際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
1
MENENTUKAN GENERALIZED INVERSE PADA MATRIKS   
DENGAN MENGGUNAKAN ATURAN PENDIAGONALAN MATRIKS
Feralia Goretti Situmorang
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
feraliagoretti@yahoo.com
Abstrak
Suatu matriks mempunyai invers apabila matriks tersebut non-singular dan
bujur sangkar. Namun, apabila matriks tersebut singular atau tidak bujur sangkar,
inversnya masih dapat ditentukan dengan generalized inverse. Pada makalah ini
akan dibahas bagaimana menentukan generalized inverse pada matriks 3  3
dengan menggunakan aturan pendiagonalan matriks. Matriks akan mempunyai
generalized inverse apabila dalam proses pengerjaan tidak dibutuhkan invers dari
suatu elemen atas yang tidak mempunyai invers terhadap perkalian. Adapun
generalized inverse yang diperoleh adalah tidak tunggal.
Kata kunci: Bilangan Bulat, Matriks, Generalized Inverse
1. PENDAHULUAN
Matriks merupakan salah satu materi pada aljabar, permasalahan pada
matriks tidak terlalu asing bagi mahasiswa karena matriks sudah dipelajari pada
saat di bangku sekolah menengah. Pada aplikasi matematika perhitungan matriks
merupakan suaatu topik yang penting dan dapat digunakan dalam memecahkan
berbagai persoalan, contohnya menyelesaikan sistem permasalahan linier,
persamaan diferensial, numerik dan lain sebagainya.
Pada perhitungan matriks terdapat beberapa operasi matriks, antara lain
penjumlahan matriks, perkalian matriks, determinan dari matriks dan menentukan
invers dari matriks. Suatu matriks mempunyai invers apabila matriks itu
merupakan matriks bujur sangkar dan non singular. Dengan kata lain bahwa
hanya matriks bujur sangkar dan non singular yang memiliki invers.
Berdasarkan jurnal yang berjudul A Generalized Inverse for Matrices
karangan R. Penrose (1954) bahwasanya bukan hanya matriks bujur sangkar yang
mempunyai invers, tetapi matriks yang tidak bujur sangkar atau singular juga
mempunyai invers yang disebut generalized inverse.
2
Generalized inverse telah banyak dibahas dan diteliti diantaranya, Jeff Gill
and King dalam jurnal yang berjudul What is the Generalized Inverse of a
Matrix? yang telah membahas mengenai menentukan generalized inverse pada
matriks. Selanjutnya, I.A Adetunde, dkk (2010) pada jurnal yang berjudul On
The Generalized Inverse of a Matrix yang membahas tentang menentukan
generalized inverse pada matriks singular dan matriks bujur sangkar serta
penerapannya pada sistem persamaan linear. Selanjutnya penelitian yang sudah
dilakukan oleh Desi Murnita (2012), yakni tentang Penyelesaian Invers Matriks
Menggunakan Metode Generalized Inverse, yang membahas bagaimana
menentukan generalized inverse dari matriks yang tidak bujur sangkar berukuran
   dan matriks bujur sangkar yang berukuran    yang singular.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik menulis makalah dengan judul
Menentukan Generalized Inverse pada Matriks 3  3 dengan Menggunakan
Aturan Pendiagonalan Matriks. Pada Makalah ini akan bermanfaat untuk
mengetahui tentang Generalized Inverse pada Matriks.
Berdasarkan uraian diatas makalah ini memiliki tujuan yang mana
pembaca dapat menentukan Generalized Inverse pada Matriks dengan
Menggunakan Aturan Pendiagonalan Matriks.
2. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Matriks
Matriks mempunyai peranan yang penting di dalam matematika.
Pentingnya peranan matriks ini dapat dilihat begitu banyaknya penggunaan
matriks pada berbagai bidang antara lain aljabar, statistika, numerik, persamaan
differensial dan lain-lain. Adapun defenisi dari suatu matriks dijelaskan sebagai
berikut :
Definisi 2.1.1 Sebuah matriks adalah susunan segiempat siku-siku dari
bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan entri dalam matriks.
Ukuran dari matriks dinyatakan dalam bentuk jumlah baris (horizontal) dan
jumlah kolom (vertikal) yang memuatnya. (Anton, 2000)
3
Bentuk umum suatu matriks adalah sebagai berikut :
 = [
11 12 
21 22 
  
 1  2 
1
2

 
]
Matriks di atas mempunyai ukuran m baris dan n kolom dan dinotasikan dengan
 . Secara singkat sebuah matriks A dapat dinotasikan sebagai berikut:
  = []

atau  = []

.
Definisi 2.1.2 Suatu matriks yang banyaknya dan kolomnya sama ( m =
n ), yang dinotasikan dengan Ann , disebut matriks bujur sangkar. (Anton, 2000)
  =
[
11 12   1
21


 1
22


 2








2


  ]
Definisi 2.1.3 Leon (2001)Misalkan    dengan semua entri pada
diagonalnya adalah satu dan nol, selainnya disebut matriks identitas    ,
dinotasikan dengan:
  = [
1 0 
0 1 
  
0 0 
0
0

1
]
dengan kata lain,   = () dimana  = 1 untuk  =  dan  = 0 untuk   .
Definisi 2.1.4 Anton (2000) Matriks segitiga atas adalah matriks bujur
sangkar yang semua entri dibawah diagonal utamanya adalah nol atau  = 0
untuk suatu  > .
[
11 12 
0 22 
0 0 
0 0 0
1
2

 
].
Matriks segitiga bawah adalah matriks bujur sangkar yang semua entri di
atas diagonal utamanya adalah nol atau aij = 0 untuk suatu i < j.
[
11 0 0
21 22 0
  
