Dokumen tersebut merupakan proposal penelitian tindakan kelas yang membahas upaya peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada materi getaran, gelombang, dan bunyi melalui model pembelajaran kooperatif learning. Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Nathania Palangka Raya.
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada pokok bahasan alat-alat optik di SMP melalui model pembelajaran inkuiri dengan metode pictorial riddle. Hasilnya menunjukkan peningkatan hasil belajar kognitif, afektif, dan psikomotorik siswa setelah diterapkannya model tersebut. Secara khusus, hasil belajar kognitif meningkat dari rata-rata 65,95% pada siklus
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan representasi verbal dan matematis siswa kelas VIII MTsN 8 Kediri melalui penerapan model pembelajaran inkuiri dengan metode tugas terstruktur berbasis lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan peningkatan kemampuan representasi verbal dan matematis siswa setelah diterapkannya model pembelajaran tersebut.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan kemampuan menghafal perkalian siswa kelas IV SDN Pranggang II melalui demonstrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa demonstrasi perkalian menggunakan jari tangan dapat meningkatkan pemahaman siswa, dari 50% siswa tuntas pada siklus I menjadi 100% pada siklus II. Oleh karena itu, demonstrasi perlu digunakan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
Penelitian ini bertujuan meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa tentang materi globalisasi pada pembelajaran PKN di SDN 24 Gresik melalui metode diskusi. Hasilnya menunjukkan peningkatan motivasi siswa dan pemahaman mereka tentang globalisasi. Motivasi siswa meningkat dari 72,2% menjadi 83,3% setelah metode diskusi diterapkan.
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 24 Kabupaten Tebo dalam pembelajaran seni rupa membuat topeng. Penelitian ini menggunakan desain siklus yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
Ìý
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar matematika menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SDN 19 Sandai Kabupaten Ketapang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar mereka.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU dalam mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam melalui penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat dengan penggunaan metode demonstrasi.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan prestasi belajar IPS (Sumber Daya Alam) melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 17 KATOBU. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui perbaikan kinerja guru dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat setelah penerapan metode tersebut.
Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan komunikasi siswa dalam belajar matematika. Hal ini terlihat dari peningkatan indikator keaktifan dan komunikasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model tersebut.
Dokumen tersebut berisi:
1. Surat pernyataan kesediaan Supriyanto sebagai supervisor untuk mahasiswa bernama Danang Ayubi dalam melaksanakan PKP di SDN Senden II;
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika tentang posisi garis bilangan untuk siswa kelas IV;
3. Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) setelah dilakukan siklus I yang melibatkan penggunaan media kartu bilangan.
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...Fajar Ash-Shiddiq
Ìý
contoh Skripsi yang di buat oleh sorang teman di Prodi Pendidikan Matika UIN ar-raniry dengan Rancangan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
Dokumen tersebut merupakan laporan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SD dalam pelajaran IPA tentang sumber energi melalui penerapan metode diskusi kelompok. Penelitian ini dilakukan secara siklus meliputi pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Hasilnya menunjukkan peningkatan peran siswa dan prestasi belajar setelah menerapkan metode diskusi kelompok.
Laporan ini membahas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD mengenai sistem pernapasan pada manusia. Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui 3 siklus dengan menggunakan metode STAD dan alat peraga. Hasilnya, prestasi belajar siswa meningkat dan seluruh siswa mencapai KKM.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
More Related Content
Similar to 115743-ID-meningkatkan-hasil-belajar-ipa-pada-mate.pdf (20)
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang metode penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 24 Kabupaten Tebo dalam pembelajaran seni rupa membuat topeng. Penelitian ini menggunakan desain siklus yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi dan tes
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Artikel ptk (Penelitian tinddakan Kelas) SMA KimiaM Wahyudi Haidar
Ìý
MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP REAKSI REDUKSI OKSIDASI MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL TEAM GAMES TOURNAMENT (TGT) DENGAN MEDIA PEMBELAJARAN ULAR TANGGA REDOKS DI KELAS X 2 SMA NEGERI 1 TANJUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
Dokumen tersebut merangkum hasil penelitian tentang peningkatan hasil belajar matematika menggunakan metode demonstrasi di kelas IV SDN 19 Sandai Kabupaten Ketapang. Penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran matematika dengan metode demonstrasi dapat meningkatkan pemahaman siswa dan hasil belajar mereka.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Dokumen tersebut membahas mengenai penelitian yang dilakukan untuk meningkatkan kemampuan siswa kelas IV SDN 17 KATOBU dalam mata pelajaran IPS dengan materi Sumber Daya Alam melalui penerapan metode demonstrasi. Penelitian ini bertujuan untuk memperbaiki kinerja guru dan meningkatkan kemampuan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat dengan penggunaan metode demonstrasi.
