Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pemahaman konsep awal dan kemampuan berpikir kritis siswa dalam pelajaran fisika dengan menggunakan model pembelajaran advance organizer dan direct instruction, serta menganalisis interaksi antara model pembelajaran dengan pemahaman konsep awal siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model advance organizer lebih efektif dalam meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa dibandingkan model direct instruction, dan sis
"0818-0364-4106 [WA], Agen Milagros Lerepkebumen
Langsung ORDER KLIK WA http://wa.me/6281803644106, Agen Milagros Lerepkebumen, Agen Milagros Nagrog, Agen Milagros Kelet, Agen Milagros Klepu, Agen Milagros Tempur, Agen Milagros Tunahan, Agen Milagros Watuaji, Agen Milagros Bucu, Agen Milagros Dermolo
Kami adalah Agen Milagros Terpercaya dan Terlengkap di Indonesia,
Untuk Info Lanjut Tentang Milagros ini silahkan di Order di Sini:
Nomor HP/WA Bpk Bambang : 0818-0364-4106
#AgenMilagrosLerepkebumen, #AgenMilagrosNagrog, #AgenMilagrosKelet, #AgenMilagrosKlepu, #AgenMilagrosTempur, #AgenMilagrosTunahan, #AgenMilagrosWatuaji, #AgenMilagrosBucu, #AgenMilagrosDermolo"
Dokumen tersebut membahas penelitian tentang peningkatan hasil belajar siswa SD dalam memahami materi pecahan dan urutannya dengan menggunakan media pita transparansi. Peneliti menemukan bahwa guru sebelumnya tidak menggunakan media dalam pengajaran, sehingga siswa kesulitan memahami konsep pecahan. Penelitian ini menggunakan metode tindakan kelas untuk meningkatkan aktivitas guru dan siswa serta hasil bel
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Dokumen tersebut membahas pengaruh metode perubahan konseptual dalam model pembelajaran 5E terhadap pemahaman konsep siswa.
2) Metode perubahan konseptual bertujuan mengurangi konsepsi alternatif siswa, sedangkan model pembelajaran konvensional bersifat linier dan produk-oriented.
3) Kajian pustaka membahas pandangan konstruktivisme bahwa pengetahuan dibangun se
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
油
Dokumen tersebut membahas tentang rendahnya kemampuan siswa dalam sains di Indonesia dibandingkan negara lain. Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya pembelajaran berorientasi siswa, kurangnya pengembangan keterampilan berpikir ilmiah dan pemecahan masalah, serta belum banyaknya penerapan model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini akan menguji dampak model pembelajaran inkuiri dan model langsung terhad
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan keterampilan proses sains siswa melalui pendekatan tersebut. Hasilnya menunjukkan peningkatan ketiga aspek tersebut pada siklus II pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang rendahnya kemampuan siswa dalam sains di Indonesia dibandingkan negara lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya sarana prasarana, kemampuan guru yang kurang, dan pembelajaran yang terlalu berfokus pada teori. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sains, perlu dilakukan perubahan dari pembelajaran yang bersifat teoritis ke pembelajaran berbasis masalah dan
During this time, there are still many teachers who likens the learning process with students as blank paper and still found a teacher who suppress learning through rote formulas and specific strategies to solve specific problems so that the knowledge gained survive only in short-term memory of the child. Learning through the use of props at SDN 1 Sukowetan encourage students to make observations on an object independently, to train students to learn to find new ideas and their relationships with the concepts that have been known, and can increase the concentration of learning and student learning outcomes. It can be seen from the observation of students in learning activities changes in the shapes of objects through the use of props that have increased as well as the completeness achieved from 60% in the first cycle increased to 90% in the second cycle.
Modul IPA terpadu dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa dan menggunakan modul dapat mengatasi permasalahan pembelajaran IPA di SMPN 1 Weru seperti kurangnya keaktifan siswa dan kemampuan berpikir kritisnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar fisika siswa di MAN Bondowoso; (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar fisika siswa.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Ciapus 02 Bogor. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan memberikan perlakuan model pembelajaran discovery learning pada satu kelas dan model konvensional pada kelas lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model discovery learning terhadap peningkatan
Literasi Sains dalam Pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar.pdfkustiyantidew94
油
literasi sains dalam pembelajaran IPAS disekolah dasar sebagai bentuk litarasi sanis dalam pengembangakn pembelajaran IPAS di sekolah dasar sesuai dengan hakikat pembelajaran sains
Dokumen tersebut meringkas hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran kubus dan balok di SMP Negeri 2 Rantau Panjang. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dengan skor rata-rata 8,25. Hasil belajar siswa juga meningkat dengan rata-rata nilai 79,73 yang termasuk dalam kategori baik.
