Lagi, 2 Jenis Hiu Mako, 7 Jenis Pari, dan Teripang Telah Masuk Daftar /Listin...Didi Sadili
Ìý
COP18 CITES memutuskan untuk memasukkan beberapa spesies ikan dan teripang ke dalam Appendiks II, termasuk pari, hiu, dan teripang dari Indonesia. Hal ini menuntut pemerintah Indonesia mengambil tindakan perlindungan, pelestarian, dan pemanfaatan sumber daya alam secara berkelanjutan, seperti pemantauan perdagangan, penyusunan NDF, dan peningkatan penegakan hukum. Selain itu, diperlukan up
Penanggulangan kebakaran ialah segala upaya untuk mencegah timbulnya kebakaran dengan berbagai upaya pengendalian, untuk memberantas kebakaran
Pencegahan kebakaran adalah segala usaha yang dilakukan agar tidak terjadi penyalaan api yang tidak terkendali.
Dokumen tersebut membahas tentang hirarki pengendalian bahaya yang terdiri dari lima tingkatan yaitu eliminasi, substitusi, engineering control, administratif control, dan alat pelindung diri. Jenis-jenis bahaya yang dijelaskan meliputi bahaya biologi, kimia, fisik/mekanik, dan psikososial.
Dokumen tersebut membahas tentang izin kerja dan prosedur keselamatan yang harus dipatuhi untuk pekerjaan berisiko tinggi seperti pengelasan, pekerjaan di ruang terbatas, dan pekerjaan lainnya. Izin kerja diperlukan untuk mengontrol risiko dan memastikan keselamatan pekerja.
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxWindyHansen
Ìý
Tujuan Pelatihan adalah :
Peserta diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat mempraktekkan memadamkan Api dengan menggunakan APAR.
Membantu Peserta dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman terhadap bahaya Api / Kebakaran.
Menambah Pengetahuan Peserta tentang Tanggap Darurat, bila terjadi Kebakaran.
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
ALAT PEMADAM API RINGAN
PENGERTIAN :
Peralatan yang ringan yang berisi TEPUNG, CAIRAN atau GAS yang dapat disemprotkan bertekanan untuk tujuan pemadaman kebakaran
Alat yang ringan yang mudah dilayani oleh satu orang saja untuk tujuan pemadaman pada mula terjadinya kebakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja di industri minyak dan gas. Industri ini memiliki banyak potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan membahayakan karyawan, perusahaan, serta masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dokumen ini menjelaskan upaya pengendalian risiko awal, penerapan standar keselamatan, identifikasi bahaya, penyebab kecelakaan, dan manajemen ris
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
Ìý
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut memberikan prosedur keadaan darurat kebakaran yang meliputi tugas-tugas setiap anggota tim darurat seperti petugas pemadam kebakaran, koordinator tim, petugas evakuasi, dan prosedur umum seperti saat terjadi alarm kebakaran dan saat evakuasi.
Metode Analisa SWOT pada Keselamatan Tenaga Kerja.pptxContohTiga
Ìý
Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Metode ini membantu perusahaan menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang, serta mengatasi kelemahan dan ancaman. Hasil analisis digunakan dalam perencanaan SMK3 untuk mencapai tempat kerja yang aman dan menurunkan kecelakaan kerja
Dokumen tersebut membahas tentang keadaan darurat, jenis-jenisnya, kategori keadaan darurat, sistem tanggap darurat, elemen pokok sistem tanggap darurat, peralatan darurat, ketentuan emergency exit, dan faktor kegagalan sistem tanggap darurat."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang izin kerja dan prosedur keselamatan yang harus dipatuhi untuk pekerjaan berisiko tinggi seperti pengelasan, pekerjaan di ruang terbatas, dan pekerjaan lainnya. Izin kerja diperlukan untuk mengontrol risiko dan memastikan keselamatan pekerja.
Pelatihan Singkat Memadamkan Api dengan APAR.pptxWindyHansen
Ìý
Tujuan Pelatihan adalah :
Peserta diharapkan dapat memahami materi yang disampaikan dan dapat mempraktekkan memadamkan Api dengan menggunakan APAR.