Meningkatnya prestasi belajar ips (sumber daya alam) melalui penerapan metode...Operator Warnet Vast Raha
Ìý
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan prestasi belajar IPS (Sumber Daya Alam) melalui penerapan metode demonstrasi pada siswa kelas IV SDN 17 KATOBU. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa melalui perbaikan kinerja guru dengan menggunakan metode demonstrasi. Hasilnya menunjukkan bahwa pemahaman siswa meningkat setelah penerapan metode tersebut.
Penerapan model pembelajaran Two Stay Two Stray dapat meningkatkan keaktifan dan kemampuan komunikasi siswa dalam belajar matematika. Hal ini terlihat dari peningkatan indikator keaktifan dan komunikasi belajar siswa sebelum dan sesudah penerapan model tersebut.
Dokumen tersebut berisi:
1. Surat pernyataan kesediaan Supriyanto sebagai supervisor untuk mahasiswa bernama Danang Ayubi dalam melaksanakan PKP di SDN Senden II;
2. Rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) matematika tentang posisi garis bilangan untuk siswa kelas IV;
3. Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) setelah dilakukan siklus I yang melibatkan penggunaan media kartu bilangan.
Penerapan Model Pembelajaran Make-A Match dapat Meningkatkan hasil belajar si...Fajar Ash-Shiddiq
Ìý
contoh Skripsi yang di buat oleh sorang teman di Prodi Pendidikan Matika UIN ar-raniry dengan Rancangan penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK)
Dokumen tersebut merupakan laporan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan prestasi belajar siswa SD dalam pelajaran IPA tentang sumber energi melalui penerapan metode diskusi kelompok. Penelitian ini dilakukan secara siklus meliputi pra siklus, siklus 1, dan siklus 2. Hasilnya menunjukkan peningkatan peran siswa dan prestasi belajar setelah menerapkan metode diskusi kelompok.
Laporan ini membahas penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas 5 SD mengenai sistem pernapasan pada manusia. Peneliti melakukan perbaikan pembelajaran melalui 3 siklus dengan menggunakan metode STAD dan alat peraga. Hasilnya, prestasi belajar siswa meningkat dan seluruh siswa mencapai KKM.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
Ìý
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaDadang Solihin
Ìý
Tujuan penyusunan naskah masukan untuk peta jalan strategis keangkasaan Indonesia ini adalah untuk meningkatkan kedaulatan dan pemanfaatan wilayah angkasa Indonesia dalam rangka memperkuat Ketahanan Nasional dan Visi Indonesia Emas 2045.
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Dadang Solihin
Ìý
Dari perspektif optimis, Danantara dapat menjadi pilar utama dalam pembangunan ekonomi nasional. Dengan manajemen profesional dan tata kelola yang transparan, lembaga ini berpotensi mengoptimalkan pemanfaatan aset negara secara lebih produktif.
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Kanaidi ken
Ìý
bagi Para Karyawan *PT. Tri Hasta Karya (Cilacap)* yang diselenbggarakan di *Hotel H! Senen - Jakarta*, 24-25 Februari 2025.