Proposal skripsi ini membahas pengaruh pendekatan pendidikan matematika realistik Indonesia (PMRI) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematika siswa SMP Negeri 8 Pagaralam. PMRI diharapkan dapat meningkatkan aktifitas siswa dalam pembelajaran dan menghadirkan masalah yang konkret. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan tersebut terhadap pemahaman konsep matematika siswa."
Penerapan Model Pembelajaran Inquiry Terhadap Penalaran Formal Dan Penulisan ...guestf6b63af
油
Dokumen tersebut membahas tentang rendahnya kemampuan siswa dalam sains di Indonesia dibandingkan negara lain. Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya pembelajaran berorientasi siswa, kurangnya pengembangan keterampilan berpikir ilmiah dan pemecahan masalah, serta belum banyaknya penerapan model pembelajaran inkuiri. Penelitian ini akan menguji dampak model pembelajaran inkuiri dan model langsung terhad
PENERAPAN PENDEKATAN KETERAMPILAN PROSES TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PR...Soga Biliyan Jaya
油
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas penerapan pendekatan keterampilan proses dalam pembelajaran IPA di kelas V MIN 09 Aceh Timur untuk meningkatkan aktivitas guru, aktivitas siswa, dan keterampilan proses sains siswa melalui pendekatan tersebut. Hasilnya menunjukkan peningkatan ketiga aspek tersebut pada siklus II pelaksanaan penelitian tindakan kelas.
Dokumen tersebut membahas tentang rendahnya kemampuan siswa dalam sains di Indonesia dibandingkan negara lain. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya sarana prasarana, kemampuan guru yang kurang, dan pembelajaran yang terlalu berfokus pada teori. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sains, perlu dilakukan perubahan dari pembelajaran yang bersifat teoritis ke pembelajaran berbasis masalah dan
During this time, there are still many teachers who likens the learning process with students as blank paper and still found a teacher who suppress learning through rote formulas and specific strategies to solve specific problems so that the knowledge gained survive only in short-term memory of the child. Learning through the use of props at SDN 1 Sukowetan encourage students to make observations on an object independently, to train students to learn to find new ideas and their relationships with the concepts that have been known, and can increase the concentration of learning and student learning outcomes. It can be seen from the observation of students in learning activities changes in the shapes of objects through the use of props that have increased as well as the completeness achieved from 60% in the first cycle increased to 90% in the second cycle.
Modul IPA terpadu dengan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Pembelajaran IPA yang berpusat pada siswa dan menggunakan modul dapat mengatasi permasalahan pembelajaran IPA di SMPN 1 Weru seperti kurangnya keaktifan siswa dan kemampuan berpikir kritisnya.
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
(1) Dokumen tersebut membahas pengaruh model pembelajaran discovery learning terhadap motivasi belajar dan hasil belajar fisika siswa di MAN Bondowoso; (2) Hasil penelitian menunjukkan bahwa model discovery learning berpengaruh signifikan terhadap peningkatan motivasi belajar siswa dan hasil belajar fisika siswa.
PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA POKOK BAHASAN PENGARUH GAYA TERHADAP BENTUK DAN GERAK BENDA MELALUI METODE INQUIRY PADA SISWA KELAS V
SDN SUKOWONO 01 SUKOWONO JEMBER
Laporan ini mendeskripsikan penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan aktivitas belajar dan pemahaman siswa kelas VII SMP Harapan Mulia pada mata pelajaran PKN melalui model pembelajaran berbasis inkuiri. Penelitian ini menggunakan desain penelitian tindakan kelas yang terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Hasilnya, pembelajaran berbasis inkuiri mampu meningkatkan pemah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran discovery learning terhadap hasil belajar matematika siswa kelas IV SD Negeri Ciapus 02 Bogor. Metode yang digunakan adalah eksperimen kuasi dengan memberikan perlakuan model pembelajaran discovery learning pada satu kelas dan model konvensional pada kelas lainnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh signifikan penerapan model discovery learning terhadap peningkatan
Literasi Sains dalam Pembelajaran IPAS di Sekolah Dasar.pdfkustiyantidew94
油
literasi sains dalam pembelajaran IPAS disekolah dasar sebagai bentuk litarasi sanis dalam pengembangakn pembelajaran IPAS di sekolah dasar sesuai dengan hakikat pembelajaran sains
Dokumen tersebut meringkas hasil penelitian tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran kubus dan balok di SMP Negeri 2 Rantau Panjang. Penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas siswa dalam pembelajaran menjadi lebih aktif dengan skor rata-rata 8,25. Hasil belajar siswa juga meningkat dengan rata-rata nilai 79,73 yang termasuk dalam kategori baik.
Danantara: Pesimis atau Optimis? Podcast Ikatan Alumni Lemhannas RI IKAL Lem...Dadang Solihin
油
Keberadaan Danantara: Pesimis atau Optimis?
Pendekatan terbaik adalah realistis dengan kecenderungan optimis.