Membantu Peserta dalam menciptakan lingkungan kerja yang aman terhadap bahaya Api / Kebakaran.
Menambah Pengetahuan Peserta tentang Tanggap Darurat, bila terjadi Kebakaran.
EVAKUASI DAN KESIAPSIAGAAN TANGGAP DARURAT.pptxdiah238366
Ìý
Dokumen tersebut membahas tentang persiapan dan rencana evakuasi darurat untuk menangani keadaan darurat seperti kebakaran di suatu bangunan. Beberapa poin penting yang dijelaskan adalah penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, simulasi evakuasi, dan langkah-langkah yang harus diambil petugas kebakaran ketika terjadi keadaan darurat seperti kebakaran.
ALAT PEMADAM API RINGAN
PENGERTIAN :
Peralatan yang ringan yang berisi TEPUNG, CAIRAN atau GAS yang dapat disemprotkan bertekanan untuk tujuan pemadaman kebakaran
Alat yang ringan yang mudah dilayani oleh satu orang saja untuk tujuan pemadaman pada mula terjadinya kebakaran.
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja di industri minyak dan gas. Industri ini memiliki banyak potensi bahaya yang dapat menyebabkan kecelakaan dan membahayakan karyawan, perusahaan, serta masyarakat sekitar. Oleh karena itu, dokumen ini menjelaskan upaya pengendalian risiko awal, penerapan standar keselamatan, identifikasi bahaya, penyebab kecelakaan, dan manajemen ris
Rancangan Kebutuhan Dan Penempatan APAR Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. TalaudYOHANIS SAHABAT
Ìý
5.1. Kesimpilan
Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan, melalui beberapa tahapan mulai dari observasi lapangan sampai dengan pengolahan data hasil lapangan diatas penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :
1) Mengingat Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud belum memiliki APAR, maka sebaiknya saat ini dilakukan perencanaan untuk pengadaanya, guna memenuhi ketentuan dan persyaratan sebagaimana pada KEPMEN PU Nomor : 10/KPTS/2000, tentang Ketentuan Teknis Pengaman Terhadap Bahaya Kebakaran Pada Bangunan Gedung dan Lingkungan, yang dapat memberikan keamanan, keselamatan, dan kenyamanan, bagi para Pegawai maupun pengunjung dan masyarakat lainnya;
2) Adapun potensi bahaya kebakaran yang ada pada gedung tersebut, berdasarkan hasil pengamatan identifikasi bahaya kebakaran meliputi klasifikasi kebakaran A, B dan C;
3) Untuk langkah pencegahan terhadap risiko bahaya kebakaran pada gedung tersebut, perlu disediakan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) jenis Dry Chemical Powder PC ABC, sejumlah 36 unit, yang ditempatkan sesuai dengan ketentuan dan SNI;
4) Untuk pengadaan APAR tersebut, telah diketahui perkiraan biaya yang digunakan berdasarkan hasil perhitungan diatas adalah sebesar Rp.129.642.000,- (Seratus Duapuluh Sembilan Juta, Enam Ratus Empat Puluh Dua Ribu, Rupiah).
5.2. Saran
Pencegahan dan penanggulangan kebakaran adalah semua tindakan yang berhubungan dengan pencegahan, pengamatan dan pemadaman kebakaran yang meliputi perlindungan jiwa dan keselamatan manusia serta perlindungan harta benda. Oleh karena itu, berhubung Gedung Kantor SETDA Kab. Kepl. Talaud, yang hingga saat ini belum memiliki sarana dan fasilitas penunjang terkait standar teknis keselamatan seperti APAR yang harus dimiliki, bahkan dengan terbatasnya fasilitas pemadam kebakaran yang dimiliki oleh PEMDA Kab. Kepl. Talaud, sehingga sangat dipandang perlu kedepannya untuk merencanakan dan mengadakannya.
Dokumen tersebut memberikan prosedur keadaan darurat kebakaran yang meliputi tugas-tugas setiap anggota tim darurat seperti petugas pemadam kebakaran, koordinator tim, petugas evakuasi, dan prosedur umum seperti saat terjadi alarm kebakaran dan saat evakuasi.