-----------
Narasumber/ Pemateri Training: Kanaidi, SE., M.Si., cSAP., CBCM
HP/Wa Kanaidi: 0812 2353 284,
e-mail : kanaidi63@gmail.com
----------------------------------------
1. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
108
Meningkatkan Hasil Belajar IPA Pada Materi Organ Tubuh
Manusia dan Hewan Melalui Pembelajaran Kooperatif
Berbantuan Media Gambar Siswa Kelas V
SD Negeri 17 Tolitoli
Dwi Sumarni
Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tadulako
ABSTRAK
Hasil observasi peneliti ditemukan bahwa hasil belajar siswa pada
pembelajaran IPA dengan menggunakan metode ceramah yang dilakukan oleh
guru IPA selama ini ternyata sangat rendah pada siswa kelas 5 SD Negeri 17
Tolitoli. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
pembelajaran kooperatif berbantuan media gambar pada pokok bahasan organ
tubuh manusia dan hewan. Metode penelitian ini adalah Penelitian Tindakan
Kelas yang terdiri dari 2 siklus dan tiap siklus terdiri dari 4 tahap, yaitu
perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berdasarkan data hasil
penelitian siklus I dengan KKM mata pelajaran IPA 75, siswa yang tuntas 25 atau
71,43 %, sedangkan pada siklus II siswa yang tuntas 29 anak atau 82,86 %. Pada
pelaksanaan siklus I skor rata-rata 75,44, dan pada siklus II skor rata-rata
meningkat menjadi 80,74. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
kooperatif berbantuan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Kata Kunci: Pembelajaran, Kooperatif dan Media Gambar, Tubuh Manusia dan
Hewan.
I. PENDAHULUAN
Kenyataan di lapangan khususnya di SDN 17 Kabupaten Tolitoli, prestasi
belajar siswa dari tahun ke tahun belum terlihat peningkatan yang
menggembirakan. Indikasinya terlihat antara lain: (1) Pemahaman siswa kelas V
terhadap materi ilmu pengetahuan alam (IPA) sangat kurang khususnya pada
materi organ tubuh manusia dan hewan, (2) Kurangnya kemampuan siswa dalam
mengamati gambar, (3) Hasil belajar dari beberapa kali ulangan harian belum
maksimal dan (4) keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar menurun.
Identifikasi masalah yang ditemukan di lapangan dan hasil diskusi dengan
teman sejawat, maka diketahui penyebab dari masalah-masalah pembelajaran
tersebut, yaitu: (1) kegiatan belajar mengajar didominasi oleh guru sehingga siswa
menjadi pendengar yang pasif, (2) Siswa kurang diberi kesempatan untuk
2. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
109
mengamati, memegang, dan merasakan objek belajar, (3) Guru tidak
menggunakan media gambar dalam menjelaskan suatu konsep kepada siswa,
sehingga penjelasan guru terlalu abstrak, dan (4) Guru tidak mampu memotivasi
siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Masalah yang
dikemukakan tersebut, menjadi asumsi dasar dalam penggunaan alat peraga
sebagai media pembelajaran.
Berdasarkan paparan tersebut di atas, maka penulis terdorong untuk
PHODNXNDQ SHQHOLWLDQ WLQGDNDQ NHODV GHQJDQ MXGXO ³0HQLQJNDWNDQ +DVLO %HODMDU
Siswa pada materi Organ Tubuh Manusia dan Hewan melalui Pembelajaran
Kooperatif berbantuan Media Gambar di Kelas V SD Negeri 17 Tolitoli´.
II. METODE PENELITIAN
â„¢ Setting Penelitian
Pendekatan penelitian yang digunakan adalah pendekatan kualitatif. Jenis
penelitian ini adalah penelitian tingkatan kelas (classroom action research). PTK
bertujuan untuk perbaikan dan peningkatan layanan professional guru dalam
menangani kegiatan belajar mengajar. Model PTK yang dipilih untuk
mengungkap hasil penelitian sesuai dengan fakta dan data yang diperoleh di
lapangan tentang hasil belajar siswa kelas V SDN 17 Kabupaten Tolitoli melalui
pembelajaran dengan menggunakan alat peraga IPA.
â„¢ Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas V SD Negeri 17
Kabupaten Tolitoli sebanyak 35 orang, yang terdiri dari 17 laki-laki dan 18
perempuan.
