Dokumen tersebut membahas tentang kalibrasi alat penyemprot pestisida untuk menentukan volume cairan yang disemprotkan pada setiap satuan lahan, dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti lebar gawang, kecepatan, dan debit cairan.
Dokumen tersebut membahas tentang formulasi pestisida, termasuk bahan aktif, bahan tidak aktif seperti adjuvant dan carrier, serta klasifikasi formulasi pestisida menurut CropLife.
Dokumen ini membahas teknik aplikasi pestisida yang mencakup keterampilan dalam menggunakan pestisida dengan tepat untuk hasil optimal dan dampak minimal. Pentingnya pemilihan pestisida dan metode aplikasinya dijelaskan, termasuk faktor yang mempengaruhi efikasi pestisida. Kegagalan dalam pengendalian organisme pengganggu dapat disebabkan oleh ketidaksesuaian pestisida, organisme yang kebal, atau teknik aplikasi yang keliru.
Dokumen ini membahas teknik penyemprotan pestisida, termasuk efisiensi, ukuran butiran semprot, dan faktor-faktor yang mempengaruhi penyemprotan. Ukuran droplet memengaruhi efektifitas aplikasi pestisida, dengan ukuran yang lebih halus meningkatkan liputan dan paparan terhadap hama. Terakhir, direkomendasikan ukuran droplet berdasarkan jenis pestisida dan tujuan aplikasinya.
Dokumen tersebut membahas tentang unsur hara tanaman. Unsur hara merupakan zat yang diserap oleh tanaman untuk pertumbuhan dan metabolisme. Terdapat unsur hara makro seperti nitrogen, fosfor, dan kalium yang sangat diperlukan tanaman, serta unsur mikro seperti besi dan mangan."
Dokumen ini membahas teknik aplikasi pestisida menggunakan nozzle dan sprayer, termasuk fungsi nozzle dalam atomisasi larutan semprot dan karakteristik bahan pembuatan nozzle. Berbagai jenis nozzle dijelaskan berdasarkan pola semprotan, ukuran droplet dan aplikasi yang tepat untuk insektisida, fungisida, dan herbisida. Juga dijelaskan berbagai jenis sprayer, seperti knapsack sprayer dan power sprayer, beserta cara penggunaannya.
Dokumen tersebut membahas tentang pengauditan siklus pengeluaran perusahaan yang meliputi tujuan audit, pemahaman struktur pengendalian intern, dokumen dan catatan terkait, serta prosedur audit seperti pengujian pengendalian dan substantif untuk utang dagang dan aktiva tetap.
Dokumen ini membahas konsep populasi dan sampel dalam penelitian, menjelaskan pentingnya teknik pengambilan sampel yang tepat untuk menghemat biaya dan waktu. Terdapat berbagai metode sampling yang dijelaskan, baik probabilitas maupun non-probabilitas, serta faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pemilihan metode. Penekanan juga diberikan pada tujuan penelitian dan karakteristik populasi ketika menentukan sampel yang representatif.
Cara menghitung kebutuhan tenaga panen kebun kelapa sawitBenny Benny
油
Dokumen tersebut memberikan panduan lengkap tentang cara menghitung kebutuhan tenaga panen kelapa sawit dengan rumus yang menggunakan luas areal, kerapatan panen, berat buah rata-rata, dan kapasitas panen per hari kerja. Selain itu, diberikan contoh perhitungan kebutuhan tenaga panen untuk areal seluas 100 ha.
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andinitani57
油
Dokumen ini menjelaskan tentang polikultur atau tumpang sari, yaitu pertanaman campuran dari dua jenis tanaman atau lebih pada satu lahan. Kelebihan tumpang sari termasuk efisiensi tenaga kerja dan pengurangan risiko gagal panen, sedangkan kekurangannya meliputi persaingan unsur hara dan kerentanan terhadap hama. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memanfaatkan sumber daya lingkungan secara optimal untuk menghasilkan produksi maksimum.
Dokumen tersebut merangkum alat-alat pengolahan tanah primer dan sekunder untuk mempersiapkan lahan pertanian, seperti bajak, garu, dan alat lainnya yang digunakan untuk memotong, membalik, dan meratakan tanah.