Metode Analisa SWOT pada Keselamatan Tenaga Kerja.pptxContohTiga
Ìý
Analisis SWOT digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Metode ini membantu perusahaan menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang, serta mengatasi kelemahan dan ancaman. Hasil analisis digunakan dalam perencanaan SMK3 untuk mencapai tempat kerja yang aman dan menurunkan kecelakaan kerja
Dokumen tersebut membahas tentang keadaan darurat, jenis-jenisnya, kategori keadaan darurat, sistem tanggap darurat, elemen pokok sistem tanggap darurat, peralatan darurat, ketentuan emergency exit, dan faktor kegagalan sistem tanggap darurat."
Dokumen tersebut membahas tentang manajemen risiko K3, meliputi definisi risiko dan manajemen risikonya, tahapan-tahapan manajemen risiko K3, dan metode identifikasi serta penilaian risiko. Ditekankan pentingnya komitmen manajemen dan keterlibatan seluruh pihak dalam mengelola risiko K3 secara terstruktur dan komprehensif.
Dokumen tersebut membahas tentang tujuan pembelajaran K3 yang mencakup memahami filosofi K3, mengidentifikasi sumber bahaya, dan melakukan tindakan pengendalian bahaya. Dokumen ini juga menjelaskan tujuan safety untuk mengamankan sistem kegiatan dan meningkatkan kesejahteraan, serta prinsip-prinsip K3 menurut ILO.
Manajemen resiko diperlukan untuk mengidentifikasi bahaya di tempat kerja dan menentukan tindakan pengendalian yang sesuai untuk mencegah kerugian. Proses manajemen resiko meliputi identifikasi bahaya, analisis peluang dan akibat, penilaian resiko, penanganan resiko, serta pemantauan dan review secara berkelanjutan. Tujuannya adalah mengelola risiko secara sistematis agar tetap terkendali pada tingkat yang dapat diter
Dokumen tersebut membahas konsep dan implementasi penilaian risiko sistem pengendalian intern pemerintah. Dokumen tersebut menjelaskan tujuan pembelajaran untuk memahami konsep risiko dan implementasi penilaian risiko sesuai peraturan pemerintah. Dokumen tersebut juga membahas metodologi pembelajaran dan pokok bahasan mengenai konsep risiko, penilaian risiko, metodologi penilaian risiko, dan hal-hal yang perlu dibangun dalam implementasi penila
Dokumen tersebut membahas tentang keselamatan dan kesehatan kerja (K3), termasuk berbagai bahaya potensial di tempat kerja seperti bahaya mekanik, listrik, kimia, dan psikososial beserta konsekuensinya berupa kecelakaan atau penyakit akibat paparan bahaya tersebut. Dokumen tersebut juga menjelaskan prinsip-prinsip K3 seperti mengidentifikasi bahaya, menilai risiko, dan mengendalikan ek
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
Penilaian risiko merupakan bagian dari manajemen risiko yang merupakan komponen inheren dalam Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3). Langkah-langkah penilaian risiko meliputi identifikasi bahaya, evaluasi risiko, dan pengendalian risiko. Evaluasi risiko dilakukan dengan menilai peluang dan konsekuensi suatu risiko untuk mendapatkan profil risiko suatu unit kerja.
Dokumen ini membahas tentang pengertian, tujuan dan format dari Standar Operasional Prosedur (SOP) beserta contoh format lengkap SOP untuk proses kerja rutin di puskesmas. Dokumen ini juga memberikan contoh SOP khusus untuk membuat ikan piam biji selasih.
Dokumen tersebut membahas tentang kebijakan kredensial tenaga kesehatan di puskesmas. Kredensial digunakan untuk menilai kompetensi tenaga kesehatan agar memiliki kewenangan klinis yang sesuai. Kredensial dilakukan oleh dinas kesehatan kabupaten/kota untuk dokter, dokter gigi, perawat dan bidan di puskesmas setiap 5 tahun. Tujuannya untuk menjamin mutu pelayanan dan keselamatan pas
MATERI PPN PENCEGAHAN DAN PENURUNAN STUNTING.pptxPatenPisan1
Ìý
Dokumen ini membahas upaya pemerintah Indonesia dalam mencegah dan menurunkan stunting melalui Program Prioritas Nasional. Stunting disebabkan kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang sehingga anak terlalu pendek. Pemerintah melaksanakan 5 pilar strategi nasional yang meliputi komitmen kepemimpinan, kampanye perubahan perilaku, konvergensi program, ketahanan pangan dan gizi, serta pemantauan evaluasi. Upaya pencegahan dilakuk
Dokumen tersebut membahas tentang profil indikator mutu di puskesmas, termasuk pengertian profil indikator, format standar profil indikator, dan contoh penyusunan profil indikator di puskesmas.