Jika Danantara memiliki perencanaan yang matang, dukungan kebijakan yang kuat, dan mampu beradaptasi dengan tantangan yang ada, maka peluang keberhasilannya besar.
Namun, jika implementasinya tidak disertai dengan strategi mitigasi risiko yang baik, maka pesimisme terhadap dampaknya juga cukup beralasan.
Pada akhirnya, kunci suksesnya adalah bagaimana Danantara bisa dikelola secara efektif, inklusif, dan berkelanjutan, sehingga dampak positifnya lebih dominan dibandingkan risikonya.
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS VIII " ALAT MUSIK TRADISIONAL"MUMUL CHAN
油
Semoga Modul Ajar Seni Musik Kelas VIII ini bisa menjadi referensi untuk kalian dan bermanfaat untuk bersama. Aamiin...
Salam Manis
Widya Mukti Mulyani
PPT ini dipresentasikan dalam acara Seminar dan油Knowledge Sharing Kepustakawanan yang diselenggarakan oleh Forum Perpusdokinfo LPNK Ristek. Tanggal 28 November 2017
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
PPT ini dipresentasikan dalam acara Diseminasi repositori perpustakaan BAPETEN yang diselenggarakan oleh Kepala Pusat Pengkajian Sistem dan Teknologi
Pengawasan Instalasi dan Bahan Nuklir (P2STPIBN) pada tanggal 25 Februari 2025
Repositori Elib Perpustakaan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN)Murad Maulana
油
Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisik1.docx
1. Prosiding seminar Nasional Pendidikan Fisika, Volume xx, No. x,2019,
Hal. xx-xx
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN (PREDICT-0BSERVE-
EXPLAIN) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP DAN SIKAP ILMIAH
Nama Penulis
1
, Nama Penulis
2
1Afiliasi Penulis, alamat lengkap
2Afiliasi Penulis, alamat lengkap
Email penulis pertama: your@email.address
Abstract
The purpose of this study is to improve the learning process that can be optimized through active student
involvement in learning and practicum so that it affects students' understanding of scientific concepts and
attitudes,for thisreason by utilizing the POE (Predict-Observe-Explain) learning model by applying approaches
that can help students 'problems in understanding scientific concepts and attitudes with students' ability to
predict a problem such as observing predictions and explaining observations through discussion. The results of
the data analysis carried out there are differences in the average value of students' understanding of concepts
and scientific attitudes significantly, where the experimental class student group outperformed the group of
students who control with a significant level 留 = 0.05. so that the POE learning model has a positive effect on
the understanding of concepts and scientific attitudes of SMP Negeri 2 Kayuagung students.
Keywords: POE Learning Model, Concept Understanding, and Scientific Attitudes
Abstrak
Tujuan dari penelitian ini untuk meningkatkan proses pembelajaran yang dapat di optimalkan melalui
keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran maupun praktikum sehingga mempengaruhi pemahaman
konsep dan sikap ilmiah siswa, untuk itu dengan memanfaatkan model pembelajaran POE (Predict-Observe-
Explain) dengan menerapkan pendekatan yang dapat membantu permasalahan siswa dalam memahami konsep
dan sikap ilmiah dengan kemampuan siswa untuk memprediksi terhadap suatu permasalahan seperti mengamati
predksi dan mejelaskan terhadap hasil pengamatan melalui diskusi. Hasil analisis data yang dilakukan terdapat
perbedaan nilai rata-rata pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa secara signifikan, dimana kelompok siswa
kelas eksperimen mengungguli kelompok siswa yang kontrol dengan taraf signifikan 留= 0.05. sehingga model
pembelajaran POE berpengaruh positif terhadap pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa SMP Negeri 2
Kayuagung.
Kata Kunci: Model Pembelajaran POE, Pemahaman Konsep,dan Sikap ilmiah
2. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan, dalam mengembangkan diri tiap
individu untuk dapat melangsungkan kehidupan sehingga menjadi seseorang yang terdidik, terutama
dalam meningkatkan sumber daya manusia. Suatu pendidikan akan menghasilkan sumber daya
manusia yang berkualitas baik dari segi spiritual, intelegensi, dan skill untuk meningkatkan kualitas
pendidikan.
Proses pendidikan merupakan kegiatan memobilisasi segenap komponen pendidikan oleh
pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Bagaimana proses pendidikan itu
dilaksanakan sangat menentukan kualitas hasil pencapaian tujuan pendidikan (Tirtarahardja dan Sulo,
2005:40).
Pendidikan di Indonesia memiliki berbagai macam kurikulum yang digunakan. Dengan
berkembangnya kurikulum pendidikan, maka berkembang pula suatu pendidikan, terutama dalam hal
pembelajaran. Kurikulum yang digunakan saat ini adalah kurikulum 2013, bahwa dalam pembelajaran
peserta didik lebih ditekankannya untuk lebih aktif dalam pembelajaran yang berhubungan dengan
pendidikan karakter.