Dokumen ini membahas sistem irigasi tetes dalam hidroponik, termasuk manfaat dan kelemahannya, efisiensi penggunaan air, serta metode pemberian air. Irigasi tetes meningkatkan pertumbuhan tanaman dan efisiensi pemupukan, namun memerlukan perawatan intensif dan investasi yang tinggi. Beberapa komponen utama sistem irigasi tetes meliputi unit utama, pipa utama, pipa pembagi, dan alat aplikasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit, termasuk pengertian gulma, kerugian yang ditimbulkannya, metode pengendalian gulma secara manual, biologis dan kimia, serta pedoman pelaksanaan pengendalian gulma berdasarkan umur tanaman."
Dokumen ini merupakan laporan praktikum untuk mengukur potensial air jaringan tumbuhan, khususnya umbi kentang, yang bertujuan mengetahui pergerakan air dan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa. Potensial air dijelaskan sebagai ukuran energi bebas air yang dipengaruhi oleh zat terlarut, serta dijelaskan hubungan antara potensial kimia, osmotic, dan tekanan. Hasil praktikum menunjukkan variasi berat umbi kentang setelah direndam dalam larutan sukrosa yang berbeda, memberikan gambaran tentang kemampuan daya serap air tumbuhan.
Dokumen tersebut memberikan panduan cara melakukan kalibrasi alat semprot (sprayer) dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengisi tangki alat dengan air, melakukan penyemprotan untuk mengukur volume semprot nozzle, mengukur lebar semprot, dan menghitung volume air yang dibutuhkan untuk lahan tertentu berdasarkan hasil ukuran. Kalibrasi alat semprot penting untuk menentukan dosis pestisida yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Mata kuliah ini membahas proses metabolisme pada tumbuhan, pembagian bidang fisiologi tumbuhan, hubungan fisiologi tumbuhan dengan cabang-cabang biologi lain, serta anatomi dan fungsi akar, batang, dan daun bagi tumbuhan. Mata kuliah ini terdiri atas 8 pertemuan yang mencakup materi seperti serapan air, transpirasi, unsur hara, penyer
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya kalibrasi alat penyemprot untuk menentukan volume semprot yang tepat agar dosis aplikasi bahan aktif tepat sasaran. Ringkasannya adalah kalibrasi alat penyemprot diperlukan untuk menentukan volume semprot yang tepat sehingga dosis yang diaplikasikan sesuai dengan yang direkomendasikan dan efektif.
Laporan ini membahas tentang teknik pengukuran luas daun dan tanaman kedelai dengan beberapa metode, yaitu metode pengukuran panjang x lebar, metode kertas milimeter, dan metode berat. Dilaporkan hasil pengukuran luas daun beberapa sampel tanaman kedelai menggunakan ketiga metode tersebut.
Integrated Pest Management (IPM) merupakan pendekatan terpadu dalam mengendalikan hama, penyakit dan gulma yang melibatkan berbagai teknik pengendalian secara bersamaan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Penerapan IPM bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida serta menjaga kelestarian lingkungan.
Penyakit blas (Pyricularia oryzae) merupakan kendala utama dalam produksi padi, dapat menurunkan hasil hingga 70% dan menyerang semua bagian tanaman. Faktor-faktor lingkungan seperti temperatur, kelembaban, dan pemupukan nitrogen berlebih mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan melalui pemupukan mikro, pemilihan varietas tahan, dan sanitasi lahan.
Dokumen membahas proses seleksi benih padi untuk mendapatkan benih yang berkualitas unggul melalui penggunaan garam dan telur sebagai alat seleksi. Langkah-langkah meliputi pembuatan larutan garam, pengujian benih dengan telur, serta pemisahan benih yang baik dan buruk. Seleksi benih penting meskipun sudah mendapatkan sertifikat dari pihak berwenang untuk memastikan hasil produksi yang optimal.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
油
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan berbagai jenis pestisida dan alat aplikasi pestisida yang digunakan dalam pengendalian hama tanaman. Dibahas pula mengenai mekanisme kerja masing-masing alat seperti knapsack sprayer, autometic sprayer, mist duster sprayer, swing fog, soil injection, micron ulva, dan emposan.