 1  2 
0
0
0
 
]
Definisi 2.1.5 Suatu matriks bujur  sangkar disebut singular apabila
det () = 0. Jika det ()  0 maka A disebut nonsingular. Matriks yang singular
4
tidak mempunyai invers. Sedangkan matriks nonsingular mempunyai invers.
(Suryadi HS, 1991)
2.2 Invers Matriks
Definisi Jika  adalah sebuah matriks bujur sangkar, dan jika sebuah
matriks  yang berukuran sama bisa didapatkan sedemikian sehingga 基 = 巨=I ,
maka  disebut bisa dibalik dan  disebut invers dari . (Anton, 2000)
2.3 Sifat-sifat Invers
Definisi 2.3.1 Jika A adalah matriks bujur sangkar, dan jika diperoleh
matriks 癌1
sehingga 基癌1
= 癌1
 =  , maka  dikatakan dapat dibalik
( invertible ) dan 癌1
disebut invers dari . (Anton, 2000)
Definisi 2.3.2 Jika  adalah matriks bujur sangkar, maka definisi dari
pangkat bilangan bulat tak negatif dari A adalah 0
=  dan  
=   癌 ( >
0), Selanjutnya, jika A dapat dibalik maka definisi dari pangkat bilangan bulat
negatif dari A adalah 1
= ( 1) 
= 癌1
癌1
癌1
癌1
 癌1
. (Anton, 2000)
2.4 Determinan
Definisi 2.4.1 Misalkan  adalah matriks kuadrat. Fungsi determinan
dinyatakan oleh det () sebagai jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari
.
3. PEMBAHASAN
3.1 Generarlized Inverse
Selama ini yang diketahui matriks yang memiliki invers adalah matriks
bujur sangkar dan non singular. Akan tetapi bila diberikan permasalahan untuk
matriks yang tidak bujur sangkar atau singular, maka kita dapat menentukan
invers dari matriks tersebut yang dinamakan generalized inverse.
Definisi 2.5 Otero (1998): Jika  adalah matriks berukuran    , maka
G adalah generalized inverse dari A dengan ukuran matriks    apabila
berlaku 基咋 =  . Adapun matriks G ini tidak tunggal.
Ada dua cara yang digunakan untuk menemukan generalized inverse dari
sebuah matriks yaitu :
5
1. Aturan algoritma.
2. Aturan pendiagonalan matriks.
3.2 Aturan Pendiagonalan Matriks Suryana (1971) :
1. Diketahui matriks sembarang A yang berukuran n x n.
2. Akan dicari matriks P dan matriks Q. Matriks P dicari dengan
menggunakan operasi elementer baris, sedangkan matriks Q dicari
dengan menggunakan operasi elementer kolom.
3. Setelah didapatkan matriks P dan matriks Q, akan ditentukan matriks
 yaitu  = P  A  Q.
4. Kemudian akan dicari invers dari matriks .
5. Selanjutnya akan ditentukan matriks G yaitu G = Q  
 P. G
adalah generalized inverse dari matriks A.
3.3 Menentukan Generalized Inverse pada Matriks Menggunakan
Aturan Pendiagonalan Matriks
Contoh : Akan ditentukan generalized inverse dari matriks A dengan ordo
3 x 3 dengan menggunakan aturan pendiagonalan matriks, yaitu :
 = [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
]
Penyelesaian :
Sebelum masuk kedalam langkah  langkah menentukan generalized
inverse, maka dilihat dulu bahwa matriks A memiliki determinan 0 atau tidak, jika
tidak nol maka bisa dilakukan pencarian dengan invers biasa namun jika sama
dengan nol maka dicari dengan aturan pendiagonalan. Mencari determinan
dengan metode sarrus :
Det A = (12+15+2)  (3+20+6)
= 0
Selanjutnya mencari generalized inverse dengan menggunakan aturan
pendiagonalan matriks adalah sebagai berikut :
1. Diketahui matriks A ordo 3 x 3. Akan di cari matriks P dan matriks
Q dengan melakukan operasi baris elementer dan operasi kolom
elementer. Untuk matriks P dicari dengan operasi elementer baris:
6
4 1 2 | 1 0 0
1 1 5 | 0 1 0 b1  b2
3 1 3 | 0 0 1
Sehingga diperoleh P:
 = [
0 1 0
1 4 0
2/3 1/3 1
] ,
untuk mencari matriks Q dicari dengan operasi elementer kolom :
1 1 5
0 3 18
0 0 0
  
1 0 0
0 1 0
0 0 1
2  1
3
 51
1 0 0
0 3 18
0 0 0
  
1 1 5
0 1 0
0 0 1
3
 61
1 1 5 | 0 1 0
4 1 2 | 1 0 0 b2  4b1
3 1 3 | 0 0 1 b3  3b1
1 1 5 | 0 1 0
0 3 18 | 1 4 0
0 -2 12 | 0 3 1 b3  2/3 b1
1 1 5 | 0 1 0
0 3 18 | 1 4 0
0 0 0 | 2/3 1/3 1
7
1 0 0
0 3 0
0 0 0
  
1 1 1
0 1 6
0 0 1
Sehingga diperoleh Q:
 = [
1 1 1
0 1 6
0 0 1
] .
2. Setelah didapatkan matriks P dan matriks Q, akan ditentukan
matriks  yaitu  = P  A  Q .
 = P  A  Q
= [
0 1 0
1 4 0
2/3 1/3 1
] [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
] [
1 1 1
0 1 6
0 0 1
]
= [
1 0 0
0 3 0
0 0 0
]
3. Kemudian akan dicari invers dari matriks .