Fisika merupakan ilmu yang mempunyai peran penting dalam menunjang pencapaian tujuan
pendidikan nasional. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut pemerintah berupaya
menyusun kurikulum yang memperhatikan tahap perkembangan peserta didik dan kesesuaiannya
dengan lingkungan, kebutuhan pembangunan. Fisika juga merupakan ilmu sains yang mempelajari
fenomena-fenomena alam yang teramati oleh indera manusia. Fisika berisi fakta, konsep, dan prinsip
yang berdasarkan pada pengamatan tentang fenomena-fenomena. Pembelajaran fisika idealnya
merupakan kegiatan di kelas yang dapat menumbuhkan kembangkan minat siswa pada awal kegiatan
pembelajaran, dan kegiatan pembelajaran dilakukan secara menyenangkan, menantang, memotivasi
siswa untuk berperan aktif dan dapat menumbuhkan kemandirian siswa sesuai dengan bakat, minat,
dan perkembangan fisik peserta didik.
SMP Negeri 2 Kayuagung merupakan salah satu sekolah menengah pertama yang berada di
Kabupaten Ogan Komering Ilir. Berdasarkan hasil observasi melalui wawancara dengan guru IPA
(Nurgusti) diperoleh informasi bahwa dalam proses pembelajaran IPA kelas VIII SMP Negeri 2
Kayuagung sudah berlangsung baik, namun masih ditemui beberapa kendala seperti kurangnya
pemahaman konsep dan sikap ilmiah siswa dalam proses pembelajaran.
Kurangnya sikap ilmiah siswa dalam proses pembelajaran dapat dipengaruhi oleh model dan
perangkat pembelajaran. Fakta yang terlihat adalah pembelajaran cenderung hanya bersifat menerima
3. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3.
informasi saja dan kurangnya kegiatan praktikum sehingga keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran masih kurang. Kondisi pembelajaran yang demikian akan mempengaruhi sikap ilmiah
siswa dan pemahaman konsep siswa. Selain itu, kondisi tersebut kurang memotivasi peserta didik
untuk belajar. Hal ini terbukti dengan nilai peserta didik kurang memuaskan. Banyak peserta didik
memiliki nilai di bawah kriteria ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu 72.
Pemahaman konsep siswa akan meningkat apabila dalam pembelajaran dapat dioptimalkan
melalui keterlibatan siswa secara aktif. Mengaktifkan peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran untuk menemukan masalah dan menemukan jawabannya sendiri diupayakan dengan
model-model pembelajaran aktif. Didefinisikan sebagai kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman atau acuan dalam melakukan kegiatan pembelajaran. Banyak model yang biasa digunakan
dalam proses belajar mengajar, salah satunya model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain).
Dengan menerapkan pendekatan POE dapat membantu kreativitas berpikir siswa yaitu diawali dengan
kemampuan memprediksi jawaban terhadap suatu permasalahan, kedua observe (mengamati) yaitu
membuktikan prediksinya dengan cara menggali informasi yang lain, dan yang ketiga explain
(menjelaskan) yaitu memberikan penjelasan terhadap hasil pengamatan melalui diskusi (Indriana dkk,
2015:53).
Penelitian yang dilakukan oleh Muhaimin (2015), memiliki persamaan pemahaman konsep dan
sikap ilmiah siswa. Perbedaannya terletak pada model pembelajaran, tempat penelitian, materi
pembelajaran. Hasil analisis data, terdapat perbedaan nilai rata-rata pemahaman konsep dan sikap
ilmiah siswa secara signifikan, dimana kelompok siswa kelas eksperimen mengunguli kelompok
siswa kelas kontrol.
Penelitian yang dilakukan oleh Jihad (2013), memiliki persamaan Menggunakan model pembelajaran
POE (Predict-Obsecve-Explain),Variabel terikat pemahaman konsep, materi pembelajaran.
Perbedaanya terletak pada Tempat penelitian. Hasil analisis data menggunakan
METODE PENELITIAN
Tempat penelitian dilaksanakan ini di SMP Negeri 2 Kayuagung yang berlokasi di Kelurahan
Kutaraya Kecamatan Kota Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Penelitian ini dilaksanakan pada semester Ganjil tahun pelajaran 2019/2020.
Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment design dengan desain penelitian
penelitian Posttest Only Control Group Design, menurut Arikunto (2014:173) populasi adalah
keseluruhan subjek peneliti. Apabila seseorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah
4. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3.
penelitian, maka penelitiannya merupaka penelitian populasi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka
populasi yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari kelas VIII SMP Negeri 2 Kayuagung yang
terdiri dari dua kelas, yaitu:
Tabel 1.Populasi Penelitian
No. Kelas
Jenis
kelamin Jumlah
siswa
Lk Pr
1. VIII.I 15 15 30
2. VIII.2 17 13 30
Jumlah 32 28 60
Sumber (Guru IPA SMP Negeri 2 Kayuagung)
dimana dalam rancangan ini dilibatkan dua kelompok yang masing-masing dipilih secara random
yaitu kelompok yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok yang tidak diberi
perlakuan disebut kelompok. Adapun tehnik penggambilan sampel yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu teknik Sampling jenuh.