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan. Ia menjelaskan pengertian, jenis, kandungan gizi, asal usul, produksi, dan budidaya tanaman pangan tersebut di Indonesia. Budidaya padi sawah dan gogo dibahas secara rinci meliputi persiapan lahan, pemilihan benih, cara tanam, pemupukan, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen
Irigasi curah adalah metode penyiraman tanaman yang meniru hujan dengan menyemprotkan air secara merata di lahan, menggunakan tekanan untuk distribusi air. Metode ini efisien dalam penggunaan air dan dapat digunakan pada berbagai jenis lahan dan tanaman, tetapi memerlukan investasi dan desain yang teliti. Meskipun memiliki keuntungan seperti efisiensi penggunaan air dan penanganan hama, terdapat kelemahan terkait biaya operasional dan potensi kehilangan air akibat evaporasi.
Dokumen ini membahas pentingnya air bagi tanaman, mulai dari fungsi dan kebutuhan air tanaman hingga dampak kondisi tanah dan iklim terhadap ketersediaan air. Faktor-faktor seperti topografi, hidrologi, dan karakteristik tanaman juga dijelaskan, yang semuanya menentukan kebutuhan air dan efektivitas penggunaan air oleh tanaman. Selain itu, dampak genangan dan kekeringan serta pergerakan air tanah juga dibahas, menunjukkan kompleksitas dalam pengelolaan sumber daya air untuk pertanian.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
油
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Dokumen ini menjelaskan hubungan antara air, tanah, dan tanaman, merinci klasifikasi air tanah berdasarkan sifat fisik dan biologis. Klasifikasi ini mencakup air bebas, air kapiler, air higroskopis, serta ketersediaan air bagi tanaman yang dipengaruhi oleh kedalaman akar. Selain itu, dijelaskan pula gerakan air tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkolasi dan infiltrasi air di dalam tanah.
Dokumen ini membahas proses kalibrasi dan pemeliharaan alat ukur, mencakup definisi metrologi, pentingnya kalibrasi, serta langkah-langkah dalam persiapan dan pelaksanaan kalibrasi. Juga ada penjelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan dalam pengukuran dan peran petugas kalibrasi. Terakhir, dokumentasi kalibrasi dan pemeliharaannya sangat penting untuk menjaga keandalan serta ketelusuran hasil pengukuran.
Dokumen ini membahas pentingnya kalibrasi alat uji untuk memastikan keakuratan dan presisi pengukuran yang mempengaruhi keputusan penerimaan material. Prosedur kalibrasi harus mengikuti petunjuk tertulis dan hasilnya didokumentasikan dengan baik, termasuk toleransi dan label kalibrasi yang tepat. Peralatan yang tidak memenuhi standar kalibrasi harus disingkirkan dan memiliki catatan yang tersimpan dalam departemen kualitas.
25. Sistem tanam tumpang sari oleh monika andinitani57
油
Dokumen ini menjelaskan tentang polikultur atau tumpang sari, yaitu pertanaman campuran dari dua jenis tanaman atau lebih pada satu lahan. Kelebihan tumpang sari termasuk efisiensi tenaga kerja dan pengurangan risiko gagal panen, sedangkan kekurangannya meliputi persaingan unsur hara dan kerentanan terhadap hama. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk memanfaatkan sumber daya lingkungan secara optimal untuk menghasilkan produksi maksimum.
Dokumen tersebut merangkum alat-alat pengolahan tanah primer dan sekunder untuk mempersiapkan lahan pertanian, seperti bajak, garu, dan alat lainnya yang digunakan untuk memotong, membalik, dan meratakan tanah.
Dokumen ini membahas sistem irigasi tetes dalam hidroponik, termasuk manfaat dan kelemahannya, efisiensi penggunaan air, serta metode pemberian air. Irigasi tetes meningkatkan pertumbuhan tanaman dan efisiensi pemupukan, namun memerlukan perawatan intensif dan investasi yang tinggi. Beberapa komponen utama sistem irigasi tetes meliputi unit utama, pipa utama, pipa pembagi, dan alat aplikasi.
Dokumen tersebut membahas beberapa metode irigasi permukaan, yaitu basin, border, dan furrow irrigation. Irigasi permukaan merupakan metode pemberian air yang paling kuno dimana air didistribusikan secara langsung ke permukaan tanah dan diperbolehkan meresap ke dalam tanah. Metode-metode tersebut memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mendistribusikan air secara merata di lahan pertanian.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai pengendalian gulma di perkebunan kelapa sawit, termasuk pengertian gulma, kerugian yang ditimbulkannya, metode pengendalian gulma secara manual, biologis dan kimia, serta pedoman pelaksanaan pengendalian gulma berdasarkan umur tanaman."