â„¢ Data dan Sumber Data
1. Sumber data penelitian ini adalah siswa serta guru sebagai peneliti dan guru
mitra bersama teman sejawat sebagai observer
2. Jenis data yang didapatkan adalah data kuwantitatif dan data kualitatif.
â„¢ Pengumpulan Data
Data hasil belajar diambil dengan memberikan tes kepada siswa, data
tentang aktivitas kelompok kooperatif pada saat dilaksanakan tindakan diambil
3. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
110
dengan menggunakan lembar observasi. Data tentang refleksi diri serta
perubahan-perubahan yang terjadi di kelas diambil dari catatan lapangan yang
dibuat oleh peneliti bersama observer, dan data tentang keterkaitan antara
perencanaan dengan pelaksanaan diambil dari skenario pembelajaran dan lembar
observasi.
â„¢ Tehnik Analisis Data
Tehnik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif.
Data yang diperoleh berupa diskoring dan ditabulasikan dalam table kemudian
dihitung frekuensinya, sehingga menjadi acuan untuk melakukan analisis
deskripsi. Sedangakan presentase skoring aktifitas siswa diperoleh dengan terlebih
dahulu mencari nilai frekuensi aktifitas belajar siswa. Untuk mengetahui adanya
peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I dan II digunakan rumus sebagai
berikut:
a. Menentukan rata-rata kelas :
X = Jumlah Nilai Siswa
Jumlah Siswa
Rata-rata kelas yang diharapkan dalam penelitian ini adalah > 80.
b. Menentukan ketuntasan individual :
Ki = Nilai yang dicapai siswa x 100 %
Nilai Maksimal
Dengan ketentuan apabila persentase ketuntasan individual mencapai > 75%
maka siswa dianggap tuntas.
c. Menghitung ketuntasan klasikal :
KK = Jumlah Siswa yang Tuntas x 100%
Jumlah Siswa keseluruhan
Dengan ketentuan apabila persentase ketuntasan klasikal mencapai > 80 %
maka kelas bersangkutan dianggap tuntas.
Rencana dan Prosedur Penelitian
Penelitian ini menerapkan prosedur penelitian berbasis tindakan di kelas
(classroom action research). Langkah penelitian dilakukan dalam empat kegiatan
yakni: perencanaan, melakukan tindakan, pengamatan dan refleksi secara kontinu
4. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
111
dan berulang sampai diperoleh hasil yang diharapkan. Adapun prosedur langkah
penelitian dapat dikemukakan sebagai berikut:
a. Tahap Perencanaan,
Tahap perencanaan dalam penelitian ini akan melakukan langkah tindakan
melalui pembuatan skenario pembelajaran dengan kegiatan memilih pokok
bahasan di kelas V SD yang akan menerapkan model pembelajaran kooperatif
(cooperative learning) dengan berbantuan media gambar, menyusun soal evaluasi
dan lembar observasi sederhana bagi siswa, menyusun skenario proses
pembelajaran di kelas dan penilaian pembelajaran.
b. Tahap Tindakan
Peneliti mengimplementasikan pembelajaran sesuai rencana pembelajaran
yang telah dibuat dan melakukan proses pembelajaran dengan menerapkan model
pembelajaran kooperatif (cooperative learning) dengan berbantuan media gambar.
c. Tahap Observasi/Pengamatan
Pada tahap ini, observer melaksanakan pengamatan terhadap tindakan
yang dilakukan secara kontinu. Observasi ini akan dilakukan untuk mengamati
segala tindakan yang dilakukan guru serta respon yang ditunjukkan oleh siswa
terhadap metode pembelajaran yang diterapkan pada pembelajaran IPA di kelas
V. Observer akan melakukan observasi secara intensif dengan berpatokan pada
indikator observasi yang telah disepakati.
d. Tahap Refleksi
Tahap refleksi dilakukan oleh peneliti bersama observer setelah melakukan
tindakan di kelas. Dari refleksi ini diharapkan peneliti bersama guru kelas V dapat
merumuskan/menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang yang dapat di
optimalkan untuk peningkatan kualitas proses pembelajaran IPA serta hasil
belajar siswa yang dijadikan fokus penelitian.