Variabel dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel perlakuan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran POE (Predict-Observe-
Explain).
2. Variabel 1 (X1) dalam penelitian ini adalah Pemahaman konsep.
3. Variabel 2 (X2) dalam penelitian ini adalah Sikap ilmiah siswa.
Sesuai dengan pengertian variabel penelitian diatas, maka menjadi titik perhatian dalam
penelitian ini adalah:
1. Model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) merupakan model pembelajaran yang
membelajarkan siswa dengan membuat prediksi atau suatu kejadian berdasarkan konsepsi mereka
sendiri, kemudian mengobservasi kejadian tersebut secara nyata, dan yang terakhir menjelaskan
hasil pengamatan mereka serta menjelaskan ketidaksesuaian prediksi mereka dengan keadaan
yang sebenarnya. Adapun langkah-langkah dalam pembelajaran model POE (Predict-Observe-
Explain) ialah tahap pertama meramalkan (Predict), tahap kedua mengamati (Observe), tahap
ketiga menjelaskan (Explain). Penelitian ini dilakukan selama 2 minggu dengan rincian waktu 3
kali pertemuan.
5. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3.
2. Pemahaman konsep adalah proses perbuatan untuk mengerti benar tentang suatu rancangan atau
suatu ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk menggolongkan suatu objek atau
kejadian, dan pemahaman konsep diperoleh melalui proses belajar. Penelitian ini menggunakan
indikator pemahaman konsep: Menafsirkan, memberi contoh, mengklasifikasikan, merangkum,
menarik referensi, membandingkan, menjelaskan. Tes pemahaman konsep terdiri dari 25 butir
soal pilihan ganda.
3. Sikap ilmiah sebagai penilaian umum seseorang atas suatu objek yang memiliki tipikal sains atau
berhubungan dengan sains yang merupakan produk hasil belajar kognitif. Penelitian ini
menggunakan indikator sikap ilmiah: Rasa ingin tahu, Kejujuran, pikiran yang terbuka, skeptis.
Lembar angket sikap ilmiah siswa terdiri dari 15 butir pernyataan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
persentase perindikator pemahaman konsep kelas eksperimen dan kelas kontrol dapat pada
rekapitual pada tabel 2. dibawah ini :
Tabel 2. Rekapitual Persentase Nilai Posttes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
No. Indikator
Kelas
Eksperime
n
Kelas
Kontro
l
1. Menafsirkan 70.00% 66.67%
2. Mencontohkan 85.33% 57.44%
3.
Mengklasifika
si
83.33% 48.08%
4. Merangkum 85.83% 51.92%
5.
Menyimpulka
n
81.90% 62.27%
6. Membanding 86.67% 74.36%
7. Menjelaskan 71.67% 41.03%
Pada tabel 2. diatas menunjukkan bahwa pencapaian pemahaman konsep dan sikap ilmiah
siswa pada kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol.
6. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3.
Pengujian Homogenitas
Pada penelitian ini pengujian homogenitasnya dengan tujuan untuk melihat apakah data tes
pada kedua tes sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Uji homogenitas varians data tes
pada taraf kepercayaannya adalah 留 = 0.05. Berikut rincian taraf homogenitas kedua data tes dapat
dilihat seperti tabel 3. berikut ini:
Tabel 3. Rincian Taraf Homogenitas Data Pemahaman Konsep
Nilai
Sampel
Varians
Kelas
Eksperimen Kontrol
S 57.44 75.62
N 30 30
Fhitung =
p $
p $
=
75.62
57.44
= 0.76
Dari perhitungan didapat 高$ = 0.76 dengan 告$ = 1.84, sehingga 高$< 告$. Hal
ini menunjukkan bahwa data kedua varian kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini
bersifat homogen.
Tabel 4. Rincian Taraf Homogenitas Data Sikap Ilmiah
Nilai Sampel
Varians
Kelas
Eksperimen Kontrol
S 27.25 44.25
N 30 30
Fhitung =
p $
p $
=
44.25
27.25
= 0.62
Dari perhitungan didapat 高$ = 0.62 dengan 告$ = 1.84, sehingga 高$< 告$. Hal
ini menunjukkan bahwa data kedua varian kelas eksperimen dan kelas kontrol dalam penelitian ini
bersifat homogen.
Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, maka telah memenuhi syarat untuk
menganalisis data menggunakan rumus statistik uji-t dengan pengujian hipotesis penelitian sebagai
berikut.
7. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3.