Dokumen ini merupakan laporan praktikum untuk mengukur potensial air jaringan tumbuhan, khususnya umbi kentang, yang bertujuan mengetahui pergerakan air dan pengaruh konsentrasi larutan sukrosa. Potensial air dijelaskan sebagai ukuran energi bebas air yang dipengaruhi oleh zat terlarut, serta dijelaskan hubungan antara potensial kimia, osmotic, dan tekanan. Hasil praktikum menunjukkan variasi berat umbi kentang setelah direndam dalam larutan sukrosa yang berbeda, memberikan gambaran tentang kemampuan daya serap air tumbuhan.
Dokumen tersebut memberikan panduan cara melakukan kalibrasi alat semprot (sprayer) dengan langkah-langkah sebagai berikut: mengisi tangki alat dengan air, melakukan penyemprotan untuk mengukur volume semprot nozzle, mengukur lebar semprot, dan menghitung volume air yang dibutuhkan untuk lahan tertentu berdasarkan hasil ukuran. Kalibrasi alat semprot penting untuk menentukan dosis pestisida yang tepat.
Dokumen tersebut membahas tentang mata kuliah Fisiologi Tumbuhan. Mata kuliah ini membahas proses metabolisme pada tumbuhan, pembagian bidang fisiologi tumbuhan, hubungan fisiologi tumbuhan dengan cabang-cabang biologi lain, serta anatomi dan fungsi akar, batang, dan daun bagi tumbuhan. Mata kuliah ini terdiri atas 8 pertemuan yang mencakup materi seperti serapan air, transpirasi, unsur hara, penyer
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang pentingnya kalibrasi alat penyemprot untuk menentukan volume semprot yang tepat agar dosis aplikasi bahan aktif tepat sasaran. Ringkasannya adalah kalibrasi alat penyemprot diperlukan untuk menentukan volume semprot yang tepat sehingga dosis yang diaplikasikan sesuai dengan yang direkomendasikan dan efektif.
Laporan ini membahas tentang teknik pengukuran luas daun dan tanaman kedelai dengan beberapa metode, yaitu metode pengukuran panjang x lebar, metode kertas milimeter, dan metode berat. Dilaporkan hasil pengukuran luas daun beberapa sampel tanaman kedelai menggunakan ketiga metode tersebut.
Integrated Pest Management (IPM) merupakan pendekatan terpadu dalam mengendalikan hama, penyakit dan gulma yang melibatkan berbagai teknik pengendalian secara bersamaan dengan mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial. Penerapan IPM bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap pestisida serta menjaga kelestarian lingkungan.
Penyakit blas (Pyricularia oryzae) merupakan kendala utama dalam produksi padi, dapat menurunkan hasil hingga 70% dan menyerang semua bagian tanaman. Faktor-faktor lingkungan seperti temperatur, kelembaban, dan pemupukan nitrogen berlebih mempengaruhi perkembangan penyakit ini. Pencegahan dapat dilakukan melalui pemupukan mikro, pemilihan varietas tahan, dan sanitasi lahan.
Dokumen membahas proses seleksi benih padi untuk mendapatkan benih yang berkualitas unggul melalui penggunaan garam dan telur sebagai alat seleksi. Langkah-langkah meliputi pembuatan larutan garam, pengujian benih dengan telur, serta pemisahan benih yang baik dan buruk. Seleksi benih penting meskipun sudah mendapatkan sertifikat dari pihak berwenang untuk memastikan hasil produksi yang optimal.
Laporan Praktkum Kultur Jaringan Tumbuhan: Pembuatan Media MS (Murashige & Sk...UNESA
油
Dokumen tersebut merangkum hasil praktikum pembuatan media MS, isolasi, dan inokulasi embrio kacang tanah. Dokumen menjelaskan bahwa praktikum pembuatan media MS menghasilkan 80 botol media, sedangkan praktikum inokulasi embrio kacang tanah menghasilkan embrio yang tumbuh dan berkembang. Dokumen juga menjelaskan faktor-faktor penyebab kontaminasi dalam kultur jaringan seperti sanitasi peralatan dan sterilisasi eks
Dokumen tersebut membahas tentang pengenalan berbagai jenis pestisida dan alat aplikasi pestisida yang digunakan dalam pengendalian hama tanaman. Dibahas pula mengenai mekanisme kerja masing-masing alat seperti knapsack sprayer, autometic sprayer, mist duster sprayer, swing fog, soil injection, micron ulva, dan emposan.