Dokumen tersebut membahas tentang persyaratan penyusunan Standard Operating Procedure (SOP) yang diperlukan dalam akreditasi Puskesmas, termasuk format, proses penyusunan, dan pengelolaannya."
#TANGKI4D PLATFOM TRANDING MASA KINI KARNA TINGKAT KEMENANGAN YANG SANGAT TINGGITANGKI4D
Ìý
Bagi kalian yang ingin mendapatkan kemenangan situs slot bonus kami merupakan saran terbaik buat kalian, hanya mengunakan modal rendah & penyedia bonus terbaik sepanjang masa
follow semua dan claim bonus dari kami #Tangki4dexclusive #tangki4dlink #tangki4dvip #bandarsbobet #idpro2025 #stargamingasia #situsjitu #jppragmaticplay #scatternagahitam
Pusat Permainan Game Tradisional Bermain Suwit Online Link Situs IDN Live Cas...bijigandum5454
Ìý
DAFTAR KETIK DI GOOGLE >> TRANSTOGEL <<
Casino adalah sebuah situs taruhan live casino online uang asli terbaik dan terpercaya tahun 2025. Bagi ada yang tertarik untuk bermain permainan di stasiun online, tentu sekarang bisa bergabung bersama pilihan situs agen taruhan Casino yang resmi dan terpercaya di Indonesia. Diantaranya yaitu di mana anda menjadi pemain bisa langsung bergabung bersama situs online live Casino. Di sini kami menghadirkan terhadap variasi pada agen baccarat yang pertaruhan menuju di online lengkap mulai dari taruhan baccarat online, taruhan rolet online, taruhan dadu online dan banyak lagi variasi games online lainnya tersedia.
Casino Online sendiri Memang jadi pilihan game yang cukup ramai dan banyak peminatnya saat ini terutama Indonesia. Banyak sekali para pecinta taruhan Indonesia yang tertarik untuk mencoba bermain di dan memainkan permainan taruhan casino online tersebut. Apalagi sistem mainnya Sekarang sudah menggunakan sistem main online live Casino online secara streaming. Siapapun kemudian bisa memainkan permainan taruhan game rolet online, taruhan baccarat, dan lain sebagainya menggunakan smartphone ataupun juga komputer laptop. Sistem permainannya sendiri saat ini kemudian juga hadir secara terintegrasi menggunakan satu user ID.
Daftar akun satu kali, anda sudah bisa menikmati ragam variasi Permainan mulai dari baccarat online terpercaya uang asli, rolet online terpercaya, sicbo dan banyak lagi lainnya.
Casino hadir di Indonesia sebagai rekomendasi dari pilihan agen taruhan baccarat terpercaya yang memiliki lisensi dan juga legalitas resmi. Cara player bisa menikmati dan mencoba ragam variasi permainan game baccarat Casino jaminan 100% pasti membayar jika menang. Selain itu juga kami tawarkan ada variasi permainan game lainnya termasuk juga permainan game rolet online yang mudah dalam hal transaksi. Pemain bisa melakukan proses deposit melalui situs agen taruhan baccarat dan juga situs rolet online menggunakan berbagai metode. Menggunakan suatu metode transaksi taruhan rolet online atau agen baccarat yang menggunakan satu akun atau satu user ID.
2. Manajemen Risiko K3
• Manajemen Risiko K3 adalah suatu upaya mengelola risiko untuk
mencegah terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan secara
komprehensif, terencana dan terstruktur dalam suatu kesisteman
yang baik.