= [
1 0 0
0 
1
3
0
0 0 0
]
4. Selanjutnya akan ditentukan matriks G1 yaitu G1 = Q  
 P,
yaitu:
G1 = Q  
 P
= [
1 1 1
0 1 6
0 0 1
] [
1 0 0
0 
1
3
0
0 0 0
] [
0 1 0
1 4 0
2/3 1/3 1
]
=


[
1 1 0
1 4 0
0 0 0
] ,
Sehingga G1 adalah generalized inverse dari matriks A yaitu:
G1 = [
1/3 1/3 0
1/3 4/3 0
0 0 0
]
Selanjutnya akan dibuktikan G1 adalah generalized inverse dari A
apabila berlaku   1   = ,yaitu :
8
基1 = [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
] [
1/3 1/3 0
1/3 4/3 0
0 0 0
] = [
1 0 0
0 1 0
2/3 1/3 0
]
基1  = [
1 0 0
0 1 0
2/3 1/3 0
] [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
] = [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
]
Jadi, terbukti 基1  = A, 1 adalah generalized inverse dari
matriks A.
Selanjutnya akan dicari G2 dengan langkah  langkah yang sama
akan dicari matriks P dengan OBE
4 1 2 | 1 0 0 b1  42
1 1 5 | 0 1 0
3 1 3 | 0 0 1 b3  32
Sehingga diperoleh P:
 = [
1 1/2 3/2
0 1 0
0 3 1
] ,
untuk mencari matriks Q dicari dengan operasi elementer kolom :
0 0 0
1 1 5
0 -2 12
  
1 0 0
0 1 0
0 0 1
3  51
0 3 18 | 1 4 0 b3  3/2 b3
1 1 5 | 0 1 0
0 2 12 | 0 3 1
0 0 0 | 1 1/2 3/2
1 1 5 | 0 1 0
0 -2 12 | 0 3 1
9
0 0 0
1 1 0
0 2 2
  
1 0 0
0 1 5
0 0 1
2
 3
0 0 0
1 1 0
0 0 2
  
1 0 0
0 6 5
0 1 1
1  2
0 0 0
0 1 0
0 0 2
  
1 0 0
6 6 5
1 1 1
Sehingga diperoleh Q:
 = [
1 1 1
6 6 5
1 1 1
] .
Selanjutnya mencari matriks 
 = [
1 1/2 3/2
0 1 0
0 3 1
] [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
] [
1 1 1
6 6 5
1 1 1
]
 = [
0 0 0
0 1 2
0 0 0
]
Invers matriks 

= [
1 0 0
0 
1
2
0
0 0 0
]
Mencari G2 dengan G2 = Q  
 P
10
G2 = [
1 1 1
6 6 5
1 1 1
] [
1 0 0
0 
1
2
0
0 0 0
] [
1 1/2 3/2
0 1 0
0 3 1
]
= [
0 0 0
0 3/2 5/2
0 1/2 1/2
]
Sehingga G2 adalah generalized inverse dari matriks A yaitu:
G2 = [
0 0 0
0 3/2 5/2
0 1/2 1/2
]
Untuk membuktikan G2 adalah generalized inverse dari matriks A
apabila berlaku 基2  = A
基2 = [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
] [
0 0 0
0 3/2 5/2
0 1/2 1/2
] = [
0 1/2 3/2
0 1 0
0 0 0
]
基2  = [
0 1/2 3/2
0 1 0
0 0 0
] [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
] = [
4 1 2
1 1 5
3 1 3
]
Jadi terbukti bahwa G2 adalah generalized inverse dari matriks A.
Karena matriks G tidak tunggal maka untuk mencari G3 dapat
dilakukan dengan langkah  langkah yang sama.
4. KESIMPULAN
1. Generalized inverse dari sebuah matriks A adalah sebarang matriks G
yang memenuhi persamaan AGA = A.
2. Menentukan generalized inverse dari suatu matriks A dapat dilakukan
dengan dua cara, yaitu :
a. Aturan Pendiagonalan Matriks
b. Aturan Algoritma
3. Generalized inverse dari sebuah matriks bersifat tidak tunggal
11
DAFTAR PUSTAKA
Adi, Ben-Israel, N.E. Greville, Thomas. 1973. Generalized Inverse Theory and
Application. Second Edition, Canadian Mathematical Society Societe
mathematique du canada.
Anton, Howard dan Rorres, Chriss. 2004. Aljabar Linear Elementer Versi
Aplikasi Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta.
Anton, Howard. 2000. Dasar-dasar Aljabar Linier, Jilid 1. Interaksara. Batam
Center.
Murnita, Desi. 2012. Penyelesaian Invers Matriks Menggunakan Metode
Generalized Inverse. Skripsi. UIN SUSKA RIAU. Pekanbaru.
Otero,J. 1998. Generalized Inverse matrices and the Gauss-Markov Theorema,
Seccion Departamental de Astronomia y Geodesia Universidad
Complutense de Madrid. Publicacion num 192.
Munir, Rinaldi. 2005. Matematika Diskrit. Edisi ketiga. Informatika Bandung.
Bandung.
Suryana. Generalized Inverses Matrices. Disarikan dari Linear Models oleh
Searle. S. R, John Wiley & Sons 1971. Inc: New York 1-7.
12
LAMPIRAN PERTANYAAN
1. PERTANYAAN NOVI SURYANI
Apakah generalized invers lebih mudah dari metode sebelumnya?
JAWABAN:
Sebenarnya Generalized invers hanya untuk mencari invers dari matriks
singgular (determinannya sama dengan nol) dan matriks m  n, karena pada
matriks tersebut jika dicari dengan metode biasa tidak memiliki invers maka
digunakan aturan pendiagonalan dan aturan algorima untuk mencari inversnya,
nah inversnya itu dinamakan Generalized invers (dijawab waktu persentasi)
2. PERTANYAAN ROGAYAH
Generalized invers untuk matriks bukan bujur sangkar sedangkan di
contohnya yang diberikan matriks n  n, apakah untuk pendiagonalan
matriks ini hanya untuk matriks n  n?
JAWABAN:
Iya di pendiagonalan hanya matriks n  n, tetapi matriks n  n yang
determinannya sama dengan nol (singgular) untuk yang m  n,
menggunakan aturan algoritma, seperti berikut :
( dijawab waktu persentasi)
13
3. PERTANYAAN DR.ELY SUSANTI, S.PD., M.PD.
1. Apa itu Generalized invers?
JAWAB : Generalized invers adalah invers dari matriks singgular
(determinannya sama dengan nol) dan matriks m  n (dijawab waktu
persentasi)
2. Saran, coba dibuktikan terlebih dahulu jika mariks tersebut adalah
singgular
JAWAB : Sudah diperbaiki di penyelesaiannya
3. Apakah Generalized invers itu sama dengan A-1?
JAWAB : Iya sama, karena jika matriks A  A1
 A = A, begitu juga
A  G  A = A, sehingga dapat disimpulkan G = A1
(dijawab waktu
persentasi)