Dokumen tersebut membahas tentang tanaman pangan seperti padi, jagung, ubi kayu, dan kacang-kacangan. Ia menjelaskan pengertian, jenis, kandungan gizi, asal usul, produksi, dan budidaya tanaman pangan tersebut di Indonesia. Budidaya padi sawah dan gogo dibahas secara rinci meliputi persiapan lahan, pemilihan benih, cara tanam, pemupukan, pemeliharaan, panen, hingga pasca panen
Irigasi curah adalah metode penyiraman tanaman yang meniru hujan dengan menyemprotkan air secara merata di lahan, menggunakan tekanan untuk distribusi air. Metode ini efisien dalam penggunaan air dan dapat digunakan pada berbagai jenis lahan dan tanaman, tetapi memerlukan investasi dan desain yang teliti. Meskipun memiliki keuntungan seperti efisiensi penggunaan air dan penanganan hama, terdapat kelemahan terkait biaya operasional dan potensi kehilangan air akibat evaporasi.
Dokumen ini membahas pentingnya air bagi tanaman, mulai dari fungsi dan kebutuhan air tanaman hingga dampak kondisi tanah dan iklim terhadap ketersediaan air. Faktor-faktor seperti topografi, hidrologi, dan karakteristik tanaman juga dijelaskan, yang semuanya menentukan kebutuhan air dan efektivitas penggunaan air oleh tanaman. Selain itu, dampak genangan dan kekeringan serta pergerakan air tanah juga dibahas, menunjukkan kompleksitas dalam pengelolaan sumber daya air untuk pertanian.
LAPORAN PRAKTIKUM LAPANG PENGAMATAN HAMA dan PENYAKIT TANAMAN PADI (Oryza sa...Moh Masnur
油
Hama adalah binatang yang merugikan tanaman yang dibudidayakan manusia. Hama dapat berupa serangga, nematoda, siput, dan tikus. Herbivora yang memakan tanaman dianggap sebagai hama karena merugikan kepentingan manusia. Populasi hama meningkat akibat ketersediaan makanan yang sesuai dari tanaman yang ditanam manusia.
Dokumen ini menjelaskan hubungan antara air, tanah, dan tanaman, merinci klasifikasi air tanah berdasarkan sifat fisik dan biologis. Klasifikasi ini mencakup air bebas, air kapiler, air higroskopis, serta ketersediaan air bagi tanaman yang dipengaruhi oleh kedalaman akar. Selain itu, dijelaskan pula gerakan air tanah dan faktor-faktor yang mempengaruhi perkolasi dan infiltrasi air di dalam tanah.
Dokumen ini membahas proses kalibrasi dan pemeliharaan alat ukur, mencakup definisi metrologi, pentingnya kalibrasi, serta langkah-langkah dalam persiapan dan pelaksanaan kalibrasi. Juga ada penjelasan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan kesalahan dalam pengukuran dan peran petugas kalibrasi. Terakhir, dokumentasi kalibrasi dan pemeliharaannya sangat penting untuk menjaga keandalan serta ketelusuran hasil pengukuran.
Dokumen ini membahas pentingnya kalibrasi alat uji untuk memastikan keakuratan dan presisi pengukuran yang mempengaruhi keputusan penerimaan material. Prosedur kalibrasi harus mengikuti petunjuk tertulis dan hasilnya didokumentasikan dengan baik, termasuk toleransi dan label kalibrasi yang tepat. Peralatan yang tidak memenuhi standar kalibrasi harus disingkirkan dan memiliki catatan yang tersimpan dalam departemen kualitas.
Modul ini membahas sistem instrumentasi untuk operator pengendali pabrik, mencakup drawing dan sistem udara instrument, sistem pengukuran variabel proses seperti tekanan dan temperatur, control valve, sistem pengendalian proses, dan metode tuning controller. Tujuannya adalah meningkatkan pemahaman operator tentang alat ukur dan sistem kontrol yang digunakan dalam proses produksi.
