際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
DASAR-DASAR LOGIKA

Nadia Okki A
Petra Lugas N
Pradista Galih
Rosi Utami
Setiawan A

D1112011
D1112012
D1112013
D1112014
D1112015
D. Proposisi Hipotetik











Proposisi hipotetik: kebenaran yang dinyatakan
justru tergantung pada syarat tertentu.
Kopula: jika, apabila, makanakala dan dilanjutkan
dengan, maka, meskipun kadang tidak dinyatakan.
Misal: jika permintaan bertambah, maka harga akan
naik : terdiri dari dua proposisi kategorik, yaitu: 1.
permintaan bertambah
2. harga akan naik.
Jika, maka = kopula
Permintaan bertambah = antecedent = sebab
Harga akan naik = konsekuen = akibat
Lanjutan:



a.

b.

c.

Proposisi hipotetik mempunyai dua
buah bentuk:
1. Bila A adalah B, maka A adalah C
Bila Hasan rajin, maka Ia akan naik
kelas
Jika tanaman sering diberi pupuk,
maka ia akan subur
Manakala seseorang dihina, maka ia
akan marah
lanjutan
2. Bila A adalah B, maka C adalah D
a. Bila hujan, saya naik mobil
b. Bila keadilan tidak dihiraukan, maka rakyat
akan menuntut
c. Bila permintaan bertambah, maka harga
akan naik.
Sebab dan akibat dalam proposisi hipotetik
adakalanya merupakan hubungan
kebiasaan dan adakalanya hubungan
keharusan
lanjutan
Contoh hubungan kebiasaan:
a.
Bila pecah perang, maka harga akan membubung
b.
Jika hujan turun, saya tidak akan pergi
c.
Manakala ia lulus, ayahnya akan memberi dia
hadiah yang menarik
Contoh hubungan keharusan:
a.
Bila matahari terbit maka waktu shalat subuh
habis
b.
Bila sesuatu itu hidup maka ia membutuhkan air
c.
Bila nyawa meninggalkan badan maka
berakhirlah kegiatan jasmani.
lanjutan
Contoh hubungan kebiasaan:
a.
Bila pecah perang, maka harga akan membubung
b.
Jika hujan turun, saya tidak akan pergi
c.
Manakala ia lulus, ayahnya akan memberi dia
hadiah yang menarik
Contoh hubungan keharusan:
a.
Bila matahari terbit maka waktu shalat subuh
habis
b.
Bila sesuatu itu hidup maka ia membutuhkan air
c.
Bila nyawa meninggalkan badan maka
berakhirlah kegiatan jasmani.

More Related Content

Dasar Logika tentang Proposisi4

  • 1. DASAR-DASAR LOGIKA Nadia Okki A Petra Lugas N Pradista Galih Rosi Utami Setiawan A D1112011 D1112012 D1112013 D1112014 D1112015
  • 2. D. Proposisi Hipotetik Proposisi hipotetik: kebenaran yang dinyatakan justru tergantung pada syarat tertentu. Kopula: jika, apabila, makanakala dan dilanjutkan dengan, maka, meskipun kadang tidak dinyatakan. Misal: jika permintaan bertambah, maka harga akan naik : terdiri dari dua proposisi kategorik, yaitu: 1. permintaan bertambah 2. harga akan naik. Jika, maka = kopula Permintaan bertambah = antecedent = sebab Harga akan naik = konsekuen = akibat
  • 3. Lanjutan: a. b. c. Proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk: 1. Bila A adalah B, maka A adalah C Bila Hasan rajin, maka Ia akan naik kelas Jika tanaman sering diberi pupuk, maka ia akan subur Manakala seseorang dihina, maka ia akan marah
  • 4. lanjutan 2. Bila A adalah B, maka C adalah D a. Bila hujan, saya naik mobil b. Bila keadilan tidak dihiraukan, maka rakyat akan menuntut c. Bila permintaan bertambah, maka harga akan naik. Sebab dan akibat dalam proposisi hipotetik adakalanya merupakan hubungan kebiasaan dan adakalanya hubungan keharusan
  • 5. lanjutan Contoh hubungan kebiasaan: a. Bila pecah perang, maka harga akan membubung b. Jika hujan turun, saya tidak akan pergi c. Manakala ia lulus, ayahnya akan memberi dia hadiah yang menarik Contoh hubungan keharusan: a. Bila matahari terbit maka waktu shalat subuh habis b. Bila sesuatu itu hidup maka ia membutuhkan air c. Bila nyawa meninggalkan badan maka berakhirlah kegiatan jasmani.
  • 6. lanjutan Contoh hubungan kebiasaan: a. Bila pecah perang, maka harga akan membubung b. Jika hujan turun, saya tidak akan pergi c. Manakala ia lulus, ayahnya akan memberi dia hadiah yang menarik Contoh hubungan keharusan: a. Bila matahari terbit maka waktu shalat subuh habis b. Bila sesuatu itu hidup maka ia membutuhkan air c. Bila nyawa meninggalkan badan maka berakhirlah kegiatan jasmani.