際際滷

際際滷Share a Scribd company logo
BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA JURNAL READING
FAKULTAS KEDOKTERAN OKTOBER 2015
Disusun oleh:
Lorencye Tuhusula
2010-83-016
Pembimbing
dr. Elna. Anakota. Sp.M
DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK
PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA RSUD DR.M.HAULUSSY
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON
2015
Abstrak
 mengeksplorasi hipotesis = operasi katarak bagi masyarakat pedesaan yang
miskin akan meningkatkan tidak hanya ketajaman penglihatan dan kualitas
hidup yang berhubungan dengan penglihatan tetapi juga kemiskinan dan status
sosial.
Latar
Belakang:
 Peserta direkrut di kamp observasi di Tamil Nadu, India Selatan, dan SICS
secara gratis dengan implantasi lensa intra okular-(IOL), dan di follow-up satu
tahun kemudian. Kemiskinan= pendapatan bulanan RT, kegiatan yang
menghasilkan pendapatan & jumlah anggota RT yang bekerja. Status sosial=
tingkat perkawinan ulang antara para janda. Viaual-related quality of life
(VRQoL) diukur dengan menggunakan IND-VFQ-33. Diasosiasikan
menggunakan regresi logistik (SPSS 19)
Metode:
 Dari 294 peserta, rata-rata usia (SD) 60賊8 tahun, 54% laki-laki, hanya 11%
yang tetap mengalami gangguan penglihatan saat dilakukan follow-up (67%
pada awal; p < 0,001). Pada satu tahun, lebih banyak peserta terlibat dalam
kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pendapatan (44,7% ke 77,7%; p <0,001)
dan proporsi RT dengan penghasilan bulanan < 1000 Rps. menurun dari 50,5%
menjadi 20,5% (p< 0,05). Keseluruhan VRQoL ditingkatkan (p< 0,001). Peserta
yang sukses dengan operasi katarak lebih mungkin terlibat dalam kegiatan
produktif pendapatan satu tahun setelah operasi (OR 3,28; p = 0,006). Peserta
janda yang telah mengalami keberhasilan operasi katarak kurang mungkin
untuk tetap menjanda pada satu tahun (OR 0,02; p = 0,008)
Hasil:
 Dampak positif yang luas dari layanan operasi katarak pada kehidupan
penerimanya maupun kehidupan keluarga. Menyediakan layanan operasi
katarak kualitas tinggi gratis untuk masyarakat pedesaan terpinggirkan tidak
hanya akan meringankan kebutaan tetapi juga - sampai batas tertentu -
kemiskinan dalam jangka panjang
Kesimpulan:
Pengantar
 Katarak = penyebab utama kebutaan.
 Mayoritas katarak yang buta tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah
(LIC) dan sekitar 8 juta orang buta karena katarak hidup di India.
 Kebutaan dan kemiskinan layaknya sebuah hubungan siklik, kemiskinan dapat
menyebabkan kebutaan karena beberapa kondisi seperti katarak atau trakoma,
dan kebutaan dapat memperburuk kemiskinan melalui pengurangan
produktivitas ekonomi.
 Selanjutnya tunanetra (kerusakan penglihatan) menyebabkan berkurangnya
kualitas hidup, kesehatan umum memburuk, status sosial yang lebih rendah dan
peningkatan mortalitas.
 Operasi katarak, ditunjukkan untuk meningkatkan kualitas hidup, dan status
ekonomi RT
 The Millennium Development Goals (MDGs) = delapan tujuan pembangunan
internasional yang merupakan tujuan (PBB) dan semua negara-negara
anggotanya yang ingin dicapai pada tahun 2015. Didalamnya termasuk
memberantas kemiskinan, kesetaraan gender, dan mengembangkan kemitraan
global untuk pembangunan.
 Dengan tingginya tingkat keberhasilan dan efektivitas biaya, ada kemungkinan
bahwa penyediaan operasi katarak dapat berkontribusi untuk mengurangi
Metode
Pernyataan Etik
Rekrutmen dan
Tindak Lanjut
Penilaian okular
dan Operasi
Katarak
Ukuran
Kemiskinan
Ukuran Status
Sosial
Vision-related
Quality of Life
Penghitungan
ukuran sampel
Evaluasi
psikometrik
IND-VFQ-33
Analisis
Statistik
Pernyataan Etik
 Persetujuan etis diperoleh dari komite etik
Layanan Perawatan Mata Sankara dan
Universitas Bonn dan berpegang pada prinsip
dari deklarasi Helsinki dimana setiap peserta
diberi informasi, dan menandatangani surat
persetujuan.
 Penelitian prospektif ini, berlangsung dari Maret
2009 sampai Juli 2010 di Tamil Nadu, India. Tamil
Nadu adalah negara industri dan merupakan
negara terpadat (populasi 62 juta pada tahun
2001) dengan konglomerasi terbesar di India.
Sekitar 4000 operasi katarak per juta penduduk
per tahun pada negara ini. Penelitian ini
bersumber dari pelayanan rutin yang diberikan
oleh salah satu komunitas penyedia perawatan
Rekrutmen & Tindak Lanjut
 Peserta = mengalami gangguan penglihatan karena katarak dan tidak
pernah mengalami operasi katarak sebelumnya, orang yang tergolong
miskin, berusia 40 tahun atau lebih, dan memenuhi syarat untuk operasi
katarak.
 Dikatakan terjadi penurunan tajam penglihatan apabila hasil
pemeriksaan visus kurang dari 6/60
 Mereka yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini
diwawancarai dan menjalani pemeriksaan mata lengkap.
 Transportasi, operasi, dan rawat inap pasien disediakan secara gratis
oleh rumah sakit.