â„¢ Indikator Keberhasilan
Indikator yang digunakan adalah ketuntasan siswa dalam belajar melalui
penerapan pembelajaran kooperatif dengan berbantuan media gambar pada siswa
kelas V SD Negeri 17 Kabupaten Tolitoli. Siswa dinyatakan tuntas apabila
mencapai tingkat penguasaan materi 80%.
5. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
112
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil evaluasi siklus I disajikan pada tabel 1.
Tabel 1. Hasil Belajar Siswa Siklus I
NO.
URT
NAMA L/P NILAI KETRANGAN
1 Almorensi Pratiwi P 70,00 Tidak Tuntas
2 Andi Martini P 80,00 Tuntas
3 Angelica Patresia Waleleng P 80,00 Tuntas
4 Chaterina Imelda Mamuaya P 75,00 Tuntas
5 Citra Pramadita P 80,00 Tuntas
6 Claudia Destika P 75,00 Tuntas
7 Fransisca Margareth P 70,00 Tidak Tuntas
8 Jaklyn B. Mawikere P 80,00 Tuntas
9 Kartika Srikandi P 85,00 Tuntas
10 Maulidna Nurdin P 75,00 Tuntas
11 Megawati P 75,00 Tuntas
12 Retno Dwi Novianti P 75,00 Tuntas
13 Ririn Parmadi P 70,00 Tidak Tuntas
14 Sindy Claudia Ambara P 85,00 Tuntas
15 Umaya Rinaji P 70,00 Tidak Tuntas
16 Vina Mariana Batti P 80,00 Tuntas
17 Yolanda Delfia Masambe P 75,00 Tuntas
18 Yunita Kenjem P 75,00 Tuntas
19 Abdul Rasyid L 75,00 Tuntas
20 Agung Azhari Muis L 75,00 Tuntas
21 Aldho Triadi L 70,00 Tidak Tuntas
22 Arya Candra Ang L 75,00 Tuntas
23 Desmon Makasambe L 70,00 Tidak Tuntas
24 Eko Putra Sahmianto L 75,00 Tuntas
25 Fandy Rompis L 75,00 Tuntas
26 Ferdiawan A. Malidje L 70,00 Tidak Tuntas
27 Firdaus Sindang L 75,00 Tuntas
28 Heybert Wiranto L 70,00 Tidak Tuntas
29 Jordi Billy Efrain Taroreh L 75,00 Tuntas
30 Julio Farera Efendy Tana L 70,00 Tidak Tuntas
6. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
113
31 Mohammad Fauzan L 80,00 Tuntas
32 Putra Aras Fahrul L 70,00 Tidak Tuntas
33 Randyanto Dumbela Abdul L 75,00 Tuntas
34 Wiriady Korompot L 75,00 Tuntas
35 Zolter Michael Macpal L 85,00 Tuntas
Jumlah 2635,00
Rata-rata 75,44
Persentase Ketuntasan
71,43% Tuntas
28,57% Tidak Tuntas
Berdasarkan tabel 1. dapat dinyatakan bahwa ketuntasan KKM pada siklus
I dari 35 siswa adalah 25 siswa atau 71,43%, sedangkan yang belum tuntas 10
siswa atau 28,54% dengan nilai rata-rata kelas 75,44. Hal ini berarti bahwa
kegiatan pembelajaran yang dilakukan belum maksimal, karena belum tercapai
sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan, sehingga masih perlu adanya
perbaikan pembelajaran pada siklus II.
a. Observasi
Melaksanakan observasi terhadap peneliti yang sedang melaksanakan
kegiatan pembelajaran dan kegiatan siswa dalam mengikuti pembelajaran dengan
menggunakan lembar observasi yang telah disiapkan.