More Related Content

What's hot (20)

Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
BAIDILAH Baidilah
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Ridha Zahratun
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrik
bagus222
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
Heni Widayani
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
Muhammad Nur Chalim
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
StepanyCristy
ANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLE
Muhammad Nur Chalim
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
PutriIndahL
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Septian Amri
Analisis real
Analisis realAnalisis real
Analisis real
Gigyh Ardians
Transformasi elementer
Transformasi elementerTransformasi elementer
Transformasi elementer
Penny Charity Lumbanraja
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar komplekspersamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
Zulyy Zelyytta
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
KuliahKita
Materi Determinan (STIS)
Materi Determinan (STIS)Materi Determinan (STIS)
Materi Determinan (STIS)
Moch Mifthachul M
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
keterbagian
keterbagianketerbagian
keterbagian
MUFID SAIFULLAH
Mrv 4.1 fitriana &amp; fatmala yunita ruang n- euclidis
Mrv 4.1   fitriana &amp; fatmala yunita  ruang n- euclidisMrv 4.1   fitriana &amp; fatmala yunita  ruang n- euclidis
Mrv 4.1 fitriana &amp; fatmala yunita ruang n- euclidis
Nunink Apriani
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Pawit Ngafani
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
BAIDILAH Baidilah
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Fungsi Kompleks (pada bilangan kompleks)
Ridha Zahratun
Determinan Matrik
Determinan MatrikDeterminan Matrik
Determinan Matrik
bagus222
Binomial dan Multinomial
Binomial dan MultinomialBinomial dan Multinomial
Binomial dan Multinomial
Heni Widayani
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 3.3 dan 3.4 ROBERT G BARTLE
Muhammad Nur Chalim
Grup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklikGrup dan subgrup siklik
Grup dan subgrup siklik
StepanyCristy
ANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLEANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLE
ANALISIS RIIL 1 2.5 ROBERT G BARTLE
Muhammad Nur Chalim
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
Permukaan Putar, Silinder dan Kerucut - Geometri Analitik Ruang (GAR)
PutriIndahL
Teori bilangan bab ii
Teori bilangan bab iiTeori bilangan bab ii
Teori bilangan bab ii
Septian Amri
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar komplekspersamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
persamaan diferensial orde 2 Akar kompleks
Zulyy Zelyytta
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
Matematika Diskrit - 07 teori bilangan - 03
KuliahKita
Peubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinuPeubah acak diskrit dan kontinu
Peubah acak diskrit dan kontinu
Anderzend Awuy
Mrv 4.1 fitriana &amp; fatmala yunita ruang n- euclidis
Mrv 4.1   fitriana &amp; fatmala yunita  ruang n- euclidisMrv 4.1   fitriana &amp; fatmala yunita  ruang n- euclidis
Mrv 4.1 fitriana &amp; fatmala yunita ruang n- euclidis
Nunink Apriani
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdfBahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Bahan ajar alin 2 rev 2014 pdf
Pawit Ngafani

Similar to Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3 (20)