 Setelah operasi katarak, pasien diberi obat tetes mata, diangkut kembali
ke bagian follow-up dan dijelaskan untuk rajin menghadiri klinik observasi
berikutnya (biasanya sebulan kemudian) untuk tindak lanjut penilaian
terhadap operasi katarak. Jika mereka tidak menghadiri observasi
tersebut maka akan dikirim pengingat berupa surat.
 Pengumpulan data follow-up pasien untuk penelitian ini berlangsung di
rumah pasien selama 1 tahun oleh petugas kesehatan mata yang
Penilaian Okular
 Pengukuran visus menggunakan kartu Snellen
tanpa koreksi atau dengan koreksi biasa dan
dengan menggunakan pinhole.
 Pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis
mata untuk menentukan penyebab dari hilangnya
visus.
 Hanya peserta yang memiliki katarak sebagai
penyebab utama penurunan nilai visual sajalah
yang dimasukkan.
 Small incision cataract surgery (SICS) dengan
implantasi dari lensa intraokular (IOL) di bawah
anestesi parabulbar dilakukan pada semua
peserta. Kekuatan IOL ditentukan untuk setiap
Ukuran Kemiskinan
 Pendapatan rumah tangga= pengukuran gold standard untuk menentukan
posisi sosial ekonomi seseorang. Pemerintah India mendefinisikan
kemiskinan jika < 560 Rupe India (Rs) per bulan di perkotaan dan Rs. 368 di
daerah pedesaan pada tahun 2006.
 Dalam penelitian ini, kemiskinan = jika < Rs. 1200 sebulan, baik sebagai
pribadi (penghasilan tunggal) atau pendapatan RT.
 Dalam penelitian ini kemiskinan diukur melalui pendapatan bulanan RT,
status pekerjaan, jumlah anggota RT yang bekerja.
 Orang buta telah ditemukan menjadi lebih mungkin untuk menjadi
pengangguran atau bekerja dengan upah rendah
 Dicatat status pekerjaan semua peserta pada awal dan saat follow-up.
 Kerja didefinisikan sebagai keterlibatan dalam kegiatan yang langsung
ataupun tidak langsung menghasilkan pendapatan.
Ukuran Status Sosial
 Kecacatan, termasuk kebutaan -> pengucilan
sosial dan stigmatisasi -> menghambat akses
jaringan sosial dan jasa resmi atau lembaga
sosial.
 Para duda dan janda di India sangat dipengaruhi
oleh respon masyarakat ini
 Wanita cacat yang belum menikah atau yang
tidak menikah lagi setelah menjanda lebih tinggi
dibandingkan laki-laki.
 Status sosial dinilai dengan cara apakah peserta
yang menjanda pada awal menikah lagi setelah
mengikiti operasi katarak untuk mengurangi
stigma dan meningkatkan perbaikan prospek
keuangan dari individu RT.
Vision-related Quality of Life
(VRQoL)
VRQoL diukur menggunakan IND-VFQ-33,
sebuah kuesioner terstruktur yang berisi 33
pertanyaan (item) yang terkait dengan tingkat
kesulitan dalam melakukan aktivitas visual
(misalnya, membaca, naik tangga), dampak
psikososial (misalnya takut, gelisah) dan gejala
visual (misalnya silau, nyeri). Kuisioner INDVFQ-
33 asli dikembangkan dan divalidasi di negara
yang sama dengan India (Tamil Nadu), sehingga
tidak ada adaptasi budaya atau linguistik yang
diperlukan.
Perhitungan Ukuran Sampel
Dengan asumsi odds rasio 1,6 untuk peningkatan
kategori pendapatan rumah tangga, dengan
kekuatan 0,8 pada tingkat signifikansi p = 0,05,
kita perlu 293 peserta. Ditambah 10%, sehingga
berjumlah 330 peserta.
Evaluasi psikometri dari IND-VFQ-33
 Proses evaluasi psikometri IND-VFQ-33
menggunakan analisis Rasch = metode psikometri
modern yang matematis menggambarkan interaksi
antara responden dan item tes.
 Dilakukan analisis Rasch menggunakan software
Winsteps (versi 3,68), Chicago, Illinois, USA.
 Setiap perubahan skor VRQoL pada tingkat individu
dianggap bermakna klinis jika itu lebih besar dari
sekitar setengah standar deviasi total.
 Hal ini berguna untuk memperkirakan perbedaan
klinis yang bermakna, dan telah berulang kali
digunakan untuk menilai kebermaknaan perubahan
parameter seperti VRQoL atau fungsi spesifik
visualisasi.
Analisis statistik
 Perangkat lunak statistik SPSS (Versi 19.0, SPSS
Sains, Chicago, IL) digunakan untuk
menganalisis data. Peserta yang hilang dari
follow-up diekslusi. Statistik deskriptif analisis
dilakukan untuk mengkarakterisasi
sosiodemografi peserta, data klinis dan data IND-
VFQ-33. Model regresi logistik (biner dan
multinomial) dilakukan untuk menentukan faktor
independen terkait dengan faktor yang
berhubungan dengan kemiskinan, status sosial
dan VRQoL.
 Ketajaman visual diubah menjadi LogMAR untuk
dianalisis.
 Keberhasilan operasi katarak = peningkatan visus
Hasil
Sosio-demografis dan Karakteristik Klinis dari Peserta
 Sebanyak 313 individu yang direkrut pada awal. 19
(6%) pasien mangkir dari follow-up dan selanjutnya
21 (7%) peserta yang menjalani operasi katarak
kedua selama masa follow-up yang dieksklusi.
 Sehingga sampel penelitian yang berhasil lolos terdiri
dari 294 peserta dengan rata-rata SD usia 60賊68
tahun. Hanya di bawah setengah dari peserta adalah
perempuan (46%,).
