Penelitian ini menganalisis pengaruh pembelajaran berbasis masalah dengan strategi konflik kognitif (pblkk) terhadap kemampuan berpikir kritis matematis dan sikap siswa SMP di Palu. Hasil menunjukkan bahwa siswa yang mendapatkan pblkk memiliki kemampuan berpikir kritis matematis yang lebih baik dibandingkan dengan siswa yang menerima pembelajaran konvensional, dengan perbedaan signifikan berdasarkan pengetahuan awal matematikanya dan level sekolah. Kesimpulan ini penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan matematika di Indonesia, yang saat ini masih di bawah standar internasional.