Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki
aq hanya Mnatap msa dpn dngan pnDgan aGama, , , ,
dan Aq mmPljari mSa llu untuk Mndwasakan cra brfikirq. . .
dan hanya Kpd Allah lh aq brserah diri mmhon ampun Atas jasad yg sllu brdosa ini . . .