 Penglihatan meningkat secara signifikan setelah
operasi katarak (mata yang lebih baik LogMAR 0,7
(baseline) menjadi 0,3 (follow-up), p <0,001), dan
hanya 11% dari pasien yang tetap mengalami
gangguan penglihatan dibandingkan dengan 67%
pada awal, p<0,001.
Ukuran Kemiskinan
 Pendapatan bulanan RT meningkat. Sebagian besar
peserta dilaporkan berada pada Rs 1001-3000 saat follow-
up (p<0,001).
 Jumlah rata-rata anggota rumah tangga yang bekerja
secara signifikan meningkat pada saat difollow-up (0,97-
1,49, p< 0,001).
 Demikian pula, jumlah peserta yang terlibat dalam
kegiatan yang menghasilkan pendapatan meningkat dari
128 (44%) pada awalnya dan menjadi 225 (77%, p<0,001)
saat difollow-up.
 Jumlah peserta yang dilaporkan tidak bekerja karena
masalah penglihatan menurun dari 76 pada awal menjadi
4 saat difollow-up.
 Peserta yang memiliki keberhasilan operasi katarak
memiliki pendapatan bulanan RT yang lebih tinggi 1 tahun
setelah operasi katarak.
 Peserta yang memiliki keberhasilan operasi katarak lebih
mungkin untuk terlibat dalam kegiatan produktif
Status sosial
 Peserta yang memiliki keberhasilan operasi
katarak kuang mungkin untuk tetap menjanda
pada satu tahun (OR 0,02; 95% CI<0,01-0,35; p
= 0,008).
 Pada awal, 208 (71%) peserta menikah, dan 80
(27%) janda.
 Setelah difollow-up, 28 peserta menikah lagi,
sementara 47 peserta tetap menjanda (5
mangkir).
 9 dari 13 duda (69%) dan 19 dari 62 janda (31%)
menikah lagi selama penelitian.
Vision-related Quality of Life
(VRQoL)
 Sifat psikometrik dari IND-VFQ-33 dirangkum dalam
tabel S1.
 IND-VFQ-33 dibagi menjadi 4 sub-skala (mobilitas,
keterbatasan aktivitas, dampak psikososial dan gejala
visual).
 Semua subskala sesuai dengan model Rasch yang
menunjukkan peningkatan VRQoL setelah operasi
katarak (semua p  0,001).
 Setelah menjalani keberhasilan operasi katarak
dilaporkan terjadi mobilitas tinggi, keterbatasan
aktivitas dan dampak psikososial yang lebih baik
(semua p< 0,05).
 Status perkawinan atau bekerja tidak berhubungan
dengan skor. Peserta melaporkan kesejahteraan
emosional yang lebih baik dengan peningkatan
Diskusi
 Orang yang menjalani keberhasilan operasi katarak dilaporkan memiliki
ketajaman visual yang lebih baik dan peningkatan VRQoL di India Selatan.
Keberhasilan operasi katarak juga terlibat dalam peningkatan kegiatan yang
menghasilkan pendapatan, dilaporkan bahwa lebih tinggi pendapatan
bulanan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga yang bekerja
selama satu tahun ini. Selain itu, janda yang memiliki keberhasilan operasi
katarak lebih mungkin untuk menikah lagi selama satu tahun masa follow-up.
Temuan ini menekankan kebutuhan terhadap kualitas yang tinggi layanan
operasi katarak, ketidakberhasilan operasi katarak mungkin tidak hanya
menyebabkan tidak adanya perbaikan visual dan VRQoL, tetapi juga
kemungkinan perburukan masa depan pasien akibat kemiskinan di tingkat
rumah tangga dan kesempatan mereka (janda) untuk kembali menikah.
 Secara keseluruhan, temuan kami sejalan dengan penelitian lain, di mana
kebutaan, khususnya dari katarak dengan kemiskinan mempunyai hubungan
erat.
 Mengingat pentingnya hasil positif dari operasi katarak yang ditemukan pada
penelitian ini, upaya peningkatan layanan diperlukan untuk mendorong
manfaat yang lebih besar dari operasi katarak.
Ppt jurnal reading mata
Ppt jurnal reading mata
Ppt jurnal reading mata
Ppt jurnal reading mata
 Kekuatan dari penelitian ini: penyediaan operasi
katarak yang seragam dan berkualitas tinggi dengan
implantasi IOL, data ketajaman visual yang rinci, proses
follow up yg sistematis & kuisioner yang sesuai dengan
budaya & telah divalidasi dengan baik, penggunaan
Analisis Rasch dalam validasi skala modern, untuk
menilai sifat pengukuran IND-VFQ-33Selain itu,
sampelnya adalah wakil dari masyarakat yang dilayani
oleh penyedia layanan di Tamil Nadu, India Selatan.
Data ekonomi pun dikumpulkan pada tingkat individu
dan tingkat rumah tangga.. Selain itu, IND-VFQ-33
dikembangkan menggunakan masukan terutama dari
penderita katarak di Tamil Nadu, isi item mungkin
sangat tepat untuk sampel ini.