SNI ISO 22000:2009 mengatur sistem manajemen keamanan pangan untuk organisasi dalam rantai pangan, memastikan bahwa semua tahapan dalam produksi dan distribusi makanan memenuhi standar keamanan yang ditetapkan. Standar ini mencakup persyaratan komunikasi, manajemen sistem, serta prinsip HACCP untuk mengendalikan bahaya keamanan pangan dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Diterapkan oleh semua ukuran organisasi, standar ini bertujuan untuk menyediakan produk pangan yang aman untuk konsumen.
Dokumen ini membahas berbagai alat ukur yang digunakan dalam bengkel kerja mesin, termasuk mistar baja, mistar gulung, protractor, dial indicator, micrometer, jangka sorong, cylinder gauge, caliper gauge, plastigage, multitester, dan tune up tester. Masing-masing alat dilengkapi dengan informasi mengenai fungsi, ketelitian, dan cara penggunaannya. Alat-alat ini berfungsi untuk melakukan pengukuran berbagai dimensi dan parameter penting dalam proses kerja mesin.
Permenkes nomor 54 tahun 2015 tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatanAgung Oktavianto
油
Peraturan ini mengatur tentang pengujian dan kalibrasi alat kesehatan untuk memastikan alat kesehatan yang digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan sesuai standar. Alat kesehatan tertentu wajib diuji dan dikalibrasi sekali setahun, dan alat yang lulus akan diberi sertifikat dan label laik pakai.
ISO 22000 adalah standar internasional untuk sistem manajemen keamanan pangan yang menerapkan pendekatan manajemen risiko dan HACCP. Organisasi harus membangun sistem manajemen keamanan pangan sesuai standar ini, melakukan audit internal, dan mendapatkan sertifikasi dari lembaga sertifikasi untuk memastikan kepatuhan. Standar ini memberikan panduan implementasi sistem mulai dari pembentukan tim, analisis risiko, validasi, verifikasi, dan perbaikan berkelanj
Laporan akhir METROLOGI INDUSTRI UNRI DIAN HARYANTO 1407123394dian haryanto
油
Laporan ini adalah hasil praktikum metrologi industri yang mencakup berbagai metode pengukuran dan kalibrasi alat ukur seperti mistar ingsut, mikrometer, dan profil proyektor. Selain itu, laporan ini menyajikan data pengamatan serta analisis terkait pengukuran kebulatan dan kekasaran permukaan. Penulis, Dian Haryanto, mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini.
Dokumen ini menjelaskan prosedur kalibrasi termometer gelas, termometer digital, dan anemometer, termasuk peralatan yang diperlukan dan prosedur langkah demi langkah. Termometer gelas menggunakan pengukuran berdasarkan ekspansi cairan, sedangkan termometer digital menggunakan sensor termokopel untuk mendeteksi perubahan suhu. Anemometer berfungsi untuk mengukur arah dan kecepatan angin dan harus ditempatkan di lokasi terbuka untuk hasil yang akurat.
Dokumen ini menjelaskan tentang penggunaan dan pemeliharaan micrometer sebagai alat ukur mekanik yang memiliki tingkat kecermatan tinggi. Micrometer digunakan untuk mengukur diameter luar, dalam, dan kedalaman benda dengan prosedur kalibrasi dan pembacaan hasil yang spesifik. Selain itu, dokumen juga mencakup cara perawatan yang diperlukan untuk menjaga keakuratan dan umur alat ukur ini.
KALIBRASI DAN PENGGUNAAN ALAT UKUR Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas B...Ir. Najamudin, MT
油
Dokumen tersebut membahas tentang kalibrasi dan penggunaan alat ukur. Kalibrasi dilakukan untuk mengetahui keakuratan alat ukur dengan membandingkannya terhadap standar ukur yang lebih akurat. Ada tiga alasan penting melakukan kalibrasi yaitu untuk memastikan keakuratan, menentukan deviasi, dan mengetahui keandalan alat ukur. Penggunaan alat ukur dikelompokkan menjadi tiga y
Dokumen tersebut memberikan penjelasan mengenai berbagai alat ukur yang digunakan dalam bengkel, termasuk cara penggunaan dan pemeliharaannya. Alat-alat tersebut adalah mistar baja, mistar gulung, protractor, dial indicator, mikrometer, jangka sorong, cylinder gauge, dan multitester.