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis Pemahaman Konsep
Nilai t Kondisi
$
> $$
7.14 > 2.00
Ha diterima
Ho ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.15 dengan menggunakan rumus uji-t diperoleh
≠$ = 7.14 dengan derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah dk = (1 + 2 2) pada taraf
signifikan 5% diketahui $$ = 2.00 kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah tolak Ho
apabila $ < $$ dan terima Ha apabila $ > $$ (sudjana,2005:234). Karena
$ = 7.14 > $$ = 2.00. maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian artinya Ada
pengaruh positif model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap pemahaman konsep
hukum newton SMP Negeri 2 Kayuagung
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Sikap Ilmiah
Nilai t Kondisi
$
> $$
6.30 > 2.00
Ha diterima
Ho ditolak
Berdasarkan hasil perhitungan dari tabel 4.16 dengan menggunakan rumus uji-t diperoleh ≠$
= 6.30 dengan derajat kebebasan untuk daftar distribusi t ialah dk = (1 + 2 2) pada taraf
signifikan 5% diketahui $$ = 2.00 kriteria pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah tolak Ho
apabila $ < $$ dan terima Ha apabila $ > $$ (sudjana,2005:234). Karena
$ = 6.30 > $$ = 2.00. maka Ho ditolak dan Ha diterima dengan demikian artinya Ada
pengaruh positif model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap sikap ilmiah siswa
SMP Negeri 2 Kayuagung.
Pembahasan
Sehingga dapat diperoleh Diagram rata-rata nilai pemahaman konsep kelas eksperimen dan
rata-rata nilai kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 1. dibawah ini :
8. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3
.
Gambar 1. Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan gambar diagram 4.1 diatas menunjukkan bahwa skor rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi yaitu 82.5 dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 73.9. Sehingga dapat
disimpulkan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas
kontrol.
Pada hasil post-test ada beberapa indikator pemahaman konsep hampir seluruh peserta didik
mampu menyelesaikan atau menjawab soal sesuai dengan indikator pemahaman konsep. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada rincian masing-masing indikator dibawah ini:
1. Pada indikator menafsirkan, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa presentase siswa
menafsirkan sebesar 70.00% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 66.67%. persentase
menunjukkan pada indikator menafsirkan pada kelas eksperimen dan kontrol lebih tinggi hasil
yang didapat pada kelas eksperimen. Hal ini terjadi dikarenakan pada indikator pertama siswa
pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)
sehingga siswa lebih memperhatikan penjelasan yang peneliti dengan baik sehingga mudah untuk
menjawab.
2. Pada indikator mencontohkan, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa lebih
tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol, dimana persentase kelas eksperimen sebesar 85.33%
sedangkan kelas kontrol mendapatkan persentase sebesar 57.44%. hal ini menunjukkan bahwa
adanya perbedaan pemahaman konsep siswa pada indikator mencontohkan. Hal tersebut
dikarenakan dikelas eksperimen menggunakan model pembelajaran POE (Predict-Observe-
Explain) terhadap pemahaman konsep. Pada proses pembelajaran peserta didik melakukan
praktikum secara langsung dengan adanya kegiatan praktikum, sehingga siswa dapat menemukan
konsep yng akan digunakan untuk mencontohkan benda-benda yang berada disekitar.
82.5
73.9
0
20
40
60
80
100
Diagram
rata-rata
nilai kelas
eksperimen
dan kontrol
9. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3.
3. Pada indikator mengklasifikasikan, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa
dapat mengklasifikasikan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Persentase yang didapat
oleh kelas eksperimen sebesar 83.33% sedangkan pada kelas kontrol didapat 48.08%. Dari
persentase yang didapat menunjukkan bahwa adanya perbedaan persentase pemahaman konsep
siswa pada indikator mengklasifikasikan. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada saat menjawab
peserta didik dikelas kontrol masih belum menguasai indikator mengklasifikasikan sehingga ada
kesalahan pada saat menjawab.
4. Pada indikator merangkum, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa dalam
merangkum suatu kalimat lebih tinggi yaitu sebesar 85.83%, sedangkan pada kelas kontrol
persentase siswa dalam merangkum suatu kalimat sebesar 51.92%. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya perbedaan pemahaman konsep pada indikator merangkum pada kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Perbedaan dikarenakan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran
konvensional.
5. Pada indikator menyimpulkan, dikelas eksperimen mendapatkan nilai persentase sebesar 81.90%,
sedangkan pada kelas kontrol mendapatkan nilai persentase sebesar 62.27%. Berdasarkan
persentase tersebut menunjukkan bahwa indikator menyimpulkan lebih tinggi kelas eksperimen
dibandingkan kelas kontrol. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada kelompok kelas eksperimen
menggunakan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) sehingga siswa dengan mudah
dapat menyimpulkan pemahaman konsep.