Tabel 2. Hasil observasi siswa pada siklus I
No. Indikator yang diamati
Skala
1 2 3 4
1. Siswa menyiapkan alat tulis ¥
2. Siswa duduk tenang ditempatnya ¥
3. Termotivasi dalam mengikuti pembelajaran ¥
4. Mendengarkan penjelasan guru ¥
5. Mendengarkan dengan cermat pembagian kelompok ¥
6. Mengkomunikasikan dengan sesama teman kelompok ¥
7. Menyelesaikan tugas tepat waktu ¥
8. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru
9. Nilai yang diperoleh siswa bersadarkan kerja kelompok ¥
10. Mendiskusikan kesimpulan pelajaran ¥
Jumlah skor : 24
7. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
114
Skor maksimal :
Presentase :
40
60%
Dari hasil pengamatan siswa pada siklus I presentasenya mencapai 60 %
atau dalam kategori sedang. Hal ini terjadi karena pada siklus I masih banyak
siswa yang agak bingung dengan kegiatan pembelajaran yang diterapkannya,
sehingga hasilnya aktivitas siswa dalam pembelajaran belum maksimal.
Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel 3.
Tabel 3. Hasil observasi guru siklus I
No Aspek yang diamati
Skala
1 2 3 4
I. Perencanaan pembelajaran kooperatif
1. Menyiapkan materi pembelajaran
2. Menyiapkan media dan alat peraga
Â¥
Â¥
Â¥
II. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif
1. Menguasai materi ajar yang akan disampaikan
2. Menyampaikan tata cara pembelajaran kooperatif
3. Memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok
4. Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
5. Penggunaan waktu ¥
Â¥
Â¥
Â¥
Â¥
III. Evaluasi
1. Melaksanakan evaluasi pembelajaran
2. Menganalisis hasil kerja siswa
3. Menyimpukan materi pelajaran
Â¥
Â¥
Â¥
Jumlah skor :
Skor maksimal :
Presentase :
26
40
65 %
Hasil pengamatan guru pada siklus I berada dalam kategori sedang dengan
presentase nilai 65%. Hal ini berarti masih perlu di tingkatkan utamanya pada
indikator yang berada pada skala 1 dan 2.
b. Refleksi
Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa pembelajaran Ilmu
Pengetahuan alam dengan Kompetensi Dasar Organ Tubuh Manusia dan Hewan
pada siklus pertama ternyata belum berhasil karena dari 35 siswa baru 25 siswa
8. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
115
yang sudah tuntas atau hanya 71,43% yang tuntas. Setelah peneliti dan observer
mendiskusikan tentang hasil observer dan wawancara yang dikaitkan dengan hasil
evaluasi, maka peneliti akan mengadakan kegiatan pembelajaran guna
menanggulangi kelemahan pada hasil belajar siklus pertama dengan lebih
memberikan tekanan pada bidang kelemahannya.
â„¢ Paparan Data Siklus 2
Hasil evaluasi siklus II akan disajikan pada tabel 4.
Tabel 4. Hasil Belajar Siswa Siklus II
No. Urut Nama Siswa L/P Nilai Keterangan
1 Almorensi Pratiwi P 70,00 Belum tuntas
2 Andi Martini P 85,00 Tuntas
3 Angelica Patresia Waleleng P 80,00 Tuntas
4 Chaterina Imelda Mamuaya P 85,00 Tuntas
5 Citra Pramadita P 85,00 Tuntas
6 Claudia Destika P 80,00 Tuntas
7 Fransisca Margareth P 80,00 Tuntas
8 Jaklyn B. Mawikere P 80,00 Tuntas
9 Kartika Srikandi P 90,00 Tuntas
10 Maulidna Nurdin P 80,00 Tuntas
11 Megawati P 80,00 Tuntas
12 Retno Dwi Novianti P 80,00 Tuntas
13 Ririn Parmadi P 80,00 Tuntas
14 Sindy Claudia Ambara P 85,00 Tuntas
15 Umaya Rinaji P 80,00 Tuntas
16 Vina Mariana Batti P 80,00 Tuntas
17 Yolanda Delfia Masambe P 80,00 Tuntas
18 Yunita Kenjem P 85,00 Tuntas
19 Abdul Rasyid L 85,00 Tuntas
20 Agung Azhari Muis L 80,00 Tuntas
21 Aldho Triadi L 70,00 Tidak Tuntas
22 Arya Candra Ang L 80,00 Tuntas
23 Desmon Makasambe L 90,00 Tuntas
24 Eko Putra Sahmianto L 80,00 Tuntas
25 Fandy Rompis L 80,00 Tuntas
9. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
116
26 Ferdiawan A. Malidje L 70,00 Tidak Tuntas
27 Firdaus Sindang L 80,00 Tuntas
28 Heybert Wiranto L 70,00 Tidak Tuntas
29 Jordi Billy Efrain Taroreh L 80,00 Tuntas
30 Julio Farera Efendy Tana L 70,00 Tidak Tuntas
31 Mohammad Fauzan L 80,00 Tuntas
32 Putra Aras Fahrul L 85,00 Tuntas
33 Randyanto Dumbela Abdul L 85,00 Tuntas
34 Wiriady Korompot L 85,00 Tuntas
35 Zolter Michael Macpal L 90,00 Tuntas
Jumlah 2825,00
Rata-rata 81,03
Persentase Ketuntasan
85,71% Tuntas
17,14% Tidak Tuntas
Data hasil observasi siswa siklus II diuraikan seperti berikut.