7. Persiapan
MENUNJUK TIM
MANRIS K3
DIBUAT SECARA
TERTULIS
DITANDATANGANI
OLEH KEPALA
UNIT/DEPT/DIVISI
WAJIB MENGIKUTI
PELATIHAN
MANRIS DAN
KOMPETEN
TERDIRI DARI:
Kepala
Divisi/Pengawas/Per
sonil K3/Pekerja
9. Penetapan Konteks
Penetapan konteks bertujuan untuk menentukan batasan risiko yang akan dikelola
dan menentukan lingkup proses manajemen risiko k3. Konteks tersebut mencakup
faktor berupa:
PENETAP
AN
KONTEKS
FAKTOR
EKSTERNAL
KONTEKS
DALAM
PROSES
MANRIS
PENETAPA
N KRITERIA
RISIKO
FAKTOR
INTERNAL
10. FAKTOR
INTERNAL
• Tenaga kerja
• Cara kerja
• Sarpras
• Dana
FAKTOR
EKSTERNAL
• Sosial, politik, budaya
• teknologi
• Peristiwa alam
KONTEKS
DALAM
PROSES
MANRIS
• Ruang lingkup, kedalaman dan luasnya kegiatan pengelolaan risiko
• Luasnya kegiatan
• Definisi kegiatan
• Metodologi
PENETAPA
N
KRITERIA
RISIKO
• Jenis Risiko, Konsekuensi, Kemungkinan
• Penentuan Tingkat Risiko
• Tingkat Risiko Yang Diterima
• Tingkat Risiko Yang Memerlukan Kontrol
Penetapan Konteks
11. Penilaian Risiko
• Penilaian risiko merupakan kegiatan inti dalam manajemen risiko.
• 3 kegiatan inti dalam penilaian risiko:
Identifikasi risiko
Analisis risiko
Evaluasi risiko
12. Identifikasi bahaya
• Langkah awal dalam penilaian risiko
• Keberhasilan proses manajemen risiko ditentukan kemampuan
mengidentifikasi semua risiko yang ada.
• Jika semua risiko berhasil diidentifikasi dengan lengkap, perusahaan
dapat melakukaan pengelolaan dengan komprehensif.
14. Bahaya(Hazard)
Sesuatu dapat berupa:
• Zat dan bahan
• Keadaan atau kondisi
• Peralatan
• Metode
• Material
• Kegiatan
Kerugian berupa
• Cidera
• Penyakit/gangguan kesehatan
• Kerusakan peralatan
• Kerusakan lingkungan
• Gangguan pada proseskerja
• Citra dan nama baik perusahaan
Sesuatu yang berpotensi/dapat
menimbulkan kerugian (harm)
15. JenisBahaya
Jenis Bahaya (CCOHS)
• Biologi: bakteri, virus, serangga, tumbuhan dan hewan
• Kimia: energi dalam bahan kimia yang bisa berakibat pada
keselamatan dan kesehatan
• Fisika: kebisingan, getaran,tekanan.
• Ergonomi: Gerakan berulang, desain tempat kerja,
manual handling
• Psikososial: stress, kekerasan, beban kerja, shift
kerja, dll.
18. Bahaya Gravitasi
• Bahaya gravitasi antara lain objek yang dapat jatuh atau
kondisi yang menyebabkan jatuh. Contoh: jatuhnya
benda, atap yang runtuh, tersandung, dan terpeleset.
19. Bahaya Gerakan
• Perubahan posisi benda. Contoh: gerakan kendaraan, kapal atau
peralatan, aliran air, angin, pemosisian tubuh: mengangkat,
mendorong, menekuk, dll.
20. Bahaya Mekanik
• Energi dari komponen sistem mekanis, yaitu rotasi, getaran, gerakan, dll.
Di dalam peralatan / mesin yang tidak bergerak. Contoh: peralatan
berputar, compressed springs, drive belts, conveyor, motor.
21. Bahaya Listrik
• Kehadiran dan aliran muatan listrik. Contoh: saluran listrik,
transformator, muatan statis, petir, peralatan berenergi, kabel, baterai
22. Bahaya Tekanan
• Energi yang digunakan oleh cairan atau gas yang telah dikompresi
atau berada di bawah vakum. Contoh: pipa bertekanan, tabung gas
bertekanan, bejana, tangki, selang, dan peralatan hidrolik.