Laporan ini membahas tentang herbisida dan aplikasinya pada tanaman. Terdapat 14 jenis herbisida yang dijelaskan, meliputi nama umum dan dagang, bahan aktif, sasaran gulma, tanaman target, dan waktu aplikasi. Herbisida-herbisida tersebut digolongkan berdasarkan waktu aplikasi, kerja, dan sifat selektivitasnya, serta dapat digunakan untuk mengendalikan gulma pada berbagai komoditas pertanian
Dokumen ini membahas tentang dial indikator, alat ukur mekanik yang digunakan untuk mengukur kebengkokan poros, kekocakan, dan kerataan. Dial indikator terdiri atas jarum panjang, jarum pendek, bidang sentuh, dan stem. Jarum panjang digunakan untuk mengukur nilai pergerakan sedangkan jarum pendek untuk menghitung putaran jarum panjang. Dial indikator dapat diaplikasikan untuk mengukur kerataan bidang
Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009Arif Nurjaya
油
Dokumen tersebut membahas tentang penilaian terhadap Unit Pelaksana Teknis dan Unit Pelaksana Teknis Daerah Metrologi Legal berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 51/M-DAG/PER/10/2009. Dokumen ini menjelaskan tentang latar belakang, terminologi, proses penilaian, surveillance, penilaian ulang, serta persyaratan manajemen dan teknis yang harus dipenuhi oleh unit-unit tersebut.
Dokumen ini membahas pentingnya kalibrasi alat ukur dalam kehidupan sehari-hari dan dalam sektor kesehatan, termasuk definisi kalibrasi dan perlunya pengujian alat kesehatan secara berkala. Kalibrasi diperlukan untuk memastikan akurasi alat ukur agar tidak terjadi kesalahan yang dapat menyebabkan kegagalan operasional dan risiko dalam pelayanan kesehatan. Selain itu, dokumen ini juga mencakup regulasi yang mengatur kalibrasi alat kesehatan serta pentingnya sosialisasi kepada praktisi kesehatan dan rumah sakit.
Dokumen tersebut membahas tentang kalibrasi, yaitu proses verifikasi nilai yang ditunjukkan oleh alat ukur dengan menggunakan nilai acuan yang diketahui tingkat keakuratannya. Tujuannya adalah untuk menjaga ketelusuran pengukuran dan mendapatkan hasil pengukuran yang akurat. Dokumen ini juga menjelaskan berbagai jenis kalibrasi, persyaratan, dan lingkup kalibrasi yang mencakup glassware, al
Dokumen ini membahas tentang kalibrasi dan statistik dalam pengukuran. Menjelaskan berbagai jenis kesalahan dalam pengukuran seperti kesalahan sistematis, acak, dan gross error serta cara meminimalkannya. Juga menjelaskan prosedur utama kalibrasi mulai dari penentuan standar, pengukuran input dan output, perbandingan hasil, hingga penyetelan. Metode analisis statistik seperti rata-rata, deviasi standar, dan reg
Dokumen tersebut membahas tentang validasi dan verifikasi metode uji di laboratorium sesuai dengan standar ISO/IEC 17025, mencakup parameter-parameter validasi seperti presisi, akurasi, linearitas, limit deteksi dan limit kuantitasi, ketangguhan dan ketidakpastian pengukuran. Dokumen tersebut juga menyertakan contoh-contoh perhitungan validasi pada berbagai metode analisis kimia.
This document provides an overview of operations management topics that will be covered in the first meeting. It includes:
- The functions of operations within an organization and technology conversion.
- The differences between manufacturing and service operations.
- A brief history of operations management and production.
- Viewing operations through a systems perspective and management of operations subsystems.
- Frameworks for operations management including planning, organizing, controlling, behavior, and modeling.
- Common problems faced by operations managers and the strategic role of operations.
- Trends in operations management and careers.
1. Teknik Aplikasi Pestisida
Kalibrasi
Panut Djojosumarto
djojosumarto.panut@gmail.com
Bukan dokumen rahasia pDs/calibration/2011
2. Kalibrasi
Kalibrasi adalah mengukur berapa banyak larutan
semprot yang dikeluarkan oleh sprayer kita, sehingga
kita dapat mengetahui berapa banyak larutan semprot
yang kita semprotkan pada setiap satuan lahan.
(1) menentukan takaran aplikasi dengan tepat,
(2) mencegah pemborosan, dan
(3) mengadakan penyeragaman perhitungan aplikasi.
pDs/calibration/2011
3. Kalibrasi:
Dalam kebanyakan kasus, kalibrasi adalah
menentukan volume semprot.
