalah kondisi buang air besar lebih sering dengan konsistensi cair yang disebabkan oleh infeksi, malabsorpsi, atau keracunan. Diare berbahaya jika tidak ditangani karena bisa menyebabkan dehidrasi yang berpotensi fatal. Pengobatan diare meliputi pemberian oralit, zink, ASI/makanan sesuai umur, serta antibiotik pada kasus-kasus tertentu. Pencegahan diare penting dengan menjaga kebersihan lingkungan
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, termasuk definisi, epidemiologi, patogenesis, gejala klinis, derajat dehidrasi, penanganan, dan diet untuk anak yang mengalami diare. Infeksi bakteri dan virus merupakan penyebab utama diare pada anak. Pengobatan utama adalah pemberian cairan dan diet yang tepat.
Penyakit diare masih menjadi masalah kesehatan masyarakat penting karena menjadi penyebab kematian anak ketiga di berbagai negara termasuk Indonesia. Dokumen ini membahas tentang latar belakang, penyebab, gejala, tindakan saat kejadian luar biasa diare, serta organisasi yang terlibat dalam penanggulangannya.
Dokumen ini membahas tentang diare, yaitu penyakit perubahan tinja menjadi lembek atau cair lebih dari 3 kali dalam 24 jam. Diare adalah penyebab kematian terbesar pada balita di negara berkembang. Dokumen ini juga menjelaskan patofisiologi, gejala klinis, komplikasi, tingkat dehidrasi, dan pemeriksaan diagnostik pada pasien diare.
1. Dokumen tersebut membahas tentang diare akut, termasuk penyebab, prinsip penatalaksanaan, penilaian derajat dehidrasi, cara pengobatan di rumah, dan beberapa jenis diare yang membutuhkan perhatian khusus seperti disentri berat dan diare persisten.
Trombositopenia adalah kondisi dimana jumlah trombosit darah menurun di bawah normal. Trombositopenia dapat disebabkan oleh penurunan produksi trombosit di sumsum tulang, peningkatan destruksi trombosit, atau distribusi abnormal trombosit. Diagnosis trombositopenia memerlukan pemeriksaan darah lengkap dan aspirasi sumsum tulang untuk mengetahui penyebabnya.
Gastroenteritis is inflammation of the stomach or intestines that causes diarrhea, abdominal cramps, nausea and vomiting. It can be caused by bacteria, viruses or parasites. Common types of bacterial gastroenteritis include cholera, caused by Vibrio cholerae which produces a toxin causing massive fluid loss; salmonellosis caused by Salmonella enterica which can lead to typhoid fever; and campylobacteriosis caused by Campylobacter jejuni, a leading cause in the US. Prevention focuses on hand washing, food handling and drinking safe water while treatment focuses on fluid replacement.
Dokumen tersebut membahas pendekatan pasien dengan diare akut. Secara umum dijelaskan bahwa diare akut paling sering dijumpai dalam praktek kedokteran dan prevalensinya tinggi terkait sumber air minum yang terkontaminasi, kebiasaan makan tidak higienis, kemiskinan, dan rendahnya tingkat pendidikan. Dokumen ini juga menjelaskan pendekatan diagnosis dan penatalaksanaan pasien dengan diare akut berdasarkan gejala klinis
Dokumen tersebut membahas tentang kasus seorang anak laki-laki berusia 4 tahun dengan keluhan sesak dan mudah lelah. Pemeriksaan menemukan voussure cardiac, bunyi jantung mengeras, dan bising pansistolik. Dokumen ini juga membahas tentang penjelasan patofisiologi, diagnosis, dan penatalaksanaan penyakit jantung bawaan seperti defek sekat ventrikel.
PENYULUHAN DIARE UNTUK SANTRI DI PONDOK PESANTREN.pptBulletInc
Ìý
Diare ialah keadaan frekuensi buang air besar lebih dari 4 kali pada bayi dan lebih dari 3 kali pada anak dengan konsistensi feses encer, dapat berwarna hijau atau dapat bercampur lendir dan darah
Dokumen tersebut membahas tentang diare, penyebab, gejala, dan pencegahan diare. Diare adalah buang air besar lebih dari 4 kali sehari dengan bentuk tinja yang encer atau cair. Penyebab diare meliputi lingkungan yang kotor, kebiasaan higienis yang buruk, dan pengolahan makanan yang tidak bersih. Gejala diare adalah gelisah, buang air besar berlebihan, demam, nafsu makan berkurang, mual dan muntah,
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada gangguan sistem pencernaan berupa diare. Secara ringkas, dokumen menjelaskan tentang konsep medis diare, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, komplikasi, penatalaksanaan medis, dan konsep keperawatan pada pasien diare.
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, penyebabnya, gejalanya, penilaian dan penatalaksanaannya. Diare lebih sering terjadi pada bayi dari pada anak akibat berbagai faktor seperti infeksi, malabsorpsi, dan faktor makanan. Gejala umumnya adalah buang air besar lebih dari 3 kali sehari dengan tinja cair dan bercampur lendir atau darah. Penatalaksanaannya meliputi rehidrasi, diet
Dokumen tersebut membahas tentang penanganan diare pada anak, meliputi penyebab diare seperti infeksi dan gangguan pencernaan, gejala seperti banyak buang air besar dan dehidrasi, serta penanganannya dengan mengganti cairan dan pemberian makanan secara perlahan-lahan.