23. Bahaya Kimia
• Energi yang ada dalam bahan kimia yang berpotensi menimbulkan
bahaya fisik atau kesehatan. Contoh: uap yang mudah terbakar,
bahaya reaktif, karsinogen atau senyawa toksik lainnya, korosif,
piroforik, mudah terbakar, gas inert, uap logam.
24. Bahaya Temperatur
• Perbedaan energi termal benda atau lingkungan, yang dirasakan
oleh tubuh manusia sebagai panas atau dingin.
• Contoh: sumber nyala dan penyulutan terbuka, permukaan panas
atau dingin, cairan atau gas, kerja panas, gesekan, kondisi
lingkungan umum, uap, kondisi cuaca ekstrem dan berubah-ubah
25. Bahaya Radiasi
• Energi yang dipancarkan dari unsur radioaktif dan bahan radioaktif
yang terjadi secara alami. Contoh: masalah pencahayaan, busur las,
sinar-X, sinar matahari, gelombang mikro, atau radiasi non-pengion
lainnya.
26. Bahaya Kebisingan
• Suara dihasilkan ketika suatu gaya menyebabkan benda atau zat
bergetar. Contoh: kebisingan benturan, getaran, pelepas tekanan
tinggi, kebisingan peralatan
27. Bahaya Biologi
• Organisme hidup yang dapat menimbulkan bahaya. Contoh: hewan,
bakteri, virus, serangga, patogen yang ditularkan melalui darah,
makanan yang tidak ditangani dengan benar, air yang terkontaminasi
31. Literature and Discussion with other
professional
• Meeting, diskusi dan training dengan ahli.
• Menjalin komunikasi dengan tenaga ahli di industry lain.
• Leiterature review/kajian Pustaka.
32. Sampling and Spot Inspection
• Kadang hanya terbatas untuk melakukan identifikasi terhadap
bahaya lingkungan kerja.
• Dapat mengeidentifikasi berbagai tipe bahaya.
• Efisiensi dari segi waktu.
33. Informasi yang dikumpulkan
Manusia Mesin/Peralatan Metode/cara
kerja
Material dan
bahan
Lingkungan
Kerja
4ME
Man-Machine-Method-Material-Environment
37. Analisis Risiko
• Analisis risiko adalah menentukan besarnya risiko yang dicerminkan
dari kemungkinan dan keparahan yang ditimbulkannya.
• Dalam melakukan analisis risiko, informasi yang perlu dikumpulkan
adalah: probabilitas pajanan bahaya dan tingkat keparahan.
38. Pengertian Risiko
• Risiko adalah seberapa besar kemungkinan terjadinya kerugian
bagi keselamatan maupun kesehatan pekerja, kerusakan alat,
kerusakan lingkungan, terhentinya proses akibat suatu
sumber/kondisi/peralatan/metode/material.
39. Hazard VS Risk
Hazard adalah segala sesuatu yang dapat
menyebabkan kejadian berbahaya
Risiko adalah kemungkinan suatu
kejadian berbahaya dapat terjadi
45. Kriteria Kualitatif Konsekuensi/Consequences
AS/NZS 4360
Level Descriptor Example detail description
1 Insignificant No injuries, low financial loss
2 Minor First aid treatment, on-site release immediately contained,
medium financial loss
3 Moderate Medical treatment required, on-site release contained with
outside assistance, high financial loss
4 Major Extensive injuries, loss of production capability, off-site
release with no detrimental effects, major financial loss
5 Catastrophic Death, toxic release off-site with detrimental effect, huge
financial loss
46. Kriteria Kualitatif Likelihood/Kemungkinan
Level Descriptor Description
A Almost certain In expected to occur in most circumstances
B Likely Will probably occur in most circumstances
C Possible Might occur in some time
D Unlikely Could occur at some time
E Rare May occur only in exceptional circumstances
47. Likelihood
Consequences
Insignificant
1
Minor
2
Moderate
3
Major
4
Catastrophic
5
A (Almost certain) H H E E E
B (Likely) M H H E E
C (moderate) L M H E E
D (unlikely) L L M H E
E (rare) L L M H H
E : Extreme risk; immediate action required
H : high risk; senior management attention needed
M : moderate risk ; management responsibility must be specified
L : low risk; manage by routine procedures
Matriks Risiko – Tingkat Risiko
53. Evaluasi Risiko
• Tujuan dari evaluasi risiko adalah
untuk menilai apakah antara
risiko dan pengamannya telah
seimbang.