6. Pada indikator membandingkan, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa
membandingkan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dimana didapat nilai persentase
kelas eksperimen sebesar 86.67%, sedangkan pada kelas kontrol mendapatkan nilai persentase
sebesar 74.36%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan persentase antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
7. Pada indikator menjelaskan, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa
menjelaskan lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Dimana didapat nilai persentase
kelas eksperimen sebesar 71.67%, sedangkan pada kelas kontrol mendapatkan nilai persentase
sebesar 41.03%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan persentase antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
Diagram perbandingan analisis persentase perindikator pemahaman konsep posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.2 berikut ini :
10. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3
.
Gambar 2. Diagram Perbandingan Analisi Indikator pemahaman Konsep Kelas Eksperimen
dan Kelas Kontrol
Berdasarkan gambar 2. diatas menunjukkan bahwa skor rata-rata posttest kelas eksperimen
menunjukkan persentase lebih tinggi, setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap pemahaman konsep hukum newton
dibandingkan dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
Hasil analisa data tes menunjukkan bahwa Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) diperoleh nilai rata-rata pemahaman konsep (soal) pada
kelas eksperimen 82.5, sedangkan pada kelas kontrol 73.9. Kemudian data yang diperoleh pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Selain itu pada kedua varian kelas dalam penelitian
ini bersifat homogen. Setelah kuda kelas berdistribusi normal dan bersifat homogen, selanjutnya sata
dapat dianalisis menggunakan uji-t dari hasil analisis diperoleh nilai ≠$ > $$, dimana nilai
hipotesis pemahaman konsep ≠$ 7.14 dan $$ = 2.00 kemudian diperoleh nilai ≠$ > $$
dengan nilai (7.14 > 2.00). Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa hipotesisi 1 : ada pengaruh positif model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain)
terhadap pemahaman konsep hukum newton SMP Negeri 2 Kayuagung, terbukti kebenarannya dan
dapat diterima.
Sehingga dapat diperoleh diagram rata-rata nilai sikap ilmiah siswa kelas eksperimen dan rata-
rata nilai kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 3. berikut :
0.00%
20.00%
40.00%
60.00%
80.00%
100.00%
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
11. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3
Gambar 3. Diagram Perbandingan Rata-Rata Nilai Posttest Kelas Eksperimen Dan Kelas
Kontrol
Berdasarkan gambar diagram 3. diatas menunjukkan bahwa skor rata-rata posttest kelas
eksperimen lebih tinggi yaitu 76.5 dibandingkan dengan kelas kontrol yaitu 67.5. Sehingga dapat
disimpulkan rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata nilai kelas
kontrol.
Pada hasil post-test ada beberapa indikator sikap ilmiah siswa hampir seluruh peserta didik
mampu menyelesaikan atau menjawab soal sesuai dengan indikator sikap ilmiah siswa. Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada rincian masing-masing indikator dibawah ini:
1. Pada indikator rasa ingin tahu, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa presentase siswa rasa
ingin tahu sebesar 11.33% sedangkan pada kelas kontrol sebesar 7.33%. persentase menunjukkan
pada indikator rasa ingin tahu pada kelas eksperimen dan kontrol lebih tinggi hasil yang didapat
pada kelas eksperimen. Hal ini terjadi dikarenakan pada indikator pertama siswa pada kelas
eksperimen menggunakan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) sehingga siswa
lebih memperhatikan penjelasan yang peneliti dengan baik sehingga mudah untuk menjawab.
2. Pada indikator kejujuran, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa lebih tinggi
dibandingkan dengan kelas kontrol, dimana persentase kelas eksperimen sebesar 12.50%
sedangkan kelas kontrol mendapatkan persentase sebesar 8.33%. Hal ini menunjukkan bahwa
adanya perbedaan sikap ilmiah siswa siswa pada indikator kejujuran. Hal tersebut dikarenakan
dikelas eksperimen menggunakan model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap
sikap ilmiah siswa. Pada proses pembelajaran peserta didik melakukan praktikum secara langsung
dengan adanya kegiatan praktikum, sehingga siswa dapat menemukan konsep yang akan
digunakan untuk mencontohkan benda-benda yang berada disekitar.
76.5
67.5
0
20
40
60
80
100
Diagram
rata-rata
nilai kelas
eksperimen
dan kontrol
12. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah Merry
Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3
3. Pada indikator pikiran yang terbuka, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa
kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan dengan kelas kontrol. Persentase yang didapat oleh
kelas eksperimen sebesar 17.33% sedangkan pada kelas kontrol didapat 14.67%. Dari persentase
yang didapat menunjukkan bahwa adanya perbedaan persentase sikap ilmiah siswa pada indikator
pikiran yang terbuka. Hal tersebut terjadi dikarenakan pada saat menjawab peserta didik dikelas
kontrol masih belum menguasai indikator pikiran yang terbuka sehingga ada kesalahan pada saat
menjawab.