Tabel 5. Hasil observasi siswa pada siklus II
No. Indikator yang diamati
Skala
1 2 3 4
1. Siswa menyiapkan alat tulis ¥
2. Siswa duduk tenang ditempatnya ¥
3. Termotivasi dalam mengikuti pembelajaran ¥
4. Mendengarkan penjelasan guru ¥
5. Mendengarkan dengan cermat pembagian kelompok ¥
6. Mengkomunikasikan dengan sesama teman kelompok ¥
7. Menyelesaikan tugas tepat waktu ¥
8. Menjawab pertanyaan yang diberikan guru ¥
9. Nilai yang diperoleh siswa bersadarkan kerja kelompok ¥
10. Mendiskusikan kesimpulan pelajaran ¥
Jumlah skor :
Skor maksimal :
Presentase :
38
40
95%
Dari hasil pengamatan siswa pada siklus II presentasenya mencapai 95 %
atau dalam kategori baik. Hal ini terjadi karena pada siklus II siswa sudah terbiasa
10. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
117
dengan kegiatan pembelajaran yang diterapkannya, sehingga aktivitas siswa
dalam pembelajaran berlangsung sesuai apa yang diharapkan.
Hasil observasi aktivitas guru disajikan pada tabel 3.6 berikut:
Tabel 6. Hasil observasi guru siklus II
No Aspek yang diamati
Skala
1 2 3 4
I. Perencanaan pembelajaran kooperatif
1. Menyiapkan materi pembelajaran
2. Menyiapkan media dan alat peraga
Â¥
Â¥
Â¥
II. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif
3. Menguasai materi ajar yang akan disampaikan
4. Menyampaikan tata cara pembelajaran kooperatif
5. Memberikan tugas untuk dikerjakan secara berkelompok
6. Membimbing siswa dalam mengerjakan tugas
7. Penggunaan waktu
Â¥
Â¥
Â¥
Â¥
Â¥
III. Evaluasi
8. Melaksanakan evaluasi pembelajaran
9. Menganalisis hasil kerja siswa
10. Menyimpukan materi pelajaran
Â¥
Â¥
Â¥
Jumlah skor :
Skor maksimal :
Presentase :
40
40
100 %
Hasil pengamatan guru pada siklus II berada dalam kategori baik dengan
presentase nilai 100%. Hal ini berarti tujuan pembelajaran tercapai sesuai dengan
indikator yang telah ditetapkan.
d. Refleksi
Dari hasil analisis data yang diketahui ketuntasan belajar siswa dalam
proses pembelajaran mencapai 85,71%. Dilihat dari analisis dan presentase
pencapaian target belum tuntas, akan tetapi telah mencapai standar ketuntasan
klasikal yang ditetapkan yaitu 85%, dengan demikian pada siklus II ini dinyatakan
berhenti dan tidak dilanjutkan pada siklus berikutnya.