• 3 kategori risiko; dapat diterima,
dapat ditolerir dan tidak dapat
diterima.
54. Generally intolerable Risk cannot be justified
Except in extraordinary
circumstances
Basic Safety Limit
ALARP or Tolerable
Basic Safety Objective
Broadly Acceptable
Reduce risk until it reaches
acceptable region.
Residual risk tolerable only if
further risk reduction is
impracticable
Risk reducation not likely to be
required as resources likely to
be grossly disproportionate to
the reduction achieved
High
Risk
Negligible
Risk
ALARP Concept
As Low As Reasobaly Practicable
Evaluasi Risiko
58. • Tentukan efektivitas pengendalian risiko
Kontrol Tipe Efektivitas Kontrol
Teknik Isolasi, modifikasi 45%
Administrasi Rambu peringatan,
Shift kerja
pembatasan jam kerja, JSA,
SOP, Pelatihan
20%
APD Helm, sepatu safety, masker,
sarung tangan
10%
Penentuan Kontrol Risiko
60. Latihan Soal
• Eliminasi: Working from home, virtual meeting
• Substitusi: Not Applicable
• Engineering Control: Ruang Isolasi, Ventilasi, Disinfeksi
• Administratif: Pengecekan suhu, pengaturan jarak, poster
prokes.
• APD: Masker
61. Komunikasi & Konsultasi
Komunikasi dan konsultasi harus dilakukan dalam setiap langkah
pengelolaan risiko berupa:
Memperoleh data, informasi seperti data survei, statistik, laporan produksi,
laporan pemeliharaan, data manufaktur, dll
Komunikasi pengelolaan risiko kepada:
Pihak internal: karyawan, manajemen, serikat pekerja, perusahaan induk
Pihak eksternal: kontraktor, tamu perusahaan, pemerintah, pemegang
saham, komunitas, auditor.
Konsultasi dengan ahli misalnya pemerintah, pengajar, karyawan
berpengalaman, praktisi K3, penasihat eksternal
Konsultasi Dengan Personil Atau Organisasi Yang Memiliki Keahlian
K3
Semua hasil komunikasi dan konsultasi harus direkam & didokumentasikan
62. Monitoring dan Tinjauan Ulang
• Pemantauan dapat dilakukan dengan melaksanakan audit internal.
• Perlu dikaji ulang daftar risiko secara regular.
• Kaji ulang khusus dilakukan bila sewaktu-waktu ada perubahan
63. Dokumentasi dan pelaporan
• Aktivitas manajemen risiko harus didokumentasikan dengan baik.
• Dokumen manajemen risiko dapat berupa:
Pedoman manajemen risiko
Hasil penilaian risiko dapat didokumentasikan dalam format HIRADC
Arsip proses penunjang: laporan audit, konsultasi, komunikasi risiko.
64. Latihan 1
• Buatlah analisis risiko K3 aktivitas pemberian makan singa di
kebun binatang sesuai dengan Hierarki Pengendalian
Bahaya!
65. Latihan 2
• Buatlah analisis risiko K3 untuk aktivitas mengendarai
kendaraan ringan di tambang!
Editor's Notes
#8: Menjelaskan Tentang Anggota Tim gugus tugas HIRADC
#11: Masing-masing elemen dalam Penetapan Konteks tersebut diatas dijelaskan
1a. Kegiatan, Proses: Rutin dan Non Rutin
1b. Perubahan pd organisasi, Lingkungan Kerja, kegiatan dan atau bahan/material
1c. Modifikasi pada SMKP. Perubahan dampak pada operasi, proses, kegiatan
1d.
#59: Tabel ditambahkan untuk setiap topik bahasan
Buat Contoh Perhitungan