 Sebaliknya, penelitian kami dibatasi oleh ukuran sampel
yang relatif kecil, dan relatif singkat masa follow-up nya
untuk menilai dampak jangka panjang operasi katarak
KESIMPULAN
Keberhasilan operasi katarak mengembalikan
tidak hanya visual dan meningkatkan VRQoL,
tetapi juga memungkinkan orang untuk memulai
bekerja kembali, sehingga bisa meningkatkan
pendapatan bulanan rumah tangga, dan anggota
keluarga menjadi lebih terlibat dalam kegiatan
produktif pendapatan. Selain itu, memungkinkan
pernikahan kembali para janda. Oleh karena itu,
pentingnya memberikan pelayanan operasi
katarak berkualitas tinggi untuk masyarakat
miskin di negara-negara berkembang sebagai
bagian dari pencapaian MDGs
Ppt jurnal reading mata
Ad

Recommended

Mekanisme muntah proyektil
Mekanisme muntah proyektil
Agus Gunardi
Stilah untuk suara nafas
Stilah untuk suara nafas
Agilannadarajan4
Sampling dan-besar-sampel
Sampling dan-besar-sampel
Maya Alwayswishyou
Wsd
Wsd
Azis Aimaduddin
Overview syok
Overview syok
Fadel Muhammad Garishah
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Standar Kompetensi Dokter Indonesia
Dayu Agung Dewi Sawitri
Ppt osteomielitis
Ppt osteomielitis
KANDA IZUL
Makalah dermatitis atopik part 1
Makalah dermatitis atopik part 1
Eva Apriliyana Rizki
Konjungtivitis
Konjungtivitis
Fransiska Oktafiani
Ppt Jurnal Reading
Ppt Jurnal Reading
Ns. Lutfi
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Amalia Senja
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
Septyne Rahayuni Putri
Pneumonia
Pneumonia
Fais PPT
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Verar Oka
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
Primary and secondary survey
Primary and secondary survey
Ira Rahmawati
Uji statistik
Uji statistik
Wira Kusuma
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Nyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
pjj_kemenkes
Demam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
Suharti Wairagya
Konsep infeksi
Konsep infeksi
robin2dompas
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
Edema paru
Edema paru
su darto
Tanatologi
Tanatologi
Faradhillah Adi Suryadi
Microbial BBB Astroglia Neuron
Microbial BBB Astroglia Neuron
Ersifa Fatimah
ICH & pneumonia
ICH & pneumonia
Ersifa Fatimah

More Related Content

What's hot (20)

Konjungtivitis
Konjungtivitis
Fransiska Oktafiani
Ppt Jurnal Reading
Ppt Jurnal Reading
Ns. Lutfi
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Amalia Senja
Guideline stroke-2011
Guideline stroke-2011
Septyne Rahayuni Putri
Pneumonia
Pneumonia
Fais PPT
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Verar Oka
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
Primary and secondary survey
Primary and secondary survey
Ira Rahmawati
Uji statistik
Uji statistik
Wira Kusuma
GCS Tingkat Kesadaran
GCS Tingkat Kesadaran
Andry Sartika, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Nyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
pjj_kemenkes
Demam tifoid anak
Demam tifoid anak
Fadel Muhammad Garishah
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
Suharti Wairagya
Konsep infeksi
Konsep infeksi
robin2dompas
Pemeriksaan fisik thorax
Pemeriksaan fisik thorax
Maria Haryanthi Butar-Butar
Edema paru
Edema paru
su darto
Tanatologi
Tanatologi
Faradhillah Adi Suryadi
Ppt Jurnal Reading
Ppt Jurnal Reading
Ns. Lutfi
Macam2 dan cara penyuntikan
Macam2 dan cara penyuntikan
Juliana Prayonggat
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Kuesioner pra skrining perkembangan (kpsp)
Amalia Senja
Pneumonia
Pneumonia
Fais PPT
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Pemeriksaan fisik thorax, pulmonalis, jantung
Verar Oka
Cairan Kristaloid dan Koloid
Cairan Kristaloid dan Koloid
Fais PPT
Primary and secondary survey
Primary and secondary survey
Ira Rahmawati
Uji statistik
Uji statistik
Wira Kusuma
Nyeri sendi
Nyeri sendi
sry yumyum
Patofisiologi hipertensi
Patofisiologi hipertensi
SofiaNofianti
Prosedur Melepaskan Infus
Prosedur Melepaskan Infus
pjj_kemenkes
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
PENATALAKSANAAN TERKINI PENYAKIT KULIT DALAM PRAKTEK SEHARI HARI
Suharti Wairagya
Edema paru
Edema paru
su darto

Viewers also liked (11)

Microbial BBB Astroglia Neuron
Microbial BBB Astroglia Neuron
Ersifa Fatimah
ICH & pneumonia
ICH & pneumonia
Ersifa Fatimah
MG comparison, Ocular vs General
MG comparison, Ocular vs General
Ersifa Fatimah
Jurnal reading
Jurnal reading
Elvera Eklesia
Presentasi jurnal dalam model perceptorship
Presentasi jurnal dalam model perceptorship
dwisetianisumardiko
Anatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinarius
fkunila2013
Rhinosinusitis consensus Journal Reading
Rhinosinusitis consensus Journal Reading
jurnalreading
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
IDK 1 (Ilmu Dasar Keperawatan Dasar 1) : sel
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan
Dini Qurrotu Aini
Parkinsonism Puzzle