Sesudah volume semprot diketahui, Anda
dapat memperhitungkan konsentrasi (bila
dosis diketahui) dan dosis (bila konsentrasi
ditentukan) penggunaan yang sesuai.
pDs/calibration/2011
4. Imbangan Antara Dosis, Konsentrasi
Dan Volume Semprot
Dosis = Konsentrasi X Volume Semprot
Dosis
Konsentrasi = ------------------------
Volume Semprot
Dosis
Volume Semprot = ------------------------
Konsentrasi
pDs/calibration/2011
5. Penentuan Volume Semprot
Volume semprot dipengaruhi oleh:
Lebar gawang: makin besar lebar gawang
penyemprotan, semakin rendah volume semprot
(kecepatan dan flow rate tetap)
Flow rate (curah): makin besar flow rate, semakin
tinggi volume semprot (lebar gawang dan kecepatan
tetap)
Kecepatan aplikasi: makin cepat penyemprotan
semakin rendah volume semprot (lebar gawang dan
flow rate tetap)
pDs/calibration/2011
6. Lebar gawang I
Pada penyemprotan herbisida dengan nozzle kipas, atau
nozzle polijet dan penyemprotan tidak diayun, maka lebar
gawang sama dengan lebar semprotan nozzle tersebut.
Lebar semprotan = Lebar gawang
pDs/calibration/2011
7. Aplikasi herbisida secara menyeluruh (overall spraying, blanket
spraying), menggunakan sprayer punggung dengan nozzle kipas
atau nozzle polijet
Lebar gawang
pDs/calibration/2011
8. Lebar gawang II
Pada penyemprotan insektisida
dan fungisida dengan nozzle
kerucut, dan penyemprotan
diayun, maka lebar lebar gawang
adalah lebar jangkauan semprot
yang dapat diliput oleh operator.
pDs/calibration/2011
10. Lebar gawang III
Aplikasi herbisida secara menyeluruh (overall spraying,
blanket spraying), menggunakan boom sprayer dengan
nozzle kipas
LEBAR GAWANG
pDs/calibration/2011
11. Curah (Flow Rate, Output)
Banyaknya larutan semprot yang keluar dari nozzle
per satuan waktu (mililiter per menit)
pDs/calibration/2011
12. Mengukur curah (flow rate)
Pasang nozzle yang akan diukur flow ratenya
Isi tangki dengan air, kemudian pompa hingga tekanan
yang Anda inginkan
Buka kran dan semprotkan cairan ke dalam wadah yang
dilengkapi ukuran volume (gelas ukur). Catat waktu yang
dihabiskan untk menyemprot (menit)
Ukur air yang tertampung pada gelas pengukur (ml)
Flow rate (lter per menit) = jumlah air yang tertampung di
gelas ukur dibagi waktu pengujian (ml/menit)
pDs/calibration/2011
13. Mengukur curah (flow rate)
Pengukur
waktu
Pencatat
Gelas ukur
pDs/calibration/2011
15. Rumus Kalibrasi
(untuk penyemprotan menyeluruh)
Rumus Kalibrasi
G.V.K 10.000 C
C= ------------ G = -------------
10.000 K.V
10.000 C 10.000 C
V = ------------- K = ------------
G.K G.V
C: Curah (flow rate) liter/menit
G: Lebar gawang (swath width) meter
V: Volume semprot (spray volume) liter/hektar
K: Kecepatan penyemprotan (spraying speed) meter/menit
pDs/calibration/2011
16. Kalau volume semprot terlalu tinggi
Kecepatan penyemprotan ditingkatkan (makin cepat)
atau
Lebar gawang ditambah
Posisi nozzle dinaikkan
Jumlah barisan tanaman ditambah
atau
Flow rate diturunkan (ganti nozzle yang flow rate-nya
lebih rendah, kalau nozzle lobang empat sebagian
lobang nozzle ditutup)
pDs/calibration/2011
17. Kalau volume semprot terlalu rendah
Kecepatan penyemprotan diturunkan (makin lambat)
atau
Lebar gawang dikurangi
Posisi nozzle diturunkan
Jumlah barisan dikurangi
atau
Flow rate dinaikkan (ganti nozzle yang flow rate-nya
lebih besar).
pDs/calibration/2011