Suatu ketika, hiduplah sebatang pohon apel besar dan anak lelaki yang senang bermain-main di bawah pohon apel itu setiap hari. Ia senang memanjatnya hingga ke pucuk pohon, memakan buahnya, tidur-tiduran di keteduhan rindang daun-daunnya. Anak lelaki
aq hanya Mnatap msa dpn dngan pnDgan aGama, , , ,
dan Aq mmPljari mSa llu untuk Mndwasakan cra brfikirq. . .
dan hanya Kpd Allah lh aq brserah diri mmhon ampun Atas jasad yg sllu brdosa ini . . .
We’ve updated our privacy policy so that we are compliant with changing global privacy regulations and to provide you with insight into the limited ways in which we use your data.
You can read the details below. By accepting, you agree to the updated privacy policy.