4. Pada indikator skeptis, dikelas eksperimen menunjukkan bahwa persentase siswa pada kelas
eksperimen lebih tinggi yaitu sebesar 16.67%, sedangkan pada kelas kontrol persentase siswa
dalam skeptis suatu kalimat sebesar 13.33%. Hal ini menunjukkan bahwa adanya perbedaan sikap
ilmiah siswa pada indikator skeptis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Perbedaan
dikarenakan pada kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional.
Diagram perbandingan analisis persentase perindikator sikap ilmiah siswa posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol dapat dilihat pada gambar 4.berikut ini :
Gambar 4. Diagram Perbandingan Analisi Indikator Sikap Ilmiah Siswa Kelas Eksperimen dan
Kelas Kontrol.
Berdasarkan gambar 4. diatas menunjukkan bahwa skor rata-rata posttest kelas eksperimen
menunjukkan persentase lebih tinggi, setelah dilakukan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan
model pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap sikap ilmiah siswa dibandingkan
dengan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional.
0.00%
2.00%
4.00%
6.00%
8.00%
10.00%
12.00%
14.00%
16.00%
18.00%
20.00%
Kelas Eksperimen Kelas Kontrol
13. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3
Hasil analisa data tes menunjukkan bahwa Setelah dilaksanakan pembelajaran dengan model
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) diperoleh juga nilai rata-rata sikap ilmiah siswa
(angket) pada kelas eksperimen 76.5 dan pada kelas kontrol 67.5. Kemudian data yang diperoleh pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol berdistribusi normal. Selain itu pada kedua varian kelas dalam
penelitian ini bersifat homogen. Setelah kuda kelas berdistribusi normal dan bersifat homogen,
selanjutnya sata dapat dianalisis menggunakan uji-t dari hasil analisis diperoleh nilai ≠$ > $$,
dimana nilai hipotesis sikap ilmiah siswa ≠$ 6.30 dan $$ = 2.00 kemudian diperoleh nilai
≠$ > $$ dengan nilai (6.30 > 2.00). Maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian dapat
disimpulkan bahwa hipotesisi 2 : ada pengaruh positif model pembelajaran POE (Predict-Observe-
Explain) terhadap sikap ilmiah siswa SMP Negeri 2 Kayuagung, terbukti kebenarannya dan dapat
diterima.
SIMPULAN DAN SARAN
SIMPULAN
Berdasarkan hasil dari analisis data hasil post-tes dan pengujian hipotesis yang dilakukan
menggunakan uji-t, dengan membandingkan nilai ≠$dengan $$, sehingga diperoleh nilai rata-
rata ≠$ > $$ sebagai berikut :
1. Rata-rata nilai pemahaman konsep (soal) pada kelas eksperimen 82.5, sedangkan pada kelas
kontrol 73.9. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif model pembelajaran POE
(Predict-Observe-Explain) terhadap pemahaman konsep hukum newton SMP Negeri 2
Kayuagung.
2. kemudian diperoleh juga rata-rata nilai sikap ilmiah siswa (angket) pada kelas eksperimen 76.5
dan pada kelas kontrol 67.5. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif model
pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) terhadap sikap ilmiah siswa SMP Negeri 2
Kayuagung.
SARAN
Untuk penelitian selanjutnya berdasarkan keterbatasan penelitian, ada beberapa saran yang
dapat disimpulkan, diantaranya yaitu sebagai berikut :
1. Dalam menerapkan pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) hendaknya dilakukan persiapan
seperti dalam memberikan penjelasan tentang hukum newton serta mengatur strategi dan taktik
dalam pembentukan kelompok belajar siswa agar diperoleh hasil yang optimal sesuai dengan apa
yang diharapkan.
14. Pengaruh Model Pembelajaran (Predict-0bserve-Explain) Terhadap Pemahaman Konsep Dan Sikap Ilmiah
Merry Dayana1, Andinasari2, Dwi Ratrnaningdyah3
2. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, pembelajaran POE (Predict-Observe-Explain) dapat
dijadikan referensi bagi guru dalam memilih model pembelajaran fisika untuk digunakan dalam
pembelajaran khususnya pada materi hukum newton untuk pemahman konsep dan sikap ilmiah
siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Tirtarahardja, U, & La Sulo. (2005). Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhaimin, A, dkk. (2015). Pengembangan Media Kapasitor dan Pengaruhnya Terhadap Pemahaman
Konsep dan Sikap Ilmiah Siswa. Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia .
Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung: Tarsito.
Arikunto, S. (2014). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Pt Rineka Cipta.
Jihad, A, & Abdul, H . (2013). Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Multi Presindo.
Indriana, Vina, et al (2015). Penerapan pendekatan pembelajar POE (Predict-Observe-Explain) untuk
meningkatkan kemampuan berpikir kreatif siswa kelas xi ipa 1 SMAN 22 Makassar. Jurnal
Daya Matematis.