Dokumen tersebut membahas tentang diare pada anak, termasuk pengertian diare, penyebabnya, gejala dehidrasi, cara mengatasi dan mencegah diare, serta kapan sebaiknya membawa anak ke fasilitas kesehatan.
Dukungan FAO ECTAD terhadap Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies di ...Wahid Husein
Ìý
Situasi rabies di dunia
Situasi rabies di Indonesia
Program rabies di Indonesia
Apa yang dilakukan ECTAD Indonesia
Tantangan utama
Rekomendasi ke depan
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
RAPAT KOORDINASI DAN EVALUASI PENANGGULANGAN RABIES DI PROVINSI BALI 11 Juni ...Wahid Husein
Ìý
Strategi penanggulangan rabies secara terintegrasi
Peraturan mengenai pengendalian rabies
Pengendalian rabies pada saat Pandemi COVID19
Kasus rabies pada hewan
Hasil vaksinasi rabies
Kendala yang dihadapi
1. Diare
Diare
Disusun Oleh :
Kelompok III ( Tiga )
Matius Lie, S.Kep
M. Muttaqin, S.Kep
Ari Hartati, S.Kep
Endro Johni, S.Kep
Titis Dira Karruri, S.Kep
Fina Weking, S.Kep
H. Anang Junaidi, S.Kep
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN TAHAP PROFESI NERS B
2014
2. DIARE
• Diare adalah keadaan
frekuensi air besar lebih
dari empat kali pada
bayi dan lebih dari 3 kali
pada anak, konsistensi
feses encer, dapat
berwarna hijau atau
adapat pula bercampur
lendir dan darah atau
lendir saja.
3. TANDA DAN GEJALA
• BAB lebih dari 4 kali pada bayi dan 3 kali pada anak,
• pasien cengeng, gelisah, suhu tubuh biasanya
meningkat , nafsu makan berkurang.
• Tinja cair mungkin disertai lendir atau lendir dan darah
(kadang sampai berwarna hijau).
• berat badan menurun, turgor berkurang mata
• ubun-ubun besar menjadi cekung (pada bayi)
• selaput lendir bibir dan mulut serta kulit tampak kering
• daerah anus sering lecet
4. Cara Pencegahan penyakit
 Meningkatkan
pemberian ASI
 Memperbaiki pemberian
makanan pendamping
ASI
 Menggunakan air bersih
yang cukup
 Mencuci tangan dengan
sabun
 Menggunakan jamban
yang benar
 Membuang tinja bayi
dan anak-anak yang
tepat
 Tidak stress
5. CARA PERAWATAN DAN PENANGANAN
PENYAKIT DIARE SELAMA DIRUMAH
 Meningkatkan pemberian cairan rumah tangga, seperti kuah sayur, air tajin,
larutan gula garam terutama untuk penderita tanpa dehidrasi, dan bila tersedia
berikan oralit.
 Meneruskan pemberian makanan yang lunak dan tidak merangsang serta
makanan ekstra sesudah diare.
 Membawa panderita diare ke sarana kesehatan, bila dalam 3 hari tidak membaik
atau ada salah satu tanda :
 Berak cair berkali-kali
 Muntah berulang-ulang
 Rasa haus yang nyata
 Makan dan minum sedikit
 Demam -Tinja berdarah
6. Cara pembuatan dan pemberian oralit adalah sebagai berikut :
1. Sediakan air matang 1 gelas (200 cc) dan
campurkan 1 bungkus oralit untuk ukuran air
200 cc kemudian aduk sampai larut
2. Berikan sesendok teh tiap 1-2 menit untuk anak
dibawah umur 2 tahun
3. Berikan beberapa teguk dari gelas untuk anak
lebih tua
4. Bila anak muntah, tunggulah 10 menit,
kemudian berikan cairan lebih lama (misalnya
sesendok 2-3 menit)
5. Bila diare berlanjut setelah oralit habis, berikan
cairan lain seperti dijelaskan atau ke petugas
kesehatan untuk mendapatkan oralit
6. Berikan oralit setiap habis BAB
7. Cara pembuatan Larutan
Gula Garam, sebagai
pengganti oralit :
Sediakan air matang 200 cc (
1 gelas)
Tambahkan gula pasir 1
sendok makan dan garam 1
sendok teh
Kemudian aduk sampai larut
8. CARA
PENGOBATAN
PENYAKIT
DIARE
Dasar pengobatan diare adalah :
Pemberian Cairan Pengganti
Pemberian makanan
Susu (ASI adalah susu laktosa yang
mengandung laktosa rendah dan asam
lemak tidak jenuh, misalnya LLM, al
miron).
Makanan setengah padar (bubur) atau
makanan padat (nasitim), bila anak
tidak mau minum susu karena di rumah
tidak biasa.
Susu khusus yang disesuaikan dengan
kelainan yang ditemukan susu dengan
tidak mengandung laktosa / asam
lemak yang berantai sedang / tidak
sejuh.
Obat-obatan
9. KOMPLIKASI PENYAKIT DIARE
Komplikasi diare adalah hal yang tidak
menyenangkan bagi penderitanya. Dehidrasi
adalah komplikasi yang paling umum dari
diare. Sedangkan komplikasi yang paling berat
adalah Syok sampai dengan Gagal Ginjal.