BAB II - OPERASI MATRIKS.pptx
BAB II - OPERASI MATRIKS.pptxBAB II - OPERASI MATRIKS.pptx
BAB II - OPERASI MATRIKS.pptx
soegihbgt
Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
Aisyah Turidho
MATRIKS.pptx
MATRIKS.pptxMATRIKS.pptx
MATRIKS.pptx
MuhammadIkhsan38954
Ppt media it
Ppt media itPpt media it
Ppt media it
anggunoktari
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisi
BAIDILAH Baidilah
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
Julianto Samudra
Materi ajar matriks pdf
Materi ajar matriks pdfMateri ajar matriks pdf
Materi ajar matriks pdf
Lalu Irpahlan
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
http://WeeklyYouthPay.comref=256249
Determinan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers MatriksDeterminan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers Matriks
Rizki Safari Rakhmat
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
Rani Nooraeni
Matriks dan determinan
Matriks dan determinanMatriks dan determinan
Matriks dan determinan
Umar Agustian Khalifudin
Bab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptx
Bab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptxBab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptx
Bab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptx
AchmadNabil6
Minggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptx
Minggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptxMinggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptx
Minggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptx
nyomans1
materi matematika umum kelas xi matriks.pptx
materi matematika umum kelas xi matriks.pptxmateri matematika umum kelas xi matriks.pptx
materi matematika umum kelas xi matriks.pptx
sitimufarichah41
Matriks 11 .pptx
Matriks 11 .pptxMatriks 11 .pptx
Matriks 11 .pptx
MattMath
OPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptx
OPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptxOPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptx
OPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptx
f4matematika
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
HusnulHifzhi
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
mudhek song
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Diponegoro University
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
BAIDILAH Baidilah
BAB II - OPERASI MATRIKS.pptx
BAB II - OPERASI MATRIKS.pptxBAB II - OPERASI MATRIKS.pptx
BAB II - OPERASI MATRIKS.pptx
soegihbgt
Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi Matriks, relasi dan fungsi
Matriks, relasi dan fungsi
Aisyah Turidho
Determinan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisiDeterminan matriks hasil dekomposisi
Determinan matriks hasil dekomposisi
BAIDILAH Baidilah
Materi ajar matriks pdf
Materi ajar matriks pdfMateri ajar matriks pdf
Materi ajar matriks pdf
Lalu Irpahlan
Determinan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers MatriksDeterminan Matriks dan Invers Matriks
Determinan Matriks dan Invers Matriks
Rizki Safari Rakhmat
APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)APG Pertemuan 1-2 (1)
APG Pertemuan 1-2 (1)
Rani Nooraeni
Bab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptx
Bab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptxBab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptx
Bab 3 Matriksajajxndjkdndidneidjdndj.pptx
AchmadNabil6
Minggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptx
Minggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptxMinggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptx
Minggu_1_Matriks_dan_Operasinya.pptx
nyomans1
materi matematika umum kelas xi matriks.pptx
materi matematika umum kelas xi matriks.pptxmateri matematika umum kelas xi matriks.pptx
materi matematika umum kelas xi matriks.pptx
sitimufarichah41
Matriks 11 .pptx
Matriks 11 .pptxMatriks 11 .pptx
Matriks 11 .pptx
MattMath
OPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptx
OPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptxOPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptx
OPERASI MATRIKS KELAS SEBELAS KURMER.pptx
f4matematika
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
03. PPT Matematika (Wajib) XI.pptx
HusnulHifzhi
Aljabar linear
Aljabar linearAljabar linear
Aljabar linear
mudhek song
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and EigenvaluesLinear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Linear Algebra - Determinants and Eigenvalues
Diponegoro University
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkarDeterminan  hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
Determinan hasil dekomposisi dengan cara crout pada matriks bujur sangkar
BAIDILAH Baidilah

Recently uploaded (20)

Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptxMateri Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
imamtarmiji2
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
nhkfadhilah
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaMasukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Dadang Solihin
Chapter 1 - Network Security.pptx
Chapter 1 -        Network Security.pptxChapter 1 -        Network Security.pptx
Chapter 1 - Network Security.pptx
Universitas Teknokrat Indonesia
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
BangZiel
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptxsosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
imamtarmiji2
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Bahan Ajar Modul Editing Kelas Sinematografi
Bahan Ajar Modul Editing Kelas SinematografiBahan Ajar Modul Editing Kelas Sinematografi
Bahan Ajar Modul Editing Kelas Sinematografi
AdePutraTunggali
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Kanaidi ken
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib MuhammadChapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Chapter 3 - Network Thread and Attack Najib Muhammad
Universitas Teknokrat Indonesia
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptxTUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
eraoktafia92
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Kanaidi ken
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptxMateri Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
Materi Tarhib Ramadhan, PRM Situsar.pptx
imamtarmiji2
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptxpertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
pertemuan 13-asuhan komunitas 2025 .pptx
AyiDamayani
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
1 Auditing II-Power Point AUDIT SIKLUS PENJUALAN DAN PENAGIHAN: PENGUJIAN PEN...
nhkfadhilah
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan IndonesiaMasukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Masukan untuk Peta Jalan Strategis Keangkasaan Indonesia
Dadang Solihin
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
MATERI KE 3 BACAAN MAD (PANJANG) TAHSIN 2025
BangZiel
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptxsosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
sosialisasi E-Ijazah 2024-2025 baik.pptx
imamtarmiji2
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptxBERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
BERBICARA FORMAL, NONFORMAL, DAN PRESENTASI.pptx
putuariutama
Bahan Ajar Modul Editing Kelas Sinematografi
Bahan Ajar Modul Editing Kelas SinematografiBahan Ajar Modul Editing Kelas Sinematografi
Bahan Ajar Modul Editing Kelas Sinematografi
AdePutraTunggali
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptxT2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
T2 - Demonstrasi Kontekstual Kelompok- PSE.pptx
muhammadzaki112001
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docxKisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
Kisi- kisi Ujian Madrasah Baha Indonesia 2025.docx
KhusnulAzizah4
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Info PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training "Teknik Perhitungan dan Verifikasi T...
Kanaidi ken
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika InformatikaPertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
Pertemuan 01. Pendahuluan Statistika Informatika
AsepSaepulrohman4
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
RPT PSV (2).docxUNTU RUJUKAN GURU TAHUN 2025
ROBIATUL29
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptxTUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20  TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
TUGAS KELOMPOK 3 ANGKATAN 20 TUGAS ORIENTASI PPPK .pptx
eraoktafia92
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewaANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
ANAK Cerdas istimewa dan berbakat istimewa
MuhamadFahmiAziz
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptxpertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
pertemuan 12 - asuhan komunitas 2025.pptx
AyiDamayani
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Restrukturisasi dan Redistribusi Ekonomi melalui Danantara: Pesimis atau Opti...
Dadang Solihin
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Energy Efficiency & Sustainable Maintenance _Training *Proactive BUILDING MAI...
Kanaidi ken

Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3

  • 1. 1 MENENTUKAN GENERALIZED INVERSE PADA MATRIKS DENGAN MENGGUNAKAN ATURAN PENDIAGONALAN MATRIKS Feralia Goretti Situmorang Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sriwijaya feraliagoretti@yahoo.com Abstrak Suatu matriks mempunyai invers apabila matriks tersebut non-singular dan bujur sangkar. Namun, apabila matriks tersebut singular atau tidak bujur sangkar, inversnya masih dapat ditentukan dengan generalized inverse. Pada makalah ini akan dibahas bagaimana menentukan generalized inverse pada matriks 3 3 dengan menggunakan aturan pendiagonalan matriks. Matriks akan mempunyai generalized inverse apabila dalam proses pengerjaan tidak dibutuhkan invers dari suatu elemen atas yang tidak mempunyai invers terhadap perkalian. Adapun generalized inverse yang diperoleh adalah tidak tunggal. Kata kunci: Bilangan Bulat, Matriks, Generalized Inverse 1. PENDAHULUAN Matriks merupakan salah satu materi pada aljabar, permasalahan pada matriks tidak terlalu asing bagi mahasiswa karena matriks sudah dipelajari pada saat di bangku sekolah menengah. Pada aplikasi matematika perhitungan matriks merupakan suaatu topik yang penting dan dapat digunakan dalam memecahkan berbagai persoalan, contohnya menyelesaikan sistem permasalahan linier, persamaan diferensial, numerik dan lain sebagainya. Pada perhitungan matriks terdapat beberapa operasi matriks, antara lain penjumlahan matriks, perkalian matriks, determinan dari matriks dan menentukan invers dari matriks. Suatu matriks mempunyai invers apabila matriks itu merupakan matriks bujur sangkar dan non singular. Dengan kata lain bahwa hanya matriks bujur sangkar dan non singular yang memiliki invers. Berdasarkan jurnal yang berjudul A Generalized Inverse for Matrices karangan R. Penrose (1954) bahwasanya bukan hanya matriks bujur sangkar yang mempunyai invers, tetapi matriks yang tidak bujur sangkar atau singular juga mempunyai invers yang disebut generalized inverse.
  • 2. 2 Generalized inverse telah banyak dibahas dan diteliti diantaranya, Jeff Gill and King dalam jurnal yang berjudul What is the Generalized Inverse of a Matrix? yang telah membahas mengenai menentukan generalized inverse pada matriks. Selanjutnya, I.A Adetunde, dkk (2010) pada jurnal yang berjudul On The Generalized Inverse of a Matrix yang membahas tentang menentukan generalized inverse pada matriks singular dan matriks bujur sangkar serta penerapannya pada sistem persamaan linear. Selanjutnya penelitian yang sudah dilakukan oleh Desi Murnita (2012), yakni tentang Penyelesaian Invers Matriks Menggunakan Metode Generalized Inverse, yang membahas bagaimana menentukan generalized inverse dari matriks yang tidak bujur sangkar berukuran dan matriks bujur sangkar yang berukuran yang singular. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik menulis makalah dengan judul Menentukan Generalized Inverse pada Matriks 3 3 dengan Menggunakan Aturan Pendiagonalan Matriks. Pada Makalah ini akan bermanfaat untuk mengetahui tentang Generalized Inverse pada Matriks. Berdasarkan uraian diatas makalah ini memiliki tujuan yang mana pembaca dapat menentukan Generalized Inverse pada Matriks dengan Menggunakan Aturan Pendiagonalan Matriks. 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Matriks Matriks mempunyai peranan yang penting di dalam matematika. Pentingnya peranan matriks ini dapat dilihat begitu banyaknya penggunaan matriks pada berbagai bidang antara lain aljabar, statistika, numerik, persamaan differensial dan lain-lain. Adapun defenisi dari suatu matriks dijelaskan sebagai berikut : Definisi 2.1.1 Sebuah matriks adalah susunan segiempat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Ukuran dari matriks dinyatakan dalam bentuk jumlah baris (horizontal) dan jumlah kolom (vertikal) yang memuatnya. (Anton, 2000)
  • 3. 3 Bentuk umum suatu matriks adalah sebagai berikut : = [ 11 12 21 22 1 2 1 2 ] Matriks di atas mempunyai ukuran m baris dan n kolom dan dinotasikan dengan . Secara singkat sebuah matriks A dapat dinotasikan sebagai berikut: = [] atau = [] . Definisi 2.1.2 Suatu matriks yang banyaknya dan kolomnya sama ( m = n ), yang dinotasikan dengan Ann , disebut matriks bujur sangkar. (Anton, 2000) = [ 11 12 1 21 1 22 2 2 ] Definisi 2.1.3 Leon (2001)Misalkan dengan semua entri pada diagonalnya adalah satu dan nol, selainnya disebut matriks identitas , dinotasikan dengan: = [ 1 0 0 1 0 0 0 0 1 ] dengan kata lain, = () dimana = 1 untuk = dan = 0 untuk . Definisi 2.1.4 Anton (2000) Matriks segitiga atas adalah matriks bujur sangkar yang semua entri dibawah diagonal utamanya adalah nol atau = 0 untuk suatu > . [ 11 12 0 22 0 0 0 0 0 1 2 ]. Matriks segitiga bawah adalah matriks bujur sangkar yang semua entri di atas diagonal utamanya adalah nol atau aij = 0 untuk suatu i < j. [ 11 0 0 21 22 0 1 2 0 0 0 ] Definisi 2.1.5 Suatu matriks bujur sangkar disebut singular apabila det () = 0. Jika det () 0 maka A disebut nonsingular. Matriks yang singular
  • 4. 4 tidak mempunyai invers. Sedangkan matriks nonsingular mempunyai invers. (Suryadi HS, 1991) 2.2 Invers Matriks Definisi Jika adalah sebuah matriks bujur sangkar, dan jika sebuah matriks yang berukuran sama bisa didapatkan sedemikian sehingga 基 = 巨=I , maka disebut bisa dibalik dan disebut invers dari . (Anton, 2000) 2.3 Sifat-sifat Invers Definisi 2.3.1 Jika A adalah matriks bujur sangkar, dan jika diperoleh matriks 癌1 sehingga 基癌1 = 癌1 = , maka dikatakan dapat dibalik ( invertible ) dan 癌1 disebut invers dari . (Anton, 2000) Definisi 2.3.2 Jika adalah matriks bujur sangkar, maka definisi dari pangkat bilangan bulat tak negatif dari A adalah 0 = dan = 癌 ( > 0), Selanjutnya, jika A dapat dibalik maka definisi dari pangkat bilangan bulat negatif dari A adalah 1 = ( 1) = 癌1 癌1 癌1 癌1 癌1 . (Anton, 2000) 2.4 Determinan Definisi 2.4.1 Misalkan adalah matriks kuadrat. Fungsi determinan dinyatakan oleh det () sebagai jumlah semua hasil kali elementer bertanda dari . 3. PEMBAHASAN 3.1 Generarlized Inverse Selama ini yang diketahui matriks yang memiliki invers adalah matriks bujur sangkar dan non singular. Akan tetapi bila diberikan permasalahan untuk matriks yang tidak bujur sangkar atau singular, maka kita dapat menentukan invers dari matriks tersebut yang dinamakan generalized inverse. Definisi 2.5 Otero (1998): Jika adalah matriks berukuran , maka G adalah generalized inverse dari A dengan ukuran matriks apabila berlaku 基咋 = . Adapun matriks G ini tidak tunggal. Ada dua cara yang digunakan untuk menemukan generalized inverse dari sebuah matriks yaitu :
  • 5. 5 1. Aturan algoritma. 2. Aturan pendiagonalan matriks. 3.2 Aturan Pendiagonalan Matriks Suryana (1971) : 1. Diketahui matriks sembarang A yang berukuran n x n. 2. Akan dicari matriks P dan matriks Q. Matriks P dicari dengan menggunakan operasi elementer baris, sedangkan matriks Q dicari dengan menggunakan operasi elementer kolom. 3. Setelah didapatkan matriks P dan matriks Q, akan ditentukan matriks yaitu = P A Q. 4. Kemudian akan dicari invers dari matriks . 5. Selanjutnya akan ditentukan matriks G yaitu G = Q P. G adalah generalized inverse dari matriks A. 3.3 Menentukan Generalized Inverse pada Matriks Menggunakan Aturan Pendiagonalan Matriks Contoh : Akan ditentukan generalized inverse dari matriks A dengan ordo 3 x 3 dengan menggunakan aturan pendiagonalan matriks, yaitu : = [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] Penyelesaian : Sebelum masuk kedalam langkah langkah menentukan generalized inverse, maka dilihat dulu bahwa matriks A memiliki determinan 0 atau tidak, jika tidak nol maka bisa dilakukan pencarian dengan invers biasa namun jika sama dengan nol maka dicari dengan aturan pendiagonalan. Mencari determinan dengan metode sarrus : Det A = (12+15+2) (3+20+6) = 0 Selanjutnya mencari generalized inverse dengan menggunakan aturan pendiagonalan matriks adalah sebagai berikut : 1. Diketahui matriks A ordo 3 x 3. Akan di cari matriks P dan matriks Q dengan melakukan operasi baris elementer dan operasi kolom elementer. Untuk matriks P dicari dengan operasi elementer baris:
  • 6. 6 4 1 2 | 1 0 0 1 1 5 | 0 1 0 b1 b2 3 1 3 | 0 0 1 Sehingga diperoleh P: = [ 0 1 0 1 4 0 2/3 1/3 1 ] , untuk mencari matriks Q dicari dengan operasi elementer kolom : 1 1 5 0 3 18 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 2 1 3 51 1 0 0 0 3 18 0 0 0 1 1 5 0 1 0 0 0 1 3 61 1 1 5 | 0 1 0 4 1 2 | 1 0 0 b2 4b1 3 1 3 | 0 0 1 b3 3b1 1 1 5 | 0 1 0 0 3 18 | 1 4 0 0 -2 12 | 0 3 1 b3 2/3 b1 1 1 5 | 0 1 0 0 3 18 | 1 4 0 0 0 0 | 2/3 1/3 1
  • 7. 7 1 0 0 0 3 0 0 0 0 1 1 1 0 1 6 0 0 1 Sehingga diperoleh Q: = [ 1 1 1 0 1 6 0 0 1 ] . 2. Setelah didapatkan matriks P dan matriks Q, akan ditentukan matriks yaitu = P A Q . = P A Q = [ 0 1 0 1 4 0 2/3 1/3 1 ] [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] [ 1 1 1 0 1 6 0 0 1 ] = [ 1 0 0 0 3 0 0 0 0 ] 3. Kemudian akan dicari invers dari matriks . = [ 1 0 0 0 1 3 0 0 0 0 ] 4. Selanjutnya akan ditentukan matriks G1 yaitu G1 = Q P, yaitu: G1 = Q P = [ 1 1 1 0 1 6 0 0 1 ] [ 1 0 0 0 1 3 0 0 0 0 ] [ 0 1 0 1 4 0 2/3 1/3 1 ] = [ 1 1 0 1 4 0 0 0 0 ] , Sehingga G1 adalah generalized inverse dari matriks A yaitu: G1 = [ 1/3 1/3 0 1/3 4/3 0 0 0 0 ] Selanjutnya akan dibuktikan G1 adalah generalized inverse dari A apabila berlaku 1 = ,yaitu :