Parkinsonism Puzzle
Ersifa Fatimah
Presentasi Jurnal
Presentasi Jurnal
Amoy Siti Maemunah
Microbial BBB Astroglia Neuron
Microbial BBB Astroglia Neuron
Ersifa Fatimah
MG comparison, Ocular vs General
MG comparison, Ocular vs General
Ersifa Fatimah
Presentasi jurnal dalam model perceptorship
Presentasi jurnal dalam model perceptorship
dwisetianisumardiko
Anatomi traktus urinarius
Anatomi traktus urinarius
fkunila2013
Rhinosinusitis consensus Journal Reading
Rhinosinusitis consensus Journal Reading
jurnalreading
Css syok dan terapi cairan
Css syok dan terapi cairan
Dini Qurrotu Aini
Parkinsonism Puzzle
Parkinsonism Puzzle
Ersifa Fatimah
Ad

Recently uploaded (20)

identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
ssuser90ee59
PPT PPI DI UNIT KLINIK KESEHATAN SETEMPAT.pptx
PPT PPI DI UNIT KLINIK KESEHATAN SETEMPAT.pptx
FatinAtikah22
Pengantar Komunikasi Ilmiah 130225 FM.pptx
Pengantar Komunikasi Ilmiah 130225 FM.pptx
ismailatz1313
19.The role of Maltodextrin in ERACS patients - dr Satrio SpAn KAO.pdf
19.The role of Maltodextrin in ERACS patients - dr Satrio SpAn KAO.pdf
HendiPrihatna1
EPIDURAL HEMATOMA BIFRONTALlaporan kasus
EPIDURAL HEMATOMA BIFRONTALlaporan kasus
jessicaesmrlda
Vaccines_Medical_Presentation_in_Blue_White_Red_Illustrative_Style.pptx
Vaccines_Medical_Presentation_in_Blue_White_Red_Illustrative_Style.pptx
t9983363
ANALISIS MULTIVARIAT dalam penelitian kesehatan
ANALISIS MULTIVARIAT dalam penelitian kesehatan
ismailatz1313
TRIGGER FINGER, penyuluhan prolanis puskesmas bogor
TRIGGER FINGER, penyuluhan prolanis puskesmas bogor
YaneUtamiPutri
Copy of Bedah 3(3) (8).pdf beking repot skali
Copy of Bedah 3(3) (8).pdf beking repot skali
SayyidAlreizalUmarBs
Alur_NIB_SPP-IRT_Dinas Kesehatan Nasional
Alur_NIB_SPP-IRT_Dinas Kesehatan Nasional
NurmaDianaPoetri
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
atwazah1
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
UmmyKhairussyifa1
CHF, AKI, Electrolit Imbalance, Sindrom uremikum.pptx
CHF, AKI, Electrolit Imbalance, Sindrom uremikum.pptx
faridyudina
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
AldhiPutraPradana1
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
FatinAtikah22
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
chrleschandera12
DAFTAR KLINIK BERSALIN SERTA MAHASISWA YANG PRAKTEK.docx
DAFTAR KLINIK BERSALIN SERTA MAHASISWA YANG PRAKTEK.docx
lely64
GIZI_SEIMBANG_LANSIA_ dan dewasapptx).pptx
GIZI_SEIMBANG_LANSIA_ dan dewasapptx).pptx
faridyudina
Latar Belakang Bahaya Penyalahan Narkoba
Latar Belakang Bahaya Penyalahan Narkoba
FransKarsBarella
PPT KESEHATAN MATA DR NORA 19-12-2024.pptx
PPT KESEHATAN MATA DR NORA 19-12-2024.pptx
FatinAtikah22
identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
identifikasi sumber bahaya kimia bahan alam
ssuser90ee59
PPT PPI DI UNIT KLINIK KESEHATAN SETEMPAT.pptx
PPT PPI DI UNIT KLINIK KESEHATAN SETEMPAT.pptx
FatinAtikah22
Pengantar Komunikasi Ilmiah 130225 FM.pptx
Pengantar Komunikasi Ilmiah 130225 FM.pptx
ismailatz1313
19.The role of Maltodextrin in ERACS patients - dr Satrio SpAn KAO.pdf
19.The role of Maltodextrin in ERACS patients - dr Satrio SpAn KAO.pdf
HendiPrihatna1
EPIDURAL HEMATOMA BIFRONTALlaporan kasus
EPIDURAL HEMATOMA BIFRONTALlaporan kasus
jessicaesmrlda
Vaccines_Medical_Presentation_in_Blue_White_Red_Illustrative_Style.pptx
Vaccines_Medical_Presentation_in_Blue_White_Red_Illustrative_Style.pptx
t9983363
ANALISIS MULTIVARIAT dalam penelitian kesehatan
ANALISIS MULTIVARIAT dalam penelitian kesehatan
ismailatz1313
TRIGGER FINGER, penyuluhan prolanis puskesmas bogor
TRIGGER FINGER, penyuluhan prolanis puskesmas bogor
YaneUtamiPutri
Copy of Bedah 3(3) (8).pdf beking repot skali
Copy of Bedah 3(3) (8).pdf beking repot skali
SayyidAlreizalUmarBs
Alur_NIB_SPP-IRT_Dinas Kesehatan Nasional
Alur_NIB_SPP-IRT_Dinas Kesehatan Nasional
NurmaDianaPoetri
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
Respon imun pengayaan.pptx imunologi apt
atwazah1
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
6jifdskxaewdcfio31699411-Home-Visit-PP.pptx
UmmyKhairussyifa1
CHF, AKI, Electrolit Imbalance, Sindrom uremikum.pptx
CHF, AKI, Electrolit Imbalance, Sindrom uremikum.pptx
faridyudina
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
[PDF Materi] Antibiotik Rasional pada Anak.pdf
AldhiPutraPradana1
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
Monetizing Provider refferal PERUSAHAAN.pptx
FatinAtikah22
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
NAPZA_Pengertian_Jenis_Cara_Mengenali.pptx
chrleschandera12
DAFTAR KLINIK BERSALIN SERTA MAHASISWA YANG PRAKTEK.docx
DAFTAR KLINIK BERSALIN SERTA MAHASISWA YANG PRAKTEK.docx
lely64
GIZI_SEIMBANG_LANSIA_ dan dewasapptx).pptx
GIZI_SEIMBANG_LANSIA_ dan dewasapptx).pptx
faridyudina
Latar Belakang Bahaya Penyalahan Narkoba
Latar Belakang Bahaya Penyalahan Narkoba
FransKarsBarella
PPT KESEHATAN MATA DR NORA 19-12-2024.pptx