Pembahasan
11. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
118
Pemberian tindakan dalam penelitian ini berlangsung selama dua siklus.
Pada siklus pertama diberikan materi organ tubuh manusia dan hewan. Dari
pengamatan hasil proses pembelajaran,persoalan yang yang d temukan antara lain
bahwa siswa kurang mengerti pembelajaran kooperatif berbantuan media
gambar.Hal ini dsebabkan karena guru sendiri baru pertama kali menggunakan
model pembelajaran ini,dan belum pernah menggunakan model pembelajaran ini
sebelumnya.Akhirnya,yang terjadi adalah ketika melakukan pengorganesasian
siswa,masih banyak siswa yang ramai dan membuat keributan d kelas,sehingga
mengganggu siswa yang lain.Pada siklus perama ini,ditemukan masih banyak
siswa yang diam,dan hanya beberapa yang mengajukan pertanyaan.
Mengacu pada permasalahan-permasalahan pada siklus 1,kemudian dibuat
perencanaan untuk dilaksanakan pada siklus ll,dan ditemui bahwa dalam
pelaksanaan tindakan ,masalah-masalah yang dihadapi pada siklus l menjadi
kurang.Pada siklus ll, terlihat bahwa motivasi siswa untuk belajar IPA menjadi
meningkat,hal ini ditunjukan antara lain,bahwa siswa aktif berdiskusi dengan
teman-teman kelompoknya ,kemudian aktif bertanya pada hal-hal yang belum
diketahui,termasuk aktif dalam memberikan tanggapan pada presentasi dari
kelompok yang berbeda.
Pada siklus pertama, siswa tuntas belajar atau memenuhi standar KKM
sebanyak 25 siswa atau 71.43% sehingga siklus ini masih ada 10 siswa yang
belum tuntas atau belum mencapai standar KKM.
Pada siklus kedua, siswa tuntas belajar atau memenuhi standar KKM
sebanyak 29 siswa atau 82,86%, sehingga pada siklus ini masih ada 6 siswa yang
belum tuntas, jika dilihat dari siklus pertama, siklus ini siswa yang belajar tuntas
mengalami kenaikan sebanyak 4 siswa yang mempengaruhi kenaikan prestasi
siswa disamping karena pengulangan materi pembelajaran juga karena sistim
pembelajaran menggunakan media gambar.
12. Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9
ISSN 2354-614X
119
IV. PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan analisis data hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan, bahwa
penggunaan media gambar dalam pembelajaran yang tepat dan metode
pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan daya serap siswa kelas V SD
Negeri 17 Tolitoli pada Kompetensi Dasar Organ Tubuh Manusia dan Hewan. Hal
ini dibuktikan adanya peningkatan ketuntasan belajar siswa yaitu pada siklus
pertama pencapaian standar KKM mencapai 25 siswa dari 35 siswa atau 71.43%
dengan nilai rata-rata kelas 75,44. Pada siklus kedua mengalami kenaikan jumlah
siswa yang tuntas belajarnya yaitu dari 25 siswa atau 71,43% pada siklus I
menjadi 29 siswa atau 82,86% pada siklus II, ada peningkatan 11,43%. Begitu
juga rata-rata kelas dari 75,44 pada siklus I meningkat menjadi 80,74 pada siklus
II, atau ada peningkatan 5,29.
Saran
Karena penerapan pembelajaran kooperatif berbantuan media gambar
dapat meningkatkan hasil belajar siswa, maka disarankan agar sebelum proses
pembelajaran berlangsung, sebaiknya guru menyiapkan media/alat dan
menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan Standar Kompetensi
Dasar, agar siswa lebih tertarik,berkesan dan terangsang untuk mengembngkan
daya pikirnya yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajarnya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, AE. 1989. Prinsip-prinsip layanan Bimbingan Belajar. Ujung Pandang:
FIP IKIP Ujung Pandang
Abdurrahman, 1993. Pengelolaan Pengajaran. Ujung Pandang: PT.Bintang
Selatan.
Al Barry, MD. 1994. Kamus Modern Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Arkola
Departemen Pendidikan Nasional. 2005 Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah.