Dokumen ini membahas dinamika politik dalam Partai Golkar pasca-reformasi, dengan fokus pada dualisme kepemimpinan dan konflik internal yang terjadi. Penulis mencatat bahwa meskipun ada banyak pergolakan, Partai Golkar tetap berusaha menjaga soliditas organisasinya, terutama melalui sistem rekrutmen baru. Seiring berjalannya waktu, tokoh-tokoh senior Golkar beralih ke partai lain, menciptakan tantangan bagi kepemimpinan yang ada saat ini.