PPT KESEHATAN MATA DR NORA 19-12-2024.pptx
FatinAtikah22
Ad

Ppt jurnal reading mata

  • 1. BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA JURNAL READING FAKULTAS KEDOKTERAN OKTOBER 2015 Disusun oleh: Lorencye Tuhusula 2010-83-016 Pembimbing dr. Elna. Anakota. Sp.M DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MATA RSUD DR.M.HAULUSSY FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PATTIMURA AMBON 2015
  • 2. Abstrak mengeksplorasi hipotesis = operasi katarak bagi masyarakat pedesaan yang miskin akan meningkatkan tidak hanya ketajaman penglihatan dan kualitas hidup yang berhubungan dengan penglihatan tetapi juga kemiskinan dan status sosial. Latar Belakang: Peserta direkrut di kamp observasi di Tamil Nadu, India Selatan, dan SICS secara gratis dengan implantasi lensa intra okular-(IOL), dan di follow-up satu tahun kemudian. Kemiskinan= pendapatan bulanan RT, kegiatan yang menghasilkan pendapatan & jumlah anggota RT yang bekerja. Status sosial= tingkat perkawinan ulang antara para janda. Viaual-related quality of life (VRQoL) diukur dengan menggunakan IND-VFQ-33. Diasosiasikan menggunakan regresi logistik (SPSS 19) Metode: Dari 294 peserta, rata-rata usia (SD) 60賊8 tahun, 54% laki-laki, hanya 11% yang tetap mengalami gangguan penglihatan saat dilakukan follow-up (67% pada awal; p < 0,001). Pada satu tahun, lebih banyak peserta terlibat dalam kegiatan-kegiatan yang menghasilkan pendapatan (44,7% ke 77,7%; p <0,001) dan proporsi RT dengan penghasilan bulanan < 1000 Rps. menurun dari 50,5% menjadi 20,5% (p< 0,05). Keseluruhan VRQoL ditingkatkan (p< 0,001). Peserta yang sukses dengan operasi katarak lebih mungkin terlibat dalam kegiatan produktif pendapatan satu tahun setelah operasi (OR 3,28; p = 0,006). Peserta janda yang telah mengalami keberhasilan operasi katarak kurang mungkin untuk tetap menjanda pada satu tahun (OR 0,02; p = 0,008) Hasil: Dampak positif yang luas dari layanan operasi katarak pada kehidupan penerimanya maupun kehidupan keluarga. Menyediakan layanan operasi katarak kualitas tinggi gratis untuk masyarakat pedesaan terpinggirkan tidak hanya akan meringankan kebutaan tetapi juga - sampai batas tertentu - kemiskinan dalam jangka panjang Kesimpulan:
  • 3. Pengantar Katarak = penyebab utama kebutaan. Mayoritas katarak yang buta tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah (LIC) dan sekitar 8 juta orang buta karena katarak hidup di India. Kebutaan dan kemiskinan layaknya sebuah hubungan siklik, kemiskinan dapat menyebabkan kebutaan karena beberapa kondisi seperti katarak atau trakoma, dan kebutaan dapat memperburuk kemiskinan melalui pengurangan produktivitas ekonomi. Selanjutnya tunanetra (kerusakan penglihatan) menyebabkan berkurangnya kualitas hidup, kesehatan umum memburuk, status sosial yang lebih rendah dan peningkatan mortalitas. Operasi katarak, ditunjukkan untuk meningkatkan kualitas hidup, dan status ekonomi RT The Millennium Development Goals (MDGs) = delapan tujuan pembangunan internasional yang merupakan tujuan (PBB) dan semua negara-negara anggotanya yang ingin dicapai pada tahun 2015. Didalamnya termasuk memberantas kemiskinan, kesetaraan gender, dan mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Dengan tingginya tingkat keberhasilan dan efektivitas biaya, ada kemungkinan bahwa penyediaan operasi katarak dapat berkontribusi untuk mengurangi
  • 4. Metode Pernyataan Etik Rekrutmen dan Tindak Lanjut Penilaian okular dan Operasi Katarak Ukuran Kemiskinan Ukuran Status Sosial Vision-related Quality of Life Penghitungan ukuran sampel Evaluasi psikometrik IND-VFQ-33 Analisis Statistik
  • 5. Pernyataan Etik Persetujuan etis diperoleh dari komite etik Layanan Perawatan Mata Sankara dan Universitas Bonn dan berpegang pada prinsip dari deklarasi Helsinki dimana setiap peserta diberi informasi, dan menandatangani surat persetujuan. Penelitian prospektif ini, berlangsung dari Maret 2009 sampai Juli 2010 di Tamil Nadu, India. Tamil Nadu adalah negara industri dan merupakan negara terpadat (populasi 62 juta pada tahun 2001) dengan konglomerasi terbesar di India. Sekitar 4000 operasi katarak per juta penduduk per tahun pada negara ini. Penelitian ini bersumber dari pelayanan rutin yang diberikan oleh salah satu komunitas penyedia perawatan
  • 6. Rekrutmen & Tindak Lanjut Peserta = mengalami gangguan penglihatan karena katarak dan tidak pernah mengalami operasi katarak sebelumnya, orang yang tergolong miskin, berusia 40 tahun atau lebih, dan memenuhi syarat untuk operasi katarak. Dikatakan terjadi penurunan tajam penglihatan apabila hasil pemeriksaan visus kurang dari 6/60 Mereka yang setuju untuk berpartisipasi dalam penelitian ini diwawancarai dan menjalani pemeriksaan mata lengkap. Transportasi, operasi, dan rawat inap pasien disediakan secara gratis oleh rumah sakit. Setelah operasi katarak, pasien diberi obat tetes mata, diangkut kembali ke bagian follow-up dan dijelaskan untuk rajin menghadiri klinik observasi berikutnya (biasanya sebulan kemudian) untuk tindak lanjut penilaian terhadap operasi katarak. Jika mereka tidak menghadiri observasi tersebut maka akan dikirim pengingat berupa surat. Pengumpulan data follow-up pasien untuk penelitian ini berlangsung di rumah pasien selama 1 tahun oleh petugas kesehatan mata yang