  • 8. 8 基1 = [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] [ 1/3 1/3 0 1/3 4/3 0 0 0 0 ] = [ 1 0 0 0 1 0 2/3 1/3 0 ] 基1 = [ 1 0 0 0 1 0 2/3 1/3 0 ] [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] = [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] Jadi, terbukti 基1 = A, 1 adalah generalized inverse dari matriks A. Selanjutnya akan dicari G2 dengan langkah langkah yang sama akan dicari matriks P dengan OBE 4 1 2 | 1 0 0 b1 42 1 1 5 | 0 1 0 3 1 3 | 0 0 1 b3 32 Sehingga diperoleh P: = [ 1 1/2 3/2 0 1 0 0 3 1 ] , untuk mencari matriks Q dicari dengan operasi elementer kolom : 0 0 0 1 1 5 0 -2 12 1 0 0 0 1 0 0 0 1 3 51 0 3 18 | 1 4 0 b3 3/2 b3 1 1 5 | 0 1 0 0 2 12 | 0 3 1 0 0 0 | 1 1/2 3/2 1 1 5 | 0 1 0 0 -2 12 | 0 3 1
  • 9. 9 0 0 0 1 1 0 0 2 2 1 0 0 0 1 5 0 0 1 2 3 0 0 0 1 1 0 0 0 2 1 0 0 0 6 5 0 1 1 1 2 0 0 0 0 1 0 0 0 2 1 0 0 6 6 5 1 1 1 Sehingga diperoleh Q: = [ 1 1 1 6 6 5 1 1 1 ] . Selanjutnya mencari matriks = [ 1 1/2 3/2 0 1 0 0 3 1 ] [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] [ 1 1 1 6 6 5 1 1 1 ] = [ 0 0 0 0 1 2 0 0 0 ] Invers matriks = [ 1 0 0 0 1 2 0 0 0 0 ] Mencari G2 dengan G2 = Q P
  • 10. 10 G2 = [ 1 1 1 6 6 5 1 1 1 ] [ 1 0 0 0 1 2 0 0 0 0 ] [ 1 1/2 3/2 0 1 0 0 3 1 ] = [ 0 0 0 0 3/2 5/2 0 1/2 1/2 ] Sehingga G2 adalah generalized inverse dari matriks A yaitu: G2 = [ 0 0 0 0 3/2 5/2 0 1/2 1/2 ] Untuk membuktikan G2 adalah generalized inverse dari matriks A apabila berlaku 基2 = A 基2 = [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] [ 0 0 0 0 3/2 5/2 0 1/2 1/2 ] = [ 0 1/2 3/2 0 1 0 0 0 0 ] 基2 = [ 0 1/2 3/2 0 1 0 0 0 0 ] [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] = [ 4 1 2 1 1 5 3 1 3 ] Jadi terbukti bahwa G2 adalah generalized inverse dari matriks A. Karena matriks G tidak tunggal maka untuk mencari G3 dapat dilakukan dengan langkah langkah yang sama. 4. KESIMPULAN 1. Generalized inverse dari sebuah matriks A adalah sebarang matriks G yang memenuhi persamaan AGA = A. 2. Menentukan generalized inverse dari suatu matriks A dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : a. Aturan Pendiagonalan Matriks b. Aturan Algoritma 3. Generalized inverse dari sebuah matriks bersifat tidak tunggal
  • 11. 11 DAFTAR PUSTAKA Adi, Ben-Israel, N.E. Greville, Thomas. 1973. Generalized Inverse Theory and Application. Second Edition, Canadian Mathematical Society Societe mathematique du canada. Anton, Howard dan Rorres, Chriss. 2004. Aljabar Linear Elementer Versi Aplikasi Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta. Anton, Howard. 2000. Dasar-dasar Aljabar Linier, Jilid 1. Interaksara. Batam Center. Murnita, Desi. 2012. Penyelesaian Invers Matriks Menggunakan Metode Generalized Inverse. Skripsi. UIN SUSKA RIAU. Pekanbaru. Otero,J. 1998. Generalized Inverse matrices and the Gauss-Markov Theorema, Seccion Departamental de Astronomia y Geodesia Universidad Complutense de Madrid. Publicacion num 192. Munir, Rinaldi. 2005. Matematika Diskrit. Edisi ketiga. Informatika Bandung. Bandung. Suryana. Generalized Inverses Matrices. Disarikan dari Linear Models oleh Searle. S. R, John Wiley & Sons 1971. Inc: New York 1-7.
  • 12. 12 LAMPIRAN PERTANYAAN 1. PERTANYAAN NOVI SURYANI Apakah generalized invers lebih mudah dari metode sebelumnya? JAWABAN: Sebenarnya Generalized invers hanya untuk mencari invers dari matriks singgular (determinannya sama dengan nol) dan matriks m n, karena pada matriks tersebut jika dicari dengan metode biasa tidak memiliki invers maka digunakan aturan pendiagonalan dan aturan algorima untuk mencari inversnya, nah inversnya itu dinamakan Generalized invers (dijawab waktu persentasi) 2. PERTANYAAN ROGAYAH Generalized invers untuk matriks bukan bujur sangkar sedangkan di contohnya yang diberikan matriks n n, apakah untuk pendiagonalan matriks ini hanya untuk matriks n n? JAWABAN: Iya di pendiagonalan hanya matriks n n, tetapi matriks n n yang determinannya sama dengan nol (singgular) untuk yang m n, menggunakan aturan algoritma, seperti berikut : ( dijawab waktu persentasi)
  • 13. 13 3. PERTANYAAN DR.ELY SUSANTI, S.PD., M.PD. 1. Apa itu Generalized invers? JAWAB : Generalized invers adalah invers dari matriks singgular (determinannya sama dengan nol) dan matriks m n (dijawab waktu persentasi) 2. Saran, coba dibuktikan terlebih dahulu jika mariks tersebut adalah singgular JAWAB : Sudah diperbaiki di penyelesaiannya 3. Apakah Generalized invers itu sama dengan A-1? JAWAB : Iya sama, karena jika matriks A A1 A = A, begitu juga A G A = A, sehingga dapat disimpulkan G = A1 (dijawab waktu persentasi)