  • 7. Penilaian Okular Pengukuran visus menggunakan kartu Snellen tanpa koreksi atau dengan koreksi biasa dan dengan menggunakan pinhole. Pemeriksaan mata lengkap oleh dokter spesialis mata untuk menentukan penyebab dari hilangnya visus. Hanya peserta yang memiliki katarak sebagai penyebab utama penurunan nilai visual sajalah yang dimasukkan. Small incision cataract surgery (SICS) dengan implantasi dari lensa intraokular (IOL) di bawah anestesi parabulbar dilakukan pada semua peserta. Kekuatan IOL ditentukan untuk setiap
  • 8. Ukuran Kemiskinan Pendapatan rumah tangga= pengukuran gold standard untuk menentukan posisi sosial ekonomi seseorang. Pemerintah India mendefinisikan kemiskinan jika < 560 Rupe India (Rs) per bulan di perkotaan dan Rs. 368 di daerah pedesaan pada tahun 2006. Dalam penelitian ini, kemiskinan = jika < Rs. 1200 sebulan, baik sebagai pribadi (penghasilan tunggal) atau pendapatan RT. Dalam penelitian ini kemiskinan diukur melalui pendapatan bulanan RT, status pekerjaan, jumlah anggota RT yang bekerja. Orang buta telah ditemukan menjadi lebih mungkin untuk menjadi pengangguran atau bekerja dengan upah rendah Dicatat status pekerjaan semua peserta pada awal dan saat follow-up. Kerja didefinisikan sebagai keterlibatan dalam kegiatan yang langsung ataupun tidak langsung menghasilkan pendapatan.
  • 9. Ukuran Status Sosial Kecacatan, termasuk kebutaan -> pengucilan sosial dan stigmatisasi -> menghambat akses jaringan sosial dan jasa resmi atau lembaga sosial. Para duda dan janda di India sangat dipengaruhi oleh respon masyarakat ini Wanita cacat yang belum menikah atau yang tidak menikah lagi setelah menjanda lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Status sosial dinilai dengan cara apakah peserta yang menjanda pada awal menikah lagi setelah mengikiti operasi katarak untuk mengurangi stigma dan meningkatkan perbaikan prospek keuangan dari individu RT.
  • 10. Vision-related Quality of Life (VRQoL) VRQoL diukur menggunakan IND-VFQ-33, sebuah kuesioner terstruktur yang berisi 33 pertanyaan (item) yang terkait dengan tingkat kesulitan dalam melakukan aktivitas visual (misalnya, membaca, naik tangga), dampak psikososial (misalnya takut, gelisah) dan gejala visual (misalnya silau, nyeri). Kuisioner INDVFQ- 33 asli dikembangkan dan divalidasi di negara yang sama dengan India (Tamil Nadu), sehingga tidak ada adaptasi budaya atau linguistik yang diperlukan.
  • 11. Perhitungan Ukuran Sampel Dengan asumsi odds rasio 1,6 untuk peningkatan kategori pendapatan rumah tangga, dengan kekuatan 0,8 pada tingkat signifikansi p = 0,05, kita perlu 293 peserta. Ditambah 10%, sehingga berjumlah 330 peserta.
  • 12. Evaluasi psikometri dari IND-VFQ-33 Proses evaluasi psikometri IND-VFQ-33 menggunakan analisis Rasch = metode psikometri modern yang matematis menggambarkan interaksi antara responden dan item tes. Dilakukan analisis Rasch menggunakan software Winsteps (versi 3,68), Chicago, Illinois, USA. Setiap perubahan skor VRQoL pada tingkat individu dianggap bermakna klinis jika itu lebih besar dari sekitar setengah standar deviasi total. Hal ini berguna untuk memperkirakan perbedaan klinis yang bermakna, dan telah berulang kali digunakan untuk menilai kebermaknaan perubahan parameter seperti VRQoL atau fungsi spesifik visualisasi.
  • 13. Analisis statistik Perangkat lunak statistik SPSS (Versi 19.0, SPSS Sains, Chicago, IL) digunakan untuk menganalisis data. Peserta yang hilang dari follow-up diekslusi. Statistik deskriptif analisis dilakukan untuk mengkarakterisasi sosiodemografi peserta, data klinis dan data IND- VFQ-33. Model regresi logistik (biner dan multinomial) dilakukan untuk menentukan faktor independen terkait dengan faktor yang berhubungan dengan kemiskinan, status sosial dan VRQoL. Ketajaman visual diubah menjadi LogMAR untuk dianalisis. Keberhasilan operasi katarak = peningkatan visus
  • 14. Hasil Sosio-demografis dan Karakteristik Klinis dari Peserta Sebanyak 313 individu yang direkrut pada awal. 19 (6%) pasien mangkir dari follow-up dan selanjutnya 21 (7%) peserta yang menjalani operasi katarak kedua selama masa follow-up yang dieksklusi. Sehingga sampel penelitian yang berhasil lolos terdiri dari 294 peserta dengan rata-rata SD usia 60賊68 tahun. Hanya di bawah setengah dari peserta adalah perempuan (46%,). Penglihatan meningkat secara signifikan setelah operasi katarak (mata yang lebih baik LogMAR 0,7 (baseline) menjadi 0,3 (follow-up), p <0,001), dan hanya 11% dari pasien yang tetap mengalami gangguan penglihatan dibandingkan dengan 67% pada awal, p<0,001.
  • 15. Ukuran Kemiskinan Pendapatan bulanan RT meningkat. Sebagian besar peserta dilaporkan berada pada Rs 1001-3000 saat follow- up (p<0,001). Jumlah rata-rata anggota rumah tangga yang bekerja secara signifikan meningkat pada saat difollow-up (0,97- 1,49, p< 0,001). Demikian pula, jumlah peserta yang terlibat dalam kegiatan yang menghasilkan pendapatan meningkat dari 128 (44%) pada awalnya dan menjadi 225 (77%, p<0,001) saat difollow-up. Jumlah peserta yang dilaporkan tidak bekerja karena masalah penglihatan menurun dari 76 pada awal menjadi 4 saat difollow-up. Peserta yang memiliki keberhasilan operasi katarak memiliki pendapatan bulanan RT yang lebih tinggi 1 tahun setelah operasi katarak. Peserta yang memiliki keberhasilan operasi katarak lebih mungkin untuk terlibat dalam kegiatan produktif
  • 16. Status sosial Peserta yang memiliki keberhasilan operasi katarak kuang mungkin untuk tetap menjanda pada satu tahun (OR 0,02; 95% CI<0,01-0,35; p = 0,008). Pada awal, 208 (71%) peserta menikah, dan 80 (27%) janda. Setelah difollow-up, 28 peserta menikah lagi, sementara 47 peserta tetap menjanda (5 mangkir). 9 dari 13 duda (69%) dan 19 dari 62 janda (31%) menikah lagi selama penelitian.
  • 17. Vision-related Quality of Life (VRQoL) Sifat psikometrik dari IND-VFQ-33 dirangkum dalam tabel S1. IND-VFQ-33 dibagi menjadi 4 sub-skala (mobilitas, keterbatasan aktivitas, dampak psikososial dan gejala visual). Semua subskala sesuai dengan model Rasch yang menunjukkan peningkatan VRQoL setelah operasi katarak (semua p 0,001). Setelah menjalani keberhasilan operasi katarak dilaporkan terjadi mobilitas tinggi, keterbatasan aktivitas dan dampak psikososial yang lebih baik (semua p< 0,05). Status perkawinan atau bekerja tidak berhubungan dengan skor. Peserta melaporkan kesejahteraan emosional yang lebih baik dengan peningkatan
  • 18. Diskusi Orang yang menjalani keberhasilan operasi katarak dilaporkan memiliki ketajaman visual yang lebih baik dan peningkatan VRQoL di India Selatan. Keberhasilan operasi katarak juga terlibat dalam peningkatan kegiatan yang menghasilkan pendapatan, dilaporkan bahwa lebih tinggi pendapatan bulanan rumah tangga dan jumlah anggota rumah tangga yang bekerja selama satu tahun ini. Selain itu, janda yang memiliki keberhasilan operasi katarak lebih mungkin untuk menikah lagi selama satu tahun masa follow-up. Temuan ini menekankan kebutuhan terhadap kualitas yang tinggi layanan operasi katarak, ketidakberhasilan operasi katarak mungkin tidak hanya menyebabkan tidak adanya perbaikan visual dan VRQoL, tetapi juga kemungkinan perburukan masa depan pasien akibat kemiskinan di tingkat rumah tangga dan kesempatan mereka (janda) untuk kembali menikah. Secara keseluruhan, temuan kami sejalan dengan penelitian lain, di mana kebutaan, khususnya dari katarak dengan kemiskinan mempunyai hubungan erat. Mengingat pentingnya hasil positif dari operasi katarak yang ditemukan pada penelitian ini, upaya peningkatan layanan diperlukan untuk mendorong manfaat yang lebih besar dari operasi katarak.
  • 23. Kekuatan dari penelitian ini: penyediaan operasi katarak yang seragam dan berkualitas tinggi dengan implantasi IOL, data ketajaman visual yang rinci, proses follow up yg sistematis & kuisioner yang sesuai dengan budaya & telah divalidasi dengan baik, penggunaan Analisis Rasch dalam validasi skala modern, untuk menilai sifat pengukuran IND-VFQ-33Selain itu, sampelnya adalah wakil dari masyarakat yang dilayani oleh penyedia layanan di Tamil Nadu, India Selatan. Data ekonomi pun dikumpulkan pada tingkat individu dan tingkat rumah tangga.. Selain itu, IND-VFQ-33 dikembangkan menggunakan masukan terutama dari penderita katarak di Tamil Nadu, isi item mungkin sangat tepat untuk sampel ini. Sebaliknya, penelitian kami dibatasi oleh ukuran sampel yang relatif kecil, dan relatif singkat masa follow-up nya untuk menilai dampak jangka panjang operasi katarak
  • 24. KESIMPULAN Keberhasilan operasi katarak mengembalikan tidak hanya visual dan meningkatkan VRQoL, tetapi juga memungkinkan orang untuk memulai bekerja kembali, sehingga bisa meningkatkan pendapatan bulanan rumah tangga, dan anggota keluarga menjadi lebih terlibat dalam kegiatan produktif pendapatan. Selain itu, memungkinkan pernikahan kembali para janda. Oleh karena itu, pentingnya memberikan pelayanan operasi katarak berkualitas tinggi untuk masyarakat miskin di negara-negara berkembang sebagai bagian dari pencapaian MDGs